Malam Hari

Ini adalah yang di tunggu tunggu , malam hari tepat jam 7 malam

Ponsel di kembalikan karena untuk moment foto foto dan video singkat ,tak lupa adara langsung menghubungi sang papi

" Gua tlp orang camp dulu, buat bakar bakar , karena kan kita udah bayar areng dll " kata Alif

Mereka semua nya mengangguk , ada yang persiapan untuk malam nanti ada juga yang sibuk dengan urusan perdapuran

Setelah orang camp datang membawa kayu bakar untuk acara api unggun dan bakar bakar arena,  mereka langsung membakar makanan itu

" Enak ya dingin tapi adem karena api bakaran " Kata adinda

Rasya yang mendengar teman nya itu langsung mengambil sarung tangan lalu dia berikan pada adara

" Di pakai , biar engak kena bakar areng tangan nya " kata Rasya

Adara mengangguk ,tak lama kemudian ada suara jeritan , tanpa berlama lama semuanya langsung pergi meninggalkan tenda yang jelas mereka baru memulai bakaran

Ternyata tenda yang lumayan jauh dari mereka ada yang kesurupan,  padahal yang ikut kegiatan disini sangatlah ramai .terlebih beberapa orang camp datang untuk menenangkan semuanya

" Di harapkan untuk masyarakat di camp ini jangan ada yang berpikiran kosong , bila perlu di ajak ngobrol teman nya yang kurang sehat atau tatapan kosong" ucap kata bapak penjaga camp

Cukup lama orang yang kesurupan itu terus mengraung,  sampai akhirnya salah satu masyarakat disana yang bisa berbicara dengan mahkluk gaib mendekat

Dia bertanya kenapa bisa mahkluk halus masuk di ke tubuh manusia . Dan alasan mahkluk halus adalah

Sepasang kekasih yang masih berstatus berpacaran itu melakukan hubungan di toilet , mendadak Adara langsung melihat Rasya

Tadi sore sempat kan mereka berbuat tak sepantas di toilet, dan untung engak sampai sejauh sana

Sampai akhirnya kedua sepasang kekasih itu di minta untuk keluar dari area camp dan di pulang kan

Perkumpulan di bubarkan , dari sejak itu para wanita merasa tempat tersebut horor bahkan mau kemana mana harus di antar

" ayuk kek din temenin ke toilet " Kata Zivana

Moment tadi terus terulang di kepala Zivana , gimana kalo tiba tiba saat pipis mahkluk halus muncul,  lalu gimana kalo Zivana sedang berjalan menuju toilet suara kunti menertawai

" Sama yang lain tuh,  gua ga mau ah takut , lu di toilet , lah gua di luar , yang ada gua di apa apain "

Zivana mengajak Naomi, Alfia kedua orang itu sama dengan alasan Adinda

" Sama Adara tuh coba " kata Alfia

Zivana menyusul Adara , dan mengatakan niatnya.  Untung nya Adara mau , dan dia juga sebenarnya mau pipis

" Ajak laki laki buat nunggu di depan Ziv " kata Adara

Alif juga Rangga mereka ikut temeni para cewek yang ketakutan dengan mahkluk halus tak lupa mereka berempat membawa hp untuk senter jalanan. Setelah urusan alam selesai , mereka kembali ke tenda untuk makan malam

" Gua tau lo lo pada mau bahas yang tadi kan , kita ga boleh ngomong sembarangan , nanti aja pas pulang dari sini " kata Rasya

Mereka yang mendengar itu langsung tersenyum,  memang udah ga sabar banget teman teman disini ingin membicarakan mengenai kesurupan tadi

Sampai akhirnya Adinda mengeluarkan Speaker Bluetooth,  kurang afdol kalo perkumpulan begini engak ada musik

" Besok pagi kita ke curug yuk , mau foto foto disana kayanya bagus " Ajak Zivana

" Iya bagus tau , ah pagi pagi lah enaknya ya " kata Alfia

" Gua mau nanya disini ada yang datang bulan engak ? " kata alif

" Gua " jawab adara

" Gua " Jawab Naomi

Alif diam sejenak

" Jangan sembarangan buang nya ya ! " kata alif

Yang di anggukin kedua wanita itu . Acara makan makan pun segera di mulai . Nikmat betul makan bareng bareng dengan di kelilingi

" Enak enak makanan nya malam ini , ada ayam goreng,  jagung bakar , sosis bakar " kata Adara

" Kurang sambel ga sih , hampa banget kalo engak ada sambel " Lanjut Adinda

Semuanya mengangguk menyetujui ucapan adinda , mereka semuanya juga menyukai sambel , walupun Rasya engak suka pedes tapi setiap makan dia perlu ada rasa pedas pedas dikit

" Sosis nya habis ya , padahal enak sih asam manis " kata adara

Rasya yang memiliki sosis di piring nya dan kebetulan dia juga belum menyentuh , lalu dia berikan kepada Adara

Tatapan para cewek cewek tertuju pada kedua mantan kekasih ini

" Ehm ... dar , lo ga kasian apa sama rasya , terus terusan kasih perhatian,  tapi lo nya malah cuek , engak kangen apa kalian bareng pacaran gitu? " kata alifa

Rasya yang mendengar itu hanya bisa tersenyum , sebetulnya rasya ingin tahu apa jawaban yang adara ucapkan

" Lagi ga pengen pacaran , pengen sendiri sendiri dulu " kata adara

Hal itu sukses membuat Alif langsung tersenyum,  bener bener dua orang yang pintar bermain drama.  Sukses membuat temen temen nya tak tahu kalo mereka dua sudah balikan

" Padahal Rasya berharap balikan tuh " ejek adinda

Rasya menganggapi dengan mengangkat jempol , selama ini Rasya memang terang terangan terus memberikan perhatian kepada adara , makanya mereka tak mencuriga sama sekali kecuali Alif

Drt...

Drt...

Sang papi video call

( halo om ... ) sahut teman teman dara

Hendra tersenyum dia melambaikan tangan

( Gimana disana ? Keliatan nya seru ) kata hendra

( Seru dong om , sini nyusul om ) lanjut adinda basa basi

Zivana membisiki sesuatu ke adara

" Mentang mentang suami istri , ngobrol berdua " bisik Zivana

Adara tertawa mendengar ocehan Zivana membuat Adinda menoleh

( lagi apa nih disana ? )

( Makan malam dong pi , lihat ada ayam , sosis bakar , jagung bakar , kurang sambel pi ) kata adara

( Tau gitu mama harus buat sambel ya , hm , telat nih baru bilang ) kata hendra

Semuanya menggeleng kepalanya

( gapapa om , makan malam disini juga enak kok dengan ini , ya ya ) jawab Alifa

Hendra mengangguk

( Jangan tidur malam malam kak , harus istirahat biar besok bisa pergi ketempat lain ) kata hendra

( Iya , paling jam 10 atau 11 tidur sih pi )

Hendra mengangguk

( Om , mana haidar ? ) kata Naomi

Hal itu sukses membuat teman teman nya pada ketawa , Naomi satu satu nya wanita yang paling berani menanyakan langsung pada orang tua nya

( hehe , kamu menyukai anak om ya , siapa nama kamu ! ) Tanya Hendra

Naomi langsung memberikan ponsel nya pada yang lain  , naomi benar benar malu ketika di tanya seperti itu

( Naomi om namanya , ingat,  dia suka sama anak om ) kata Adinda

Naomi berusaha menutup mulut adinda tapi tetap aja itu berhasil memberi tahu nama panggilan nya

Sedangkan hendra hanya bisa tertawa

( Yaudah pi , udah dulu ya , nanti pas aku mau tidur , aku cht papi , kirim salam buat mama )

Hendra menganguk dia memberi kecupan singkat di layar ponselnya

Episodes
1 Awal mula
2 Terbayang bayang
3 Ini rasanya
4 Inisial D
5 posesif
6 Merencanakan
7 Izin
8 Decak darah
9 Cara Hilangin Tanda
10 Papi Mertua
11 Cari sugar daddy
12 Jatah hari ini
13 Adara marah
14 History Rasya
15 Malam Hari
16 Kepulangan
17 Kesedihan Rasya
18 Pantauan GPS
19 Nasihat Adit
20 Kopi Asin
21 Curhatan Adara
22 Rasya Sakit
23 Suapan Pertama Nasgor
24 Rasya kenal Adit
25 Cowok Ngambekan
26 Tidak Menempati Janji
27 Sebuah Pelukan
28 Bermalam Berdua
29 Papi Percaya Adit
30 Aplikasi Dating
31 Tawaran sugar baby !
32 Bukan adik kandung
33 Bolos Sekolah
34 Video
35 Hamil
36 Alasan Klasik
37 Rasya ada di Aplikasi Dating
38 Keributan Suami Istri
39 Akhirnya Keguguran
40 Sebuah pesan
41 Keputusan Adara
42 ADKEL kekasih Rasya
43 Gebetan Adinda
44 Komitmen
45 Menemui wanitaku
46 Ajakan Nikah
47 Egois
48 Bad Mood
49 2 hari tidak ada kabar
50 Keributan rumah tangga
51 Adit mengundurkan diri
52 Terbongkar Semuanya
53 Mau Nakal !
54 Perubahan Haidar
55 Dia baik kok !
56 Ditinggal Adit seminggu
57 Netflix
58 Cewek Matre
59 Jelek
60 Kucing Turki
61 Selembar Foto
62 Aci
63 Teman Papi
64 Isi Hati Haidar
65 Izin Menikah
66 Ciee mau Nikah
67 Melepaskanmu
68 Adara Salting
69 Pembatalan
70 Sat Set Sat Set
71 Adit Minta Maaf
72 Ospek
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Bonus
162 Dendam Di Masa Lalu
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Awal mula
2
Terbayang bayang
3
Ini rasanya
4
Inisial D
5
posesif
6
Merencanakan
7
Izin
8
Decak darah
9
Cara Hilangin Tanda
10
Papi Mertua
11
Cari sugar daddy
12
Jatah hari ini
13
Adara marah
14
History Rasya
15
Malam Hari
16
Kepulangan
17
Kesedihan Rasya
18
Pantauan GPS
19
Nasihat Adit
20
Kopi Asin
21
Curhatan Adara
22
Rasya Sakit
23
Suapan Pertama Nasgor
24
Rasya kenal Adit
25
Cowok Ngambekan
26
Tidak Menempati Janji
27
Sebuah Pelukan
28
Bermalam Berdua
29
Papi Percaya Adit
30
Aplikasi Dating
31
Tawaran sugar baby !
32
Bukan adik kandung
33
Bolos Sekolah
34
Video
35
Hamil
36
Alasan Klasik
37
Rasya ada di Aplikasi Dating
38
Keributan Suami Istri
39
Akhirnya Keguguran
40
Sebuah pesan
41
Keputusan Adara
42
ADKEL kekasih Rasya
43
Gebetan Adinda
44
Komitmen
45
Menemui wanitaku
46
Ajakan Nikah
47
Egois
48
Bad Mood
49
2 hari tidak ada kabar
50
Keributan rumah tangga
51
Adit mengundurkan diri
52
Terbongkar Semuanya
53
Mau Nakal !
54
Perubahan Haidar
55
Dia baik kok !
56
Ditinggal Adit seminggu
57
Netflix
58
Cewek Matre
59
Jelek
60
Kucing Turki
61
Selembar Foto
62
Aci
63
Teman Papi
64
Isi Hati Haidar
65
Izin Menikah
66
Ciee mau Nikah
67
Melepaskanmu
68
Adara Salting
69
Pembatalan
70
Sat Set Sat Set
71
Adit Minta Maaf
72
Ospek
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Bonus
162
Dendam Di Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!