Selesai menghubungi mamanya, James melihat jam tangannya. Sudah pukul 19.25. James baru ingat, kalau mereka belum makan malam. Pantas, perutnya sudah menagih untuk diisi. Karena masih ada waktu sekitar 1 jam sebelum keberangkatan, James memutuskan mencari makan lebih dahulu.
Ia lalu melayangkan pandangannya dan melihat ada restoran yang menjual makanan siap saji di sekitar stasiun. James lalu mengajak Celine ke restoran tersebut.
Ia sengaja memilih tempat duduk yang dekat dengan counter dan mengajak Celine duduk di situ. Lalu James pergi memesan dua porsi makanan.
Setelah makanan yang dipesannya sudah siap, ia membawa makanan tersebut ke meja mereka, memberikan satu porsi untuk Celine dan satunya ia taruh di hadapannya sendiri.
Setelah duduk di kursinya, James berkata kepada Celine, "Celine makan yuk .... Biar ga sakit perut. Soalnya sekarang uda pukul 19.35, uda telat dari waktu makan malam."
Tapi Celine tetap bergeming dan menatapnya kosong. Tak ada tanda-tanda ia akan mengambil sendok dan garpu yang sudah James letakkan di samping makanannya.
Untuk mengurus dirinya saja, sekarang harus dibantu Mbok Yani, James teringat kata-kata yang diucapkan oleh Tuan Adipratama.
Jadi sekarang gua harus ngapain dong? Kalo sikonnya begini, bantu urusin itu kayak mana? Gua harus suapin Celine ? James mulai kebingungan sendiri.
Argghhh .... Coba bujuk lagi aja. Kalo ga bisa juga dan harus suapin, ya suapin lah !! James menetapkan hatinya, walaupun mukanya sudah agak memerah karena pikirannya sendiri. Maklum, nih anak belum pernah pacaran. Nah sekarang, gimana bisa disuruh main suap-suapan?
"Lin, makan dulu yuk .... Celine bisa makan sendiri, kan?" James mencoba membujuk Celine sekali lagi. Kali ini dengan menggenggamkan sendok dan garpu ke tangan Celine.
James menunggu beberapa saat dengan jantung sedikit deg-degan. Untunglah tidak lama kemudian tangan Celine mulai bergerak dan ia mulai menyuap makanan di hadapannya ke mulutnya. Fuihh .... James langsung merasa lega. Tanpa menunda lagi, James pun ikut menyantap makanan di hadapannya.
Hanya dalam waktu kurang lebih 10 menit, James sudah selesai menghabiskan makanannya. Matanya pun melirik ke gadis yang duduk di hadapannya. Sepertinya Celine juga sudah selesai makan. Mulutnya sudah berhenti mengunyah dan tangannya sudah kembali ada di pangkuannya.
Mata James terhenti di piring Celine. Masih banyak makanan yang belum tersentuh di sana, yang berarti Celine hanya makan sedikit sekali. Ga heran kalau dia jadi kurus begini, pikir James.
"Celine makan dikit lagi yuk .... Makanannya masih sisa banyak tuh ..." bujuknya lagi, sambil kembali menggenggamkan sendok dan garpu ke tangan Celine. Tetapi kali ini tidak berhasil. Celine hanya menggenggamnya saja, tanpa menggerakkan tangannya.
James menunggu sampai sekitar 10 menit, tapi Celine tetap bergeming. Kali ini James menyerah. Ia tidak ingin terlalu memaksa Celine. Pelan-pelan, pikirnya. Diambilnya kembali sendok dan garpu dari genggaman Celine dan digantinya dengan gelas minuman.
"Ya sudah, kalau Celine sudah kenyang. Sekarang, habis makan, minum dulu yah .... Biar ga seret tenggorokannya, " katanya lagi, yang untungnya kali ini dituruti Celine.
Karena sudah tidak tahu harus melakukan apalagi, James memutuskan untuk menunggu kereta yang akan mereka naiki di peron saja. James segera menggandeng tangan Celine dengan tangan kanannya, dan mendorong koper biru Celine dengan tangan kirinya. Untung lah barang bawaannya sendiri hanya ransel yang sekarang berada di punggungnya.
Pukul 20.30 tepat, kereta mereka tiba dan berhenti di peron tempat mereka menunggu. Mereka segera memasuki kereta dan duduk berdasarkan nomor kursi yang tercantum di tiket.
Karena mereka menaiki kereta malam, di atas setiap kursi sudah disediakan masing-masing selembar selimut. Hal ini wajar, karena AC di kereta akan membuat suhu menjadi cukup dingin terutama tengah malam nanti.
Setelah mereka duduk, James memakaikan selimut pada Celine, lalu memakai selimutnya sendiri untuk menyelimuti tubuhnya. Kemudian, ia menyandarkan kepalanya ke kursi dan menutup matanya.
Lelah .... Pikir-pikir, sepanjang hari ini, hampir setengah harinya James habiskan di kereta. Belum lagi peristiwa tidak terduga yang mengagetkan dan menguras emosinya.
Tolong jaga adikku, James .... Kembali kalimat itu terngiang di kepalanya.
Sekarang jadinya malah seperti ini, Di .... Gua malah bikin adik lo keluar dari rumah. Apakah yang gua lakukan ini salah? Sebenarnya apa yang lo harapkan dari gua, Di? Kenapa dari sekian banyak teman lo, elo memilih gua ?
James terbenam dalam pikirannya. Banyak pertanyaan tak terjawab yang berputar di kepalanya. Belum lagi fakta bahwa setelah ini ia masih harus menghadapi keluarganya. Ia yakin habis ini, sidang pasti akan digelar kembali untuk membahas apa yang telah dilakukannya.
Duk. Tiba-tiba lamunannya terputus karena ada sesuatu yang menindih bahunya. James pun membuka matanya dan melihat kepala Celine telah tersandar di bahunya. Rupanya Celine telah tertidur. Melihat hal itu, James tersenyum sedih. Perasaan bersalah kembali menderanya.
Maaf yah, Lin ... tidak mengindahkanmu selama satu tahun ini. Sekarang, tidurlah yang nyenyak .... Semoga ketika kamu bangun nanti, kesedihanmu bisa menghilang bersama mimpi, kata James dalam hati sambil memegangi kepala Celine agar tetap tersandar di bahunya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
bener2 nyesek ini
2024-07-17
0
Tjhia Sukling
lanjut semengat keluaraga sabar mangatoom bahasa indonesia suadara laki laki james bang suadara peremuaparan celine adik manggatoom
2022-08-26
2