Keesokan harinya, Sara mengambil izin kerja karena ingin memeriksakan kandungannya ke RS terdekat. Sara meminta izin tidak kerja hari ini pada Zidan.
***TELEPON***
"Tut...tut...tut..." Suara ponsel Zidan getar dan berbunyi.
"Iya, ada apa?" Tanyanya.
"Pak, hari ini saya ingin minta izin. Karena ada keperluan mendadak, maka dari itu saya tidak bekerja hari ini."
"Baiklah, Sara. Saya kasih izin kamu satu hari ini..."
"Terima kasih, pak."
Sara menutup pembicaraan mereka di ponsel. Setelah itu Sara bersiap-siap untuk berangkat ke RS dan memeriksakan keadaan calon bayinya. Selama minggu-minggu ini, Sara memang belum memeriksakan kandungannya. Karena keadaan sibuk bekerja yang membuat dirinya lupa akan kesehatan calon bayinya.
***DI RUMAH ZIDAN***
Pagi hari ini, Rangga harus sarapan roti dan minum susu. Namun ia tak mau sarapan dan terus berlari kesana-kemari yang membuat para babysiter nya kewalahan mengejarnya.
"Aden, sini sarapan dulu. Nanti kalo sakit gimana?" Tanya salah satu suster.
"Gak mau, Rangga mau disuapin sama Tante Sara...." Jawab Rangga.
"Nanti siang pasti Tante Sara datang kok..."
"Rangga maunya sekarang...."
"Emang Aden gak kasihan sama Tante Sara? Nanti kalo Tante Sara datang terus Aden belum sarapan kan kasihan Tantenya." Bujuk Suster.
"Rangga gak mau..."
Para pengasuh Rangga sudah kewalahan, mau tidak mau ia harus menghubungi papah nya Rangga. Karena hanya papah nya saja yang bisa membujuk anak kecil itu. Salah satu Suster mengambil telepon rumah dan langsung menghubungi Zidan.
"Halo..."
"Tuan, ini saya Suster..."
"Ada apa, Suster?"
"Jadi begini Tuan, Den Rangga tidak mau sarapan dan minum susu sedikit pun. Ia maunya disuapin Nyonya Sara, Tuan."
"Yasudah, bilang sama Rangga kalau Tante Sara akan datang secepatnya. Dan Rangga harus sarapan terlebih dahulu..."
"Baik, Tuan..."
Setelah pembicaraan melalui telepon itu selesai, kini Suster menghampiri Rangga dan membujuk nya lagi. Saat Suster menghampiri Rangga, ia melihat anak itu hanya duduk melamun di sofa ruang tamu. Betapa sedihnya kah Rangga disaat Sara tidak ada? Atau memang sudah ada ikatan batin diantara mereka?
"Aden, Tante Sara akan segera datang. Jadi Aden harus sarapan dulu ya..."
"Suster tidak bohong kan?"
"Tidak...."
"Yaudah, Rangga mau sarapan tapi makan sendiri..."
Suster bingung dengan perubahan sikap Rangga. Memang sebelumnya, dikalau Rangga sarapan ia selalu disuapin oleh para pengasuh nya. Namun kali ini ia ingin sarapan sendiri.
"Tapi kenapa, Den?"
"Kata Tante Sara, Rangga itu sudah besar dan harus mandiri. Gak boleh manja sama papah ataupun sama suster..." Jawabnya.
"Owh begitu...."
"Memang nyonya Sara adalah wanita yang baik dan sholehah. ia patut dijadikan istri untuk Tuan Zidan. Ya tuhan tolong persatukanlah mereka, demi keluarga kecil ini..." Doa dan pujian Suster terhadap Sara.
Para pengasuh dan pembantu rumah tangga bingung dengan sikap Rangga yang kini sedikit demi sedikit berubah. Mereka semua kagum dan yakin bahwa Sara telah mengajari dan memberikan hal-hal yang positif terhadap anak majikan mereka. Tak banyak para pengasuh dan pembantu rumah tangga yang berdoa supaya Sara dan Zidan ditakdirkan untuk menjadi pasangan suami istri dan menjalin rumah tangga yang harmonis.
***Di KANTOR***
Kini Zidan sedang bingung, ia bingung memikirkan anaknya itu. Dan dengan terpaksa ia harus menghubungi Sara dan meminta bantuan nya lagi.
"Tut...tut...tut..." Suara ponsel Sara berbunyi.
"Assalamualaikum...." Jawab Sara.
"Walaikumsalam, Sara. Apa kau masih sibuk?"
"Saya sedang berada di RS, pak."
"Siapa yang sakit? Apa kau sakit?"
"Tidak, pak. Saya hanya sedang USG kandungan saya. Ada apa?"
"Oh begitu, apa kau bisa setelah pulang dari RS langsung ke rumahku?"
"Memang ada apa?"
"Rangga..."
"Rangga? Dia kenapa? Apa dia sakit?" Tanya Sara cemas.
"Dia kangen denganmu, tadi Susternya bilang kalau dia tidak mau sarapan."
"Astagfirullah, yaudah insyaallah nanti setelah pulang dari RS saya akan menemui Rangga."
"Saya sungguh tak enak hati, Sara. Kau sudah banyak membantu diriku untuk menjaga Rangga. Terima kasih banyak...."
"Kita hanya manusia biasa yang sudah seharusnya saling tolong menolong, pak. Lagi pula saya juga sayang dengan Rangga."
"Yasudah, Sara."
"Iya, pak."
Zidan menutup ponsel nya dan kembali melanjutkan pekerjaan nya, begitu pun Sara juga melanjutkan untuk memeriksakan kandungannya.
*****************
Jangan lupa vote ya,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
hyyairi
Up dong kak,penasaran nih kelanjutnnya. Apakah Rangga menyuruh Zidan menikahi Sara untuk menjadi ibunya? Kak tolong lanjutin Up dong, aku penasaran tahu kelanjutannya gimana😣
2020-05-26
0
Wichan606
Aku kembali bawa like Jangan lupa feedback
2020-05-26
1
イマ🦋
Semangat
2020-05-25
0