Sepanjang perjalanan menuju ke rumahnya Aliya sangat bahagia begitupun dengan Andra, mereka sangat senang kalau Friska yang akan jadi menantunya. Aliyah pun mengirimkan pesan kepada Kenan.
Kenan pulanglah cepat hari ini banyak yang mama dan papa mau bahas sama kamu, mama sudah mau sampai di rumah isi pesan Aliyah.
Kenan pun langsung membaca pesan dari mamanya, dan langsung mengusap rambutnya kasar. Kenan sudah tau pasti mamanya akan membahas tentang pernikahan dan dia sangat tidak suka kalau membahas pernikahan karena sampai saat ini hatinya masih milik Adelia dan dia juga sampai saat ini masih mencari tahu keberadaan Adelia. Tetapi Kenan tetap langsung pulang setelah membaca pesan dari mamanya.
Kenan singgah sebentar ke ruangan Juan.
"Juan kamu urus dulu kantor, saya mau pulang cepat hari ini" ucap Kenan sambil meminta kunci mobil.
"Iya baik tuan" ucap Juan sambil memberikan kunci mobil kepada Kenan.
Kenan pun menuju ke lift untuk segera pulang ke rumahnya.
Saat Kenan sampai di rumahnya, orang tuanya sudah menunggu Kenan di sofa.
"Kenan sayang kamu sudah pulang, ayo duduk sini" ucap Aliyah sambil menepuk sofa yang di dekatnya agar Kenan duduk di dekatnya.
"Jadi apa yang mama dan papa mau bahas?" tanya Kenan langsung tanpa basa-basi setelah dia duduk di sofa.
"Pernikahan kamu dong sayang, tadi mama dan papa sudah bertemu kedua orang tua calon istrimu dan calon istrimu juga kami sudah ketemu, dan mereka setuju" ucap Aliyah beserta senyumannya.
"Apa!!! teriak Kenan. Jadi mama serius dengan pesan yang mama kirimkan semalam?" tanya Kenan.
"Iya dong sayang" jawab Aliyah.
"Papa juga ikutan sama mama?" tanya Kenan seakan tidak percaya dan berharap papanya akan mendukung dia.
"Iya dong Kenan, papa sangat setuju kalau kamu menikah dengan calon istrimu itu" ucap Andra.
"Tapi aku belum mau menikah" ucap Kenan.
"Kamu kok gitu sih Kenan, kamu mau tunggu kami meninggal dulu baru kamu mau menikah" ucap Aliyah yang memasang mode sedihnya.
"Mama kok ngomong gitu sih ma, yah nggak lah ma" ucap Kenan.
"Ya udah, kamu harus terima menikah minggu depan, bukannya kamu pernah bilang juga terserah mama" ucap Aliyah.
"Ya udah terserah mama ajah, Kenan capek mau istirahat" ucap Kenan sambil berjalan ke anak tangga menuju kamarnya.
"Hei Kenan mama belum selesai bicara, kembali sini" ucap Aliyah.
"Apa lagi sih ma?" tanya Kenan.
"Besok malam kita akan makan malam bersama di rumah calon istrimu, dan kamu harus datang" ucap Aliyah.
"What!!! Apa lagi sih ini ma" ucap Kenan tak terima.
"Yah makan malam sayang, kamu pakai tanya lagi sekaligus kamu kenalan dengan calon istrimu dan keluarganya" ucap Aliyah.
"Iya Kenan, calon istrimu itu sangat cantik, kalau papa jadi kamu, papa akan senang banget di nikahkan dengan dia" ucap Andra.
"Sampai detik ini aku masih mencintai Adelia, nggak ada yang bisa menggantikan dia dan mengalahkan kecantikan dia di mata Kenan" ucap Kenan lalu pergi menuju kamarnya.
"Biarin ajah pa, awas saja suatu saat nanti dia mencintai Friska, mama bakalan jitak kepalanya" ucap Aliyah.
"Mama kok ngomong gitu, harusnya mama senang dong kalau suatu saat nanti dia mencintai Friska" ucap Andra.
"Mama gemas pa sama Kenan pengen jitak dia" ucap Aliyah.
Andra pun hanya tertawa mendengar bicara istrinya.
*****
Di kediaman Friska
"Sayang kamu beneran mau menerima pernikahan ini" tanya Farhan kepada putri kesayangannya yang duduk di sofa tanpa semangat.
"Iya pa, aku udah pikirkan baik-baik kok, dan aku juga nggak mau perusahaan yang papa rintis dengan susah payah akan bangkrut" ucap Friska.
"Sayang nggak apa-apa kok kalau memang begitu jalannya, papa nggak mau kamu menikah karena perusahaan papa, kamu pasti tidak akan bahagia, papa hanya ingin kamu bahagia" ucap Farhan sambil mengelus rambut anaknya.
"Aku akan bahagia kok pa dimanapun aku berada, asal papa dan mama juga bahagia" ucap Friska sambil memeluk papanya. Oh iya apa papa pernah bertemu dengan anak mereka? tanya Friska.
"Pernah sih sayang dua kali, dia itu orangnya sangat dingin, galak, jarang tersenyum bahkan kayaknya nggak pernah, makanya papa khawatir nanti kamu disakiti sama dia" ucap Farhan.
"Tenang saja pa aku akan bikin dia cerewet" ucap Friska sambil memaksa dirinya untuk tertawa. Oh iya umur dia berapa pa?" tanya Friska lagi.
"Umur dia antara 29 dan 30 sayang, papa lupa" ucap Farhan.
"Apa!!! om-om dong pa" ucap Friska semakin tidak semangat.
"Iya umurnya sudah seperti om-om sayang buat kamu, tapi dia itu sangat tampan" ucap Farhan.
"Benarkah pa, calon menantu kita itu sangat tampan?" tanya Fini yang dari tadi hanya mendengarkan saja obralan suami dan anaknya.
"Hemm biar tampan kalau sudah om-om. Pasti lebih tampan cowok yang aku taksir selama ini" ucap Friska. Ya sudah papa, mamaku sayang aku mau ke kamarku dulu sambung Friska lalu berjalan menuju kamarnya.
"Pa, mama kasian lihat Friska" ucap Fini.
"Kita doakan saja ma, semoga Friska selalu bahagia dan keputusan yang dia ambil ini sudah benar" ucap Farhan.
"Iya pa semoga saja" ucap Fini.
*****
Keesokan paginya di sekolah
"Fris loe kenapa sih, tumben nggak ribut" tanya Salsa.
"Nggak kok gue nggak kenapa-kenapa" ucap Friska.
Dafa pun yang melihat Friska hari ini merasa aneh.
"Fris kalau loe ada masalah curhat saja ke kita" ucap Ela.
"Iya Fris" ucap Ardi.
"Nggak kok sahabat-sahabatku yang baik, aku nggak kenapa-kenapa kok dan nggak ada masalah juga, makasih yah kalian udah perhatian sama gue" ucap Friska. Oh iya Jo traktir gue hari ini dan kalau yang satunya itu loe juga jangan lupa sambung Friska lagi.
"Ya ampun loe masih ingat ajah Fris" ucap Jojo.
"Iya dong mana mungkin gue lupain itu, itu adalah hal bersejarah yang pernah gue lakuin selama gue hidup" ucap Friska.
"Lebay banget lu, ikut gue ke kantin" ucap Jojo.
"Oke dengan senang hati" ucap Friska.
*****
Makan Malam Bersama
Friska sudah tampak cantik menggunakan dressnya dengan dandanan yang natural membuatnya semakin terlihat cantik.
Mereka pun sudah menunggu kedatangan keluarga Kenan.
Friska benar-benar sangat deg-degkan akan bertemu dengan calon suaminya itu.
Sedangkan di rumah Kenan, Aliyah lagi ngomel-ngomel karena Kenan belum pulang-pulang juga, di telfon pun tidak di angkat, tetapi untung saja Kenan sudah datang sebelum kesabaran Aliyah habis.
Mereka pun segera berangkat ke rumah Friska, Juan yang mengendarai mobilnya, Juan juga sudah mengetahui alamat rumah Friska. Mencari alamat baginya itu hal yang mudah. Kenan hanya diam saja sepanjang perjalanan.
Tibalah mereka di rumah Friska. Mereka pun di sambut oleh kedua orang tua Friska dan di persilahkan untuk masuk menuju ruangan yang sudah di persiapkan untuk makan malam bersama dan di sana sudah tertata rapi makanan.
"Ayo silahkan duduk disini" ucap Farhan.
Mereka pun mengikuti arahan Farhan.
"Mana calon menantuku?" tanya Aliyah yang dari tadi tidak melihat Friska.
"Oh tadi dia ke dapur pergi minum, bentar lagi pasti muncul, dia nggak tahu kalau kalian sudah datang" ucap Fini.
Kenan hanya diam saja sampai dia lihat ada seorang gadis yang imut-imut menurutnya sedang jalan menuju ke meja makan tetapi tidak asing baginya, Kenan pun terus memperhatikan gadis itu dan ketika dekat Kenan sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya.
"Loe!!! ucap Kenan sambil berdiri dengan mata yang melotot tak percaya.
Friska juga tak kalah terkejutnya.
"Om!!! ucap Friska mematung di tempatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 555 Episodes
Comments
Sari Haryanti
wkkk
2022-01-14
0
Nhya Naggh Sulungk
😃😃😃
2021-12-29
0
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
😂😀😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😀
2021-12-12
0