Berkali kali Yasmine menghela napasnya kasar, acara harus berhenti sejenak karena waktu makan siang sudah tiba. Padahal Yasmine ingin sekali menyelesaikan tugasnya, lalu segera pulang. Yasmine merasa kalau tubuhnya saat ini kurang baik, entah kenapa lebih lemas dari pada tadi pagi.
"Yas, ayo makan dulu!" ajak salah satu rekannya.
Yasmine yang tengah membereskan beberapa mendongak, lalu mengangguk sembari tersenyum kecil. Benar, dia harus makan sesuatu siang ini, Yasmine yakin setelah dia mengisi perut tubuhnya akan kembali bertenaga.
"Oke nanti aku nyusul, mau beresin barang dulu." sahut Yasmine, di angguki oleh wanita berambut sebahu itu.
Yasmine menepuk bagian belakang tubuhnya guna menghilangkan kotoran di sana, gadis berkucir kuda itu segera meraih tas punggungnya lalu keluar dari sana. Namun baru saja Yasmine hendak keluar, langkahnya terhenti saat melihat sang asisten si model mata duitan sudah berdiri di tengah jalannya.
"Mr. Elvier sudah menunggu anda Nona, mari silahkan ikuti saya." ucap pria itu seenaknya.
Kedua tangan Yasmine mengepal erat, ingin sekali dia melemparkan sepatu kets yang saat ini dipakainya ke arah kepala si asisten, yang ternyata sama songongnya dengan si model mata duitan.
Mau tidak mau Yasmine harus mengikuti langkah lebar Burak, seluruh sumpah serapah sudah Yasmine ucapkan untuk kedua pria berwajah asing itu. Segala macam umpatan Yasmine keluarkan, walau tidak terlalu keras apa lagi sampai terdengar oleh Burak.
Langkah Yasmine terhenti saat melihat Burak menghentikan langkahnya, bahkan dahi gadis itu berkerut kala melihat asisten calon suaminya itu mempersilahkan dia masuk ke dalam.
Ruangan apa ini? selama hampir 2 Yasmine belajar di kampus ini, dia baru tahu ada ruangan tersembunyi disini. Mungkin lebih tepatnya, ruangan untuk menampung para tamu di kampus elit ini.
"Masuklah, Mr. Elvier sudah menunggu didalam." titah Burak.
Dengan langkah ragu Yasmine mendekat, bahkan rasanya untuk menggerakkan kedua kakinya saja Yasmine tidak mampu. Seluruh tubuhnya semakin membatu kala melihat sesuatu yang ada di dalam, kedua matanya mengerjab cepat kala melihat Elvier tengah di peluk mesra oleh model cantik yang menjadi salah satu juri di acaranya. Ingat di peluk bestie!
Namun dengan cepat Yasmine menetralkan raut wajahnya, entah kenapa rasa sesak tiba tiba menghampiri hati. Walaupun Yasmine tidak menyukai apa lagi mencintai Elvier yang nota bene sebagai calon suaminya, namun rasanya itu sangat tidak pantas dilakukan oleh Elvier.
"Ekhem- kenapa anda ingin bertemu saya Mr. Elvier? apa ada yang ingin bicarakan soal acara amatiran yang kita adakan hari ini?" tanya Yasmine tenang dan to the point.
Yasmine berusaha terlihat tidak terganggu sedikit pun dengan interaksi kedua manusia itu, kedua netranya menatap lurus ke arah tembok, bukan pada Elvier atau pun si model wanita.
"Lepaskan aku, Cam! aku ingin berbicara sebentar dengan dia, bisa kau tinggalkan kami!" tutur Elvier penuh perintah.
Sang model wanita berdecak kecil, dengan tidak rela dia melepaskan pelukannya dari tubuh Elvier, Camella bangkit lalu pergi meninggalkan keduanya, tanpa ingin menoleh sedikit pun pada Yasmine saat dia melewatinya.
"Kemari!" titahnya.
Elvier menepuk tempat duduk kosong yang ada di sisinya, kedua netra coklat ke abu abuannya menatap dalam pada Yasmine yang masih mematung di tempatnya. Elvier tersenyum kecil lalu terlihat hendak bangkit, namun sebelum bangkit sempurna dari duduk, gerakan Elvier terhenti saat melihat Yasmine bergerak dan mendudukkan diri jauh darinya.
"Apa yang ingin anda bicarakan?" tanya Yasmine tidak ingin berlama lama.
"Kau marah?" bukannya menjelaskan apa, Elvier malah bertanya balik.
Kedua tangan Yasmine terkepal, gadis itu mencoba menghirup udara sebanyak yang dia mau, untuk menetralkan rasa yang ada didalam hatinya saat ini.
"Kalau tidak ada hal penting yang ingin anda bicarakan, aku permisi! ada banyak tugas yang harus aku kerjakan, dan semuanya tertunda karena anda." tukas Yasmine tajam.
Yasmine bangkit, karena dia merasa tidak ada hal penting yang harus mereka bicarakan saat ini.
"Ayo kita makan siang, calon istri,"
Ucapan Elvier membuat langkah gadis itu terhenti, Yasmine menghirup napas sebanyak mungkin. Dia menahan mati matian agar tidak melemparkan tas ransel miliknya ke arah wajah si model menyebalkan itu.
Sebenarnya apa yang tengah di rencanakan oleh Elvier padanya? apa si model mata duitan ini ingin menyiksa hati serta mentalnya secara perlahan. Entahlah Yasmine juga belum mengerti, sifat serta sikap sang model mata duitan masih abu abu di kedua matanya saat ini.
YAKIN SI MODEL MATA DUITAN ENGGAK TER YASMINE YASMINE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Hana Nisa Nisa
nyimak
2025-03-12
0
flowers city
mimin
2022-08-09
2
Tatiraihan
lempar aj biar rame🤭🤭🤭
2022-06-19
0