Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah. Ken lebih dulu menjemput Naura untuk mengajak nya sarapan di tempat biasa. Bubur ayam yang berada tak jauh dari Apartmen. Awal nya, Ken tidak menyukai makanan lembek seperti itu, namun karena Naura, ia berani mencoba dan lama makin lama dirinya mulai terbiasa.
“Pak, biasa dua yah!” kata Ken, lalu ia menarik salah satu kursi di depan Naura sambil mengeluarkan ponsel nya dari dalam tas.
Harusnya, Naura berangkat bersama Susan bila dirinya jadi menginap di sana. Nyatanya, semalam sekitar jam satu dini hari, Ken menelfon nya dan entah mengapa laki laki itu sudah menjemput nya di depan rumah Susan. Mau tak mau, dengan perasaan kesal, Naura terpaksa pamit dengan alasan bahwa kakak nya sudah menjemput nya di luar.
Hingga pagi ini, mood Naura masih begitu kesal. Maka dari itu, sejak tadi dirinya hanya diam dan mengacuhkan Ken, namun sial nya laki laki itu tidak peka dan bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apapun.
“Eh Ra, lo ikut acara camping itu gak?” tanya Ken santai sambil menikmati sarapan paginya.
“Entah!” jawab Naura ketus.
“Gak usah ikut lah Ra, temenin gue aja. Mending kita jalan jalan kemana gitu, tapi lo bilang sama mama kalau kita ikut camping!” saran Ken membuat mata Naura langsung melotot seketika.
Bug!
“Auwh sakit anjir!” pekik Ken langsung mengusap bahu nya yang di pukul dengan botol minuman kemasan oleh Naura.
“Lagian lo itu, astaga!” Naura memijit pelipis nya dan menggelengkan kepala nya. Ia sudah tidak tahu lagi bagaimana jalan pikiran Ken saat ini, semakin hari, tingkah nya semakin abstruk dan tidak jelas, “Kalau lo mau bohong, ya udah bohong aja, kenapa harus nyuruh gue sih!” ketus nya.
“Ya karena Cuma elo doang yang di percaya sama Mama. Mama gue mana ada percaya sama anak nya, dia lebih sayang dan percaya sama elo!” kata Ken berdecak, memang benar, seperti hal nya Daniel yang mempercayakan Naura kepada Ken. Begitupun dengan mama Kiara yang selalu menghubungi Naura hanya untuk menanyakan bagaimana sikap Ken di luaran.
“Karena tante Kiara masih sehat, waras dan pintar!” ucap Naura santai, “Dia tahu, kalau anak nya rada rada, dan gak bener. Makanya dia lebih percaya sama gue yang baik hati dan tak suka berbohong ini.” imbuhnya membanggakan diri sendiri.
“Kayaknya, sebelum berangkat tadi lo lupa minum obat deh. Makin lama lo makin narsis kebangetan!”
“Heh, gue narsis ketularan sama elo ege!” seru Naura tak terima, namun Ken malah tergelak.
Selesai menghabiskan sarapan nya, mereka pun segera menuju ke sekolahan bersama. Mereka memang tidak terlihat terlalu dekat, namun mereka masih terkadang berkomunikasi dan sering terlihat datang atau pulang bareng. Dan bila di tanya, Ken hanya menjawab bahwa Naura adalah anak dari temen dekat mama nya. Tidak lebih.
“Ah iya, masalah camping, gue ikut. Karena kemarin kak Jordan sendiri yang ngajakin gue,” kata Naura dengan gaya khas meledek nya, lalu ia segera berlari mendahului Ken yang masih terdiam di parkiran motor. Mencerna kembali perkataan Naura beberapa detik yang lalu.
Jordan yang mengajak nya, kemarin? Bukankah itu berarti, mereka memang sudah sedekat itu? Ken tidak menyukai Jordan, karena baginya, dia bukan laki laki baik. Namun, ia juga tak bisa melarang Naura untuk berteman dengan nya. Karena dirinya sudah memperingatkan Naura beberapa kali, dan tidak ada hasil sama sekali. Naura masih dekat dengan Jordan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Indah Ponsel
lanjut masih penasaran
2023-09-15
0
Dewi Nurmalasari
wkwk\kkw brasa ky suami posesif k istri aja
2023-03-27
1
玫瑰
rasa nya Jordan itu hanya tempat mengalihkan rasa suka dan cinta yang tumbuh kepada Ken..hmmm..
2023-03-04
0