Setelah keduanya sampai ke rumah, Zanjiil menyuruh Kissky untuk masuk terlebih dahulu.
“Aku mau ke gudang mengembalikan sepeda,
kau masuklah duluan,” ucap Zanjiil.
“Baiklah.” Kissky masuk ke dalam rumah, saat ia berjalan di ruang tamu, Pinkan sang ibu mertua menyapanya.
“Ky, kok lama banget pulangnya nak?”
“Ah, iya ma, tadi keasyikan sampai lupa waktu,” sahutnya dengan perasaan sungkan.
“Tadi kau bertemu Zanjiilkan?” tanya Pinkan, sebab ia tak melihat anaknya masuk bersama menantunya.
“Iya ma, sebentar lagi dia akan menyusul,” Kissky pun menoleh ke arah pintu masuk.
“Ya sudah, kau dan Zanjiil jangan lupa makan.”
“Mama sudah makan?”
“Sudah, habis kau dan Zanjiil lama, jadi papa, mama dan juga adik mu makan terlebih dahulu,” terang Pinkan.
“Maaf ya ma, pada hal seharusnya kita makan bersama, di hari pertama ku jadi menantu.” Kissky amat menyesal atas kesalahannya.
“Enggak apa-apa, santai saja.” Pinkan yang baik hati pun tak mempermasalahkan hal tersebut.
“Terimaksih ma.”
“Oh iya, mama sudah menyiapkan buku dan seragam sekolah untuk mu besok, nanti Sinta akan antar langsung ke kamar mu.”
“Iya ma, sekali terimakasih banyak.” setelah itu Kissky beranjak menuju ruang makan untuk mengisi perutnya.
Baru saja ia sampai, Zanjiil pun datang dengan langkah gagah.
“Ambilkan aku nasi!” pinta Zanjiil.
“Iya.” karena merasa berhutang budi pada suaminya, ia pun menuruti keinginannya.
Setelah selesai mengambil nasi untuk mereka berdua, Kissky meletakkannya di atas meja.
“Hei, kau ambil jurusan apa?” tanya Zanjiil yang ingin tahu, karena ia takut jika satu kelas dengan istrinya.
“Seni,” jawab Kissky.
“Apa?!” mulutnya terbuka lebar, ketika mengetahui, Kissky mengambil jurusan yang sama dengannya.
“Apa sih kau! Ekspresi mu enggak enak banget di lihat!” pekik Kissky.
“Kau sengaja ambio jurusan yang sama dengan ku ya?”
“Memangnya kau juga seni?” tanya Kissky kembali.
“Iya! Wah... jangan-jangan kau sengaja ya, untuk mengawasi gerak-gerik ku? Ky... aku kan sudah bilang, kalau aku memiliki kekasih, dan kau pun tak masalah dengan itu, ayolah, ubah jurusan mu!” Zanjiil yang merasa istrinya akan menghalangi hubungannya dengan sang kekasih menyarankan, agar istirnya mengambil jurusan lain.
“Jangan atur aku! Lagi pula belum tentu kita satu kelas, dan satu lagi! Kau pikir aku perduli kau mau dekat dengan siapa dan punya pacar berapa?” Kissky tersenyum getir pada suaminya.
“Oh ya?” Zanjiil menggaruk kepalanya.
“Enggak usah sok kegantengan, yang seperti mu banyak mengantri untuk mendapatkan ku.” ucap Kissky dengan percaya diri, walau pada kenyataannya tak ada satu pun yang menghampiri karena sikap cuek dan tutur katanya yang selalu pedas.
“Masa sih? Coba kenalkan pada ku, aku ingin lihat!” Zanjiil yang tahu betul Kissky belum pernah pacaran pun memancingnya.
“Aku bukan kau, yang suka pamer, lagi pula, aku ingin fokus belajar,” terang Kissky.
“Alasan!” Zanjiil memancungkan bibirnya.
“Sudah, aku sangat lapar, dari tadi malam belum makan, kau jangan bicara lagi, bisa-bisa aku kenyang duluan karena mu!”
“Iya bu!” setelah itu, mereka berdua makan dengan sangat lahap.
Keesokan harinya, tahun ajaran baru telah tiba, Kissky yang bangun pagi-pagi bergegas mandi, setelah itu, ia mengenakan seragam putih abu-abunya.
Rambut panjangnya ia kuncir dengan ikat rambut sederhana berwarna biru muda.
Ia yang pernah kursus make up, memoles wajahnya dengan tampilan anak seusianya.
Tak lupa, agar tak terlihat pucat, Kissky menggunakan lip balm berwarna strawberry shine.
“Cantik!” ia memuji dirinya sendiri karena terlihat segar dan imut seperti gadis Korea.
Semoga sekolah itu membawa berkah dan sehat untuk ku! batin Kissky.
Setelah memakai sepatu yang telah di standar kan oleh pihak sekolah, Kissky pun turun menuju lantai satu.
Ia yang melihat Zanjiil mengenakan seragam sekolah duduk di kaki tangga lantai dasar, seketika terpesona, bagaimana tidak, kulit bersih pria tampan itu di padukan dengan warna putih semakin bersinar, belum lagi wajah sang Zanjiil yang begitu memikat membuat Kissky menelan salivanya.
Kenapa aku baru sadar, kalau dia ternyata.... tampan, batin Kissky.
Zanjiil yang melihat kehadiran Kissky pun berdiri dari duduknya.
“Lama banget sih!”
Astaga, baru juga aku kagum padanya, tapi kalau dengar suaranya bikin kesal! batin Kissky.
“Kau yang teralalu cepat!” ucap Kissky.
“Hei! Ini sudah jam 07:00! Mama dan papa saja sudah berangkat ke kantor dari jam 06:00.” Zanjiil memperlihatkan jam tangannya pada Kissky.
“Astaga! Tadi ku lihat di jam dinding kamar ku masih jam 06:30,” ujar Kissky.
“Rusak kali! Ayo berangkat!” titah Zanjiil.
“Tapi aku belum sarapan.” Kissky memegang perutnya yang keroncongan.
“Di kantin sekolah saja!” pekik Zanjiil yang tak ingin terlambat.
“Oke-oke!” keduanya pun keluar dari dalam rumah seperti kakak adik.
Setibanya di pintu utama, Kissky merasa heran, karena terparkir 2 mobil pribadi di sana.
Zanjiil pun masuk ke dalam mobil yang paling depan, ketika Kissky akan masuk juga, Zanjiil melarangnya.
“Kau berangkat dengan mobil yang di belakang! Enak saja satu mobil dengan ku, yang ada kita kena gosip enggak enak lagi!” Zanjiil sebisa mungkin menjaga jarak dengan Kissky, agar tak menimbulkan curiga di mata orang-orang terkait hubungan mereka.
“Begitukah?” Kissky mundur teratur dari pintu mobil yang di naiki Zanjiil.
“Iya! Dan satu lagi! Jangan pernah keluar dari dalam mulut mu, kalau kita ini adalah suami istri! Aku juga sudah bicara pada ayah dan ibu, mereka tak keberatan, selama kita masih jadi pelajar.” terang Zanjiil.
“Baguslah, sebenarnya aku juga ingin mengatakan hal itu pada mu, tapi ternyata kau berpendapat sama dengan ku, terimaksih atas kerja samanya!” dengan angkuhnya Kissky menuju mobil yang terparkir di belakang mobil Zanjiil.
Bam!
”Jalan pak!” titah Zanjiil yang telah menutup pintu mobilnya.
Setelah menempuh perjalanan selama 5 menit, keduanya pun tiba di Smks Tunas Bangsa.
Keduanya turun dari mobil masing-masing, baik Kissky atau pun Zanjiil menempuh jalan mereka masing-masing, seolah tak saling kenal.
“Sayang!” Luna yang bersembunyi di balik gerbang pun mengejutkan Zanjiil.
“Eh, dari jam berapa disini?” tanya Zanjiil seraya merangkul pinggang ramping Luna.
Kissky yang berada di belakang Zanjiil menyaksikan kemesraan keduanya.
Ia yang merasa tak memiliki hak untuk marah, berjalan santai melewati 2 sejoli itu.
Zanjiil tak luput untuk curi pandang pada Kissky yang melintasinya, ia yang penasaran dengan reaksi istrinya pun tak mengira, kalau Kissky benar-benar tak perduli padanya.
Wah, keren juga dia! Ku pikir akan marah atau yang lainnya, batin Zanjiil.
Karena bel belum berbunyi, Kissky pun menuju taman yang ada tempat duduknya. Kemudian ia mengambil ponsel Yang ada dalam sakunya.
“Liza sudah sampai belum ya?” gumamnya.
📲 “Hei, aku sudah di sekolah, kau dimana?” Kissky.
📲 “Masih di gerbang, kau sendiri?” Luna.
📲 “Di taman, cepat kemari,” Kissky.
📲 “Oke! tunggu ya,” Luna.
📲 “Siap, jangan lama-lama, bawakan aku makanan, ku lihat di depan gerbang ada tukang seblak!” Kissky.
📲 “Dasar! Bikin repot!” Luna.
📲 “Cepatalah! Aku lapar,” Kissky.
...Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
diksiblowing
titip disini ya thor
2022-05-21
1
Yukity
semangat👍🏻😘
2022-05-21
1
Suaidah Hasibuan
semangat mbak
2022-05-16
2