Pesan chat

Kenzo_A

Assalamualaikum Arshy ...

Chila_Arshyla

Walaikumsalam #Emot tersenyum

Ken langsung berjingkrak di atas tempat tidur nya saat mendapatkan notif balasan DM yang ia kirimkan pada Arshyla beberapa waktu yang lalu. Ia sangat bahagia lantaran akhirnya ia benar-benar menemukan bidadari nya.

Dengan di iringi detak jantung yang memggebu, Ken mulai mengetik pesan balasan lagi dengan tangan yang sedikit bergetar.

Kenzo_A

Hay Ar, kamu masih ingat sama aku?

Chila_Arshyla

Tentu #Emot tersenyum

‘Ya Allah, lindungi jantung hamba, astagfirullah. Inikah rasanya jatuh cinta? Mengapa hatiku sangat bahagia?’ gumam Ken semakin tak bisa mengontrol detak jantung nya.

Kenzo_A

Bolehkah aku meminta nomor ponsel mu? Wa misal

Cukup lama Ken menunggu balasan dari Arshyla, namun hingga beberapa menit ia belum juga mendapatkan balasan. Satu jam, dua jam, dan sudah hampir tiga jam, bahkan ia sampai tertidur menunggu balasan dari nya, dan ternyata belum juga di balas.

‘Mungkin dia tidur Ken,’ gumam Ken bermonolog sendiri agar tidak berfikir nething.

‘Gue ganteng begini, gak mungkin kan dia nolak buat kasih nomor HP ke gue? Ya elah, siapa sih yang bisa ngehindari pesona gue.’

Karena belum mendapatkan jawaban lagi, Ken pun akhirnya memutuskan untuk tidur dan berharap agar esok pagi ia mendapatkan balasan dari Arshyla.

...🍁🍁🍁...

“Kusut amat itu muka!” celetuk Harry yang tak lain adalah sahabat nya, dia adalah anak dari om Calvin, sahabat papa nya dan juga sepupu jauh dari mama Kiara.

“Gue masih nunggu balesan dari bidadari,” kata Ken kurang semangat, saat ini keduanya sedang berada di kantin sambil menunggu am istirahat.

“Bidadari mana? Bidadari 503?” sindir Harry terkekeh, lima kosong tiga adalah nomor apartment tempat tinggal Kiara, yang berada dua lantai di bawah apartemen milik Harry dan Ken.

“Sialan lo, bukan woy!” Ken kembali membuka layar ponsel nya, dan memperlihatkan bidadari sesungguh nya kepada sahabat nya.

“Masyaallah.” Respon pertama yang Harry ucapkan saat melihat beberapa foto Arshyla di instagram, “Emang dia mau sama iblis kaya lo?”

Seketika Ken langsung menatap tajam pada Harry, karena perkataan Harry sama dengan ucapan Naura beberapa hari yang lalu. Tentu saja dia tak terima, karena memang dia bukan iblis. Ya walaupun sesekali dia suka minum dan mabuk juga sedikit rokok, namun dia tidak separah Harry.

“Gue jadi iblis gara gara lo ege!” kesal ken tak terima yang membuat Harry terkekeh.

“Lah gue di salahin, hahaha. Eh tapi serius, dia cantik banget, gue mau follow ah, siapa nama nya tadi?” tanya Harry dan langsung mengeluarkan ponsel nya.

“Jangan macem macem!” seru Ken memekik dan merebut ponsel Harry.

“Ken, pernah denger gak, sebelum janur kuning melengkung dan sebelum para saksi mengatakan kata SAH, berarti dia masih bisa sama siapapun.” Kata Harry menggoda Ken.

“Lo mau nyobain di cium sama sepatu gue lagi ya?” ancam Ken memberengut kesal.

“Hahahaha, iya iya sorry. Canda doang elah, sensi aja lo kaya emak gue kalau lagi dapet,” kata Harry terkekeh.

“Tau ah, makin badmood gue jadinya.”

“Eh, si Naura sama siapa itu?” kata Harry menyikut bahu Ken hingga membuat laki laki itu langsung mendongak mengalihkan perhatian nya, “Gila, itu bukannya si Jordan?”

“Maybe, biarkan saja. Yang penting dia bahagia, percuma ngebilangin tuh bocah juga, gak akan di denger!” kesal Ken memilih pergi menghindar sebelum emosi nya kembali memuncak karena kedekatan Naura dan laki laki yang bernama Jordan.