Ketika takdir sudah tertulis maka sebagai manusia biasa kita tidak bisa menolak ketentuan takdir tersebut, meski kita menghindar bukan berarti ia tidak mempunyai jalan lain untuk mempertemukan cinta.
Virgo sudah siuman beberapa saat yang lalu, Kakek Chryst masih duduk di pojok kamar sambil melihat ke arah gadis yang masih tertidur itu. Sedangkan di samping kakek, ada ajudannya yang selalu setia mendampingi kakek di mana pun beliau berada.
"Jo, kira-kira sampai kapan kita harus menunggu gadis itu bangun?"
"Belum tau Tuan, atau Tuan mau pergi sini sekarang? Biar saya yang menunggu gadis itu sampai terbengun.
Tanpa mengatakan apa pun Kakek Chryst menancapkan ujung tongkatnya pada kaki Jo hingga membuatnya mengaduh.
"Mau ku potong gajimu atau aku kirim ke Afrika."
"He, he, nggak mau keduanya Tuan, anak dan istri saya masih membutuhkan kehadiran saya di rumah."
"Bicara sekali lagi, aku potong gajimu!" bentak Kakek Chryst pada asistennya itu.
"Bicara salah, diem juga salah, lebih baik saya membuatkan Tuan teh hijau kalau begitu."
"Jangan lupa gulanya yang rendah kalori," ucap Kakek Chryst tanpa mengubah pandangannya ke arah Virgo yang masih terbaring lemah.
Jo asisten pribadi Tuan Besar Chryst lalu turun ke lantai bawah untuk membuatkan teh hijau sesuai keinginan majikannya.
"Nasib-nasib gini amat punya Bos yang unik," keluh Jo sambil mengelap peluh di keningnya kali ini.
"Tidak ada hal yang lebih penting ketimbang menuruti semua perkataan Kakek, bukan begitu Kak Jo."
Jo seketika menoleh ketika melihat Dylan ada dibelakangnya.
"Tuan sejak kapan Anda berada di situ?" tanya Jo yang sedikit terkejut akan kehadiran Tuan Mudanya satu ini.
"Tidak perlu banyak tanya, karena justru aku yang akan bertanya lebih dulu kepadamu. Siapa gadis di kamar atas, kenapa dia begitu istimewa daripada aku?"
"Maaf untuk hal yang satu itu saya kurang paham, tetapi sebatas yang saya tau, baru tadi pagi Tuan Besar membawa gadis itu kemari."
Selesai membuatkan satu cangkir teh, Jo segera membawa minuman itu ke atas. Ia tidak lagi menjawab pertanyaan dari Dylan. Daripada harus menanggapi Dylan ia lebih mengutamakan Tuan Besar Chryst sang atasannya langsung.
"Dasar asisten sama aja kek Bosnya, menyebalkan!"
Tanpa menghiraukan larangan kakeknya, Dylan melangkahkan kakinya untuk pergi ke luar rumah. Hari ini ia ada jadwal kuliah pagi, sehingga ia harus cepat sampai di kampus.
Mendengar suara mesin mobil yang menyala Kakek Chryst menyuruh Jo untuk mengikuti kemana Dylan pergi.
"Tuan Besar ini teh yang Anda minta."
"Terima kasih, oh ya tugasmu selanjutnya segera ikuti kemana mobil Dylan pergi dan laporkan semuanya padaku! Sekarang."
"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi."
Setelah memberikan hormat pada Tuan Besarnya Jo melenggang pergi. Belum sempat Jo sampai di lantai bawah, suara menggelegar dari Kakek Chryst sudah terdengar memanggil namanya.
"Salah apa lagi ya, Tuhan?" keluh Jo.
Dengan langkah gontai, Jo kembali ke lantai atas. Sementara itu berkat suara Kakek Chryst yang menggelegar membuat Virgo terbangun. Tentu saja kakek merasa sangat bahagia.
"Ka-kamu siapa?" tanya Virgo sambil mencengkeram selimutnya.
"Jangan takut Nak, kakek yang menolongmu dan membawamu ke sini. Bagaimana keadaanmu saat ini? Apa masih ada yang sakit atau ....?"
"Sudah lumayan enakan."
"Syukurlah. Oh ya siapa namamu cantik?"
"Na-namaku ...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
VLav
syukurlah virgo ga knp2
2022-07-13
0
👑Meylani Putri Putti
lanjut kan funny
2022-06-06
0
Ghiie-nae
semoga berkah kak
2022-05-31
0