Bab 7 (Cari Gara-gara)

Sementara Kissky yang berada di kamarnya mengoceh sendiri, karena di hari pertama ia masuk ke dalam rumah mertuanya, sudah menanggung malu, akibat perbuatan usil suaminya.

“Kekanak-kakanakan banget dia! Bikin naik darah! Belum lagi ternyata dia cuma mengerjai ku! Gimana cara ku melihat wajah ibu dan ayah mertua, aduh... malu banget sih!!!” Kissky yang patah semangat terduduk di atas lantai seraya memeluk kopernya.

“Apa kabar Liza sekarang ya? Kok dia enggak telepon aku?” gumam Kissky.

Ia yang merasa tubuhnya lengket dan bau keringat, memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, sebelum menelepon sahabatnya.

Setelah selesai mandi, Kissky keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk putih.

“Astaghfirulah!” teriaknya dengan jantung berdebar-debar, sebab ia melihat suaminya sedang duduk santai di pinggir ranjangnya.

“Ngapain kau disini bangsat!” sontak Kissky melempar sebungkus pembalutnya ke kepala Zanjiil.

“Heh! Enggak ada sopan santun banget kau!” pekik Zanjil seraya melempar kembali pembalut tersebut, tepat mengenai dada datar gadis cantik itu.

“Haah!! Zanjiil!! Keluar kau dari kamar ku!” Kissky yang geram dan malu, karena 2 bukit kebanggaannya mendapat pelecehan pun mengancam pria tampan dan usil itu.

“Enggak mau!”

“Hei! Kalau kau enggak keluar sekarang juga! ku lempar kepala mu pakai botol parfum itu!” Kissky menunjuk ke arah meja rias yang ada di sebelahnya.

“Galak banget sih! Lagi pula yang duluan main kasarkan kau sendiri!”

“Tapi yang masuk tanpa izinkan kau!” pekik Kissky.

“Yang enggak kunci pintu kan kau! Aku sudah ketuk dan katakan permisi berulang kali, tapi kau tak menjawab, jadi wajar kalau aku masuk, lagi pula ini rumah ku! kau hanya numpang tinggal saja!” Zanjiil yang tak mau kalah, memarahi istrinya juga.

“Terserah kau bilang apa, yang jelas keluar sekarang, aku mau pakai baju!”

“Pakai saja di hadapan ku, lagi pula kau istri ku, dan... aku enggak selera tahu melihat tubuh mu, sudah kurus kerempeng bodi papan triplek , jadi apa masih ada yang buat ngiler?” Zanjiil menghina kekurangan istrinya.

Kissky yang tak terima dirinya di hina, tanpa ragu melempar botol parfum yang terbuat dari plastik tersebut, tepat mengenai kepala suaminya.

Pluk!

“Huwl! Berani sekali kau melukai ku, kau tahu parfumnya enggak kosong!” Zanjil memegang kepalanya. yang terasa sakit.

“Masib untung ku lempar pakai botol plastik, besok-besok, yang kemasan kaca akan mendarat di mata mu!” netra gadis itu membelalak, seolah memberi ancaman berikutnya pada suaminya.

“Psikopat! Ya sudah aku keluar, aku kesini hanya untuk mengatakan, turunlah, makan dulu, sejak sampai ke rumah kau belum mengisi perut mu!” setelah mengatakan hal yang ia sampaikan, Zanjil pun meninggalkan Kissky.

Kata-kata Zanjil yang menyuruh makan pun mengingatkannya pada teman masa kecilnya Rio.

Flash Back

Tahun 2012, di bawah guyuran hujan lebat, Kissky yang basah menggigil hebat.

Rio yang melihat dirinya berjalan sendiri di pinggir jalan, melambaikan tangannya.

“Hei, Kissky! Cepat kemari!” Rio yang baik hati mengajaknya berteduh di bawah pos kamling tak jauh dari pertigaan lampu merah, tempat biasa mereka mencari rezeki.

“Rio...” ia yang tak bertemu sahabatnya seharian pun menjadi girang. Dengan langkah cepat ia mendatanginya.

“Kemana saja seharian! Aku enggak melihat mu sama sekali!” ucap Kissky seraya naik ke atas pondok.

“Aku sakit.” Rio menunjuk ke arah kepalanya.

“Apa sudah sembuh?” tanya Kissky dengan perasaan khawatir, sebab hanya Rio teman satu-satunya di muka bumi saat itu

“Alhamdulillah, sudah. Makanya aku datang kemari untuk mengamen, eh... malah turun hujan.” terang Rio dengan tertawa kecil.

“Kau benar, aku juga belum dapat target.” Kissky benar-benar berharap, cuaca segera membaik, agar ia bisa bekerja kembali.

“Apa kau sudah makan?” tanya Rio seraya mengeluarkan sebungkus nasi dari dalam kantung kresek berwarna hitam.

“Belum.” Kissky menggelengkan kepalanya dengan lemas.

”Kenapa belum beli? Pada hal sudah jam 15:00, kau pasti lapar!”

“Aku memang lapar, tapi kalau aku beli nasi, maka uang yang ku hasilkan akan berkurang, aku takut kalau ibu marah pada ku.” ucapnya dengan membayangkan akan di pukul kembali.

Rio yang iba pun, untuk pertama kalinya membagi makanannya pada Kissky kecil.

“Mendekatlah, biar kita makan bersama, maaf, aku hanya mampu membeli nasi, tapi tenang, aku punya lauk istimewa!” wajah Rio begitu berbinar saat mengatakannya.

“Apa itu?” Kissky yang penasaran pun begitu antusias.

“Ini dia!” Rio menunjukkan sebungkus garam halus pada Kissky.

“Ini lauk?” Kissky kecil mengernyitkan dahinya.

“Iya, kalah pakai garam, nasi panas ini akan terasa nikmat.” Rio mulai menaburkan garam tersebut dengan perlahan pada nasi yang telah ia buka bungkusnya.

Setelah di rasa cukup, ia mengikat dengan karet ujung plastik garamnya agar tak tumpah.

“Mari kita makan!” keduanya mulai melahap santapan seadanya yang ada di hadapan mereka.

“Kau benar, rasanya enak, lezat!” Kissky merasa bersyukur, saat itu perutnya yang keroncongan terobati.

Selesai makan, keduanya melepas dahaga dengan menampung air hujan di kedua tangan mereka.

Gluk gluk gluk!!!

“Alhamdulillah ya, Allah maha tahu apa yang kita butuhkan,” ucap Rio.

“Maksudnya bagaimana?” Kissky kecil kurang faham dengan ucapan Rio.

“Kau lihat kan, kita enggak punya minum? Makanya Allah turunkan hujan, agar kita berdua bisa minum gratis dengan puas!” selanjutnya Rio menampung air hujan yang jatuh dari atap gubuk yang mereka singgahi ke botol minumnya

“Tapi aku merasa rugi, sebab, uang yang ku hasilkan jadi berkurang,” terang Kissky.

“Ky, Rezeki bukan hanya uang, tapi termasuk kesehatan dan juga hujan ini.”

“Kau tahu darimana? Apa kau sekolah?” tanya Kissky, sebab setahunya, hanya orang berpendidikan, yang pengetahuannya lebih luas dan dapat di percaya.

“Aku memang enggak sekolah, tapi.. aku sering mengintip anak-anak SD dekat rumah ku belajar, hehehe...” Rio tertawa riang.

“Lain kali, bawa aku kesana ya!” pinta Kissky yang penasaran.

“Baiklah, kalau ada waktu, akan ku bawa kau kesana!” ucap Rio.

“Amankan? Ibu gurunya enggak ada yang galakka?”

“Aman, namanya juga guru, sudah pasti baik hati.” terang Rio.

“Terimakasih banyak, sahabat ku.” Kissky memeluk Rio.

“Sama-sama.”

Flashback Off!

Tok tok tok!

Dari arah luar Zanjiil mengetuk pintu kamarnya, “Hei, mau berapa lama kau di dalam? Apa kau enggak makan? cepat keluar!!” suara teriakan Zanjiil membuat Kissky bergegas untuk keluar kamar.

Ceklek!

Ia membuka pintu dengan kasar, “Sabar dong, lagi pula kalau kau mau makan, makan saja duluan!”

“Ya Tuhan, aku menunggu mu, karena menghargai mu, aku takut kau malu untuk makan sendiri, tahu begitu lebih baik ku tinggal saja kau! Dasar perempuan enggak tahu terimakasih!” Zanjil beranjak terlebih dahulu, yang di susul oleh Kissky.

Mereka yang telah tiba di ruang makan mendapat tatapan penuh curiga dari Basuki dan juga Pinkan yang duduk di ruang santai keluarga, yang dapat melihat langsung ke arah meja makan yang ada di dapur.

“Mereka enggak benar-benar melakukannya kan pa?” Pinkan mencolek pinggang suaminya yang sedang fokus pada anak dan menantunya.

“Enggak tahu ma, tapi rambut keduanya sama-sama basah,” ujar Basuki.

“Ehm, gawat banget kalau itu benar, ku pikir putra kita polos pa, ternyata dia sudah mengerti hal-hal dewasa.” Pinkan memijat pelipisnya yang terasa berat.

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

El Geisya Tin

El Geisya Tin

aku lelah kak kalo mau cri harga gara

2022-06-06

0

El Geisya Tin

El Geisya Tin

lanjut kak

2022-06-06

0

Zєє wallupattma

Zєє wallupattma

👍👍👍mantap

2022-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (Kissky Huwl)
2 Bab 2 (Zanjiil Rabbani)
3 Bab 3 (Kenangan)
4 Bab 4 (Teringat)
5 Bab 5 (Pernikahan)
6 Bab 6 (Minta 1 Kamar)
7 Bab 7 (Cari Gara-gara)
8 Bab 8 (Sampai Tua)
9 Bab 9 (Sepeda)
10 Bab 10 (Karma)
11 Bab 11 (Sekolah)
12 Bab 12 (Kena Hukum)
13 Bab 13 (Perkenalan)
14 Bab 14 (Gibran)
15 Bab 15 (Korban Yang Hilang)
16 Bab 16 (Muntah)
17 Bab 17 (Aneh)
18 Bab 18 (Bertengkar)
19 Bab 19 (Lari)
20 Bab 20 (Kempes)
21 Bab 21 (Drama)
22 Bab 22 (Penguntit?)
23 Bab 23 (Muhrim)
24 Bab 24 (Adik Ipar)
25 Bab 25 (Cinta Segi Tiga)
26 Bab 26 (Praktik)
27 Bab 27 (Trio Galak)
28 Bab 28 (Kepo)
29 Bab 29 (Ketahuan)
30 Bab 30 (Salah Faham)
31 Bab 31 (Jenny)
32 Bab 32 (Main Gila)
33 Bab 33 (Panas)
34 Bab 34 (Keputusan)
35 Bab 35 (Rena)
36 Bab 36 (Vending Mesin)
37 Bab 37 (Curiga)
38 Bab 38 (Ancaman)
39 Bab 39 (Buaya)
40 Bab 40 (Sesi Romantis)
41 Bab 41 (Jijik)
42 Bab 42 (Jujur Tapi Konyol)
43 Bab 43 (Pintu)
44 Bab 44 (Ruangan)
45 Bab 45 (Pantai)
46 Bab 46 (Gatot)
47 Bab 47 (Kecewa Berat)
48 Bab 48 (Jangan Jadi PHO)
49 Bab 49 (Absen)
50 Bab 50 (Joe)
51 Bab 51 (Cemburu)
52 Bab 51 (Enggak main-main)
53 Bab 53 (Kepribadian Ganda)
54 Bab 54 (Sreet)
55 Bab 55 (Ingin Cerai)
56 Bab 55 (Isi Hati)
57 Bab 57 (Balas Budi)
58 Bab 58 (Kaca Mata)
59 Bab 59 (Suara Setan)
60 Bab 60 (Luna Hilang)
61 Bab 61 (Telepon)
62 bab 62 (Tamu Tak Di Undang)
63 Bab 63 (Kena Marah)
64 Bab 64 (Khawatir)
65 Bab 65 (Rencana)
66 Bab 66 (Interogasi Polisi)
67 Bab 67 (Sesi Tanya Jawab)
68 Bab 68 (Melindungi)
69 Bab 69 (Kantin)
70 Bab 70 (Genggaman Tangan)
71 Bab 71 (Museum)
72 Bab 72 (Suami)
73 Bab 73 (Bakso Mercon)
74 Bab 74 (Jaket)
75 Bab 75 (Candu)
76 Bab 76 (Mengomel)
77 Bab 77 (IQ)
78 Bab 78 (200)
79 Bab 79 (Fitnah)
80 Bab 80 (Identitas Terbongkar)
81 Bab 81 (Melawan)
82 Bab 82 (Ketahuan)
83 Bab 83 (Keceplosan)
84 Bab 84 (Ayunan Bergoyang)
85 Bab 85 (Kronologi)
86 Bab 86 (Kebenaran)
87 87 (Hayat)
88 Bab 88 (Joe)
89 Bab 89 (Bringas)
90 Bab 90 (Ipar)
91 Bab 91 (Peran)
92 Bab 92 (Gombal)
93 Bab 93 (Selingkuh)
94 Bab 94 (Pinkan)
95 Bab 95 (Retak)
96 Bab 96 (Pabrik)
97 Bab 97 (Operasi)
98 Bab 98 (Colt 1911 dan G2 Combat Kal. 9 mm)
99 Bab 99 (KKN)
100 Bab 100 (Fentanil)
101 Bab 101 (Ketahuan)
102 Bab 102 (Istri Muda)
103 Bab 103 (Nasehat Zanjiil)
104 Bab 104 (Mata Pisau)
105 Bab 105 (Patah Hati Nasional)
106 Bab 106 (Berpisah)
107 Bab 107 (Liburan Dadakan)
108 Bab 108 (Esra)
109 Bab 109 (Asal)
110 Bab 110 (Liza... Liza...)
111 Bab 111 (Tersesat)
112 Bab 112 (Sialan)
113 Bab 113 (Kepiting Batu)
114 Bab 114 (Mala Petaka)
115 Bab 115 (Di Temukan)
116 Bab 116 (Keputusan)
117 Bab 117 (Di Permainkan)
118 Bab 118 (Zona Pinkan)
119 Bab 119 (Di Hukum)
120 Bab 120 (Pingsan)
121 Bab 121 (Kecewa)
122 Bab 122 (Panas)
123 Bab 123 (Manja)
124 Bab 124 (Selamat Tinggal)
125 Bab 125 (Menyesal)
126 Bab 126 (Berli Rabbani)
127 Bab 127 (Tahta Atau Cinta)
128 Bab 128 (Tentang Rasa)
129 Bab 129 (Bye Esra)
130 Bab 130 (Menangis)
131 Bab 131 (Saudara)
132 Bab 132 (Kelepasan)
133 Bab 133 (Surat Cinta)
134 Bab 134 (Kencan)
135 Ban 135 (Pindah Rumah)
136 Bab 136 (Setan Merah)
137 Bab 137 (Kejam)
138 Bab 138 (Menggugurkan)
139 Bab 139 (Kena Marah)
140 Bab 140 (Copot)
141 Bab 141 (Di Paksa Menikahi)
142 Bab 142 (Setuju)
143 Bab 143 (Pengkhianat)
144 Bab 144 (Basuki)
145 Bab 145 (Marah!)
146 Bab 146 (Air Garam)
147 Bab 147 (Hera)
148 Bab 148 (Minta Pisah)
149 Bab 149 (10 Tahun)
150 Bab 150 (Eric Arsy)
151 Bab 151 (Jujur)
152 Bab 152 (Lari-lari)
153 Bab 153 (Jlub)
154 Bab 154 (Nyebur)
155 Bab 155 (Bandung)
156 Bab 156 (Cemburu)
157 Bab 157 (Lewat)
158 Bab 158 (Wanita)
159 Bab 159 (Dita)
160 Bab 160 (Mengerjai Liza)
161 Bab 161 (Tespek)
162 Bab 162 (Perjodohan)
163 Bab 163 (Syok)
164 Bab 164 (Flash Back)
165 Bab 165 (Gendong)
166 Bab 166 (Memilih)
167 Bab 167 (Ta'aruf)
168 Bab 168 (Rencana Menikah)
169 Bab 169 (Rebutan Orang Sholeh)
170 Bab 170 (Bahaya)
171 Bab 171 (Kena Patuk)
172 Bab 172 (Plak)
173 Bab 173 (Kena Ceramah)
174 Bab 174 (Melahirkan)
175 Bab 175 (Drama)
176 Bab 176 (Jumlah Anak)
177 Bab 177 (Pacat)
178 Bab 178 (Menyatu)
179 Bab 179 (Sadar)
180 Bab 180 (Usil)
181 Bab 181 (Kacau)
182 182 (Berbadan Dua)
183 Bab 183 (Rencana Pembunuhan)
184 Bab 184 (Minder)
185 Bab 185 (Mertua Ikut Campur)
186 Bab 186 (Kissky Huwl)
187 Bab 187 (Air Mata)
188 Terimakasih.
189 Kualat Di Gunung Keramat
190 Lelaki Buaya Darat Pantasnya Di Apakan??
191 Menghajar Selingkuhan Suami Ku
192 Terpaksa Menikahi Perjaka Tua
Episodes

Updated 192 Episodes

1
Bab 1 (Kissky Huwl)
2
Bab 2 (Zanjiil Rabbani)
3
Bab 3 (Kenangan)
4
Bab 4 (Teringat)
5
Bab 5 (Pernikahan)
6
Bab 6 (Minta 1 Kamar)
7
Bab 7 (Cari Gara-gara)
8
Bab 8 (Sampai Tua)
9
Bab 9 (Sepeda)
10
Bab 10 (Karma)
11
Bab 11 (Sekolah)
12
Bab 12 (Kena Hukum)
13
Bab 13 (Perkenalan)
14
Bab 14 (Gibran)
15
Bab 15 (Korban Yang Hilang)
16
Bab 16 (Muntah)
17
Bab 17 (Aneh)
18
Bab 18 (Bertengkar)
19
Bab 19 (Lari)
20
Bab 20 (Kempes)
21
Bab 21 (Drama)
22
Bab 22 (Penguntit?)
23
Bab 23 (Muhrim)
24
Bab 24 (Adik Ipar)
25
Bab 25 (Cinta Segi Tiga)
26
Bab 26 (Praktik)
27
Bab 27 (Trio Galak)
28
Bab 28 (Kepo)
29
Bab 29 (Ketahuan)
30
Bab 30 (Salah Faham)
31
Bab 31 (Jenny)
32
Bab 32 (Main Gila)
33
Bab 33 (Panas)
34
Bab 34 (Keputusan)
35
Bab 35 (Rena)
36
Bab 36 (Vending Mesin)
37
Bab 37 (Curiga)
38
Bab 38 (Ancaman)
39
Bab 39 (Buaya)
40
Bab 40 (Sesi Romantis)
41
Bab 41 (Jijik)
42
Bab 42 (Jujur Tapi Konyol)
43
Bab 43 (Pintu)
44
Bab 44 (Ruangan)
45
Bab 45 (Pantai)
46
Bab 46 (Gatot)
47
Bab 47 (Kecewa Berat)
48
Bab 48 (Jangan Jadi PHO)
49
Bab 49 (Absen)
50
Bab 50 (Joe)
51
Bab 51 (Cemburu)
52
Bab 51 (Enggak main-main)
53
Bab 53 (Kepribadian Ganda)
54
Bab 54 (Sreet)
55
Bab 55 (Ingin Cerai)
56
Bab 55 (Isi Hati)
57
Bab 57 (Balas Budi)
58
Bab 58 (Kaca Mata)
59
Bab 59 (Suara Setan)
60
Bab 60 (Luna Hilang)
61
Bab 61 (Telepon)
62
bab 62 (Tamu Tak Di Undang)
63
Bab 63 (Kena Marah)
64
Bab 64 (Khawatir)
65
Bab 65 (Rencana)
66
Bab 66 (Interogasi Polisi)
67
Bab 67 (Sesi Tanya Jawab)
68
Bab 68 (Melindungi)
69
Bab 69 (Kantin)
70
Bab 70 (Genggaman Tangan)
71
Bab 71 (Museum)
72
Bab 72 (Suami)
73
Bab 73 (Bakso Mercon)
74
Bab 74 (Jaket)
75
Bab 75 (Candu)
76
Bab 76 (Mengomel)
77
Bab 77 (IQ)
78
Bab 78 (200)
79
Bab 79 (Fitnah)
80
Bab 80 (Identitas Terbongkar)
81
Bab 81 (Melawan)
82
Bab 82 (Ketahuan)
83
Bab 83 (Keceplosan)
84
Bab 84 (Ayunan Bergoyang)
85
Bab 85 (Kronologi)
86
Bab 86 (Kebenaran)
87
87 (Hayat)
88
Bab 88 (Joe)
89
Bab 89 (Bringas)
90
Bab 90 (Ipar)
91
Bab 91 (Peran)
92
Bab 92 (Gombal)
93
Bab 93 (Selingkuh)
94
Bab 94 (Pinkan)
95
Bab 95 (Retak)
96
Bab 96 (Pabrik)
97
Bab 97 (Operasi)
98
Bab 98 (Colt 1911 dan G2 Combat Kal. 9 mm)
99
Bab 99 (KKN)
100
Bab 100 (Fentanil)
101
Bab 101 (Ketahuan)
102
Bab 102 (Istri Muda)
103
Bab 103 (Nasehat Zanjiil)
104
Bab 104 (Mata Pisau)
105
Bab 105 (Patah Hati Nasional)
106
Bab 106 (Berpisah)
107
Bab 107 (Liburan Dadakan)
108
Bab 108 (Esra)
109
Bab 109 (Asal)
110
Bab 110 (Liza... Liza...)
111
Bab 111 (Tersesat)
112
Bab 112 (Sialan)
113
Bab 113 (Kepiting Batu)
114
Bab 114 (Mala Petaka)
115
Bab 115 (Di Temukan)
116
Bab 116 (Keputusan)
117
Bab 117 (Di Permainkan)
118
Bab 118 (Zona Pinkan)
119
Bab 119 (Di Hukum)
120
Bab 120 (Pingsan)
121
Bab 121 (Kecewa)
122
Bab 122 (Panas)
123
Bab 123 (Manja)
124
Bab 124 (Selamat Tinggal)
125
Bab 125 (Menyesal)
126
Bab 126 (Berli Rabbani)
127
Bab 127 (Tahta Atau Cinta)
128
Bab 128 (Tentang Rasa)
129
Bab 129 (Bye Esra)
130
Bab 130 (Menangis)
131
Bab 131 (Saudara)
132
Bab 132 (Kelepasan)
133
Bab 133 (Surat Cinta)
134
Bab 134 (Kencan)
135
Ban 135 (Pindah Rumah)
136
Bab 136 (Setan Merah)
137
Bab 137 (Kejam)
138
Bab 138 (Menggugurkan)
139
Bab 139 (Kena Marah)
140
Bab 140 (Copot)
141
Bab 141 (Di Paksa Menikahi)
142
Bab 142 (Setuju)
143
Bab 143 (Pengkhianat)
144
Bab 144 (Basuki)
145
Bab 145 (Marah!)
146
Bab 146 (Air Garam)
147
Bab 147 (Hera)
148
Bab 148 (Minta Pisah)
149
Bab 149 (10 Tahun)
150
Bab 150 (Eric Arsy)
151
Bab 151 (Jujur)
152
Bab 152 (Lari-lari)
153
Bab 153 (Jlub)
154
Bab 154 (Nyebur)
155
Bab 155 (Bandung)
156
Bab 156 (Cemburu)
157
Bab 157 (Lewat)
158
Bab 158 (Wanita)
159
Bab 159 (Dita)
160
Bab 160 (Mengerjai Liza)
161
Bab 161 (Tespek)
162
Bab 162 (Perjodohan)
163
Bab 163 (Syok)
164
Bab 164 (Flash Back)
165
Bab 165 (Gendong)
166
Bab 166 (Memilih)
167
Bab 167 (Ta'aruf)
168
Bab 168 (Rencana Menikah)
169
Bab 169 (Rebutan Orang Sholeh)
170
Bab 170 (Bahaya)
171
Bab 171 (Kena Patuk)
172
Bab 172 (Plak)
173
Bab 173 (Kena Ceramah)
174
Bab 174 (Melahirkan)
175
Bab 175 (Drama)
176
Bab 176 (Jumlah Anak)
177
Bab 177 (Pacat)
178
Bab 178 (Menyatu)
179
Bab 179 (Sadar)
180
Bab 180 (Usil)
181
Bab 181 (Kacau)
182
182 (Berbadan Dua)
183
Bab 183 (Rencana Pembunuhan)
184
Bab 184 (Minder)
185
Bab 185 (Mertua Ikut Campur)
186
Bab 186 (Kissky Huwl)
187
Bab 187 (Air Mata)
188
Terimakasih.
189
Kualat Di Gunung Keramat
190
Lelaki Buaya Darat Pantasnya Di Apakan??
191
Menghajar Selingkuhan Suami Ku
192
Terpaksa Menikahi Perjaka Tua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!