Visual

Pagi harinya Nasywa yang masih belum bisa melupakan mimpi buruknya mencoba menghubungi Kenzo. Namun berkali-kali ia mencoba, Tak ada satupun jawaban darinya.

"Apa Aku harus menghubungi Tante Sekar?" batinnya.

"Ya sebaiknya Aku tanyakan padanya, Aku tidak bisa tenang jika Aku belum mengetahui kabarnya."

Tuuutttt... Tuuutttt... Tuuutttt...

Cukup lama Nasywa menunggu akhirnya Sekar mengangkat telpon Nasywa. Namun suaranya terdengar cemas tak seperti biasanya.

"Ada apa Tante, Kenapa Tante terdengar cemas, Tante sedang dimana, Apa Ken baik-baik saja?" Nasywa memberondong berbagai pertanyaan pada Sekar yang hampir menjadi mertuanya. Perasaannya sungguh khawatir karena selama menjalin cinta dengan pria jangkung itu, Baru kali ini ia tidak mendapat kabar selama hampir 24 jam.

"Nasywa... Tante juga sedang mencarinya Sayang."

Suara Sekar yang terdengar sedih serta jawaban yang mengartikan jika Kenzo tidak pulang ke rumah neneknya semalaman membuat Nasywa semakin khawatir.

"Nasywa apa kamu tau tempat yang biasa Ken kunjungi saat ia berkunjung ke malang?"

Nasywa terdiam. Ia mengingat pertemuan pertamanya dengan Kenzo di Florawisata San Terra de Lafonte.

Salah satu destinasi wisata Malang yang menawarkan pemandangan kebun bunga yang luas dan menyegarkan mata.

Terdapat 700 jenis bunga yang bisa disaksikan di Florawisata San Terra de Lafonte. Selain itu, pengunjung juga bisa melihat bangunan bergaya Eropa dengan beragam warna. Selain itu Ada banyak spot Intagramable untuk mengabadikan momen bersama keluarga seperti miniatur bangunan Korea, Belanda, dan Italia.

"Nasywa... Kamu masih di sana?" tanya Sekar yang masih menunggu jawaban Nasywa di ujung telpon.

"E... Ya Tante, Aku tidak yakin, Tapi Aku akan mencoba mencarinya di sana."

"Baiklah Sayang, Kabari Tante jika kamu menemukannya, Tante juga akan terus mencarinya."

Setelah sambungan telepon berakhir, Nasywa langsung bersiap dan mengambil mini bag nya kemudian berlari keluar. Namun lagi-lagi ia hampir menabrak Herman yang sudah berdiri di depan pintu.

"E... Bapak..."

"Nasywa, Mau kemana, Kok sudah cantik aja?"

"Nasywa mau cari Ken Pak."

"Untuk apa di cari bukankah apa yang di katakan ibu mu sudah jelas jika kalian tidak bisa menikah?"

"Sekalipun kami tidak bisa menikah, Bukan berarti Aku harus berhenti peduli padanya."

"Iya kamu benar juga, Memang tidak mudah melupakan seseorang.

E... Kalau begitu Bapak antar ya?"

"Tidak usah Pak, Aku bisa sendiri." Nasywa mengakhiri perdebatan dan langsung meninggalkan Bapak tirinya tersebut. Namun Herman bersikeras dan mencekal tangan Nasywa hingga membuat gadis bertubuh putih mulus itu sedikit ketakutan. Dan di saat bersamaan Hasna keluar dari dapur membawa nampan berisi sarapan hingga membuat Herman sedikit panik dan melepaskan tangan Nasywa dari genggamannya.

"Ada apa?" tanya Hasna yang melihat gelagat keduanya.

"E... Tidak ada Sayang," dengan pandangan yang tidak lepas dari Nasywa, Herman menitah Hasna ke meja makan dan meletakan nampan makanan yang ia bawa.

"Tadi Aku hanya menawarkan diri untuk mengantar Nasywa mencari Kenzo, Karena sejak kemarin dia kan bersedih, Semalam juga dia mimpi buruk, Dan sekarang? Dia terlihat kurang fit, Jadi tidak salah kan Aku sebagai seorang Bapak menghawatirkan nya?"

Mendengar hal itu Hasna tersenyum dan mendekati putrinya.

Dengan lembut ia membelai rambut indahnya. Matanya yang masih bengkak memerah membuat Hasna begitu berhati-hati menasehati putri semata wayangnya.

"Yang di katakan Bapak mu benar Sayang, Kamu terlihat kurang sehat, Akan lebih baik jika ada seseorang yang menemani mu."

"Ibu... Ken kekuatan dan kelemahan ku, Jadi biarkan Aku menemukannya, Maka Aku akan baik-baik saja."

Mendengar hal itu Hasna terdiam. Ia tau betul sifat putrinya. Meskipun pembawaannya begitu lemah lembut. Namun adakalanya ia tidak dapat di larang jika sudah memiliki keinginan.

"Baiklah Sayang, Kalau begitu kamu makan dulu, Biar kamu tidak merasa lemas saat mencari Kenzo." bujuknya.

"Tidak Bu, Aku tidak bisa makan apapun." Nasywa langsung pergi meninggalkan meja makan. Sementara Herman tak bisa berbuat apapun selain menatap punggung Nasywa hingga menghilang di balik pintu.

"Segini cukup?"

Pertanyaan Hasna yang menuangkan makanan ke piring Herman membuat Herman tersentak dari pikirannya.

"E... Ya, Cukup."

Hasna tersenyum dan duduk di depan Herman untuk mulai sarapannya.

Sementara Nasywa melaju kencang dengan motor matic kesayangannya menuju tempat di mana pertama kali mereka bertemu.

Ia langsung memarkirkan motornya dan membeli tiket untuk dapat masuk ke tempat wisata itu. Kemudian ia berlari kesana-kemari mencari kekasih yang kini tidak dapat ia miliki.

"Keeennnn..."

"Keeennnn..."

Pandangan Nasywa tertuju pada salah satu sudut taman dimana ada sesosok pria berkulit putih dengan kaki jenjang tengah berbaring di rerumputan. Seketika senyum indahnya mengembang dan langsung berlari riang ke arahnya. Dan benar saja, Pria itu adalah Kenzo.

Pria yang begitu ia cintai namun tak dapat ia miliki.

Bersambung...

Masih Sepi Banget Nih Bestie, Mohon Dukungannya Ya Biar Author Semangat 🤗❤️

Terpopuler

Comments

🌹Mariana 🌹

🌹Mariana 🌹

jgn pisahkn mereka thor 😭😭😭😭

2022-06-09

1

Siska t3a

Siska t3a

ich bapaknya pengen disentil ini mah😡

2022-06-02

0

Miss Lian

Miss Lian

Ceritanya bagus kk

2022-06-02

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!