Keesokan harinya, Sara berangkat ke kantor barunya tempat ia bekerja. Sara berangkat menggunakan taksi, setelah beberapa menit dalam perjalanan menuju ke kantor akhirnya Sara sampai.
Sara langsung menuju ke ruangan Zidan karena ada berkas yang harus ia tanda tangani.
"Permisi pak...."
"Silahkan masuk..."
"Pak, berkas ini harus di tanda tangani dan nanti siang bapak ada mitting dengan klien."
"Baiklah..."
"Kalau begitu saya permisi pak."
"Sara tunggu..."
"Iya ada yang bisa saya bantu lagi pak?"
"Saya ingin bicara dengan kamu, ini bukan masalah kantor."
"Apa ya pak?"
"Tentang Rangga..."
"Rangga? Kenapa dia??"
"Dia selalu mengeluh dengan saya, dia ingin sekali bertemu denganmu Sara. Apakah kamu bisa nanti sore ke rumah saya untuk Rangga. Saya mohon."
"Insyaallah pak, saya bisa..." Ucap Sara.
"Baiklah, habis mitting dengan klien kita langsung ke rumah saya."
"Iya pak..."
"Sara terima kasih ya, karena Rangga tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu."
"Iya pak, saya sangat mengerti dan paham."
Setelah perbincangan itu, Sara keluar dari ruangan Zidan dan menuju ke ruang pribadi miliknya. Zidan sangat senang karena Sara tidak menolak permintaan dirinya. Karena Zidan akan melakukan apapun demi anak kesayangan nya itu, sekali pun nyawa nya akan ia berikan. Sementara di ruangan Sara, ia bingung memikirkan perasaan yang canggung terhadap Zidan.
Sara sangat canggung dengan Zidan, karena ia berpikir bahwa mereka bukanlah pasangan suami istri. Namun Zidan selalu meminta dirinya untuk menemani dan menemui anaknya itu yang tak lain adalah Rangga. Tetapi karena rasa sayang dan empati terhadap Rangga, apapun akan ia lakukan untuk Rangga. Ya walaupun Rangga dan Sara tidak ada hubungan darah setetes pun. Sara merenungi dirinya di dalam ruangan yang sepi itu.
Jam menunjukkan pukul 13.00 siang, waktunya Zidan mitting dengan klien yang juga di dampingi oleh sekertaris nya yang tak lain adalah Sara.
"Pak, saat nya bapak bertemu dengan klien."
"Baik...."
Sara dan Zidan pergi ke sebuah restoran mewah bintang lima, karena klien nya itu dari luar negeri dan sangat penting untuk di ajak bekerja sama.
"Halo pak Tio..." Sapa Zidan dengan klien nya.
"Hey pak Zidan, apa kabarmu?" Jawab Tio.
"Baik...."
"Apa kau sudah menikah?" Tanya Tio.
"Belum, Rangga juga selalu meminta seorang Mamah. Hahahaha." jawab Zidan.
"Hahahaha, perkenalkan ini sekertaris ku." Ucap Tio.
"Marisa..." berjabat tangan.
"Zidan.."
"Ini sekertaris ku, namanya Sara." Ucap Zidan.
"Sara..." Ucap sara.
Setelah itu mereka membahas tentang kerjasama dan sesekali bicara dengan canda tawa. Karena memang Tio dan Zidan adalah teman satu bangku dulu waktu jaman SMA. Tio dan Zidan terkenal akan kepinterannya hingga tak heran jika mereka kini sukses dalam bekerja. Karena rahasia Tio dan Zidan adalah kerja keras, usaha dan berdoa.
Namun Tio masih single alias belum menikah, karena ia tak mau trauma lagi dengan masa lalu yang pernah menimpah dirinya.
Skip Waktu, kini mereka sudah selesai membahas tentang kerjasama perusahaan mereka. Tio pun sudah pulang bersama sekertaris nya, kini Sara dan Zidan menuju ke rumah Zidan untuk menemui Rangga.
Selama di mobil dan dalam waktu perjalanan, Sara dan Zidan hanya diam membisu. Mereka tak saling bicara satu sama lain.
Karena rasa canggung yang mereka miliki dalam diri masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
ℛムメနんム⭑ⷫ ᭄ⷶ°♬
...
2022-04-27
0
Bundy Aza
lnjut thor
2020-12-11
0
👑⁹⁹Fiaᷤnͨeͦ🦂
Aku datang kak, like sampe sini dulu ya. semangat!
2020-10-09
0