CHAPTER 18

Selamat membaca..

***

REIJI

Aku menyukai wortel memang.

Tapi wortel yang dijadikan kue, rasanya tidak akan bersahabat dengan lidahku.

Aku tidak pernah mencobanya, bahkan dari saat aku mengetahui jika ada kue yang dibuat dengan berbahan dasar buah berwarna oranye itu.

Bahkan Shirly sudah beberapa kali membujukku untuk mencobanya setiap kali ia memesan dessert tersebut, baik di kafe ini maupun di tempat lain. Aku selalu menolak untuk membuka mulutku setiap kali Shirly mencoba menyuapiku.

Tapi ..

“Rei ...”

Malia memanggilku saat ia telah menelan potongan kecil kedua, dari satu slice carrot cake dalam mulutnya.

“Aa ...”

Seperti yang sering Shirly lakukan dulu saat aku sedang hangout dengannya, tangan Malia kini sudah

memegang sebuah garpu kecil dengan potongan kecil carrot cake yang ada di atas garpu tersebut, lalu mengarahkannya padaku.

Hendak menyuapiku carrot cake tersebut. Aku sedikit terkejut, sampai aku spontan menarik pelan kepalaku ke

belakang.

“Kan aku bilang aku ga suka wortel dibikin kue begini, Lia..” Begitu kataku, dengan sehalus mungkin berbicara pada Malia.

Tapi lagi..

“Aku maksa..”

Malia berkata begitu.

“Aa ...”

Seperti halnya Shirly juga, (Bukan bermaksud membandingkan antara Malia dan Shirly loh ya)..

Malia kukuh ingin menyuapi aku sedikit carrot cake yang sudah ia potong tersebut.

Dulu, sampai dengan terakhir aku hang out bareng sama Shirly, perempuan setengah tomboy yang akrab denganku itu tak pernah bisa membuat aku membuka mulut untuk mencoba carrot cake yang selalu Shirly coba masukkan ke mulutku, dengan bujukan apapun.

Tapi kini..

Entah sihir apa yang Malia pakai, hingga aku pada akhirnya mau membuka mulutku dan membuat potongan kecil carrot cake yang sudah berada pada garpu kecil dalam pegangan Malia itu masuk ke dalam mulutku ini.

Malia tersenyum lebar, setelah aku mau menerima suapan carrot cake dari tangannya.

Dan rasanya aku tidak menyesal mencoba carrot cake yang selama ini tidak pernah mau aku coba rasakan, karena

senyuman lebarnya Malia yang nampak itu.

Ga tau, seneng aja gitu kalau Malia tersenyum lepas seperti itu.

Meskipun tetep aja rasanya aneh di mulutku rasa carrot cake yang selama ini ku hindari untuk kumakan.

Namun kemudian, Malia bertanya,

“Gimana? ... enak?...”

Aneh rasanya!.

Pengennya sih jujur ngomong begitu.

“Not bad... (Lumayan ...)”

Tapi malah itu yang keluar dari mulutku, sembari aku manggut-manggut.

Ku lirik Malia, dan dia mesam-mesem. Kayaknya dia ngerjain aku, dan dia tahu aku tetap tidak bisa

menerima rasa carrot cake itu di mulutku.

Tapi aku tidak protes akan itu.

Melihat meseman Malia, rasanya aku terkena mantra Semar Mesem.

Apakah Malia menggunakan itu ilmu pelet untuk memikat ku?.

Ah entahlah!.

Masa bodoh deh dengan itu.

Yang jelas ini anak, sedang bikin aku gemas karena meseman nya itu.

***

MALIA

Aku sudah berada di sebuah kafe berkonsep casual dining di daerah Dago, Bandung.

Aku dan Avi juga sebenarnya udah pernah punya planning buat ngunjungin ini kafe, waktu ga sengaja kita nemuin

sebuah blog yang reviewnya tentang kafe tempatku dan Reiji berada sekarang ini.

Eh malah aku datengnya sama kakaknya si Avi, Reiji, si calon suamiku.

Ga planning juga sih dateng ke tempat ini, karena aku tadinya hanya sekedar ngajak Reiji ngopi santai aja, saking ga tega liat muka Reiji yang kayaknya agak lelah akibat kelamaan nyetir.

Jadi usulan spontan dari mulutku buat ngajak Reiji rehat sebentar di sebuah coffee shop tercetus dari mulutku ini.

Soalnya Reiji ga mau aku gantiin buat nyetir.

Jadi ya udah, sambil jalan pulang terus nantinya mampir ke tempat belanja oleh-oleh dimana tempat itu adalah

tempat asalnya bolen kesukaan aku, aku ajak Reiji buat Rehat dulu, cari coffee shop yang searah dengan jalan kami menuju tempat oleh-oleh tersebut.

Dan tau-tau kafe tempatku dan Reiji berada sekarang inilah yang tercetus di mulutku, meski aku lupa namanya.

Tapi ternyata Reiji tau Kafe yang aku maksud.

Heran, katanya Reiji jarang ke Bandung, tapi dia tahu ini Kafe yang lumayan nge-hits sekarang.

Ah sebodo lah, yang penting akhirnya aku bisa sampai di Kafe yang pernah aku dan Avi rencanakan untuk kami

berdua kunjungi.

Dan yah, memang sesuai dengan beberapa review yang aku baca, kalau Kafe yang bernama NB ini memang cozy

banget tempatnya.

Singkat kata, aku dan Reiji sudah masuk ke dalam Kafe, memilih tempat di bagian dalam, padahal sih sebenarnya aku pengennya duduk di outdoor karena lebih asik tempat berikut ambiance nya.

Tapi kata Reiji takut akunya ga nyaman dengan asap rokok dari mereka yang sedang duduk di bagian outdoor Kafe.

Padahal sih aku juga ga masalah dengan asap rokok. Meski aku bukan perokok, dan sekalipun tidak pernah mencoba itu batangan nikotin.

Aku hanya sudah terbiasa dikelilingi oleh para perokok saja dari sejak kuliah hingga di tempatku bekerja sekarang. Bahkan papa juga seorang perokok, jadi aku biasa aja dengan yang namanya asap rokok.

Tapi melihat gelagat Reiji yang sepertinya sangat mengutamakan kenyamananku, ya akhirnya aku menyetujui saja

untuk duduk di tempat kami duduk sekarang.

Hingga seorang pelayan kafe datang dan menanyakan pesananku dan Reiji.

Aku memesan secangkir cappucino panas dan Reiji memesan secangkir kopi gayo.

Aku memang menyukai cappucino, baik dingin maupun panas.

Dan aku tidak berpikir untuk memesan yang lain lagi selain itu, karena aku sudah cukup juga ngemil, nyobain

makanan ini itu di tempat wisata yang aku dan Reiji kunjungi sebelumnya.

“Itu aja Kak? ....”

Si pelayan kafe itu melontarkan pertanyaan saat aku dan Reiji telah menyebutkan pesanan kami.

“Kamu mau pesan apalagi Li? ....”

Lalu Reiji bertanya padaku.

“Itu aja kayaknya Rei” Jawabku pada Reiji.

“Ga mau coba dessert disini? ....”

Reiji menawarkan.

“Eeemm....”

Akupun berpikir sejenak.

“Carrot cakenya enak loh”

Reiji berkata sebelum aku sempat memberikan jawaban.

Membuat aku sedikit merasa heran sih sebenarnya. Katanya si Reiji jarang maen ke Bandung, tapi dia buktinya tau

ini Kafe yang udah ada lumayan lama, meski baru ngehits sekarang-sekarang ini.

Dan Reiji bisa tahu salah satu dessert disini, plus Reiji bilang enak. Berarti Reiji sering dong dateng ke ini Kafe?. Mau nanyain hal itu, tapi si pelayan sudah keburu menginterupsi, dan akhirnya aku iyakan untuk memesan satu slice carrot cake yang Reiji bilang enak itu.

Yah, perut agak masih berasa kenyang sih, tapi aku selalu saja sulit untuk menolak makanan manis.

Hehehe ...

Well, aku punya sedikit rasa penasaran dalam hati soal ucapan Reiji yang ga sinkron dengan kenyataan. Menurutku.

“Katanya lo jarang maen ke Bandung?....”

Dan pada akhirnya pertanyaan itu tercetus dari mulutku.

Reiji pun mengiyakan.

“Tapi kok kayaknya lo udah sering kesini?. Buktinya lo tau aja itu carrot cake disini enak?....”

Aku masih dengan rasa penasaranku yan sedikit itu.

“Memang jarang aku ke Bandung, tapi kalau pas lagi main kesini, ya kafe ini yang sering aku datengin ....”

Akupun hanya ber-oh ria sembari manggut-manggut, setelah mendengar jawaban dari Reiji.

Setelahnya, aku dan Reiji sibuk dengan ponsel kami masing-masing sampai saat pesanan kami pun datang.

“Nih carrot cakenya...”

Aku segera menggeser piring berisikan satu potongan carrot cake setelah pesananku dan Reiji telah diantarkan ke meja kami.

Tapi Reiji bilang buat aku aja katanya.

“Ya udah bagi dua aja, Rei”

Terus aku bilang begitu sama Reiji, berhubung Cuma satu slice carrot cake aja yang dipesan Reiji tadi.

Tapi kemudian ucapan Reiji membuatku merasa ambigu.

“Aku ga suka kalau wortel dijadiin cake gitu”

Gitu kata si Reiji.

Laah, gimana itu coba?? ....

Terus aku bilang dong,

“Nah tadi kamu bilang ini carrot cakenya enak? ...”

Dan jawaban Reiji membuatku menautkan alisku dengan spontan.

“Ya itu kata Shirly sih ...”

Shirly?.

Siapa itu Shirly?.

“Shirly?....”

Aku sontak berucap dengan nada bertanya.

Spontan aja sih.

“Dia temanku”

Jawaban si Reiji sih begitu

Dan aku hanya ber oh ria.

Lalu aku memasukkan potongan kecil carrot cake ke mulutku yang rasanya ternyata memang enak sih.

Bener kata Reiji yang bilang carrot cake di Kafe ini tuh enak. Eh bukan kata Reiji sih, kata si Shirly.

Siapa tau itu dia. Yang jelas cewek pasti wujudnya si Shirly itu.

Masa temen? ....

Mantan kali.

Bodo ah, siapapun si Shirly itu, I don’t care.

Yang jelas ini carrot cake enak.

*****

MALIA

Iseng!.

Ucapan Reiji soal carrot cake, yang menurut ‘teman’ nya yang bernama Shirly itu enak, aku rasa tanggapan Reiji

tidak seperti itu.

Jadi aku iseng memotong kecil carrot cake dan aku sodorkan tepat di depan mulut Reiji.

“Aa ...”

Aku seperti sedang hendak menyuapi seorang balita.

Reiji sedikit terkejut, sampai menarik spontan pelan kepalanya ke belakang.

“Kan aku bilang aku ga suka wortel dibikin kue begini, Lia..” Ucap Reiji, tepat seperti dugaanku yang berpendapat kalau Reiji ga suka sama carrot cake.

Tapi aku tetap iseng. Coba maksa si Reiji walau dengan ucapan yang halus, meski aku tau pasti Reiji akan

berusaha keras untuk menolak membuka mulut dan menerima suapan carrot cake dari tanganku.

“Aa ...”

Aku masih iseng pada Reiji.

Tapi kalau dia ternyata nolak lagi ya udah. Aku ga akan maksain lagi.

Tapi eh tapi, ternyata Reiji mau membuka mulut dan menerima suapan carrot cake dari tanganku dong?!.

Meski sebelumnya Reiji terlihat nampak ragu.

Tapi pada akhirnya dia mau memakan carrot cake dari tanganku.

Entah Reiji merasa tak enak padaku atau apa, tapi yang jelas aku tersenyum lebar setelah berhasil menyuapi Reiji carrot cake yang aku sadari, jika Reiji tidak menyukainya.

Aku iseng lagi tanya pendapat Reiji setelah potongan kecil carrot cake yang suapkan ke Reiji itu sedang ia kunyah kemudian Reiji telan.

“Not bad... (Lumayan ...)”

Reiji menjawab sembari manggut-manggut, dan aku mesam-mesem melihat ekspresi Reiji.

Lucu!

Aku tahu lidah Reiji nampak sulit menerima rasa carrot cake yang sudah ia telan barusan itu, sedikit ekpresi akan

itu bisa aku tangkap di wajah Reiji yang orangnya malah berusaha mengiyakan jika carrot cake itu enak dengan pendapatnya di hadapanku.

Sukurin!.

Lagian, sok-sok-an rekomendasi makanan atas dasar pendapat orang ke aku.

Pendapat cewek lagi!.

Yang entah siapa itu dia bagi Reiji.

Rasanya tuh sebel aja gitu.

Eh tapi tunggu, tunggu! .....

Ini aku ga lagi cemburu kan ya?.

Bukan! Pasti bukan!

Cemburu itu ada kalo kita suka, cinta.

Sementara aku kan engga begitu ke Reiji?.

Jadi bukan cemburu rasanya, Cuma sebel aja.

Ya, sebel!

Karena si Reiji menawarkan makanan yang sepertinya punya story dengan cewek yang bernama Shirly.

Rese!

*****

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Lindra

Lindra

aku sering bikin tuh carrot cake makk ... kalau lagi ngga ada wortel , pisang pun jadi

2022-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1
2 CHAPTER 2
3 CHAPTER 3
4 CHAPTER 4
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CHAPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 CHAPTER 18
19 CHAPTER 19
20 CHAPTER 20
21 CHAPTER 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 CHAPTER 33
34 CHAPTER 34
35 CHAPTER 35
36 CHAPTER 36
37 CHAPTER 37
38 CHAPTER 38
39 CHAPTER 39
40 CHAPTER 40
41 CHAPTER 41
42 CHAPTER 42
43 CHAPTER 43
44 CHAPTER 44
45 CHAPTER 45
46 CHAPTER 46
47 CHAPTER 47
48 CHAPTER 48
49 CHAPTER 49
50 CHAPTER 50
51 CHAPTER 51
52 CHAPTER 52
53 CHAPTER 53
54 CHAPTER 54
55 CHAPTER 55
56 CHAPTER 56
57 CHAPTER 57
58 CHAPTER 58
59 CHAPTER 59
60 CHAPTER 60
61 CHAPTER 61
62 CHAPTER 62
63 CHAPTER 63
64 CHAPTER 64
65 CHAPTER 65
66 CHAPTER 66
67 CHAPTER 67
68 CHAPTER 68
69 CHAPTER 69
70 CHAPTER 70
71 CHAPTER 71
72 CHAPTER 72
73 CHAPTER 73
74 CHAPTER 74
75 CHAPTER 75
76 CHAPTER 76
77 CHAPTER 77
78 CHAPTER 78
79 CHAPTER 79
80 CHAPTER 80
81 CHAPTER 81
82 CHAPTER 82
83 CHAPTER 83
84 CHAPTER 84
85 CHAPTER 85
86 CHAPTER 86
87 CHAPTER 87
88 CHAPTER 88
89 CHAPTER 89
90 CHAPTER 90
91 CHAPTER 91
92 CHAPTER 92
93 CHAPTER 93
94 CHAPTER 94
95 CHAPTER 95
96 CHAPTER 96
97 CHAPTER 97
98 CHAPTER 98
99 CHAPTER 99
100 CHAPTER 100
101 CHAPTER 101
102 CHAPTER 102
103 CHAPTER 103
104 CHAPTER 104
105 CHAPTER 105
106 CHAPTER 106
107 CHAPTER 107
108 EPISODE 108
109 CHAPTER 109
110 CHAPTER 110
111 CHAPTER 111
112 CHAPTER 112
113 CHAPTER 113
114 CHAPTER 114
115 CHAPTER 115
116 CHAPTER 116
117 CHAPTER 117
118 CHAPTER 118
119 CHAPTER 119
120 CHAPTER 120
121 CHAPTER 121
122 CHAPTER 122
123 CHAPTER 123
124 CHAPTER 124
125 CHAPTER 125
126 CHAPTER 126
127 CHAPTER 127
128 CHAPTER 128
129 CHAPTER 129
130 CHAPTER 130
131 CHAPTER 131
132 CHAPTER 132
133 CHAPTER 133
134 CHAPTER 134
135 CHAPTER 135
136 CHAPTER 136
137 CHAPTER 137
138 CHAPTER 138
139 CHAPTER 139
140 CHAPTER 140
141 CHAPTER 141
142 CHAPTER 142
143 CHAPTER 143
144 CHAPTER 144
145 CHAPTER 145
146 CHAPTER 146
147 CHAPTER 147
148 CHAPTER 148
149 CHAPTER 149
150 CHAPTER 150
151 CHAPTER 151
152 CHAPTER 152
153 CHAPTER 153
154 CHAPTER 154
155 CHAPTER 155
156 CHAPTER 156
157 CHAPTER 157
158 CHAPTER 158
159 CHAPTER 159
160 CHAPTER 160
161 CHAPTER 161
162 CHAPTER 162
163 CHAPTER 163
164 CHAPTER 164
165 CHAPTER 165
166 CHAPTER 166
167 CHAPTER 167
168 CHAPTER 168
169 CHAPTER 169
170 CHAPTER 170
171 CHAPTER 171
172 CHAPTER 172
173 CHAPTER 173
174 CHAPTER 174
175 CHAPTER 175
176 CHAPTER 176
177 CHAPTER 177
178 CHAPTER 178
179 CHAPTER 179
180 CHAPTER 180
181 CHAPTER 181
182 CHAPTER 182
183 CHAPTER 183
184 CHAPTER 184
185 CHAPTER 185
186 CHAPTER 186
187 CHAPTER 187
188 CHAPTER 188
189 CHAPTER 189
190 CHAPTER 190
191 CHAPTER 191
192 CHAPTER 192
193 CHAPTER 193
194 CHAPTER 194
195 CHAPTER 195
196 CHAPTER 196
197 CHAPTER 197
198 CHAPTER 198
199 CHAPTER 199
200 CHAPTER 200
201 CHAPTER 201
202 CHAPTER 202
203 CHAPTER 203
204 CHAPTER 204
205 CHAPTER 205
206 CHAPTER 206
207 CHAPTER 207
208 CHAPTER 208
209 CHAPTER 209
210 CHAPTER 210
211 CHAPTER 211
212 CHAPTER 212
213 CHAPTER 213
214 CHAPTER 214
215 CHAPTER 215
216 CHAPTER 216
217 CHAPTER 217
218 CHAPTER 218
219 CHAPTER 219
220 CHAPTER 220
221 CHAPTER 221
222 CHAPTER 222
223 CHAPTER 223
224 CHAPTER 224
225 CHAPTER 225
226 CHAPTER 226
227 CHAPTER 227
228 CHAPTER 228
229 CHAPTER 229
230 CHAPTER 230
231 CHAPTER 231
232 CHAPTER 232
233 CHAPTER 233
234 CHAPTER 234
235 CHAPTER 235
236 CHAPTER 236
237 CHAPTER 237
238 CHAPTER 238
239 CHAPTER 239
240 CHAPTER 240
241 CHAPTER 241
242 CHAPTER 242
243 CHAPTER 243
244 CHAPTER 244
245 CHAPTER 245
246 CHAPTER 246
247 CHAPTER 247
248 CHAPTER 248
249 CHAPTER 249
250 CHAPTER 250
251 CHAPTER 251
252 CHAPTER 252
253 CHAPTER 253
254 CHAPTER 254
255 CHAPTER 255
256 CHAPTER 256
257 CHAPTER 257
258 CHAPTER 258
259 CHAPTER 259
260 CHAPTER 260
261 CHAPTER 261
262 CHAPTER 262
263 CHAPTER 263
264 CHAPTER 264
265 CHAPTER 265
266 CHAPTER 266
267 CHAPTER 267
268 CHAPTER 268
269 CHAPTER 269
270 CHAPTER 270
271 CHAPTER 271
272 CHAPTER 272
273 CHAPTER 273
274 CHAPTER 274
275 CHAPTER 275
276 CHAPTER 276
277 CHAPTER 277
278 CHAPTER 278
279 CHAPTER 279
280 CHAPTER 280
281 CHAPTER 281
282 CHAPTER 282
283 CHAPTER 283
284 CHAPTER 284
285 CHAPTER 285
286 CHAPTER 286
287 CHAPTER 287
288 CHAPTER 288
289 CHAPTER 289
290 CHAPTER 290
291 CHAPTER 291
292 CHAPTER 292
293 CHAPTER 293
294 CHAPTER 294
295 DI UJUNG ‘WAKTU’
296 END
Episodes

Updated 296 Episodes

1
CHAPTER 1
2
CHAPTER 2
3
CHAPTER 3
4
CHAPTER 4
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CHAPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
CHAPTER 18
19
CHAPTER 19
20
CHAPTER 20
21
CHAPTER 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
CHAPTER 33
34
CHAPTER 34
35
CHAPTER 35
36
CHAPTER 36
37
CHAPTER 37
38
CHAPTER 38
39
CHAPTER 39
40
CHAPTER 40
41
CHAPTER 41
42
CHAPTER 42
43
CHAPTER 43
44
CHAPTER 44
45
CHAPTER 45
46
CHAPTER 46
47
CHAPTER 47
48
CHAPTER 48
49
CHAPTER 49
50
CHAPTER 50
51
CHAPTER 51
52
CHAPTER 52
53
CHAPTER 53
54
CHAPTER 54
55
CHAPTER 55
56
CHAPTER 56
57
CHAPTER 57
58
CHAPTER 58
59
CHAPTER 59
60
CHAPTER 60
61
CHAPTER 61
62
CHAPTER 62
63
CHAPTER 63
64
CHAPTER 64
65
CHAPTER 65
66
CHAPTER 66
67
CHAPTER 67
68
CHAPTER 68
69
CHAPTER 69
70
CHAPTER 70
71
CHAPTER 71
72
CHAPTER 72
73
CHAPTER 73
74
CHAPTER 74
75
CHAPTER 75
76
CHAPTER 76
77
CHAPTER 77
78
CHAPTER 78
79
CHAPTER 79
80
CHAPTER 80
81
CHAPTER 81
82
CHAPTER 82
83
CHAPTER 83
84
CHAPTER 84
85
CHAPTER 85
86
CHAPTER 86
87
CHAPTER 87
88
CHAPTER 88
89
CHAPTER 89
90
CHAPTER 90
91
CHAPTER 91
92
CHAPTER 92
93
CHAPTER 93
94
CHAPTER 94
95
CHAPTER 95
96
CHAPTER 96
97
CHAPTER 97
98
CHAPTER 98
99
CHAPTER 99
100
CHAPTER 100
101
CHAPTER 101
102
CHAPTER 102
103
CHAPTER 103
104
CHAPTER 104
105
CHAPTER 105
106
CHAPTER 106
107
CHAPTER 107
108
EPISODE 108
109
CHAPTER 109
110
CHAPTER 110
111
CHAPTER 111
112
CHAPTER 112
113
CHAPTER 113
114
CHAPTER 114
115
CHAPTER 115
116
CHAPTER 116
117
CHAPTER 117
118
CHAPTER 118
119
CHAPTER 119
120
CHAPTER 120
121
CHAPTER 121
122
CHAPTER 122
123
CHAPTER 123
124
CHAPTER 124
125
CHAPTER 125
126
CHAPTER 126
127
CHAPTER 127
128
CHAPTER 128
129
CHAPTER 129
130
CHAPTER 130
131
CHAPTER 131
132
CHAPTER 132
133
CHAPTER 133
134
CHAPTER 134
135
CHAPTER 135
136
CHAPTER 136
137
CHAPTER 137
138
CHAPTER 138
139
CHAPTER 139
140
CHAPTER 140
141
CHAPTER 141
142
CHAPTER 142
143
CHAPTER 143
144
CHAPTER 144
145
CHAPTER 145
146
CHAPTER 146
147
CHAPTER 147
148
CHAPTER 148
149
CHAPTER 149
150
CHAPTER 150
151
CHAPTER 151
152
CHAPTER 152
153
CHAPTER 153
154
CHAPTER 154
155
CHAPTER 155
156
CHAPTER 156
157
CHAPTER 157
158
CHAPTER 158
159
CHAPTER 159
160
CHAPTER 160
161
CHAPTER 161
162
CHAPTER 162
163
CHAPTER 163
164
CHAPTER 164
165
CHAPTER 165
166
CHAPTER 166
167
CHAPTER 167
168
CHAPTER 168
169
CHAPTER 169
170
CHAPTER 170
171
CHAPTER 171
172
CHAPTER 172
173
CHAPTER 173
174
CHAPTER 174
175
CHAPTER 175
176
CHAPTER 176
177
CHAPTER 177
178
CHAPTER 178
179
CHAPTER 179
180
CHAPTER 180
181
CHAPTER 181
182
CHAPTER 182
183
CHAPTER 183
184
CHAPTER 184
185
CHAPTER 185
186
CHAPTER 186
187
CHAPTER 187
188
CHAPTER 188
189
CHAPTER 189
190
CHAPTER 190
191
CHAPTER 191
192
CHAPTER 192
193
CHAPTER 193
194
CHAPTER 194
195
CHAPTER 195
196
CHAPTER 196
197
CHAPTER 197
198
CHAPTER 198
199
CHAPTER 199
200
CHAPTER 200
201
CHAPTER 201
202
CHAPTER 202
203
CHAPTER 203
204
CHAPTER 204
205
CHAPTER 205
206
CHAPTER 206
207
CHAPTER 207
208
CHAPTER 208
209
CHAPTER 209
210
CHAPTER 210
211
CHAPTER 211
212
CHAPTER 212
213
CHAPTER 213
214
CHAPTER 214
215
CHAPTER 215
216
CHAPTER 216
217
CHAPTER 217
218
CHAPTER 218
219
CHAPTER 219
220
CHAPTER 220
221
CHAPTER 221
222
CHAPTER 222
223
CHAPTER 223
224
CHAPTER 224
225
CHAPTER 225
226
CHAPTER 226
227
CHAPTER 227
228
CHAPTER 228
229
CHAPTER 229
230
CHAPTER 230
231
CHAPTER 231
232
CHAPTER 232
233
CHAPTER 233
234
CHAPTER 234
235
CHAPTER 235
236
CHAPTER 236
237
CHAPTER 237
238
CHAPTER 238
239
CHAPTER 239
240
CHAPTER 240
241
CHAPTER 241
242
CHAPTER 242
243
CHAPTER 243
244
CHAPTER 244
245
CHAPTER 245
246
CHAPTER 246
247
CHAPTER 247
248
CHAPTER 248
249
CHAPTER 249
250
CHAPTER 250
251
CHAPTER 251
252
CHAPTER 252
253
CHAPTER 253
254
CHAPTER 254
255
CHAPTER 255
256
CHAPTER 256
257
CHAPTER 257
258
CHAPTER 258
259
CHAPTER 259
260
CHAPTER 260
261
CHAPTER 261
262
CHAPTER 262
263
CHAPTER 263
264
CHAPTER 264
265
CHAPTER 265
266
CHAPTER 266
267
CHAPTER 267
268
CHAPTER 268
269
CHAPTER 269
270
CHAPTER 270
271
CHAPTER 271
272
CHAPTER 272
273
CHAPTER 273
274
CHAPTER 274
275
CHAPTER 275
276
CHAPTER 276
277
CHAPTER 277
278
CHAPTER 278
279
CHAPTER 279
280
CHAPTER 280
281
CHAPTER 281
282
CHAPTER 282
283
CHAPTER 283
284
CHAPTER 284
285
CHAPTER 285
286
CHAPTER 286
287
CHAPTER 287
288
CHAPTER 288
289
CHAPTER 289
290
CHAPTER 290
291
CHAPTER 291
292
CHAPTER 292
293
CHAPTER 293
294
CHAPTER 294
295
DI UJUNG ‘WAKTU’
296
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!