Aliyah, Andra dan Juan sudah tidak kaget lagi melihat kejadian itu, tapi orang tua Friska sangat terkejut dengan apa yang terjadi, kenapa bisa mereka sudah seperti saling kenal.
Friska sangat terkejut melihat Kenan, terngiang-ngiang lah di kepalanya tentang apa yang di ucapkan Salsa.
Sedangkan Kenan lebih terkejut lagi, dia tidak menyangka kalau Friska yang menciumnya sama dengan Friska yang akan menikah dengannya.
Kenan menarik tangan Friska untuk menjauh dari orang tua mereka karena dia ingin berbicara.
"Jangan bilang kalau nama kamu Friska" ucap Kenan.
"Om kok tahu kalau nama aku Friska, waktu aku cium om, kita nggak sempat kenalan karena om cuma bengong waktu itu" ucap Friska.
"Stop, jangan bahas itu lagi" ucap Kenan.
Apa anak kecil ini tidak malu membahas itu, aku saja malu, kenapa mereka harus orang yang sama, pasti sulit balas dendam sama dia karena mama dan papa tidak akan membiarkannya batin Kenan.
"Baiklah aku tidak membahasnya om, tadi aku pikir om itu mau minta ganti rugi" ucap Friska.
"Aku sudah bilang stop membahas itu" ucap Kenan tegas.
"Baiklah om sensitif banget sih, oh iya om ngapain di rumah aku, om nganterin calon suami aku yah?" tanya Friska.
"Kamu itu asal ceplos saja, aku itu calon suamimu" bisik Kenan di telinga Friska yang membuat Friska merinding.
"Om kalau bercanda jangan sampai segitunya dehh, ekstrim banget" ucap Friska berharap yang dia dengar itu adalah suatu kebohongan.
"Siapa yang bercanda, memang kamu lihat tampang aku ini lagi bercanda sekarang" ucap Kenan serius.
"Apa!!! teriak Friska namun dengan cepat Kenan menutup mulut Friska.
"Kamu bisa tidak jangan teriak, kalau di dengar entar mereka berpikir macam-macam" ucap Kenan.
"Maaf om, aku benar-benar kaget. Aku nggak mau nikah sama om, om punya saudara nggak biar sama saudara om ajah aku nikahnya" ucap Friska.
Kenan yang mendengar ucapan Friska langsung mendorong tubuh Friska ke tembok lalu menguncinya dengan kedua tangannya.
"Aku nggak punya saudara, kamu akan menikah dengan aku" ucap Kenan tepat di depan wajah Friska bahkan Friska bisa merasakan nafas Kenan.
"Om itu menakutkan banget sih, nggak usah cari-cari kesempatan juga kayak gini, aku dengar kok yang om bilang" ucap Friska sambil mendorong tubuh Kenan.
"Begini kamu takut, waktu di restoran kamu nyosor-nyosor nggak takut sama sekali tuh" ucap Kenan masih di posisinya yang tadi.
"Katanya nggak usah bahas, ehh om sendiri yang bahas, mau aku ulangin nggak om?" tanya Friska sambil mengedipkan sebelah matanya.
Wajah Kenan langsung memerah baru kali ini dia mendapat pertanyaan seperti itu, Kenan langsung melepaskan tangannya yang mengunci tubuh Friska, dia tidak mau sampai Friska melihat wajahnya yang sudah memerah.
"Kamu tuh ganjen banget, ya ampun gimana bisa sih orang tua aku menyukai kamu" ucap Kenan.
"Enak ajah aku tuh nggak ganjen om, aku itu cuma ganjen sama om ajah" ucap Friska sambil tersenyum terlihatlah lesung pipinya.
Seru juga nih kalau ngerjain om, pipinya benar-benar memerah batin Friska sambil tertawa jahat di dalam hatinya.
Ternyata dia tambah cantik ketika senyum, lengsung pipinya bagus sekali, apaan sih yang loe pikirin Kenan, batin Kenan.
"Sudah kamu nggak usah lebay kayak gitu" ucap Kenan. Kamu pasti mau menikah karena terpaksa kan? tanya Kenan lagi.
"Iya om, apa om juga begitu?" tanya Friska.
"Iya, gimana kalau kita buat perjanjian yang hanya kita berdua ajah yang tahu" ucap Kenan.
"Perjanjian apa memangnya om?" tanya Friska yang masih belum mengerti.
"Kita nikah, tapi suatu saat nanti kita akan cerai kalau kekasihku sudah aku temukan, kamu jangan mencampuri urusanku dan aku juga tidak akan mencampuri urusanmu biar kamu jungkir balik pun aku nggak akan urus" ucap Kenan. Gimana mau nggak? tanya Kenan lagi.
"Memang bisa om seperti itu?" tanya Friska dengan polosnya. Gimana kalau orang tua om tau, aku nggak mau buat mereka sedih, mereka sangat baik tambah Friska lagi.
Heem polos banget sih, nih anak kecil batin Kenan.
"Bisa lah seperti itu aku masih sangat mencintai kekasihku dan aku akan selalu menunggunya, dan kalau orang tuaku mereka nggak akan tahu kalau kamu nggak bilang" ucap Kenan. Gimana setuju nggak? tanya Kenan lagi.
"Ok setuju om. Tapi aku punya persyaratan juga" ucap Friska.
"Apa?" tanya Kenan.
"Aku mau tanya dulu, om nggak dendam kan masalah di restoran itu?" tanya Friska.
"Iyah udah nggak asal kamu setuju sama yang aku bilang tadi" ucap Kenan.
"Oke aku setuju om. Dan persyaratanku dikit kok om pertama aku harus masih perawan ketika om menceraikan aku jadi om ngerti kan maksud aku nggak boleh nyentuh aku, kedua om harus ngasih aku uang jajan yang banyak karena aku kuat makan, ketiga om bolehin aku pacaran, keempat aku boleh pergi nongkrong kapan pun aku mau, kelima nggak boleh ada yang tahu kalau aku sudah menikah dengan om apalagi sahabat-sahabatku mereka nggak boleh tahu. Ucap Friska.
"Oke persyaratanmu di terima, siapa juga yang akan tergoda dengan tubuhmu itu, aku nggak akan pernah tergoda" ucap Kenan sambil melihat Friska dari atas sampai bawah.
"Siapa tahu ajah om, kan aku jaga-jaga, lagian body aku ini aduhai tahu nggak om. Jadi om harus ingat baik-baik persyaratanku itu" ucap Friska.
"Ya ampun iya aku ingat kok, ayo kita balik ke meja makan nanti mereka curiga lagi" ucap Kenan sambil menarik tangan Friska.
Friska pun hanya mengikut saja.
"Ya ampun kalian sudah akrab yah padahal baru ketemu" ucap Aliyah yang berpura-pura tidak tahu kalau ini pertemuan kedua antara Friska dan Kenan.
"Iya dong ma, lagian tadi itu kita lagi bahas tentang pernikahan kita, mau pestanya kayak gimana dan kita setuju kalau pernikahannya itu jangan ramai, keluarga saja karena Friska juga lagi sekolah dan dia tidak mau di tahu oleh sahabat-sahabatnya dulu, jadi resepsinya nanti saja kalau Friska sudah siap" iya kan Friska? tanya Kenan sambil menarikkan kursi buat Friska untuk duduk.
"Iya tante, nggak apa-apa kan tante?" tanya Friska kepada Aliyah.
"Iya nggak apa-apa sayang, yang penting kalian mau menikah dan memberikan aku cucu yang banyak" ucap Aliyah yang membuat Friska langsung pucat.
Kenan yang melihat Friska pucat langsung saja berbicara.
"Mama tenang saja kalau itu dengan senang hati aku memberikan ke mama tapi nanti, Friska selesaikan dulu sekolahnya dong ma" ucap Kenan tanpa dosa sambil melihat Friska yang semakin pucat dan melototkan mata kepadanya.
Dasar anak kecil baru gitu saja sudah pucat, tapi liat muka pucatnya lucu juga batin Kenan sambil tertawa.
"Iya sayang mama akan sabar menunggu itu, lagian sekarang Friska sudah kelas dua belas juga, nggak lama lagi" ucap Aliyah.
"Friska kamu benar-benar mau kan menikah dengan Kenan?" tanya Andra sekali lagi.
"Iya om mau banget, sekarang juga nikahnya aku mau banget om" ucap Friska dengan semangatnya.
Mendengar jawaban Friska membuat mereka langsung menatap Friska tidak percaya dengan apa yang mereka dengar barusan.
"Kamu benar-benar sudah tidak sabar yah" ucap Kenan sambil tertawa, sebaiknya kita makan dulu karena tadi kamu bilang sudah sangat lapar sambung Kenan lagi sambil melihat Friska.
"Ya sudah kalau Friska maunya cepat, besok kalian sudah bisa menikah, semuanya nanti mama dan papa yang urus gampang itu" ucap Andra yang berhasil membuat Friska kayak tersambar petir di malam hari.
"Om, tante nggak apa-apa kok minggu depan, jangan terlalu di paksakan, aku nggak mau buat om dan tante terlalu repot" ucap Friska sambil merutuki bibirnya yang terlalu ceplos.
"Nggak apa-apa pa besok saja, aku nggak keberatan, dan aku sangat senang Friska maunya cepat-cepat" ucap Kenan sambil tersenyum dan tertawa puas di dalam hatinya melihat Friska yang sangat pucat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 555 Episodes
Comments
Miswati
Keren nih.. Udh mulai enak jln cerita n gaya bhsanya .. lanjut bun
2022-03-30
0
Ira Wati
eeeee.hati2 kenan nanti jatuh cinta llllooooo
2022-02-23
0
Katherina Ajawaila
lucu banget thor, bocah di kirain main rumah2 an kali y😃😃😃😃😃
2021-12-17
0