Pagi harinya vanessa dkk bersiap untuk berangkat ke sekolah.
"Kita berangkat 1 mobil ajalah." Ucap viola
"Boleh pake brio gue aja." Ucap vanessa
"Oke." Ucap vanya,viola dan vinda
Setelah selesai semua vanessa dkk segera turun. Kali ini vanessa yang nyetir. Karena 30menit lagi gerbang sekolah ditutup. Untungnya apartemen milik vanessa tidak terlalu jauh dari sekolah. 20 menit mereka sampai di sekolah karena vanessa sedikit ngebut ia juga memakai jalan tikus untuk menghindari razia polisi. Sampai di sekolah mereka menjadi tatapan semua para murid.
Bidadari sekolah.
Cantiknya mereka.
Ketambahan anak baru rasanya cocok deh.
Calon masa depan gue.
Duh salah satunya kan mantan gue.
Mimpi lo.
Yang vanessa dkk dapatkan adalah pujian. Mereka segera melangkah menuju kelas tetapi mereka di hadang oleh chika dkk.
"Heh sok cantik lo semua." Ucap chika tersenyum remeh
"Terus kalau kita cantik kenapa lo iri." Ucap vanya santai. Vanessa yang melihat itu hanya tersenyum miring
"Cih kalian itu tidak lebih dari sampah." Ucap siva
"Nona siva kalau kita sampah mengapa mereka memuji kita, bukannya memuji kalian." Ucap vinda santai
"Itu tandanya mereka yang sampah bukan kita. Hahahaha.." Ucap vanya dan viola lalu tertawa.
"Kalian, jangan pikir kalian akan bisa lulus karena berurusan dengan kita." Ucap siva
"Om toni bakalan lebih dengerin omongan kita daripada kalian." Ucap achel
"Well si botak itukan hanya kepala sekolah bukan pemilik sekolah." Ucap vanessa datar
"Anak baru berani banget lo hina paman gue." Ucap chika dengan wajah menahan amarah
"Apa yang kalian banggakan darinya, cuma orang tidak berguna, dan mungkin gue bisa melihat deh kedepannya jabatan kepala sekolah akan bertahan atau tidak pada si botak itu." Ucap vanessa ketus
"Kau.." ucap chika. Belum selesai chika menyelesaikan ucapannya vanessa sudah beranjak pergi ke kelas dan disusul ke tiga temannya.
"Lihat aja kalian berempat bakalan menyesal berurusan dengan kita." Ucap chika
"Udah lah ayok ke kelas." Ucap achel
Sampai di kelas chika dkk menatap sinis ke arah vanessa dkk. Bel pun berbunyi jam pelajaran sudah dimulai. Vanessa melewati semua mata pelajaran hari ini. Lalu bel pulang berbunyi dan vanessa mengajak ketiga temannya untuk ke mansion keluarganya.
"Ke rumah gue yah, ayah sama bunda ingin ketemu sama kalian." Ucap vanessa yang memegang kemudi
"Oke nes." Ucap mereka serempak.
Vanessa dkk segera ke arah mansion samudra. Setelah sampai semua temannya pun tercengang.
"Ini rumah siapa nes." Ucap vanya
"Keluarga gue." Ucap vanessa
"Ayo masuk." Ucap vanessa diangguk i oleh teman-temannya lalu masuk ke mansion keluarga samudra.
"AYAH...BUNDA...NESSA PULANG." Teriak vanessa
"Princess sudah pulang yah." Ucap bunda
"Oh iya bunda ini teman-teman nessa,gais ini bunda ku." Ucap vanessa
"Halo tante saya vanya." Ucap vanya
"Saya viola tante." Ucap viola
"Saya vinda tante." Ucap vinda
"Hai sayang, panggil saja bunda ya seperti vanessa." Ucap bunda lalu tersenyum hangat
"Baik tan.. bunda." Ucap mereka
"Ayo makan dulu sayang, kalian pasti lapar." Ucap bunda. Lalu diikuti oleh vanessa dkk
Tidak berselang lama ayah pun ikut turun untuk ikut makan.
"Selamat siang semua." Ucap ayah
"Siang ayah/om." Ucap vanessa dkk
"Kalian teman-teman vanessa kan, panggil ayah saja ya, setelah makan nanti ikut vanessa ke ruang kerja ayah ya." Ucap ayah
"Siap laksanakan ayah." Ucap mereka serempak
Mereka segera makan dengan tenang, selesai makan mereka langsung menuju ke ruang kerja ayah vanessa.
Tok..tok..tok
"Ayah." Ucap vanessa
"Masuk saja princess." Ucap ayah. Vanessa segera masuk diikuti ketiga temannya.
"Ayah mau ngomong apa ke kita." Ucap vanessa
"Ayah mau kamu menyelidiki kasus korupsi di sekolah kita dengan bantuan teman-teman mu sayang." Ucap ayah
"Maaf ayah, tapi kan sekolah itu milik om samudra." Ucap vinda diangguk i oleh vanya dan viola. Vanessa hanya tersenyum tipis mendengar itu.
"Loh kalian tidak pernah bertemu dengan tuan samudra." Ucap ayah
"Belum ayah." Ucap mereka serempak kecuali vanessa
"Saya adalah Tuan agung samudra Presdir dari Samudra Company dan ayah dari vanessa." Ucap ayah, vanya,viola dan vinda pun terkejut. Mereka pun melotot ke arah vanessa dengan artian meminta penjelasan tentang semua yang ditutupi vanessa. Vanessa hanya tersenyum hangat.
"Maaf ayah kami tidak tau." Ucap mereka serempak sambil menunduk
"Tidak apa-apa mungkin vanessa belum bisa jujur karena ada maksut tertentu." Ucap ayah.
"Begini ayah minta tolong kepada kalian untuk membantu vanessa,untuk membongkar korupsi yang terjadi di HSOS. Ayah sudah curiga kepada kepala sekolah disitu. Ayah beri vanessa 1 minggu untuk membongkar kebusukan yang ada di HSOS, ayah harap kalian mau membantu princess ya." Ucap ayah. Vanya,Viola,Vinda pun nampak berpikir lalu mereka pun setuju.
"Baik ayah kita akan bantu vanessa." Ucap mereka serempak.
"Terima kasih ya, nessa apa kamu sudah mendapat sebuah bukti." Ucap ayah
"Sudah ayah, pertama kali vanessa daftar disana sudah merasa ada kejanggalan di ruang kepala sekolah, masak ruangan kepala sekolah ga beda jauh sama club malam." Ucap vanessa. Ayah yang mendengarkan itu pun terkejut.
"Tapi ayah tenang aja besok vanessa mau pasangin penyadap suara dan cctv kecil di ruangan kepala sekolah." Ucap vanessa menyakinkan ayah.
"Baiklah princess, lakukan apapun, ayah akan bantu kamu kumpulin bukti nya." Ucap ayah. Vanessa pun mengangguk lalu meminta izin untuk keluar dan menuju ke apartemen milik vanessa. Di apartemen vanessa pun di tatap tajam teman-temannya seolah-olah meminta penjelasan. Vanessa pasrah lalu menjelaskan.
"Oke oke biasa aja kalian natap gue, iya gue bagian dari keluarga samudra, tapi gue cuma anak angkat doang, gue asli bukan dari negara ini, tapi dari negara C gue kesini ingin menghindar dari orang yang udah bunuh nyokap kandung gue." Ucap vanessa sendu
"Gue kesini untuk mempersiapkan diri buat balas semua perbuatan yang telah si tua itu lakukan pada nyokap gue, itulah kenapa gue nutup diri terhadap orang asing, sedangkan kepada orang terdekat gue akan lebih hangat, sorry bila kalian ngerasa dibohongi, gue ga jujur karena gue ingin punya teman yang tidak memandang kasta, gue ingin punya teman yang tulus tanpa di buat-buat." Ucap vanessa. Teman-temannya yang mendengar itu pun merasa iba mereka lalu memeluk vanessa.
"Nes ini gue jadi tahu kenapa sikap lo dingin, gue janji nes bakal jadi sahabat lo, lo udah gue anggap sebagai sodara gue nes." Ucap vanya
"Nyokap gue pernah ngomong bila berteman jangan memandang kasta karena tidak semua orang berada di atas, ada kalanya orang itu dibawah, gue berteman sama lo tulus nes." Ucap vinda
"Udah lah kalian jangan mellow gini, kita sama-sama saling membutuhkan, tidak semua pertemanan harus melihat kasta atau tahta karena itu gaada gunanya juga, kalau berteman dengan tulus bisa dikelilingi orang baik kenapa harus berteman karena kasta, udah gausah sedih²an lagi. Karena... KALIAN JELEK KALAU NANGIS HAHAHHAHA." Ucap viola melepaskan pelukan lalu tertawa ngakak. Ketiga temannya pun menatap kesal.
"Vio di dapur ada kulkas mau ga tu muka gue timpuk sama kulkas." Ucap vinda kesal
"Vinda sayang tubuh lo itu kurus kek lidi mana kuat lo ngangkat kulkas yang ada tulang lo pada remuk." Ucap viola
"Itu mulut emang minta di sambit ya." Ucap vinda kesal.
"Udah udah kalian ini selalu aja berantem, gabisa gitu diem dikit kek gue gitu, udah cantik,pandai menabung,pendiam,pandai juga " ucap vanya
"NAJIS.." Ucap viola dan vinda serempak. Vanessa yang melihat itu hanya menggelengkan kepala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Yuli Yanti
🌹🌹🌹
2023-04-01
0
Marisa
Vanessa dkk
semua nama panggilan diawali dengan huruf V
2021-07-15
0
Ika Rhia
4V
2021-06-13
0