Halaman Terakhir Kisah Shabira

Halaman Terakhir Kisah Shabira

01. Tenggelam

"Akhirnya selesai juga!"

Livia Ananta tersenyum bangga sambil meregangkan otot-otot tangannya. Kini sudah beberapa menit berlalu sejak dirinya meng-update bab baru di sebuah platform novel online yang telah membesarkan nama penanya. Livia memang seorang penulis novel terkenal. Sudah cukup banyak karya yang ia buat dan semuanya disukai oleh para pembaca. Tidak terkecuali dengan karya terakhir yang baru saja ia selesaikan.

Livia memang sangat pandai dalam membuat cerita dengan akhir memuaskan, namun tidak untuk kali ini. Novel yang ia beri judul Happy Ending sangat berbanding terbalik dengan akhir kisah yang dibuatnya. Dalam perjalanan menuju akhir cerita, Livia sudah cukup banyak mendapatkan protes dari para pembaca. Itu semua karena alur cerita yang ia buat kali ini begitu menyedihkan bagi tokoh utama yang ia beri nama Shabira Lawrence.

Bermodalkan sifat arogan dan tangguhnya, Livia tidak pernah peduli dengan makian para pembaca dan tetap melanjutkan cerita sesuai alur sebelumnya. Hingga pada puncaknya, hari ini Livia telah menyelesaikan halaman terakhir novelnya dengan akhir menyedihkan untuk tokoh utama. Shabira Lawrence memutuskan untuk bunuh diri karena tidak mampu lagi menjalani hidupnya untuk mencari secercah kebahagiaan. Dan pada akhirnya, cerita Happy Ending itu kini berakhir dengan Sad Ending.

Dua puluh menit berlalu, Livia yang tengah menanti adanya komentar para pembaca sama sekali tidak terkejut melihat komentar pertama yang muncul di layar laptopnya. Seperti yang telah ia duga sebelumnya, para pembaca setianya pasti akan sangat kecewa mendapati tokoh utama yang justru memilih mengakhiri hidupnya dibanding membela diri di hadapan semua orang.

"Kali ini aku sangat kecewa dengan ceritamu, aku harap kamu merasakan apa yang dirasakan oleh Shabira!" Livia membaca komentar pertama dengan wajah remeh. "Mana mungkin? Gue nggak sebodoh dan selemah Shabira!" belanya.

Untuk sesaat Livia masih bisa santai membaca komentar negatif para pembacanya. Namun, semakin lama semakin banyak komentar negatif yang muncul di layar laptopnya. Livia yang mulai terpancing akhirnya ikut mengomel tanpa henti.

"Lo pikir bikin cerita mudah? Main ngehina aja, seenggaknya hargailah karya orang lain. Kalo nggak bisa skip aja, jangan dibaca!"

Livia mengomel tidak jelas, namun tidak juga merespons komentar-komentar negatif tersebut. Karena sebenarnya Livia cukup menyadari bahwa itu memang kesalahannya, para pembaca tidak akan berkomentar negatif jika cerita yang ia buat sesuai dengan keinginan para pembaca. Dan Livia sangat menyadari hal itu, setelah cukup lama bergelut di bidang kepenulisan.

Dari dalam rumah penginapan, terlihat seorang gadis berjalan menghampiri Livia yang masih duduk di tempatnya. Gadis itu tersenyum simpul sambil menggelengkan kepala, melihat tingkah sahabatnya yang tengah mengomel di depan laptop.

"Vy, lo kenapa? Dapet hujatan lagi?"

Livia mengalihkan pandangannya, menatap gadis yang kini duduk di hadapannya. Kinan Arista, dia adalah sahabat Livia sejak duduk di bangku SMA hingga sampai sekarang, kini mereka berkuliah di universitas yang sama namun dengan jurusan yang berbeda.

"Biasalah, gue udah nebak dari awal kalo mereka bakal protes sama ceritanya!" jawab Livia santai. "Tapi gue kesel sama komen pedes mereka, baca komentarnya udah kayak makan cabe carolina reaper satu baskom tau nggak!" gerutunya.

"Emang mereka komentar apaan?" tanya Kinan penasaran.

"Nyumpahin gue, mereka pengen gue bisa ngerasain apa yang Shabira rasain. Ya mana mungkin lah, secara Bokap sama Nyokap gue sayang banget sama gue. Beda jauh sama Shabira, udah gitu sifat kita jauh banget lagi!" ucap Livia menjelaskan panjang lebar.

Kinan tertawa mendengar omelan sahabatnya. "Udah udah! Daripada lo pusing mikirin komentar mereka, mending kita diving yuk. Yang lain udah nungguin tuh di kapal, hari ini kita ke sebelah selatan! Di sana lebih dangkal katanya, tapi tetep aja harus hati-hati!" ucap Kinan seraya mengajak.

"Serius? Kenapa nggak bilang dari tadi, gue udah nggak sabar renang bareng ikan-ikan lagi tau!"

Livia dengan girang menutup laptopnya, inilah yang sudah ia tunggu-tunggu sejak kemarin. Seperti biasa, liburan semester pasti akan ada waktu yang ia dan teman-temannya gunakan untuk jalan-jalan. Mencari destinasi wisata bawah laut yang menjadi incaran mereka.

"Ya udah buruan siap-siap!" ucap Kinan.

Livia segera merapikan laptopnya, kemudian berlari meninggalkan Kinan sendiri. Tidak menunggu lama, Livia sudah kembali dengan pakaian renang panjang yang tertutup oleh baju panjang dengan ukuran lebih longgar dan tipis.

"Udah siap, ayok buruan!"

Livia menarik tangan Kinan, mengajaknya untuk berjalan cepat menuju kapal. Gadis itu sudah sangat tidak sabar menikmati pemandangan bawah laut, setidaknya untuk melupakan sejenak kekesalannya pada komentar-komentar pedas itu.

Lima belas menit berlalu, kini kapal sudah berada pada area yang dituju. Saat dalam perjalanan, mereka sempat briefing sejenak, agar tidak ada kendala saat penyelaman nanti. Kini semua orang yang hendak ikut menyelam sudah memakai peralatan lengkapnya, begitu juga dengan Livia.

"Lo serius Vy, nggak mau pake aqualung?" tanya Kinan sambil mensejajarkan di samping Livia yang tengah bersiap-siap.

Dengan mantap Livia menganggukkan kepalanya. Kemudian berkata, "Serius lah! Lagian tadi tour guide nya bilang, dalamnya cuma sekitar dua sampe tiga meter doang kan? Gue bisa kok, kayak nggak tau gue aja lo! Lagian kan gue cuma di sekitar sini doang, nggak kayak lo yang mau nyelam lebih jauh!"

Ya, untuk penyelaman kali ini Livia memang tidak ingin terlalu jauh. Itulah kenapa ia tidak ingin menggunakan alat bantu oksigen untuk penyelaman kali ini. Entah mengapa tiba-tiba moodnya berubah setelah berada di kapal, ia kembali teringat dengan komentar-komentar pedas dari para membacanya. Padahal biasanya ia cuek dengan itu semua.

"Tiga meter juga dalem kali Vy, tinggi lo aja cuma seratus enam puluh lima meter doang!" ucap Kinan.

Livia menatap Kinan dari atas sampai bawah, gadis itu sudah memakai pakaian serta peralatan lengkap untuk diving kali ini. Namun bukan itu yang membuatnya menatap Kinan dengan pandangan remeh, melainkan tinggi badannya. "Seenggaknya gue lebih tinggi daripada lo!" cibirnya.

"Ye dikasih tau malah ngelunjak lo ya!" geram Kinan. Livia hanya terkekeh kecil.

"Baik teman-teman, mohon perhatiannya sebentar! Sebelum waktu semakin sore alangkah baiknya kita mulai sekarang. Saya cuma ingin mengingatkan kembali, jaga diri kalian. Jangan melakukan sesuatu yang berbahaya hingga merusak ekosistem laut," ucap seorang tour guide pada semua pengunjung. "Ya sudah kalau begitu selamat bersenang-senang, kami akan memantau kalian berenam dari atas kapal," lanjutnya mempersilakan.

Semua orang begitu antusias, mereka sudah tidak sabar menikmati keindahan bawah laut di sana. Satu persatu dari mereka mulai turun dari kapal, termasuk Livia dan Kinan. Dengan alat bantu renang berupa kaca mata serta snorkel, Livia langsung terjun ke dalam air. Di susul oleh Kinan dan teman-teman lainnya.

Livia berenang santai menikmati pemandangan bawah laut, terlihat banyak sekali ikan-ikan kecil berenang di sekitar sana. Terumbu karang serta hewan-hewan laut lainnya saling berdampingan, Livia merasa sangat senang bisa berenang bebas di sekitar sana. Sementara teman-temannya mulai berpencar mencari keindahan di tempat lain, termasuk Kinan yang memang ingin menyelam lebih dalam ke bagian selatan.

Setelah lama menikmati pemandangan. Livia yang sejak tadi masih berenang mengambang di permukaan laut, kini memutuskan untuk berenang lebih ke bawah lagi. Kedalaman di tempatnya berada kini memang sudah sekitar tiga meter, Livia sangat ingin melihat terumbu karang indah itu dari jarak yang lebih dekat. Ia menduga itu pasti akan sangat menyenangkan.

Dan benar saja, dengan bermodal menahan nafas, Livia kini bisa menikmati indahnya ikan-ikan kecil yang bersembunyi di balik terumbu karang. Tidak hanya itu, ada banyak anemon laut yang bergoyang ke sana kemari sebagai tempat persembunyian ikan nemo kecil yang sangat lucu. Livia tersenyum dalam diam, tangannya terulur ingin menyentuh ikan tersebut.

Cukup lama berada di bawah air, Livia yang mulai kehabisan oksigen perlahan berenang ke atas untuk mengambil nafas. Namun siapa sangka, secara tiba-tiba ombak besar menerpa dirinya yang baru saja muncul dari dalam air. Livia yang belum sempat mengambil nafas kembali masuk ke dalam air.

Aneh, kenapa tiba-tiba ombaknya sebesar ini?

Livia yang baru muncul ke permukaan langsung mengambil nafas sebanyak-banyaknya, namun lagi-lagi ombak besar menerpa dirinya. Tidak, kali ini ombak itu jauh lebih besar dari sebelumnya. Bahkan air di bawahnya pun ikut merasakan gelombangnya. Livia begitu terkejut ketika dirinya tersapu ombak tersebut, tubuhnya terbawa arus hingga kembali masuk ke dalam air dan menabrak karang dengan cukup keras di bawah sana.

Kesadaran Livia masih ada, gadis itu menatap ke atas. Kini dirinya berada di kedalaman tiga meter, gelombang besar itu masih ada di atas sana. Tubuhnya bahkan ikut terombang-ambing seperti hewan-hewan di sekitar sana, namun anehnya Livia masih berada di tempatnya. Gadis itu memejamkan mata kala merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya akibat terhempas tadi, terutama pada salah satu kakinya.

Karena tidak ingin kehabisan nafas, Livia mencoba lagi untuk berenang ke atas. Namun, salah satu kakinya yang tadi terasa sakit, itu ternyata karena tersangkut di antara batu karang yang tampaknya cukup keras. Livia mencoba untuk tetap tenang, lalu menggerakkan kakinya agar terlepas dari sana. Akan tetapi hal itu justru semakin membuat kakinya semakin terasa sakit.

Tidak kehilangan akal, Livia mencoba membebaskan kakinya menggunakan tangan. Sayangnya bebatuan karang itu benar-benar keras hingga ia tidak mampu melepaskan jeratan kakinya. Livia mulai panik menyadari hal itu. Gadis itu menoleh ke sana kemari mencari benda keras semacam batu di sekitar sana. Setelah ketemu, ia langsung mengambilnya dan memukulkannya pada batu karang itu agar pecah.

Livia masih terus memukulnya. Namun sayang, semua usahanya tidak membuahkan hasil. Livia tidak bisa melepaskan kakinya yang masih terjepit terumbu karang itu. Panik, Livia mulai merasa takut. Ia tidak ingin mati konyol di tempat itu. Persediaan oksigen dalam tubuhnya semakin menipis, Livia mulai tidak bisa lagi menahan nafasnya. Gadis itu lupa, jika kepanikan hanya akan mengurangi persediaan oksigen dalam tubuhnya.

Gadis itu memberontak di dalam air, namun hal itu justru semakin membuat kakinya terasa sakit. Sudah cukup lama ia berada di dalam air, pasokan oksigennya benar-benar tinggal sedikit. Livia menatap ke atas, tidak ada siapapun di sekitar sana. Ingin rasanya ia berteriak meminta pertolongan, namun semua itu tidak mungkin membuahkan hasil.

Perlahan Livia memejamkan mata, ia mulai kehilangan kesadaran. Tubuhnya melemas dan perlahan semakin tenggelam, Livia tidak mampu lagi menahan nafasnya. Gadis itu dipaksa menyerah oleh keadaan yang tidak berpihak padanya.

Pah Mah, maafin aku. Bukan karena aku tidak mau berjuang, tapi keadaan ini memaksa diriku untuk menyerah!

🎀🎀🎀

Hai pren, ketemu lagi dengan karya othor yang ke sekian. Karya ini mengikuti event Wanita Mandiri, jadi mohon dukungannya ya pren. Jangan lupa Like, Komen, Favorit, Vote ya, dukungan kalian sangat berarti bagi kami.

...Sampai bertemu di cerita HTKS selanjutnya 👋🏻...

Terpopuler

Comments

vio~~~~

vio~~~~

sabar thor... tenang aja aku orang nya g gitu kok.. kalo g suka atau bosen sama alurnya paling aku berhenti baca..😁
tapi semoga aja kali ini cerita mu aku suka ya dan g ngebosenin.. dan yang paling penting update nya sering2 y...😁😁

2022-06-14

1

mia guspiami

mia guspiami

ini contoh & pelajaran buat kita semua mentang2 udah jago berenang jangan takabur atau sombong ya gini deh mati sia2

2022-05-26

1

Mpok Nana

Mpok Nana

Mulai ikutan,🌹

2022-05-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!