Mendengar klakson mobil yang berkali-kali di bunyikan mereka pun bubar dari gosipnya.
Sebenarnya mereka tidak bergosip. Jojo dan Farel sedang mencoba merayu Friska agar mau memperlihatkan tugas yang diberikan oleh guru yang mereka belum kerjakan, itu sudah jadi kebiasaan mereka melihat tugas Friska apabila mereka tidak sempat mengerjakan. Mereka bahkan bela-belain nungguin Friska di pertengahan jalan menuju ke sekolah supaya dapat mengambil buku tugas Friska duluan dan mencatatnya di tempat lain karena kalau di dalam kelas sudah pasti ada empat orang sahabatnya lagi yang akan menganggu mereka hingga bisa-bisa mereka tidak selesai mencatatnya sampai guru masuk.
Friska pun tak pernah mempermasalahkan itu dia pasti akan memberikan dan membantu sahabatnya itu kalau mereka tidak sempat mengerjakan tugasnya walaupun awalnya pasti mereka dikerjain dulu sama Friska.
Seperti pagi ini Friska berpura-pura tidak mau lagi memperlihatkan tugasnya kepada kedua sahabatnya itu yang membuat mereka sampai harus merayu-rayu Friska di jalanan padahal Friska hanya bercanda saja dia hanya mau melihat wajah tegang kedua sahabatnya karena takut dihukum oleh guru killer di sekolahnya.
Sampai ketawa itu hilang karena suara klakson mobil berkali-kali Friska dengar.
Ketika mobil itu melewati Friska, sejenak tatapan mata mereka bertemu.
Iiihhh ya ampun tuh orang nggak bisa santai ajah gitu bunyiin klakson mobilnya kita nggak tuli kali. Tatapan matanya juga keliatan banget kalau tuh orang menjengkelkan, judes banget. Eehh tapi mobilnya kayak nggak asing dehh batin Friska sambil mengemudikan motornya dengan santai menuju sekolah di susul kedua sahabatnya di belakang.
Sedangkan di mobil Kenan juga berbicara sendiri.
Dasar anak kecil natap gue kayak mau makan orang saja berani sekali dia balas tatapan mata tajamnya aku seharusnya dia itu bahagia karena aku tatap walaupun cuma sebentar, mungkin dia belum tau aku siapa tapi masa sih dia nggak tau aku, cewek-cewek di kota ini mana mungkin ada yang nggak tau aku ucap Kenan dengan senyumannya dan kepedeannya yang akut sambil menaikkan kembali kaca mobilnya. Tadi Kenan sengaja menurunkan kaca mobilnya karena mau melihat ekspresi gadis itu dan dengan jelas Kenan melihat wajah kesal gadis itu.
Entah kenapa Kenan seperti orang yang kehabisan pekerjaan, padahal tadi dia lagi emosi karena perjalanannya terhambat oleh kelakuan anak-anak SMA itu tapi seketika itu senyum-senyum sendiri sehabis melihat wajah kesal gadis itu bahkan melupakan sejenak tentang Adelia yang belum di temukan keberadaanya.
******
Tiba di parkiran sekolah
"Fris kenapa muka loe itu masih kesal ajah?" tanya Farel.
"Masih kesal gue gara-gara lihat wajahnya itu orang tadi" jawab Friska.
"Wajah siapa Fris?" sambung Jojo.
"Yang bawah mobil tadi lahh, yang klakson banyak kali kayak orang nggak ada kerjaan" ucap Friska sambil menggantungkan helmnya di motor matic warna pink kesayangannya.
"Oh jadi loe liat mukanya Fris. Gue sih nggak liat" ucap jojo. Kalau loe Farel lihat nggak? tanya Jojo lagi.
"Nggak lihat juga tuh" jawab Farel.
"Emang cowok atau cewek Fris"? tanya Farel lagi.
"Cowok" jawab Friska.
"Oh, ganteng nggak? ngalahin gantengnya Dafa nggak?" tanya Jojo sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Enak ajah loe bandingin dengan Dafa, gantengan Dafa lah walaupun gue lihat wajahnya nggak terlalu jelas tapi gantengan Dafa, kayaknya tuh orang juga udah om-om tuh cara berpakaiannya kayak om-om yang sering aku lihat" jawab Friska asal.
"Ya udah dehh kita nggak usah membahas orang yang kita nggak kenal. Kayaknya dia memang om-om kelihatan dari mobilnya bagus banget nggak mungkin seumuran kita mobilnya bagus gitu dan mahal banget tuh mobil cuma sedikit yang punya mobil seperti itu" jawab Jojo lagi.
"Iya iya Jojo yang hafal harga-harga mobil" jawab Friska sambil tertawa sambil berjalan mau menuju ke kelas.
"Eehh Fris mau kemana?" tanya Farel sambil menahan tangan Friska.
"Mau ke kelas lah Farel. Ngapain loe nahan-nahan tangan gue. Kalau loe nggak mau masuk kelas sendirian ajah jangan ajak-ajak gue" kata Friska sambil melepaskan pegangan tangan Farel dan tertawa melihat sahabatnya yang aneh itu.
"Heemm mana berani gue kalau guru killer itu yang mau masuk. Gue kan mau minjem tugas loe Fris. Lupa loe yah kalau di dalam kelas ada empat orang manusia pengganggu. Iyakan Jo?" ucap Farel sambil melirik Jojo lalu melihat kembali ke Friska.
"Ya ampun iya Fris hampir lupa gue, kitakan sengaja nungguin loe tadi Fris di pertengahan jalan hehe. Pinjem tugas loe dong Fris nggak kasihan apa sama kedua sahabat loe ini kalau di hukum entar kegantengannya berkurang" kata Jojo sambil tersenyum manis semanis empedu😀.
"Emang loe berdua ngapain ajah sih di rumah nggak ngerjain tugas?" tanya Friska kepada kedua sahabatnya.
"Nongkrong" jawab mereka bersamaan.
"Wah wah wah terus gue nggak di ajak tega yah loe berdua" ucap Friska.
"Sengaja Fris biar loe ngerjain tugas" ucap Farel sambil cengar-cengir.
"Iya Fris" sambung Jojo sambil tersenyum.
"Benar-benar yah kalau urusan tugas kalian pintar banget aturnya. Pokoknya bentar kalian harus traktir gue makan" ucap Friska.
"Siap bos" jawab kedua sahabatnya bersamaan.
"Ada Jojo yang traktir dia kan banyak duit" sambung Farel.
"Enak ajah aku maunya kalian berdua" ucap Friska cepat.
"Hahaha emang sahabat aku ini orangnya adil banget yah" kata Jojo sambil merangkul bahu Friska.
"Itu bukan adil emang Friska ajah yang rakus liat ajah badannya gendut gitu gimana mau di lirik sama Dafa coba" ucap Farel sambil tertawa.
"Hahaha mata loe katarak yah Farel, gue ini bukan gendut tapi aduhai tahu nggak. Udah ahh nggak usah bacot mulu kalian, ini tugas gue buruan di catat kalian harus sudah selesai sebelum guru killer itu masuk" ucap Friska sambil mengambil buku dari dalam tasnya dan memberikan ke Farel.
"Oke bos" jawab mereka bersamaan kemudian kedua sahabatnya itu pergi entah kemana untuk menyalin tugas Friska.
Friska yang melihat kedua sahabatnya itu hanya geleng-geleng kepala saja lalu kemudian berjalan menuju ke kelasnya.
Farel dan Jojo termasuk anak orang kaya. Orang tua mereka memiliki perusahaan yang cukup besar. Tetapi mereka tidak mau terlalu memperlihatkan kalau mereka anak orang kaya bahkan ke sekolah pun mereka memakai motor bukan mobil yah walaupun harga motornya mahal juga dan bagus. Dan alasan mereka berdua memakai motor pun sama selain tidak mau terlalu memperlihatkan kalau mereka anak orang kaya, mereka juga ingin membonceng pacarnya suatu saat nanti menggunakan motor biar lebih romantis katanya karena mereka sekarang masih jomblo akut jadi mereka membonceng tas dulu.
Mereka jomblo bukan karena nggak ada yang suka. Mereka termasuk cowok tampan di sekolahnya banyak cewek-cewek yang mengungkapkan perasaannya kepada mereka tetapi mereka menolak cewek-cewek itu secara halus karena belum ada yang mereka sukai di sekolah itu.
Perusahaan Mahardika Group
Di ruangannya Kenan mengingat Adelia lagi yang minta putus tanpa alasan yang jelas. Dia tidak bisa berkonsentrasi bekerja.
Kenan mengambil ponselnya yang di atas meja lalu menghubungi Juan, dia ingin tahu perkembangan mengenai Adelia.
Terdengar Juan menjawab teleponnya.
"Halo tuan" jawab Juan.
"Halo Juan, gimana kamu sudah tahu keberadaan Adelia?" tanya Kenan.
"Maafkan saya tuan saya belum menemukannya" jawab Juan.
"Oh baiklah kamu lanjut lagi pencahariannya. Saya tutup dulu teleponnya" jawab Kenan tidak bersemangat.
"Iya tuan" jawab Juan.
Kenan pun mematikan teleponnya.
Maafkan saya tuan tapi ini yang terbaik untuk tuan ucap Juan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 555 Episodes
Comments
Miya Wibowo
visual donk thoor
2021-08-10
0
Intan Puspasari Sari
lnjuuuut
2021-06-25
0
Wiyono Kasman
ok
2021-06-21
1