Yasmine terus saja mengigit kukunya khawatir, gadis itu terlihat mondar mandir di dalam kamarnya tanpa henti. Waktu sudah menunjukan pukul 19.15 malam, dia yakin kalau Elvier akan segera sampai sebentar lagi.
"Oke, tarik napas Yasmine lalu hembuskan," gadis bergaun violet itu mencoba rileks.
Namun tetap saja tidak berhasil, debaran jantungnya semakin tidak aman. Bukan karena jatuh cinta, namun karena hal lain, entah itu karena takut atau khawatir Yasmine pun tidak tahu.
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu membuat detak jantung Yasmine semakin tidak karuan.
"Pasti si model mata duitan udah datang, duh gimana dong. Aku harus gimana? apa kabur aja ya, Kabur, jangan? kabur, jangan?" monolog Yasmine bimbang, kalau dia kabur pasti masalah ini akan merambat ke mana mana.
"Yasmine, Elvier sama keluarganya udah datang. Ayo keluar sayang, Mami tunggu kamu di sana." suara seruan Tiur- sang Mami, membuat Yasmine segera melompat ke atas tempat tidur.
"L-lima menit lagi, Mi." sahut Yasmine gugup.
Bukannya keluar, gadis itu malah bersembunyi di balik selimut. Yasmine meringis ngeri kala membayangkan apa yang akan terjadi setelah dia di nikahi oleh Elvier nanti. Apakah mungkin pernikahannya akan seperti Berliana dan Cia? mereka berdua bahagia dengan suaminya masing masing. Saling mencintai, saling menyayangi, saling membutuhkan. Sedangkan dia dan Elvier, apa? saling membenci, terpaksa menikah karena denda'an, Yasmine yakin kalau dia dan Elvier akan sering cek cok setiap hari setelah mereka menikah nanti.
"Mami tunggu kamu, kalau kamu gak keluar juga Mami masuk ya!" ancam Tiur.
Yasmine semakin tidak karuan, gadis itu menghela napas kasar dan dalam. Dengan terpaksa dia keluar dari selimut, perlahan turun dari tempat tidur berjalan lunglai menuju pintu kamar.
Clek!
Pintu berwarna coklat gelap itu terbuka, menampilkan Yasmine yang tengah tersenyum manis pasa Tiur- sang Mami.
"Yas udah siap, Mi!" ucap Yasmine yakin, lebih tepatnya meyakinkan dirinya sendiri.
🕊
🕊
🕊
Yasmine terus saja memilin jari jemarinya sendiri, kepalanya terus saja nenunduk. Dia tidak berani untuk menatap siapa pun saat ini, apa lagi kala melihat Elvier terus saja menatap dalam padanya. Rasanya Yasmine ingin berlari meninggalkan mereka semua, terutama si model mata duitan.
"Saya datang ke rumah ini, mewakili orang tua Elvier yang tidak bisa hadir karena keadaan. Sesuatu terjadi di perjalanan mereka, tapi tidak ada yang harus di khawatirkan. Saat ini mereka baik baik saja di Dubai, karena saya yang lebih dekat jadi Elvier minta saya untuk melamar putri kalian." Paman Elvier memulai pembicaraan, terdapat sedikit kebohongan dalam setiap ucapanya, walaupun tidak sepenuhnya.
Raut wajahnya terlihat serius, pria paruh baya ini begitu menghayati perannya sebagai seorang Ayah, yang tengah melamar seorang gadis untuk sang putra.
"Terimakasih anda sudah sudi datang ke kediaman kami, tuan-,"
"Ahmet Milles, saya adik kandung dari Ibu Elvier." potong cepat Paman Elvier.
"Baik Tuan Ahmet, saya selaku Ayah dan orang tua Yasmine. Hanya bisa memberi restu dan mendoakan mereka berdua, agar selalu bahagia dengan pernikahan mereka nanti. Dengan ini saya menerima pinangan keponakan anda, jadi kapan hari baiknya." sahut Gentala tenang.
Kedua mata hitam beningnya menatap secara bergantian Paman Ahmet dan Elvier, sedangkan Burak- pria muda itu lebih menikmati hidangan yang di suguhkan oleh Tiur, ketimbang fokus pada tujuan boss nya.
"Kalau masalah itu, saya serahkan pada keduanya," ujar Paman Ahmet.
Salah satu sudut matanya melirik pada Elvier yang sedari tadi masih terdiam, namun kedua matanya terus saja menatap dalam pada Yasmine yang juga tidak bersuara sedikit pun.
"Dua pekan, aku ingin menikani Mine dua pekan lagi." ucap Elvier tanpa beban.
Sedangkan Yasmine yang sedari tadi menunduk segera mengangkat wajahnya tinggi tinggi, kedua matanya menatap tidak percaya pada si model mata duitan, yang akan menjadi suami masa depannya ini.
Dua pekan? astaga pria arogan ini benar benar tidak sabar untuk menyiksanya. Elvier bahkan dengan santai memberikan waktu singkat, dua pekan bukan waktu yang lama.
Ingin sekali Yasmine protes, namun belum sempat dia membuka suaranya, Gentala- sang Papi sudah berbicara.
"Baiklah, dua pekan lagi pernikahan ini akan dilaksanakan. Mungkin besok saya akan segera mengurus syarat syaratnya ke kantor KUA, kalau Tuan Ahmet tidak sempat ikut, tidak apa apa." sahut Gentala tenang.
Yasmine membuka sedikit mulutnya kala mendengar ucapan sang Papi, Elvier benar benar sudah berhasil mengambil kepercayaan Gentala dalam waktu satu hari. Karena sifat keluarganya ini, akan lebih mempercayai tindakan cepat dari pada sekedar kata kata.
Dan Elvier berhasil melakukannya, dia segera bertindak tanpa banyak berkata.
"Bagaimana baiknya Papa mertua saja, aku dan calon istriku hanya bisa menurut, ya kan Baby," ujar Elvier santai.
Bahkan si model mata duitan yang tidak tertolong lagi itu, tersenyum manis pada Yasmine. Senyuman penuh kemenangan, dan menertawakan kekalahan sang gadis di dalam hatinya.
PINGIN MARAH TAPI- YA SUDAH LAH
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Surtinah Tina
Burak ..🤣🤣🤣🤣
2023-10-08
2
Alexandra Juliana
Burak lg menikmati makanan Indonesia yg dimasak Mami Tiur...
2023-08-23
0
Jumadin Adin
siapkan mental yasmine...menghadapi si player
2023-04-04
0