Selama beberapa bulan ini, Leon dan yang lainnya saling membagi waktu untuk mengecek perkembangan lidah buaya mereka. Leon terlalu sibuk, selain sekolah ada kerja paruh waktu lagi, sebenarnya ini pertama kalinya Leon bekerja keras seperti ini, meskipun sudah berlalu lama sejak kedatangannya di dunia buku ini.
Tentu saja, bagaimana bisa Leon bertahan hidup jika dia tidak punya uang untuk membeli makanan, uang tidak mungkin langsung muncul di depannya kan? Uang bulanan Leon sangat sedikit, belum lagi ternyata uang itu habis untuk memanjakan Lamia.
Tidak tahu bagaimana bisa protagonis menjadi jahat, Lamia yang dia baca adalah gadis yang polos dan jauh dari barang mewah, tapi setelah Leon menjadi karakter dan ikut memainkan peran, dalam sekali lihat saja Leon mengetahui bahwa orang ini licik.
Oleh karena itu, Leon memilih untuk menjauh dari Lamia. Dia tidak peduli dengan janji yang sudah di katakan oleh Leon sebelumnya, toh dia bukan Leon asli yang selalu dikucilkan di sekolah, pembuat masalah, miskin dan kesepian lalu mati sia-sia.
Walaupun mereka sama dalam hal membolos tetap saja, Leon masih tetap membanggakan dirinya yang terlahir dengan sendok emas, bukan dengan sendok perak seperti Leon yang lahir dengan keluarga misterius.
“Hei, berapa lama agar kita. bisa memanen lidah buaya?”
[Paling cepat enam bulan jika tanamannya subur, dan paling lambat itu sepuluh. bulan. Host, apakah anda ingin memesan sesuatu?]
“Wah, hebat. kau bisa membaca pikiranku”
[Aku sistem tuan, kami tidak akan terikat dengan aturan duniawi, Apakah kau mencari sebuah alat untuk menyelesaikan tugas ini lebih tepat?]
”Ya, apakah ada seperti semprot yang kau tawarkan padaku terakhir kali?”
[Ada, harganya 300.000 koin emas.]
Leon mengangguk, "Silahkan, potong saja yang penting aku tidak menunggu hingga aku tua”
Ting!
[Transaksi penjualan. berhasil, koin sudah di kurangi dari koin harta .anda.]
Pada tanama.n kumis kucing, Leon ditawari sesuatu yang bisa memberikan kesuburan untuk kumis kucing yang ditanam.. Untuk kali ini adalah sebuah semprotan yang entah apa isinya, tapi Leon yakin semprotan ini pasti sejenis dengan semprotan yang digunakan oleh tukang kebun keluarganya setiap hari Jumat.
Semprotan ini akan lebih mempercepat tumbuhnya lidah buaya. pada umumnya membutuhkan waktu selama 10-12 bulan sampai pelepah mencapai kisaran 0,75-1kg/pelepah, pelepah yang di maksud ini adalah lidah buaya yang yang sudah menampung banyak lemak putih bening.
Pengambilannya juga tidak secara sembarangan, pemanen harus mengambil dari bagian paling bawah atau bagian terluar yang mendekati tanah, hal ini di lakukan agar Lidah buaya masih tetap terjaga. Jangan ambil bagian lidah buaya yang paling atas atau yang paling dalam, selain ukurannya kecil, lemaknya juga tidak banyak.
Dengan menggunakan semprotan tersebut usia panen lidah buaya akan jauh lebih cepat terjadi. Leon berharap agar sebelum kelulusan dia sudah bisa mendapatkan penghasilan untuk selanjutnya mendaftar di universitas.
Sudah terhitung lima bulan Leon berada di dunia ini, tujuh bulan lagi dia akan lulus, tentu saja butuh banyak pengeluaran. Hingga sekarang saja Leon masih belum mendapatkan banyak penghasilan dari kegiatan promosinya di akun sosial medianya. hanya memperoleh 15.000.000 dalam tiga bulan ini.
Banyak dari mereka yang tidak percaya karena tumbuhan kumis kucing sendiri masih Belum ada di dunia ini, apapun yang merupakan obat tradisional, tidak di kenal dengan baik oleh masyarakat, Obat yang mereka konsumsi saat sakit atau seperti vitamin, adalah hasil dari imajinasi penulis,
Mungkin sistemnya seperti jantung ajaib Doraemon, Leon mengangguk sekarang adalah tugasnya untuk memperkenalkan tanaman herbal. Setelah Leon menyemprotkan ramuan tersebut, Leon kembali ke dalam rumahnya untuk bersiap, dirinya memiliki kerja paruh waktu yang harus ia lakukan.
Diam sejenak, lalu Leon bertanya, “Kira-kira berapa lama lagi aku harus menunggu?”
[Cukup cepat host, kita bisa memanen satu setengah bulan dari sekarang.]
“Dari sepuluh bulan menjadi atau setengah bulan? Apa kau bercanda?”
[Host, maaf kami sistem tidak bisa merasakan perasaan manusia.]
”Lupakan apa yang sudah aku katakan, jika sejak awal kau berkata bahwa ada ramuan seperti ini?”
[ Host, sistem tidak akan bicara jika anda tidak membuka akses untuk berkomunikasi lebih dulu..]
“Yasudah baiklah, lain kali aku harus ingat untuk bertanya lebih awal padanya.”
Setelah mengobrol dengan sistem, Leon menuju ke arah kafe tempat kerjanya. Hari ini adalah malam Sabtu, sehingga Leon baru bisa memiliki waktu untuk bersiap sebelum bekerja. Leon sesekali membantu pelayan mengantar pesanan, atau sesekali menghibur pengunjung dengan bernyanyi.
Leon akan bekerja hingga larut malam karena akhir pekan tidak ada sekolah, upah yang di dapat oleh Leon. selama ini tidak lebih dari 200.000/hari., tidak. besar tapi setidaknya pada awal-awal bisa membantu dirinya untuk bertahan hidup.
Setelah pekerjaannya selesai, Leon akan langsung pulang setelah mendapatkan upah hariannya, Kakak pemilik kafe adalah seorang mahasiswa, disalah satu universitas di kota mereka, dia membangun bisnisnya sejak lulus Sekolah Menengah Atas, dirinya memilih untuk fokus setahun mengurus kafe keluarganya yang sudah tidak terawat. Sekarang Kafe ini sudah tampak lebih hidup, memiliki beberapa karyawan yang juga merupakan mahasiswa awal dan akhir.
”Bawalah, kau belum makan kan? Kau harus memperhatikan tubuhmu, berada di tahun akhir sekolahennegah sangat menguras tenaga, tidak ada waktu santai,"
Leon tertegun, seperti biasa setelah mendapatkan. upah harian, tak jarang juga Leon akan mendapatkan makan malam, “Ah, terima kasih.."
"Kau bisa mengambil cuti untuk mempersiapkan ujian mu," Valen, pemilik kafe. Seorang gadis semester tiga, berkulit putih, dan cantik.
"Kak, aku tidak harus sampai mengambil cuti, bahkan jam kerjaku sudah di beri keringanan, namun upah yang aku dapat tidak berubah.,”
Valen tersenyum lalu mengangkat tangannya dan menepuk puncak kepala Leon, ada apa ini? Leon menyadari bahwa perlakukan Valen padanya agak berbeda, Pemilik kafe ini selalu menepuk kepalanya sejak pertama kali dirinya bekerja paruh waktu.
Valen akan datang membawa upahnya dan sekotak makan malam, memberikan semuanya pada Leon lalu tersenyum dan menepuk-nepuk kepalanya, Leon merasa seperti anak anjing yang patuh dan bersikap sopan.
”Aku bilang kau bisa melakukannya jika sudah mulai mempersiapkan ujian, kau tidak harus datang setiap hari dan tidak melakukan pekerjaan hingga larut.”
“Baiklah kak, akan aku lakukan apabila sudah tidak bisa di handel lagi.”
“Kalau begitu pulanglah dan istirahat, jangan begadang terlalu larut.”
Leon mengangguk lalu berpamitan pada yang lainnya dan kembali ke rumahnya. Jarak rumah Leon ke kafe tidak terbilang jauh atau dekat, namun masih bisa digapai dengan jalan kaki.. Jalanan juga tidak ramai, tapi tidak sepi juga, setidaknya banyak anak muda yang sering berkumpul di dekat halte bus di temani oleh petikan gitar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Kaylha✌️✌️
kaya.y ad bumbu bumbu cinta nih dri Valen....
hehehehehe
2022-05-03
0