Nasywa terus membersihkan pecahan gelas dengan tegang hingga tangannya tergores pecahan gelas tersebut.
"Auwh" ringisnya.
"Nasywa!" Kenzo langsung meraih tangan Nasywa dan menyesap darah segar yang keluar dari ujung jarinya.
"Kenapa kamu begitu takut ini hanya gelas, Apa ibu mu begitu galak sampai kamu ketakutan seperti ini?"
Nasywa menggelengkan kepala dan melepaskan tangannya dari genggaman tangan Kenzo. kemudian ia membelakangi Kenzo dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Nasywa apa yang terjadi? Apa ada yang kamu sembunyikan dari ku?"
"Aku tidak tau, Perasaan ku tiba-tiba tak menentu, Seperti akan ada sesuatu yang terjadi, Perasaan ku..." Nasywa menjeda ucapannya dan berbalik badan menatap Kenzo.
"Aku tidak bisa menggambarkannya Ken, Perasaan ku benar-benar tidak enak."
"Tenanglah Sayang... Perasaan seperti ini wajar terjadi pada setiap gadis yang akan menikahkan, Jangan terlalu di pikirkan, Hmm?"
Nasywa menganggukkan kepalanya. Meskipun hatinya masih begitu resah merasakan perasaan aneh yang baru kali ini ia rasakan.
"Sekarang tersenyumlah dan beri Aku satu ciuman mu." dengan senyum termanisnya Kenzo menunjuk bibirnya sendiri.
"Dasar mesum! Pergilah dari sini," ucap Nasywa yang memerah sambil mendorong tubuh Kenzo menjauhkannya dari hadapannya. Namun Kenzo yang sudah di selimuti kerinduan tidak menyerah dan menarik tangan Nasywa hingga tubuhnya merapat penuh kepelukannya.
"Aku sangat merindukan mu Sayang." bisik Kenzo dengan suara parau.
"Ken... Jangan lakukan ini, Semua sedang menunggu kita." bibir Nasywa menolak belaian jemari Kenzo yang menelusuri bawah telinga lalu turun ke lengannya. Namun desiran hebat yang ia rasakan dalam tubuhnya membuat ia terpejam menikmati sentuhan sang kekasih yang begitu ia rindukan.
"Bersabarlah, Tidak lama lagi kita akan menikah," ucap Nasywa mencoba menolak dan meredam hasratnya.
Ya, Selama berpacaran keduanya memang selalu menjaga batas saat sedang bertemu. Mereka hanya saling berpelukan untuk melepaskan kerinduan dan mengecup kening ketika Kenzo harus kembali ke Jakarta. Namun kali ini Kenzo merasa tidak sabar lagi ingin mencicipi manisnya bibir merah muda yang begitu menggodanya.
"Sekali saja," rengek Kenzo dengan memegang kedua sisi pipi Nasywa.
"Ken... Hmpttt..." ucapan Nasywa terhenti saat Kenzo tanpa se izin nya melahap bibirnya. Nasywa yang mendapat ciuman pertamanya memejamkan mata sambil mencengkram erat kedua pundak Kenzo merasakan sensasi ciu'man Kenzo yang begitu lihai hingga membuat Nasywa terbuai.
"Begini kah rasanya bercum'bu," batin Nasywa.
Melihat sang kekasih yang terus memejamkan mata menikmati ciu'mannya Kenzo tersenyum dan mengikis jarak dengan terus menatap wajah cantiknya. Hal itu membuat Nasywa memerah dan menunduk malu.
"Aku akan memberikan lebih dari ini," ucap Kenzo dengan nada menggoda hingga membuat Nasywa semakin memerah. Namun justru Nasywa terlihat begitu menggemaskan di mata Kenzo hingga ia kembali mendekap tubuh Nasywa dengan rasa sayang yang luar biasa ia rasakan dalam hatinya.
"Aku mencintai mu, Sangat-sangat mencintai mu, Aku tidak tau apa yang akan terjadi pada ku jika Aku kehilangan mu."
"Sssttttt..." Nasywa menggelengkan kepala sambil menempelkan jari telunjuknya di bibir Kenzo yang langsung di sambut dengan kecupannya.
"Jangan bicara hal buruk, Aku tidak ingin ada malaikat lewat dan mengamini ucapan mu."
Kenzo tersenyum dan mengecup kening Nasywa hingga aksi mereka di hentikan oleh suara dehem seseorang.
"Ehemm!"
"Bapak..." Nasywa langsung mendorong tubuh Kenzo menjauh darinya melihat Bapak tirinya yang sudah berdiri di ambang pintu dengan tatapan tajamnya.
"Mereka sudah begitu lama menunggu, Cepat bawakan minumannya." tegas Herman sambil melirik Kenzo dengan sinis.
"Iya Pak,"
Melihat tatapan sinis calon mertuanya dan Nasywa yang tertunduk patuh, Menimbulkan rasa penasaran Kenzo akan sikap Bapak tirinya.
"Apa dia suka memarahi mu?"
"E... Tidak, Yang dikatakannya benar, Aku harus segera membawa minuman ini untuk keluarga mu," ucap Nasywa mengangkat nampan yang berisi minuman.
"Akan ku bawakan," ucap Kenzo yang tidak memperpanjang rasa penasarannya.
"Tidak, Kamu tamu, Biar Aku yang melayaninya, Pergilah."
"Kamu mengusir ku dan menganggap ku tamu?"
"Keeen..."
"Ya baiklah, Cepatlah menyusul, Aku tidak bisa menunggu lama untuk melihat wajah cantik mu." Kenzo mencubit kecil pipi Nasywa dan meninggalkan dapur.
Nasywa menghelai nafas panjang dan keluar membawa minuman segar dan cemilan ringan untuk calon suami dan mertuanya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Eli sa,adah Elsa
lanjuttt thorrr
2022-06-17
0
Siti Mariatun
awas Herman
2022-06-06
0
Nining Rahayu
misteri hati bapak tiri vs anak gadis tiri🙄🙄🙄
2022-05-14
0