Selepas makan siang, Milley meminta ijin pada Kakek.
"Kek, maaf hari ini aku ada urusan di luar, bolehkah aku keluar sebentar?"
"Boleh, asal sebelum jam lima sore kamu sudah kembali."
"Kalau ketemunya lama gimana, Kek. Mungkin sampai maghrib?"
Dylan mengerutkan keningnya, "Bisa-bisanya ia bernegoisasi dengan Kakek, aku saja tidak seberani itu."
"Sebutkan kenapa aku harus mengijinkan kamu keluar dalam waktu yang lama?"
"Begini Kek, aku sudah lama tidak ketemu dengan sahabatku, dan saat aku dapat kabar kalau ia kembali sakit, aku jadi merasa bersalah karena selama ini tidak ada bersamanya."
"Sahabatmu laki-laki atau perempuan."
"Laki-laki, Kek."
"Puft!"
Dylan menyemburkan makanannya. Entah terkejut dengan ucapan jujur Milley atau ia cemburu yang tahu bagaimana keadaannya hanya dia. Sontak saja hal itu membuat Dylan salah tingkah, apalagi sorot mata Milley dan kakek memandang aneh padanya.
"Nih minum!" Milley segera memberikan segelas air putih kepadanya.
"Makasih."
"Jadi gimana, Kek?"
"Oke, tapi biarkan Dylan ikut. Sementara Lea dan Leo akan mengawasi kalian dari kejauhan."
Milley sekilas melirik Dylan, tetapi daripada ia tidak mendapatkan ijin lebih baik ia ikut aturan kakek.
"Baik, terima kasih, Kek."
Milley tersenyum lalu meminta ijin untuk segera pergi. Sementara itu Dylan menyelesaikan acara makan siangnya.
Tidak butuh waktu lama keduanya sudah berada di dalam mobil dalam perjalanan ke Rumah Sakit. Memang saat ini Evan dirawat di sana, oleh karena itu mereka langsung menuju ke alamat yang dikirim Evan.
🍂Rumah Sakit.
"Dokter saya harap semuanya terlihat nyata, jangan sampai ia curiga."
"Baik Tuan, saya dan para rekan akan bekerja secara profesional."
Tidak begitu lama, akhirnya mereka datang. Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan apa pun, hanya saja Dylan belum menujukkan sikap anehnya kali ini.
Ceklek.
Milley membuka pintu kamar rawat Evan. Evan yang menyadari jika pujaan hatinya sudah datang tersenyum senang.
"Selamat sore, Evan," sapa Milley ramah.
Ke dua mata Evan berkaca-kaca, ia tidak menyangka jika Virgo begitu cantik saat ini. Namun, seketika senyumnya memudar saat melihat Dylan menyusul ke dalam dan merangkul pinggang Milley. Tentu saja Milley menjauhkan tubuhnya dari Dylan.
"Kamu ngapain ikutan masuk? Bukankah lebih enak menunggu di luar?" tanya Milley sambil berbisik.
"Hm, aku takut kamu di rebut orang, makanya aku ikutan masuk, sayang."
"Astaga, kamu tuh ya?"
Melihat interaksi Virgo bersama Dylan, ada rasa cemburu di mata Evan. Milley yang menyadari hal tersebut segera mendekati brangkar Evan.
"Kamu nggak kenapa-napa? Sejak kapan kamu di rawat?" tanya Milley cemas.
Evan menggenggam tangan Milley, menatap wajahnya dengan intens.
"Sejak kamu pergi, kesehatanku makin menurun, tetapi dokter bilang tidak apa-apa jika aku masih bisa bertahan sekali lagi."
"Bukankah operasi yang dahulu sudah berjalan lancar, kenapa ini bisa terjadi?"
"Entahlah, tetapi aku yang merasakan tidak enak pada tubuhku sehingga aku diperiksa sekali lagi."
Tiba-tiba Dylan menyela ucapan mereka.
"Mungkin kondisinya memburuk saat mengetahui kamu hilang, sehingga kondisinya semakin memburuk."
Milley dan Evan menoleh secara bersama ke arah Dylan. Dari sorot matanya, Dylan tau jika Evan tidak menyukai keberadaannya. Oleh karena itu, ia sengaja berbuat hal seperti itu.
"Benarkah ucapan Dylan?" tanya Milley hati-hati.
Evan mengangguk, tetapi ia masih berusaha menyembunyikan hal lain lagi. Milley mengusap punggung tangan Evan.
"Tenang saja, setelah ini aku akan lebih sering menemuimu, agar kamu cepat sembuh."
"Sungguh? Terima kasih Virgo."
"Sama-sama."
Sesaat kemudian akhirnya mereka mengobrol panjang lebar. Meskipun hanya sebuah obrolan biasa, tetapi hal itu semakin membuat Evan bahagia. Sementara itu, Dylan yang merasa kesal semakin membuat amarah di hati Evan.
Ia berjalan ke arah Milley lalu mengecup pucuk kepala Milley setelahnya.
"Sayang, aku mau ke luar dulu sebentar, nanti aku kembali," pamit Dylan pada Milley.
Seketika hawa panas menyerang hati Evan.
"Siapa lelaki itu Virgo?"
"Lelaki itu adalah ...."
.
.
...🌹Bersambung🌹...
Sambil nunggu up jangan lupa mampir di karya teman Fany.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat
dia laki-laki ku 😅😅
2022-06-05
0
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
wah" Dylan pandai berakting hhh
2022-05-24
1
🍭ͪ ͩ𝐙⃝🦜aya𒈒⃟ʟʙᴄ🍒⃞⃟🦅̈́
siapa ya 😳
2022-05-24
1