“Berharap banget sih aku akan jatuh hati pada mu, maaf saja ya! Enggak sempat!”
“Baguslah!” Zanjiil tanpa sungkan pun mengangkat panggilan Luna di hadapan Kissky.
📲 “Halo sayang,” Zanjiil.
📲 “Halo, kok enggak ada kabar sih seharian?” Luna.
📲 “Maaf, aku sibuk yang, makanya tak bisa menghubungi mu,” Zanjiil.
📲 “Jangan begitu lagi, aku khawatir kalau enggak ada kabar mu sedetikpun,” Luna.
Uhuk uhuk uhuk...
Kissky tersedak, saat mendengar kata-kata Luna yang menurutnya menggelikan, sedang sang tambatan hati Zanjiil, yang mendengar ada suara batuk dari seorang wanita pun menaruh curiga.
📲 “Sayang, kau lagi dimana sih?” Luna
📲 “Aku di kafe sayang,” Zanjiil.
📲 “Sama siapa? Coba angkat video call dari ku,” Luna.
Sebelum mengangkat telepon dari Luna, Zanjiil terlebih dahulu pindah ke meja yang kosong. Kissky yang melihat tingkah konyol dari Zanjiil, merasa aneh.
“Ribet banget, baru juga pacaran,” gumam Kissky.
📲 “Aku sendiri kok sayang, masa begitu saja kau curiga?! Maklumlah, di tempat umumkan ramai orang sayang,” Zanjiil.
📲 “Baiklah kalau begitu, jangan lupa, besok kita bertemu,” Luna.
📲 “Siap sayang,” Zanjiil.
Setelah panggilan telepon selesai, Zanjiil yang menoleh ke arah mejanya, tak melihat keberadaan Kissky lagi
“Dasar cewek enggak ada akhlak! Masa pergi tanpa permisi!” Zanjiil sedikit kesal dengan sikap Kissky.
__________________________________________
Kissky yang berada di halte seberang kafe pun menunggu bis untuk pulang.
Zanjiil yang baru keluar melihat calon istrinya menaiki bis, ia mengernyitkan dahinya sebab, setahunya Kissky adalah anak orang berada, namun harus repot-repot naik bis yang padat akan penumpang.
Aku enggak tahu, ternyata dia ada sisi sederhananya juga, ku pikir mulutnya yang pedas akan menjadikan dia seorang yang angkuh tak mau berbaur dengan lingkungan, batin Zanjiil.
Kissky yang berdiri di dalam bis bersama penumpang lainnya pun memikirkan banyak hal di kepalanya.
Apa sudah benar, dengan menikah dengannya? batin Kissky, gadis yang masih di bawah umur.
Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit, ia pun sampai di ujung gang rumahnya. Selanjutnya gadis cantik itu berjalan kaki menuju rumahnya.
Ia yang baru tiba di rumah mendapati ayah dan ibunya sedang mengobrol serius di ruang tamu.
“Ma, tolong kasih izin, lagi pula Kissky juga setuju kok untuk menikah,” ucap Ahmad.
“Papa, dia masih kecil, apa kau enggak kasihan?” July yang iba pada putrinya tetap tak mengizinkan.
“Ma, kau tahu, bisnis kita saat ini sedang terombang ambing, kalau sampai Kissky dan Zanjiil menikah, maka perusahaan kita akan terselamatkan, tolonglah ma, mengerti, kalau kita sampai gulung tikar, yang sengsara siapa? Ya kita juga.” Ahmad pun menjelaskan situasi bisnis mereka.
“Kok bisa, perusahaan akan bangkrut? Bukannya penjualan kita selalu meningkat tiap bulannya? Bagaimana ceritanya pa?”
“Papa, tertipu dengan klien ma, uang kita habis 3 triliun.” wajah Ahmad jadi muram ketika membahas hal tersebut.
“Papa kok bisa sebodoh itu?! Hah! Ya Allah, itu adalah perusahaan yang kita rintis dari nol! Aku meminta modal pada ibu ku mati-matian dengan menyakinkan mereka, kita akan berhasil, kalau begini apa yang akan ku katakan?” July benar-benar marah pada suaminya.
“Ini salah ku, maafkan aku ma.” Ahmad menggenggam erat tangan istrinya.
“Ini kedua kalinya papa mengecewakan mama, pertama, karena papa terlambat mengantar mama ke rumah sakit, mama harus kehilangan Adela, kedua, kau hancurkan kepercayaan keluarga ku, pada hal karena mu, aku menentang orang tua dan agama ku, orang tua ku hanya minta di kembalikan modal setengah, tapi sampai sekarang, belum juga kita kembalikan, dan selanjutnya kau ingin mengorbankan Kissky!” netra July tak hentinya membelalak pada suaminya.
“Maafkan aku ma, papa janji, akan berubah, setelah ini tidak akan membuat mama marah lagi,” ucap Ahmad.
“Terserah papa saja! Urus sendiri!” July yang kecewa meninggalkan suaminya di ruang tamu.
Kissky yang tak ingin keberadaannya di ketahui oleh orang tuanya, memutuskan untuk keluar rumah kembali.
Ia pun memilih untuk singgah sejenak di sebuah taman yang tak jauh dari kediamannya.
Ternyata aku harus tetap balas jasa, batin Kissky.
“Ku pikir, setelah keluar dari panti, hidup ku akan bahagia, nyatanya tetap menyesakkan, bedanya di panti aku dapat perundungan, sedang di rumah, aku selalu di paksa melakukan apa yang tak ku inginkan.” ia pun kembali mengingat masa-masa kelamnya di panti asuhan, tempat ia tinggal 10 tahun yang lalu, sebelum akhirnya ia di adopsi oleh July dan Ahmad.
Flash Back!
Maret 2012, Kissky yang baru memasuki usia 5 tahun di bangunkan oleh Rena yang usianya lebih tua 7 tahun dari dirinya.
Byurrr!!!
Rena mengguyur air segayung pada wajah Kissky, yang membuat kasurnya ikut basah.
“Kak, kenapa menyiram ku?” tanya Kissky kecil, gadis malang yang di tinggalkan kedua orang tuanya di pintu panti saat ia masih berusia satu hari.
“Pakai nanya lagi! Tuh!” Rena menunjuk ke arah jam dinding. “Sudah Jam 07:00, dan kau belum bangun juga?! Apa beda mu dengan kami yang ada disini?! Di suruh bangun pagi-pagi kerja bakti membersihkan seluruh panti! Ayo berdiri!” Rena menarik paksa tangan kecil Kissky dari ranjang, yang membaut Kissky kecil terjatuh ke lantai.
“Auh! Sakit kak...” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
“Makanya bangun tepat waktu! Kau pikir karena kau yang paling muda disini, kau akan dapat hak istimewa? Heh! Kita semua sama disini, jadi tugas apapun harus di kerjakan bersama!” Rena yang kesal pada Kissky pun melempar gayung ke kepala gadis kecil itu.
“Hiks...” Kissky kecil bangkit dari lantai seraya menangis sesungukan. Anak-anak lain yang melihat tak ada yang perduli akan dirinya.
Andaikan aku punya keluarga, andaikan ada yang mengadopsi ku, seperti teman-teman yang lain, pasti hidup ku akan jauh lebih bahagia, ya Tuhan, Kissky juga mau ayah dan ibu yang baik, tolong kirimkan orang tua yang mau menyayangi ku, batin Kissky.
Ia yang melamun pun di kejutkan oleh Lia, teman akrab dari Rena.
“Kerja! Kerja!!!” ia berteriak di telinga kecil Kissky.
“I-iya kak!” tangan mungilnya pun mulai memegang kain lap, lalu ia pun di perintahkan Lia dan Rena untuk membersihkan ranjang dari debu dan kotoran lainnya sampai bersih sendirian.
Pukul 13:00 wib, saat jam makan siang telah tiba, Kissky pun menyudahi pekerjaannya.
“Heh! Mau kemana?!” pekik Rena.
“Mau makan kak.” ucap Kissky dengan perasaan takut.
“Memangnya sudah selesai kerjanya?” tanya Rena dengan netra membulat.
“Belum kak.” seketika nyali Kissky ciut mendapat tatapan intimidasi dari kakak seniornya.
“Enggak ada istilah makan! Selesai dulu baru isi perut mu!!” Setelah keluar dari dalam kamar, Rena dan Lia mengunci pintu agar Kissky tak dapat keluar.
Perlahan bibir Kissky bergetar, netranya yang memerah mengeluarkan genangan buliran bening.
“Lapar.” ucapnya dengan suara redup, namun apa daya, ia tak mendapatkan izin.
Ia dengan berderai air mata kembali melanjutkan pekerjaan bersih-bersih seluruh ranjang yang jumlahnya tak sedikit.
Rugg... perutnya terus saja berbunyi meminta makan, namun ia harus bersabar sampai pekerjaannya selesai.
...Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
syafridawati
cinta balas jasasungguh menyedihkan
2022-05-24
2
🕊❤️WINNY💚ᴇ𝆯⃟🚀
komen
2022-05-20
1
Reo Hiatus
lanjut
2022-05-19
1