“Berulang kali kan gue bilang, lo gak harus ke sana, Ra. Ngapain sih? Cuma cari penyakit aja tahu gak!” sentak Ken begitu marah setiap kali melihat Naura terluka terlebih karena perlakuan ayah angkat nya.
“Gue kangen sama Bunda, Ken. Gue pengen ketemu sama Bunda, dan juga tadi gue pikir Ayah gak ada di rumah.” Cicit Naura begitu lirih.
“Lo bisa ketemu di luar Ra! Gka harus pulang ke rumah sialan itu!”
“Rumah itu tempat tinggal gue Ken!” jerit Naura menatap tajam pada Ken. Kini keduanya saling menatap tajam, tidak ada niat sama sekali untuk mengalah.
“Itu dulu, Naura. Dulu! Sekarang tempat lo disini, lo gak perlu ke sana lagi, buat apa o ke sana kalau Cuma buat cari penyakit? Kalau pun lo mau ketemu Bunda, lo bisa hubungi bang Daniel, atau telfon Bunda suruh kesini. Lo bebas mau ngapain aja sama Bunda, tanpa harus terula begini!”
“Hiks hiks hiks.” Naura langsung menutup wajah nya dengan telapak tangan nya, ia sudah tidak mau menjawab ucapan Ken, karena percuma, ujung nya dia juga yang akan kalah. Sementara itu, Ken yang melihat Naura berjongkok di depan nya sambil menangis, akhirnya tidak tega dan langsung memeluk nya sampai Naura tenang.
...🍁🍁🍁🍁...
Melihat keadaan Naura, akhirnya ketiga sahabat nya tidak jadi merepotkan gadis itu. Sore ini, ketiga nya benar benar memperlakukan Naura bak seorang putri. Dari mulai makanan, bahkan sampai membersihkan seluruh ruangan semua di lakukan bertiga.
Naura sedikit menyunggingkan senyum nya, karena sangat jarang, ia bisa melihat tiga pewaris tahta bertekuk lutut padanya. Mau melayani nya dan tidak ada ocehan ocehan seperti biasa.
Seperti saat ini, sejak tadi, Hary sibuk menyapu membersihkan kulit kacang bekas nya makan tadi bersama Clay. Sementara Clay, ia mendapatkan jatah untuk mencuci piring. Dan untuk Ken, dia pergi keluar mencari makanan. Awalnya, Ken hendak delivery agar lebih mudah, namun Naura tidak mau dan harus membagi aidl pekerjaan, maka dari itu ia mengharuskan Ken keluar dan membeli langsung. Tanpa ia tahu, bahwa sejak tadi Ken hanya duduk di lobi menunggu driver makanan online yang ia pesan. Menang licik dia, tapi itulah seorang Kenzo, memang licik sejak dia bayi.
Hampir dua jam lamanya mereka bertiga membagi tugas, dan kini Ken sudah datang dengan membawa banyak kantung makanan di tangan nya. Hary dan Clay segera menghampiri dan mengambil piring maisng masing, keduanya sudah sangat lapar karena kelelahan bekerja.
“Cuma nyuci gelas beberapa biji doang bisa sampai dua jam. Lo nyuci nya pake air mata, Clay?” tanya Naura menggelengkan kepala nya heran, “Lo juga Har, nyapu segini aja lama banget.”
“Ra, udah dong. Capek banget nih sumpah! Dan gue nyapu yah, luas banget ini ruangan. Kalau si Clay dia emang nyuci pake air mata jadi harus di hayati dulu!” cetus Hary yang masih kelelahan terlihat dari nafas nya yang masih naik turun.
“Kenapa harus saling ribut sih, udah udah, gue udah baik hati beliin makanan ini ayo makan. Gue juga udah laper,” kata Ken yang baru datang menengahi perdebatan.
“Cih, jangan lo pikir kita gak tahu kelicikan elo bambang!” cetus Clay langsung melemparkan botol kearah Ken, namun dengan sigap laki laki itu menghindar lalu tergelak.
Clay memang sangat pintar, dan dia sangat hafal betul bagaimana sifat teman teman nya. Apalagi seorang Ken, mana bisa laki laki itu di atur, paling hanya di mulut saja, selebihnya pasti laki laki itu akan mengandalkan uang nya. Padahal, bila di ukur dari kekayaan, tentu saja keluarga Clayton lebih unggul.
"Yang penting gue ada USAHA!" jawab Ken tanpa dosa.
Keempat anak muda itu akhirnya menghabiskan makanan nya sambil bercerita dan bercanda bersama. Sambil mnikmati acara tv yang sedikit membosn kan, namun Hary selalu bisa mencairkan suasana, hingga tanpa sadar jam sudah menunjuk pada jarum sebelas malam. Ketiga anak laki-laki itu segera pamit untuk pulang. Sementara Naura, PR lagi untuk nya karena harus membereskan bekas makanan tiga banaspati itu.
“Huhhh!” Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Naura segera mematikan televisi lalu ia segera masuk ke dalam kamar dan mengunci nya. Tak lupa, ia juga menyalakan tv di kamar nya agar apartemen nya tidak terasa sunyi. Ia menyempatkan diri untuk belajar sebentar setelah itu ia tidur agar esok bisa bangun lebih segar.
Beberapa menit kemudin, ia kembali membuka mata saat menyadari bahwa dirinya tidak bisa tidur. Ia kembali teringat tentang sikap ayah angkat nya, mengapa sebegitu bencinya laki aki itu padanya, padahal ia tidak pernah berbuat nakal sejak kecil.
"Dari kecil, aku sudah berusaha untuk terlihat. Aku sudah berusaha menjadi anak baik."
Menghela nafas kasar, Naura kembali mencoba tidur namun lagi lagi tidak bisa, ia memikirkan kembali siapa keluarga kandung nya. Ia sangat ingin bertemu, namun ia juga takut. Takut bila pada akhirnya ia adalah anak yang sengaja di buang atau memang bahkan keluarga kandung nya lebih kejam.
"Masih adakah keluarga ku yang masih mau menerima ku dan menyayangi ku?" gumam nya begitu lirih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Lalisa
🤣🤣🤣🤣🤣
2025-02-25
1
Lalisa
pinter 🤣🤣🤣
2025-02-25
1
Nami chan
nah nyuci piring pake airmata, nyapunya pake bulu mata wkwkwj
2024-04-27
1