Ketika Aliyah mengirimkan pesan kepada Kenan. Kenan sedang tidak memegang ponselnya, Kenan sedang berada di ruang kerjanya, semenjak Adelia memutuskannya Kenan memang sudah jarang memegang ponselnya ketika di rumah karena baginya tidak ada lagi yang akan mengirimkan pesan kepada dirinya ataupun meneleponnya, Kenan hanya fokus bekerja.
Sampai tidur pun Kenan belum membaca pesan dari mamanya.
Ketika pagi Kenan pun tiba-tiba mengingat kejadian dirinya di cium oleh anak kecil menurutnya, dia pun hendak menelepon Juan mau menanyakan tentang hasil pencarian Juan namun dia batalkan ketika melihat sebuah pesan dari mamanya.
Kenan langsung melongo tidak percaya membaca pesan dari mamanya.
Mama ini apa-apaan sih, seminggu lagi aku bakalan nikah, nggak masuk akal banget ucap Kenan.
Kenan hendak membalas pesan dari mamanya tapi dia batalkan, Kenan lebih memilih menunggu mamanya pulang lalu membicarakannya.
Setelah bersiap-siap Kenan pun segera menuruni anak tangga dan langsung menuju ke meja makan untuk sarapan pagi yang telah di siapkan oleh pelayan yang ada di rumahnya. Kenan melihat ke pintu masuk terlebih dahulu tetapi Juan tidak kelihatan, berarti pagi ini dia sarapan sendiri.
Setelah sarapan Kenan pun keluar rumah, terlihat Juan yang sudah menunggunya.
"Kamu sudah lama datang?" tanyanya pada Juan.
"Belum tuan, saya baru saja datang" jawab Juan sambil membukakan pintu mobil buat Kenan.
Kenan pun masuk, Juan menutup kembali pintu mobil, lalu mengemudikan mobil menuju kantor.
Di dalam mobil Kenan sibuk dengan pikirannya sendiri, Kenan mengingat pesan dari mamanya yang akan menikahkan dia dalam waktu satu minggu, sungguh di luar dugaan Kenan.
Setelah beberapa menit perjalanan mereka pun sampai di kantor. Kenan menyuruh Juan untuk ke ruangannya.
"Juan mana informasi yang saya suruh cari kamu kemarin?" tanya Kenan langsung.
"Ini tuan" jawab Juan sambil menyerahkan beberapa lembar kertas hasil pencahariannya.
"Saya lagi malas membaca, kamu jawab saja apa yang saya tanyakan" ucap Kenan.
"Baik tuan" ucap Juan.
"Siapa nama anak itu?" tanya Kenan.
"Friska tuan, nama lengkap Friska Halwatuzahra" ucap Juan.
"Apa!!! ucap Kenan terkejut sambil melihat ponselnya, dia membaca ulang pesan dari mamanya.
Kenapa nama mereka sama, apa mungkin ini hanya kebetulan saja, mana mungkin mereka orang yang sama batin Kenan.
"Ada apa tuan?" kenapa tuan kaget? tanya Juan.
"Tidak saya hanya kaget saja kenapa namanya bagus sekali tapi kelakuannya seperti itu, main nyosor-nyosor saja entah sudah berapa laki-laki yang dia cium" ucap Kenan.
"Hasil pencarianku dia tidak memiliki kekasih tuan dan belum pernah berpacaran" ucap Juan.
"Aku tidak menanyakan itu" ucap Kenan.
"Maaf tuan"
"Pasti dia masih sekolah kan?" tanya Kenan.
"Iya tuan masih, dia sekolah di salah satu sekolah ternama milik pak Andra ayah tuan dan dia juga mendapat beasiswa karena dia selalu mendapat juara umum dan berprestasi" ucap Juan.
"Hemm akan menarik kalau aku mencabut beasiswanya" ucap Kenan dengan senyum licik.
"Tapi tuan itu tidak akan berpengaruh sepertinya karena dia juga anak orang kaya" ucap Juan.
Kenan terkejut mendengar itu karena jarang anak orang kaya berprestasi, karena yang selalu dia temukan hanya anak orang kaya yang manja, yang tahunya hanya menghabiskan uang orang tuanya saja dan bersenang-senang dengan teman-temannya.
"Apa ayahnya pengusaha juga?" tanya Kenan lagi.
"Iya tuan, perusahaan ayahnya bekerja sama dengan pak Andra ayah tuan" ucap Juan.
"Benarkah? ini adalah kebetulan yang sangat bagus" ucap Kenan sambil tersenyum licik. Ok baiklah kamu kembali ke ruanganmu, aku mau melanjutkan pekerjaanku sambung Kenan lagi.
"Tidak ada perintah buat saya tuan untuk membereskan nona itu?" tanya Juan.
"Tidak nanti saja, saya mau urus pekerjaan dan mama saya dulu" ucap Kenan.
"Baiklah tuan, saya kembali ke ruangan saya dulu" ucap Juan.
"Iya"
Kamu beruntung gadis kecil kamu bisa terbebas untuk sementara waktu, tunggu saja nanti aku sendiri yang akan membalasmu.
*****
Di tempat lain papa dan mama Kenan bertemu dengan kedua orang tua Friska.
Kedua orang tua Kenan langsung pulang cepat-cepat setelah mengetahui informasi mengenai Friska. Mereka pun menyuruh Juan untuk menghubungi ayah Friska pagi-pagi tadi untuk makan siang bersama di sebuah restoran dengan Andra Mahardika dan membawa istri masing-masing.
Farhan pun benar-benar kaget dengan ajakan itu, dia tidak habis pikir Andra Mahardika mau mengajak dia dan istrinya untuk makan siang bersama.
*****
Jam makan siang pun tiba. Mereka telah datang ke restoran yang sudah di beritahu oleh Juan tadi dan di sana juga sudah datang kedua orang tua Kenan.
Mereka menyapa kedua orang tua Kenan terlebih dahulu, lalu di persilahkan duduk oleh Andra ayah Kenan. Setelah itu mereka memesan makanan.
"Ini merupakan suatu kehormatan bagi saya dan istri saya di undang oleh pak Andra dan bu Aliyah untuk makan siang bersama" ucap Farhan.
"Tidak usah sungkan, kami juga senang karena pak Farhan dan istri mau menyediakan waktunya untuk bertemu kami" ucap Andra.
"Langsung saja kami mengun... pembicaraan terhenti karena pesanan mereka sudah datang"
"Baiklah kalau begitu kita makan dulu, baru melanjutkan bicara" ucap Aliyah sambil tersenyum.
Mereka makan tanpa ada yang berbicara, setelah selesai makan. Aliyah pun melanjutkan bicaranya tadi yang sempat tertunda.
"Jadi gini pak Farhan dan bu Fini, kami mengundang kalian karena kami ingin menikahkan Friska dengan anak satu-satunya kami yaitu Kenan" ucap Aliyah.
Jeng... Jeng. Farhan yang mendengar itu sangat terkejut, istrinya pun tidak kalah terkejutnya.
"Fris.. Friska anak saya yang masih sekolah?" tanya Fini dengan terbata-bata.
"Iya betul" jawab Andra.
"Tapi dia masih kecil dan sangat manja, dia belum bisa menikah, dia juga masih sekolah" ucap papa Friska.
"Siapa bilang dia manja, anakmu itu sama sekali tidak manja, dia juga telah membantu saya dan suami saya kemarin ketika mobil kami mogok" ucap Aliyah. Dan kalau masalah sekolahnya tenang saja, sekolahnya itu milik suami saya dan dia tidak mesti harus cepat-cepat hamil kok sambung Aliyah.
"Tapi apa Friska mau, saya hanya mengikuti keputusan Friska, dan apa anak pak Andra mau sama Friska yang masih sekolah itu, saya hanya ingin anak saya bahagia" ucap Farhan.
"Tenang saja anak saya pasti mau kok. Saya melihat Friska adalah gadis yang baik, saya yakin dia bisa meluluhkan hati anak saya, dan Kenan memang terlihat dingin di luar tapi dia anak yang baik kok dan tidak pernah kasar terhadap wanita. Ucap Andra.
"Saya hanya mengikuti keputusan Friska" ucap Farhan.
Hubungi lah Friska untuk datang kesini, saya ingin menanyakannya langsung kepada dia. Beritahu dia tidak usah khawatir izin saja pasti dia di izinkan.
Friska pun di hubungi dan setelah menunggu beberapa menit, Friska pun sampai di restoran itu. Dia langsung saja kaget melihat sepasang suami istri yang habis di tolongnya itu duduk makan bersama dengan orang tuanya. Friska pun memberi salam kepada kedua orang tuanya dan kepada suami istri yang sudah di tolongnya itu.
"Om dan tante kok bisa ada disini bersama papa dan mamaku?" tanya Friska.
"Iya sayang karena kami ada urusan dan sama kamu juga" ucap Aliyah.
"Haa sama aku tante? urusan apa tante?" tanya Friska.
"Kamu makan dulu sayang, tante pesankan yah" ucap Aliyah.
"Tidak usah tante terima kasih. Sudah kok tadi di sekolah aku makan, sekarang aku boleh tahu kan tante?" tanya Friska sambil tersenyum.
"Gini sayang tante ingin menikahkan kamu dengan anak tante" ucap Aliyah.
"Tante lagi prank aku yah?" tanya Friska yang tidak percaya.
"Tidak sayang ini betulan, tante ingin menikahkan kamu dengan anak tante?" ucap Aliyah lagi.
"Apa!!!! teriak Friska. Emm maaf tante aku refleks. Pa, ma apa ini benar?" tanya Friska kepada kedua orang tuanya.
"Iya sayang kalau kamu mau" ucap Farhan dengan tatapan sendunya.
"Aku tidak mau aku belum bisa menikah, aku masih sekolah, aku masih muda, aku masih mau mengejar cita-citaku" ucap Friska yang hampir menangis.
"Kamu bisa melakukan itu semua sayang ketika kamu sudah menikah, dan sekolah itu milik om" ucap Aliyah.
"Tapi tante aku tidak mau" ucap Friska.
"Om akan menghancurkan bisnis papa kamu baik dalam negeri maupun luar negeri" ucap Andra.
Maafkan om Friska itu senjata terakhir om kalau kamu masih menolak, om hanya ingin kamu menikah dengan anak om.
Farhan dan istrinya kaget mendengar itu semua, apalagi Friska. Friska sangat menyanyangi keluarganya, dan dia sangat tidak mau melihat keluarganya bersedih gara-gara dia. Dia percaya apa yang di katakan Andra karena melihat ayahnya yang tidak bisa berbuat apa-apa jadi jelas kalau itu bukan hanya sebuah ancaman.
"Baik om dan tante saya mau" ucap Friska.
"Sayang kamu jangan memaksakan diri kamu, papa tidak apa-apa kalau harus jatuh miskin asal kamu tidak sedih anakku" ucap Farhan sambil memeluk Friska anak kesayangannya.
"Iya sayang kami tidak apa-apa" ucap Fini mama Friska.
"Tidak kok pa, ma aku tidak sedih" ucap Friska berusaha tersenyum. Om dan tante aku mau kok menikah ucap Friska lagi.
"Yes, akhirnya aku punya menantu yang aku idam-idamkan" ucap Aliyah sambil pergi memeluk Friska. Sayang kamu nggak usah sedih, kami sangat menyanyangimu tambah Aliyah lagi.
"Iya Friska om juga sangat menyanyangimu, makanya om melakukan cara ini" ucap Andra. Besok malam kami akan ke rumahmu makan malam bersama dan membawa anak kami karena pernikahan kalian akan dilaksanakan minggu depan sambung Andra.
"Baik om dan tante" ucap Friska pasrah. Friska tidak mau berkomentar lagi karena cepat atau lambat dia juga akan menikah muda.
Kedua orang tua Friska sebenarnya senang melihat anaknya di sayang tapi entah kenapa mereka sangat takut anaknya tidak bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 555 Episodes
Comments
᪙ͤæ⃝᷍𝖒ᵗᵃʳⁱ♡⃝𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂᶬ⃝𝔣🌺
tenang Friska...sebntr lgi kamu bakal ketemu pangeran mu...😂😂😂
2022-09-12
1
Sari Haryanti
👍
2022-01-14
0
Sari Haryanti
👍👍👍
2022-01-14
0