Flashback Off

Hasna adalah tetangga Rahayu orang tua dari Sekar namun beda RT RW, Suaminya yang hanya bekerja sebagai buruh serabutan membuat dirinya harus ikut membantu sang suami untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia yang bekerja di rumah Rahayu setelah Sekar menikah dan ikut suaminya ke Singapura baru berhenti bekerja dua minggu sebelum melahirkan. Namun sayangnya bayinya meninggal begitu di lahirkan. Setelah ia selesai mengadakan tahlil tujuh hari kematian bayinya dan beristirahat tiga hari tanpa melakukan aktivitas apapun Hasna kembali ke rumah besar itu dengan harapan bisa kembali bekerja di sana dan melupakan kesedihannya.

"Apa kamu yakin?" tanya Rahayu memastikan.

"Saya yakin Nyonya, Di rumah Aku hanya akan merasa sedih karena teringat bayiku, Di sini Aku akan sibuk bekerja dan melupakan kesedih..." ucapan Hasna terhenti begitu mendengar suara tangis bayi dari salah satu kamar di rumah besar itu.

Hasna langsung teringat akan putranya yang telah tiada.

"Hasna apa kamu baik baik-baik saja?" tanya Rahayu khawatir.

"Suara bayi siapa itu Nyonya?"

"Itu suara cucuku, Baru sekitar satu minggu lalu Sekar melahirkan."

Mendengar hal itu, Jiwa keibuannya bergejolak. Ingin sekali ia melihat bayi itu demi mengobati rasa rindunya pada bayinya yang telah meninggalkannya.

"Nyonya, Apa Aku boleh melihatnya?"

"Ya tentu, Ayo ikut Aku."

Rahayu pun membawa Hasna ke kamar Sekar.

Melihat bayi yang masih merah hanya berbeda beberapa hari dengan bayinya membuat Hasna berderai air mata.

Sekar yang tidak tau apa yang terjadi dengannya Menatap Hasna bingung.

"Apa Mbak baik-baik saja?" tanya Sekar.

"Sekar... Hasna baru saja melahirkan dan kehilangan bayinya sekitar sepuluh hari yang lalu, Wajar jika ia mengingat bayinya," ucap sang ibu.

Mendengar hal itu Sekar menjadi merasa iba dan dengan suka rela memberikan bayinya kepada Hasna.

"Mbak boleh menggendongnya," ucap Sekar menyerahkan bayinya yang masih menangis.

"Benarkah?" tanya Hasna yang tersenyum senang di sela-sela air matanya.

"Ya, Aku juga seorang ibu. Aku tau perasaan mu."

Kenzo yang ada di gendongan Hasna langsung terdiam dan membenamkan wajahnya di dada Hasna seakan mencari-cari ASI yang belum ia dapatkan dari sang ibu. Hal itu membuat Hasna dan Sekar saling memandang sebentar sebelum Sekar dikejutkan oleh pakaian Hasna yang begitu basah di bagian dada sebelah kanannya.

"Apakah itu ASI?" tanya Sekar memastikan.

"E... Maafkan Aku Non, Sejak Aku melahirkan, ASI ku belum saja berhenti meskipun Aku belum sempat menyu'sui bayiku." Hasna yang tak bisa menahan kesedihannya memberikan Kenzo kepada Sekar dan meninggalkan kamar. Seketika itu juga Kenzo langsung menangis dengan begitu kencangnya.

Tangisan itu kembali membuat Sekar dan ibunda bingung apa yang harus mereka lakukan.

"Kemana Clarence?" tanya Sekar.

"Akan ibu lihat di luar."

Setelah Ibunda keluar, Sekar termenung mengingat ASI Hasna yang terlihat begitu melimpah namun bayinya telah tiada. Sementara dirinya yang memiliki bayi sehat belum bisa memberikan ASI hingga putranya siang dan malam terus menangis dan sulit untuk tidur tenang.

"Ada apa Sayang?" tanya Clarence begitu masuk kamar.

Sekar pun menceritakan apa yang terjadi tentang Hasna. Setelah mendengar penjelasan Sekar, Clarence yang memang berpikiran modern tidak mempermasalahkan dan merisaukan apapun yang akan terjadi di masa depan atas apa yang istrinya putuskan.

"Jadi kamu setuju?"

"Tentu saja, Itu demi kebaikan Kenzo," ucap Clarence mengecup kening sang istri.

Mendapat persetujuan sang suami, Sekar menelpon ibunya dan meminta Hasna kembali ke kamarnya dan tak membutuhkan waktu suara pintu kamar di ketuk dari luar.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk..."

"Nyonya Rahayu bilang Non Sekar memanggil ku?"

"Ya, Kemarilah."

Hasna melangkah mendekati mereka dengan terus menatap Kenzo yang masih saja menangis. Sekar memperhatikan tatapan Hasna beberapa sekilas, Kemudian memberikan Kenzo padanya.

"Tadi tanpa sengaja, Aku melihat pakaian Mbak Hasna basah karena ASI, Padahal sudah hampir dua minggu Mbak hasna kehilangan bayi, Sementara Aku sudah satu minggu lebih melahirkan ASI ku masih belum juga keluar. E... Maksud ku adalah, Mau kah Mbak Hasna menyu'sui Kenzo untuk sementara sampai ASI saya keluar?"

"Apa?!" tanya Sekar tercengang mendengarnya.

"Tolonglah Mbak, Aku akan membayarnya sesuai harga yang Mbak inginkan."

"E... Bukan begitu Nona, Aku tidak mengharapkan itu tapi apa Nona yakin?"

"Aku sudah membicarakannya dengan suami ku, Dan suami ku tidak masalah."

Sekar masih diam mempertimbangkan permintaan majikan mudanya tersebut

"Tolonglah Mbak, Jika tidak untuk ku, Lakukan ini untuk Kenzo, Kasihan dia yang terus menangis, Hanya sampai ASI ku keluar kok."

Mendengar hal itu Hasna tidak bisa lagi menolak dan menyetujui permintaan Sekar. Kemudian ia meninggalkan kamar untuk menyu'sui Kenzo di kamar lain.

Setelah tiga hari berlalu, Akhirnya Sekar dapat bernafas lega karena akhirnya ASI nya keluar. Dengan senyum bahagia, Sekar pergi ke kamar Kenzo berniat mberikan ASI pertamanya. Namun langkahnya terhenti di ambang pintu saat melihat Hasna yang tengah menyu'sui bayinya.

Hasna yang mendengar suara pintu terbuka. Langsung merapikan pakaiannya dan meletakan Kenzo di box bayinya.

"Ada yang bisa Saya bantu Non?"

"E... Tidak ada, Aku kesini hanya ingin mengatakan, Hari ini terakhir kamu memberikan ASI pada Kenzo."

Mendengar hal itu Hasna terdiam menundukkan kepalanya, Entah kenapa tiga hari bersamanya seolah membuat dirinya terikat dan tak ingin mengakhiri kebersamaannya dengan bayi mungil itu. Sekar yang melihatnya menjadi merasa tidak enak hati dan menjelaskan maksudnya.

"E... Mbak Hasna jangan bersedih apa lagi tersinggung, Sesuai yang ku katakan sejak awal Aku hanya memintamu menyu'sui Kenzo sampai ASI ku keluar. Dan sekarang ASI ku sudah keluar, Jadi biarkan Aku sebagai ibu kandungnya yang melanjutkan menyu'sui nya, Lagi pula tidak lama lagi kami akan kembali ke Singapura. Mbak Hasna mengerti kan maksud ku?"

"Ya, Aku mengerti Non, Tidak apa-apa, Memang itu yang seharusnya."

Setelah Kenzo berusia empat puluh hari Clarence yang sebelumnya sudah kembali ke Singapura karena pekerjaan. Kembali ke Malang untuk menjemput istri dan anaknya kemudian menetap disana.

#flashbackOff

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

tak kira saudara kandung tor..
trmyata karena menyusui..

2022-06-23

0

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

bukan sekar tor.. tp hasna yg lgi mmpertimbangkn..

2022-06-23

0

Nining Rahayu

Nining Rahayu

ooo,,, itu beda usianya,,, tp kon ngeri2 sedap ya judulnya 🙄🙄

2022-05-14

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!