Keesokan harinya Andi bangun pagi-pagi dan menyelesaikan packingnya, dia harus sampai di Bandara sebelum jam sepuluh.
Jam sembilan Yusuf sudah datang. "Sudah siap semuanya Ndi?"
"Sudah Kak." jawab Andi mantap.
"Kalau sudah ayo kita berangkat sekarang."
"Kak Niar ayo... cepetan!" teriak Andi dari ruang tamu.
"Iya." sahut Niar dari dalam kamar.
Akhirnya Niar keluar kamar dengan mata yang sembab, lalu Yusuf mendekatinya. "Kamu kenapa sayang? Nggak rela di tinggal Andi?"
"Kalau di tanya rela atau tidak jawabanya sebenarnya tidak, tapi mau gimana lagi aku harus rela demi masa depannya."
Yusuf mengusap bahu Niar. "Yang sabar, Andi kerja kan juga demi masa depannya, sudah yuk kita berangkat sekarang keburu telat."
Yusuf menggandeng tangan Niar menuju mobil, mereka masuk mobil dan berangkat.
"Sudah siap semua Ndi? tidak ada yang ketinggalan kan?" tanya Yusuf memastikan sebelum melajukan mobilnya menuju Bandara.
"Sudah Kak, semua sudah siap." jawab Andi.
Mereka berangkat ke bandara, sampai di bandara ternyata masih ada waktu kurang lebih lima belas menit, mereka menggunakan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya untuk berpamit-pamitan.
Andi memeluk Kakaknya. "Kak, Andi berangkat ya, jangan lupa selalu do'ain Andi"
Niar membalas pelukan Andi. "Kamu hati-hati disana ya Ndi! Kakak pasti selalu do'ain kamu, jaga diri baik-baik."
"Andi akan selalu merindukan Kak Niar."
Niar mengusap punggung Andi. "Kak Niar juga, Kak Niar pasti kesepian tidak ada kamu, sering-sering hubungi Kakak ya!"
Niar melepas pelukannya lalu gantian Yusuf. "Hati-hati ya Ndi, jangan lupa selalu kabarin kita."
"Iya Kak, Andi nitip Kak Niar, jaga Kakakku baik-baik jangan sakiti hatinya, kita sudah tidak punya siapa-siapa lagi."
Yusuf menepuk-nepuk pelan punggung Andi. "Pasti Ndi, tanpa kamu minta pun Kak Yusuf pasti jagain Kakakmu, karena Kak Yusuf sangat mencintai Kakakmu."
Waktunya tiba Andi harus segera naik pesawat mereka berpelukan seperti tidak rela untuk berpisah.
Niar melambaikan tangan. "hati-hati Ndi" Pesawat pun terbang, Niar belum mau pulang sebelum pesawat yang di tumpangi Andi benar-benar menghilang dari pandangannya.
Yusuf merangkul bahu Niar. "Sudah sayang, yuk kita pulang."
Niar hanya mengangguk.
Mereka pulang.
*
Sampai di kontrakan terasa sepi hanya ada mereka berdua nanti kalau yusuf sudah pulang, tinggalah Niar seorang diri larut dalam kesedihan.
"Sudah jam sebelas mas kamu tidak balik lagi ke kantor?" tanya Niar setelah duduk di teras kontrakannya.
"Nanggung, sebentar lagi istirahat nanti aja habis istirahat sekalian, aku nemenin kamu dulu." jawab Yusuf sembari duduk di sebelah Niar
"Terserah kamu."
Yusuf menatap Niar. "Sayang, siang ini kamu mau makan apa?"
"Entahlah aku belum nafsu makan." jawab Niar sekenanya.
"Aku bikinin susu lagi aja ya, mau?" bujuk Yusuf.
"Nanti aja. Nanti kalau kamu sudah berangkat kerja aku sama siapa?"
Yusuf menoel hidung Niar. "Sayaang.. Aku kerja cuma sebentar kan jam satu berangkat, jam empat sudah pulang lagi."
"Terus nanti kalau malam aku sendirian?" keluh Niar.
"Aku cariin pembantu buat kamu ya? biar ada yang bantuin kamu dan nemenin kamu."
Raut wajah Niar langsung berubah sedikit sumringah. "Ide bagus itu mas, secepatnya ya aku takut sendirian."
"Iyaa,,, sayangku, cantikku."
Niar menyandarkan kepalanya di pundak Yusuf. "Terima kasih mas."
*
Yusuf akhirnya berangkat kerja dan sorenya dia datang lagi nemenin Niar sampai malam dan sampai Niar tidur, pagi-pagi dia sudah datang lagi begitu seterusnya selama belum ada pembantu.
Seperti biasa sebelum berangkat kerja Yusuf mampir dulu ke kontrakan, sampai di kontrakan ada seorang laki-laki tampan yang sedang duduk di teras.
Bersambung...
Hay gayss kira-kira siapa ya laki-laki itu??
ikuti terus kelanjutan kisahnya ya, tanks🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Andi yuolee
duuuuh... ok coe Yusuf, knp niar masih dibiarin tinggal d kontrakn sih, setdknya blikn rmh atau aparteen gtu
2021-06-16
0
Suharti Zepto Nataweru Zepto
rumah ngontrak tp siap pembantu.heheee medingan cari rumah kecil aja...
2021-05-10
0
Yenni Tantiana Ose Pehan
sosweet
2020-12-08
0