Di dalam mobil Kenan yang mewah itu, Kenan duduk di kursi belakang dengan senyum-senyum sendiri, tidak bicara, tidak perduli dengan Juan yang lagi menyetir mobilnya dan sangat tidak jelas.
Tubuhnya ada di dalam mobil tapi pikirannya entah kemana. Kenan mengingat Adelia dan sangat senang dengan telepon Adelia pagi-pagi sekali yang sudah menanyakan tentang kedatangannya di apartment Adelia.
Walaupun Kenan sebenarnya ingin bertemu dengan Adelia di luar tapi karena Adelia sudah merengek seperti anak kecil dan juga Kenan paling tidak bisa melihat Adelia yang merengek seperti anak kecil jadi Kenan iyakan kemauan Adelia. Mungkin Adelia lagi malas keluar apartemennya pikir Kenan.
Kenan memang sangat mencintai Adelia tetapi Kenan tidak menyentuh Adelia melewati batasnya. Walaupun Adelia sering menggoda Kenan dengan segala macam cara tanpa disadari Kenan.
Kenan dan Adelia paling sering bertemu di luar atas kemauan Kenan karena Kenan takut khilaf kalau berduaan di apartemen Adelia.
Bukan cuma Adelia yang berusaha menggoda Kenan wanita-wanita lain juga sama dan karyawan wanita di perusahaan Kenan pun sama, karena status Kenan yang masih belum menikah cuma memiliki pacar saja dan sangat tampan.
Menurut wanita-wanita itu selama janur kuning belum melengkung masih ada kesempatan untuk menikung bahkan kalau janur kuning sudah melengkung pun masih ada kesempatan jadi pelakor😀, meskipun itu sangat susah karena Kenan sangat mencintai Adelia dan juga sangat dingin terhadap orang lain apalagi terhadap wanita.
Kenan sangat menghargai wanita dan sangat setia terhadap satu wanita saja yaitu Adelia.
Juan yang melihat bosnya senyum-senyum sendiri melalui kaca depan mobil Kenan hanya menggelengkan kepalanya dan fokus kembali menyetir.
Apa aku membawa orang gila di dalam mobil ini. Bos ini seperti anak ababil saja senyum-senyum tidak jelas begitu bikin merinding saja. Pasti ini gara-gara Adelia heran aku melihat bos yang tampan ini, kaya raya tapi sangat bucin sama wanita bermuka dua itu, entah kapan kau disadarkan bos kalau Adelia itu wanita bermuka dua. Mau memberitahunya tapi aku takut dipecat. Orang tuanya saja tidak bisa meyakinkannya apalagi aku ini, Batin Juan.
"Apa kau sudah selesai bengong Juan?" tanya Kenan.
"Ehh bos, apa bos sudah selesai senyum-senyum sendiri?" tanya Juan kembali.
"Juan beraninya kamu! Aku bertanya sama kamu dan kamu bertanya kembali sama aku," kata Kenan.
"Apa tadi kamu bilang senyum-senyum sendiri aku tadi tidak senyum, aku cuma duduk diam di belakang sambil melihat kamu yang bengong dan kamu sudah melewati perusahaan," ucap Kenan mengingatkan Juan.
"Apa lewat!!" sentak Juan.
Seketika itu juga Juan rem mendadak mobil dan membuat Kenan maju sedikit ke depan karena rem mendadak itu.
Juan sadar apa yang diperbuatnya dan menoleh ke belakang serta langsung meminta maaf.
"Maaf tuan gerakan refleks tadi saya kaget kenapa bisa kelewatan saya putar balik dulu tuan. Tuan tidak apa-apakan?" tanya Juan takut-takut.
"Juan untung kamu sudah lama bekerja sama aku kalau tidak sudah dari tadi aku memecatmu. Makanya kalau nyetir itu yang konsen jangan sambil menghayal. Aku teriak-teriak kamu tidak gubris. Apa sih yang kamu pikirkan kekasih saja tak punya kamu kan jomblo. Cepatlah putar balik sudah mau terlambat ini saya sebagai presdir harus memberikan contoh yang baik untuk karyawan-karyawan saya," ucap Kenan.
"Maaf tuan jangan pecat saya," kata Juan.
"Iya siapa juga yang mau memecatmu jangan menangis seperti itu kayak anak kecil saja, menyetirlah dengan baik jangan bengong," kata Kenan lagi.
"Iya tuan," ucap Juan cepat lalu menyetir mobil lagi.
Siapa juga yang menangis bos. Bos suka sekali memfitnah ku, lagian aku bengong karena memikirkan kebucinan bos terhadap wanita jahat bermuka dua itu. Lebih bagus lagi aku jomblo daripada bucin sama wanita jahat seperti Adelia. Aku dikasih lima yang seperti Adelia itu aku tolak dengan senang hati. Cinta oh cinta memang bisa membodokan manusia bahkan bosku yang pintar saja ini bisa bodoh karena cinta, batin Juan.
Akhirnya Juan dan Kenan tiba di perusahaan. Juan turun terlebih dahulu lalu membukakan pintu buat Kenan.
Kenan turun dan berjalan dengan sangat elegannya di dampingi dengan Juan asisten pribadi Kenan. Kenan berjalan ke arah lift khusus presdir, semua para karyawan menundukkan kepala dan memberikan salam hormat kepada Kenan. Kenan hanya berjalan lurus dengan wajah datarnya.
Karyawan wanita yang melihat ketampanan Kenan selalu tersenyum dan berkhayal andai mereka bisa mendapatkan presdir tampannya itu terjaminlah kehidupan mereka.
Tiba di depan lift, Juan segera menekan tombol pada lift, pintu lift terbuka Kenan dan Juan masuk ke dalam lift kemudian Juan menekan angka 17.
Ruangan presdir berada di lantai 17. Tempat tertinggi di perusahaan Kenan. Di lantai 17 hanya terdapat dua ruangan yaitu ruangan Kenan dan juga ruangan Juan. Juan semua yang mengatur jadwal Kenan apapun yang diperlukan Kenan, Juan semua yang mengurusnya. Kenan sangat mempercayai Juan dan sangat mengandalkannya.
Tidak ada pembicaraan di dalam lift antara Kenan dan Juan.
Tinggg... pintu lift terbuka Kenan dan Juan keluar dari dalam lift, Kenan menuju ruangannya sambil berbicara kepada Juan.
"Juan ikutlah ke ruanganku dulu," ucap Kenan.
Juan segera mengikuti Kenan ke ruangannya.
Kenan duduk di kursi kebesarannya dan Juan yang masih berdiri menunggu bosnya mau membicarakan hal apa.
"Juan jadwal saya hari ini apakah padat?" tanya Kenan.
"Tidak Tuan hari ini jadwalnya hanya sedikit cuma memeriksa beberapa dokumen kemudian bertemu klien jam 2 siang itu saja tuan," jawab Juan.
"Benarkah hanya itu?" tanya Kenan.
"Iya Tuan," jawab Juan.
"Bertemu kliennya dimana?" tanya Kenan lagi.
"Di restoran XXX tuan. Saya sudah mengatur semuanya," jawab Juan.
"Baguslah. Sebentar selesai bertemu klien kamu langsung pulang saja, suruh jemput sama sopir saya yang lain, karena saya mau memakai mobil buat ke apartemen Adelia saya sudah ada janji dengan Adelia," ucap Kenan.
"Di apartemen Adelia tuan?" tanya Juan memastikan kembali pendengarannya.
"Iya Juan. Kalau orang tuaku bertanya kamu bilang saja saya ke apartemen Adelia saya tidak mau berbohong kepada mereka. Dan juga bilang tidak usah khawatir anaknya ini tidak akan melewati batas walaupun saya sangat mencintai Adelia dan mereka belum merestui. Kamu mengerti kan Juan maksud saya?" tanya Kenan.
"Iya tuan saya mengerti," jawab Juan.
"Oke kamu kembalilah ke ruanganmu, bosan aku liat mukamu tidak berubah-berubah," kata Kenan datar padahal di dalam hatinya dia tertawa.
"Baik tuan. Saya permisi," ucap Juan.
Segera Juan keluar dari ruangan Kenan.
Iyalah tuan wajah saya mana mungkin bisa berubah. Tapi kenapa tuan mau ke kandang singa betina itu sih gawat nih, kok perasaan aku nggak enak yah pasti ada rencana jahatnya deh si betina itu, batin Juan.
Sesudah makan siang dan bertemu klien Juan langsung pulang bersama sopir Kenan yang lain.
Kenan bersiap-siap ke apartemen Adelia, dan terlebih dahulu mengirimkan pesan ke Adelia.
Kesayangan : Sayang aku datang lebih cepat ke Apartemenmu karena aku sudah tidak ada kerjaan dan sudah sangat merindukanmu.
Kenan masuk ke mobilnya dan langsung menuju ke apartemen Adelia dengan kecepatan yang lumayan kencang ketika menyetir mobilnya.
Di belahan dunia lainnya seorang gadis cantik, putih dengan wajah natural dan agak sedikit tomboy masih memakai seragam SMA sedang mengendarai motornya dengan pelan-pelan karena habis turun hujan.
Terdapat genangan air yang lumayan banyak di jalan yang dia lewati, lalu tiba-tiba lewat mobil dengan kecepatan penuh langsung menginjak genangan air itu dan langsung saja mengenai baju, motor serta wajah gadis cantik itu.
Gadis itu berhenti dan mengumpat kesal. Benar-benar yah itu mobil tidak lihat apa habis hujan gini, masih rintik-rintik juga, mendung pula, menyetir mobil kayak dia yang punya jalanan saja.
"Haa kotorkan gue, gue sumpahi yah lu kalau lu cewek lu jadi teman gue kalau lu cowok lu jadi suami gue," teriaknya dengan perasaan yang sangat kesal.
Seketika itu juga bunyi petir di langit membuat gadis itu kaget.
"Ehh buset apaan sih yang gue bilang mana langsung petir pula kayak beneran ajah, ini bibir yah sembarangan ajah kalau bicara, gimana kalau orang yang bawah mobil itu om-om terus aku menikah dengan dia iyyuu ogah banget," ucap gadis itu sambil mengedikan kedua bahunya.
"Udah ahh apaan sihh yang gue pikirin mending langsung pulang," kata gadis itu dengan wajah kesalnya.
"Gue tandai sedikit yah mobil lu awas saja kalau ketemu," ucap gadis itu lagi.
Di dalam mobilnya Kenan tiba-tiba bersin.
"Wahh siapa nih yang lagi mengumpati gue, pasti haters gue nih," ucap Kenan lalu tertawa sendiri di dalam mobilnya.
############
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 555 Episodes
Comments
Sri Muryanti
kerennnnn
2023-05-22
0
Nur Hapipah
umpetan itu bs kenyataan
2021-12-28
0
Lina Wati
pasti jodohnyah
2021-11-11
0