Yusuf hanya tersenyum tersipu malu.
"Udah ah bu Yusuf mau mandi dulu." Ujar Yusuf karena dirinya tidak mau berlama-lama di interogasi oleh ibunya.
"Siapa sih wanita yang udah bikin anak ibu ini jatuh cinta? biasanya selalu nolak kalau ibu kenalin dengan anak temen ibu." Tanya ibu Yusuf penasaran.
Yusuf tidak menjawab hanya cengar-cengir lalu menaiki tangga menuju kamarnya. Setelah sampai di kamar pun Yusuf tidak segera mandi, dia rebahan di ranjang untuk istirahat sejenak namun tidak istirahat karna wajah Niar selalu berputar-putar di otaknya.
*
Keesokkan harinya pagi-pagi Yusuf berangkat kerja, berharap bisa segera bertemu Niar. Namun yang di tunggu-tunggu tak kunjung datang. Yusuf nekat mencari Niar di dapur kantor namun tidak ada Niar disana, lantas Yusuf bertanya dengan rekan kerja Niar yang bernama Dewi.
"Mbak, Niar hari ini nggak masuk kerja ya?" Tanya Yusuf.
Dewi mengangguk. "Iya pak, hari ini Niar ijin tidak masuk kerja karena sakit."
"Oh, ya terima kasih." Ujar Yusuf.
"Sama-sama pak."
Yusuf kembali ke ruang kerjanya dan menyelesaikan pekerjaannya.
Setelah semua sudah beres Yusuf pun ke parkiran, memasuki mobil lalu menuju kontrakkan Niar.
Setelah sampai Yusuf mengetuk pintu kontrakan Niar.
Tok.. tok.. tok.. "Assalamualakum."
"Wa'alaikumsalam. Jawab Ayah Niar setelah membuka pintu. "Ada apa mas?"
Yusuf tersenyum ramah "Niar ada pak?"
"Oh, Niar ada di kamarnya silahkan masuk." Jawab Ayah Niar sembari membuka pintu lebar.
"Terima kasih pak."
Yusuf melangkah masuk ke kamar Niar untuk melihat kondisi Niar.
"Gimana keadaan kamu? Kamu sakit apa? Sejak kapan? Sudah ke dokter belum?" Yusuf langsung memberondong Niar dengan banyak pertanyaan.
Niar tersenyum lemah. "Tanyanya satu-satu pak."
Yusuf menghembuskan nafasnya berat. "Kamu sakit apa?"
"Cuma demam biasa pak nanti juga sembuh." Ujar Niar.
"Sudah minum obat? aku anter ke dokter ya?"
"Tidak usah repot-repot pak." Tolak Niar.
"Kamu sudah makan? Jika belum aku beliin makanan ya?"
"Tidak usah pak." Tolak Niar lagi.
Yusuf tetap mau membelikan makanan untuk Niar, namun baru melangkah beberapa langkah Yusuf sudah menghentikan langkahnya, lalu menoleh karena mendengar rintihan Niar.
Niar menggigil dan panasnya makin tinggi Yusuf segera memanggil Ayah Niar. "Pak, Niar panasnya tinggi sekali."
Ayah langsung panik. "Ya Allah Niar, tolong mas, tolong bawa Niar ke rumah sakit."
"Baik pak."
Yusuf segera membopong Niar masuk mobil dan berangkat menuju rumah sakit terdekat.
Niar juga langsung mendapat penanganan dari dokter. Niar di rawat inap, Ayah dan Yusuf yang menjaganya.
"Terima kasih mas, anda sudah menolong putri saya." Ujar Ayah Niar pada Yusuf.
Yusuf tersenyum. "Sama-sama pak."
"Anda teman baru Niar ya? Kok saya belum pernah ketemu dan Niar juga nggak pernah cerita tentang anda."
Yusuf mengagguk membenarkan dugaan Ayah Niar. "Iya pak saya teman kerja Niar di kantor."
Dokter datang Ayah dan Yusuf segera mendekat untuk menanyakan kondisi Niar. "Bagaimana keadaan putri saya dok?"
"Mbak Niar terkena demam berdarah pak dan harus di rawat beberapa hari." Ujar Dokter.
Ayah Niar shock. "Ya Allah Niar. Kira-kira biayanya berapa dok?"
"Soal biaya bapak bisa tanya kan langsung ke bagian administrasi." Jawab Dokter.
"Sudah pak, jangan memikirkan biaya, biar semua saya yang menanggungnya yang penting Niar sembuh." Sahut Yusuf.
Ayah menepuk pelan bahu Yusuf. "Ya Allah mas, harus bagaimana saya membalas kebaikan anda? Terima kasih sekali semoga Allah membalas kebaikan anda."
"Aamiin." Jawab Yusuf.
"Kalau begitu saya permisi dulu." Ujar Dokter.
"Iya dok terima kasih banyak."
Bersambung.....
Hay gayss gimana seru kan??? ikuti terus ceritanya ya.. dukung dan like aku terus yaa,, mohon maaf bila masih banyak kata yang salah tanks🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
CR⃟7Naikenz *🎯Hs
😔😔
2021-11-15
0
Wati Simangunsong
lnjut
2021-06-20
0
Andi yuolee
kayaknya belum ada jln buntu untuk mencintai niar
2021-06-16
0