Pagi hari vanessa bersiap untuk ke sekolah barunya. Lebih tepatnya sekolah milik keluarga angkatnya. Setelah selesai dengan keperluannya, vanessa segera turun untuk sarapan.
"Selamat Pagi ayah,bunda,kakak." Ucap vanessa lalu mencium pipi keluarganya
"Selamat pagi princess." Ucap mereka
"Loh kak Reno sama kak Rino sudah berangkat kah ayah?." Ucap vanessa karena tidak melihat kedua kakak kembarnya.
"Iya princess mereka berangkat lebih awal menggunakan jet pribadi keluarga kita." Ucap ayah. Vanessa hanya membulatkan mulutnya 'o' lalu segera sarapan.
"Ayah bunda dean berangkat dulu yah mau nganterin princess sekolah." Ucap Dean
"Iya hati-hati ya sayang." Ucap bunda lalu mencium pucuk kepala vanessa.
"Babay bunda." Ucap vanessa
Vanessa masuk ke mobil milik kakaknya. Kakaknya fokus mengemudikan. Sedangkan vanessa di sampingnya mengotak-atik ponsel miliknya.
"Kak nanti aku gak usah di jemput yah." Ucap vanessa
"Loh kenapa princess?." Ucap dean
"Nessa pengen ke suatu tempat bentar doang kok kak." Ucap vanessa dengan wajah melas dan mengedipkan matanya berulang kali.
"Huh yasudah kalau begitu, tapi segera pulang yah." Ucap dean mengelus puncak kepala vanessa.
"Siap laksanakan kak." Ucap vanessa memperagakan hormat layaknya seorang militer. Dean yang melihat itu hanya terkekeh.
Setelah sampai ke HSOS(High School Of Samudra) Dean langsung pulang karena vanessa ingin mendaftarkan sendiri tanpa bantuan kakaknya lebih tepatnya ingin mencari teman yang benar-benar tulus bukan karena harta ataupun tahta. Saat awal masuk vanessa heran dengan ruangan milik kepala sekolah nya. Karena disana banyak tumpukan majalah dewasa dan di sudut ruangan banyak sampah botol bekas minuman keras. Saat vanessa masuk pun sang kepala sekolah hanya menggelengkan kepala dan menatap sinis karena vanessa tidak mengetuk pintu terlebih dahulu.
Ceklek
"Dimana kelas saya." Ucap vanessa dingin
"Kamu murid baru tidak tau sopan santun belum disuruh masuk sudah nerobos saja." Ucap kepala sekolah dengan nada tinggi
"Dimana kelas saya." Ucap vanessa tanpa memperdulikan ucapan kepala sekolah itu.
"Di kelas XII B, sudah sana pergi mengganggu saja." Ucap kepala sekolah ketus. Vanessa mendapat perlakuan seperti itu segera meninggalkan ruangan kepala sekolah. Saat sampai di ruang kelasnya vanessa segera masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Brakkk
Semua murid di kelas itu menatap vanessa intens karena sikapnya yang tidak sopan. Tapi banyak juga yang memuji kecantikan vanessa.
Duhh cantiknya
Eh dia salah kelas gak ya?
Widih calon gue tuh
Dasar gatau sopan santun
Wah primadona kelas
Mampus tuh chika dkk ada saingan
Cih cantik an gue
"Kamu itu ketuk pintu dulu tidak bisa apa bagaimana? Yang sopan sedikit disini ada guru." Ucap guru itu
"Gak sempat. Dimana tempat duduk saya." Ucap vanessa dingin
"Siapa nama kamu?" Ucap guru itu
"Vanessa." Ucap vanessa singkat
"Maksut ibu nama lengkap kamu siapa." Ucap guru
"Dimana tempat duduk saya?." Ucap vanessa dingin
"Huh yasudah lah daripada ribet. Nama ibu Diva Anggraini. Kamu duduk di sebelah Vanya. Vanya angkat tangan kamu." Ucap bu Diva pasrah melihat sifat murid barunya yang dingin. Vanya pun angkat tangannya lalu vanessa duduk di sebelahnya.
"Kenalin yah gue Vanya Saputri Bagaskara." Ucap vanya. Hanya di angguki oleh vanessa.
Pelajaran berlangsung tidak lama kemudian waktu istirahat pun tiba.
Kring...kring..kring..
"Hai vanessa namaku Viola Anindita Nugraha." Ucap viola
"Kenalin namaku Vinda Riswanda Ayu Ramadina." Ucap Vinda hanya diangguki oleh vanessa dengan tersenyum tipis.
"Ke kantin yuk. Cacingku meronta ingin makan." Ucap vinda sambil mengelus perutnya.
"Ayok." Ucap vanessa dkk.
Sampai di kantin mereka mendapatkan tatapan yang bagi vanessa aneh. Karena ada yang mengagumi ada juga yang mengejek.
Wah 4 bidadari
Kekasih gue datang
Eh yang itu kayaknya anak baru deh.
Iya cantik banget.
Fixs dia calon gue.
Cantik gue dari pada dia
Sok cantik banget mereka
Tetapi vanessa dkk tidak menggubris ucapan mereka. Mereka tetap berjalan menuju meja yang kosong.
"Hmm ni meja kan tempat nya mak lampir." Ucap vinda
"Mak lampir? Siapa?." Ucap vanessa mengangkat alisnya sebelah
"Alah nes itulah si chika,siva sama achel." Ucap viola
"Oh" ucap vanessa singkat
"Lo pesen apaan nes.van" Ucap Viola
"Emm jus alpukat aja lah." Ucap vanessa
"Gue cuma mau es jeruk aja lah males makan gue." Ucap Vanya
"Oke lah. Ayok vin kita pesen." Ucap viola tapi tidak mendapati vinda di sebelahnya
"Tu bocah yah gak sabaran kalo urusan makan. Badan kek sapu lidi makan seabrek." Ucap viola lalu menyusul vinda. Tidak lama kemudian viola dan vinda datang membawa makanan dan minuman.
BRAKKK...
"HEH PINDAH DARI MEJA INI." Ucap wanita itu. Siapa lagi kalau bukan chika dkk
"Memangnya ini meja lo apa." Ucap vanya ketus
"LO TUH DI BILANGIN NYOLOT MULU. SEKARANG PINDAH GAK LO PADA." ucap chika. Semua yang ada di kantin pun menatap ke arah vanessa dkk. Vanessa yang sudah geram karena diganggu pun ikut bicara.
"Lo doang ya yang bayar sekolah." Ucap vanessa datar
"Lo anak baru gausah sok deh." Ucap siva ketus
"Tau tuh, heran gue ya kenapa om toni terima ini murid sih, udah latar belakang gak jelas." Ucap achel
"Heh lo anak baru gausah sok-sok an ya, sekolah ini ada di bawah pengawasan om toni." Ucap chika sambil menarik rambut vanessa. Karena vanessa sudah geram akhirnya tangan milik chika di hempaskan dengan kasar. Mata coklat milik vanessa pun berubah menjadi abu-abu. Yah altar ego vanessa pun muncul. Di cengkeram leher chika lalu di benturkan ke tembok.
"JANGAN MENGGANGGU KEHIDUPAN VANESSA." Ucap altar ego vanessa yang bernama Lia. Chika pun bertanya-tanya siapa yang ada di depannya ini.
"OH IYA KENALIN GUE LIA. JANGAN MENGGANGGU VANESSA. Bich." ucap lia lalu membanting tubuh chika ke lantai. Setelah itu chika dkk pun pergi karena rasa takut terhadap vanessa sehingga mereka tidak akan mengganggu vanessa lagi. Semua yang ada di kantin pun merasa takut dan tidak akan pernah cari masalah dengan vanessa yang kategori anak baru.
"Udah nes sabar. Jaga emosi lo. Sia-sia lo ngomong ke mereka." Ucap Vinda menepuk pelan pundak vanessa
"Betul nes. Mereka akan tetap cari masalah karena notabene nya mereka keponakan dari kepala sekolah." Ucap Viola.
"Lalu yang mereka katakan om toni itu siapa?" Ucap vanessa
"Toni adalah nama Kepala Sekolah kita ini yang selalu berpihak ke mereka, walau mereka yang salah." Ucap vanya
Kring..kring..
Bel masuk pun berbunyi. Vanessa dkk pun kembali ke kelas mereka. Dan melanjutkan pelajaran. Vanessa hanya diam saja dan memilih mendengarkan musik lewat earphone bluetooth milik nya.
"Hei kamu anak baru." Ucap guru itu tetapi vanessa tidak mendengarkannya. Vanya pun menyenggol lengan milik vanessa karena ia mendengarkan musik dan membenamkan wajahnya ke meja. Akhirnya vanessa pun menatap guru yang ada di depan dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Kamu cepat kerjakan 10 soal matematika yang bapak berikan di papan itu." Ucap pak tio
"Apa yang akan saya dapatkan?." Ucap vanessa datar
"Kamu boleh meminta 1 permintaan kepada bapak." Ucap pak tio
"Bagaimana bila 1 permintaan untuk 1 kelas." Ucap vanessa menyeringai
"Baik bapak setuju, cepat kamu kerjakan." Ucap pak tio sinis.
Akhirnya vanessa menuntaskan soal itu hanya dengan waktu 10menit saja. Lalu vanessa pun berdiri di depan meja pak tio. Pak tio yang melihat jawaban vanessa itu pun terkejut karena soal itu terjawab dengan benar. Akhirnya vanessa pun meminta permintaannya yaitu berupa pulang lebih awal karena pembelajaran tinggal 25menit lagi. Akhirnya satu kelas vanessa pun pulang. Vanessa sengaja mampir ke dealer motor untuk membeli motor sport.
"Ada yang bisa saya bantu." Ucap manager tempat itu
"Motor sport tercepat. Saya ambil 1." Ucap vanessa sebelum manager menjawab vanessa pun bicara lagi.
"Saya bayar dengan ini." Ucap vanessa menyerahkan golden card miliknya. Akhirnya manager pun memberikan motor sport tercepat kepada vanessa. Setelah mendapatkan itu vanessa pun segera pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
epifania rendo
bagus
2023-03-19
0
مي زين الش
next kakak
2021-05-30
0
Kikoaiko
jngn pke alter ego thor, gk seru
2021-03-05
2