•Penyemaian Bibit•

Kumis Kucing, julukan ini di berikan pada tanaman liar, bunganya berwarna putih dan tampak seperti kumis kucing, untuk mengembangkan tanaman ini menggunakan metode steak batang. Setelah urusan tanah selesai dia bersihkan, dan membuat lahan, sekarang saatnya untuk menuju ke proses selanjutnya.

Memberikan pupuk kandang sebanyak 0,5 kg/m² selama 1-2 minggu, sebelum penanaman bibit. Leon menggunakan sarung tangannya dan kemudian mengambil pupuk kandang yang sudah di sediakan oleh sistem pertanian, secara perlahan Leon melakukannya dengan hati-hati agar tidak terlihat berantakan.

Leon adalah pemuda yang cinta kebersihan, dan tidak suka berntakan. Leon akan merapikan apa saja yang menganggu kenyamaannya, seperti wbeberapa yang lalu, dimana isi rumah tua tempat Leon asli tinggal sangat kotor dan berdebu, pakaian dalam berserakan dimana-mana sehingga pada kesan pertama, hal ini langsung membuat Leon mual.

“Sistem, apa yang harus aku lakukan selama ini jika masih harus menunggu 1-2 Minggu sebelum penanaman?”

[Host, anda bisa menyibukkan diri di sekolah untuk sejenak.]

"Sekolah, yah? tidak bisakah aku tidak terlihat dengan mereka, aku hanya ingin mengumpulkan kekasihku.”

[Host, anda harus karena tujuan anda ada disini untuk mengubah nasip umpan meriam.]

”Baikkah, aku mengerti. jadi tidak masalah apa yang akan aku lakukan, selama tidak berurusan dengan pemeran utama,kan?”

[Tentu saja! Host bebas melakukan apa saja, asalkan memberikan keuntungan bagi umpan meriam.]

“,Kalau begitu, sudah aku putuskan.. Ayo kita mencari uang untuk umpan meriam"

Dua hari berikutnya Leon berdiri di gerbang sekolah yang menjulang tinggi, huh? aku yakin tidak akan ada yang berani membolos dengan memanjat pagar sekolah, tapi tentu saja pagar setinggi ini tidak akan menghentikannya. Leon walaupun hanya memikirkan uang dan meksipun sudah berasal dari keluarga dengan sendok emas sejak lahir, dia tetap adalah rumput sekolah yang suka bolos pelajaran.

“Leon Anderson, kau terlambat lagi?”

“,Huh, apa? siapa yang bicara?”

,“Hei,! kau!” dengan suara yang agak tinggi Leon menoleh pada asal suara. Pemuda dengan rompi merah, Leon yakin orang ini anggota dewan sekolah.

Leon mengecek jam yang ada di atas gerbag sekolah, 07.35, lalu dia berkata,; ”lewat 5 menit, bukankah toleransi keterlambatan 15 menit? aku masih belum sepenuhnya terlambat, jadi minggirlah.”

Dewan sekolah yang bertugas di gerbang sekolah, mengernyit untuk meneliti Leon. Anak nakal ini biasanya malas bicara jika di tegur, dia hanya akan balas melirik dengan mata tajam, seolah-olah ingin berkata; ’ganggu aku, kau mati!”

“Masuklah....”

”Terima kasih," setelah berkata demikian, Leon pergi tanpa memperdulikan area belakang punggungnya, yang sudah ramai dengan bisikan tidak jelas.

Berdasarkan ingatan pemilik tubuh asli, kelas zleon berada di lantai tiga, tahun ini adalah tahun terakhirnya dia seolah menengah atas. Enam bulan dari sekarang, adalah ujian masuk perguruan tinggi. Jadi masih ada 180 hari untuk Leon persiapkan, agar bisa menjamin masa depan Umpan meriam.

Sepanjang koridor mata pelajar tidak lepas dari Leon, penampilan Leon hari ini tampak jauh lebih rapi, meskipun rambutnya masih acak-acakan seperti tidak pernah disisir. Leon mengabaikan mereka dan terus berlanjut menaiki anak tangga, berdasarkan ingatan yang dia dapatkan dan berjalan ke kelasnya.

Tangannya menyentuh gagang pintu hendak membuka pintunya, namun sepertinya ada seseorang juga di seberang pintu sehingga tubuh Leon terjatuh ke depan dan dahinya mengenai pintu, karena. pintu tersebut di buka lebih dulu oleh seseorang.

“Sialan! apa yang kau pikirkan, hah?” dia berteriak tepat di depan orang tersebut.

“Menyingkir dari jalanku,” Pandangan mata Leon berubah tajam tertuju pada pemuda yang diam menatapnya.

“Sialan!”

Teman sekelas melihat Leon, beberapa dari mereka ikut berbisik seperti yang dia temui disepanjang koridor lantai satu tadi, merasa moodnya buruk karena dahinya sakit kejedot pintu, Leon menuju kursi kosong yang ada di ingatannya.

Seorangng gadis menoleh dan menghampiri meja Leon dengan ragu-ragu. Ditangannya ada plester untuk rasa sakit dan juga Betadine,. kepalanya menunduk dan berkata dengan ragu; “Leon, apakah sakit? Aku...aku punya plester dan Betadine, gunakanlah....”

Leon menoleh dan melihat penampilan gadis ini, rambutnya di kepalang cacing disisi kiri dan kanan, berponi, dan berkacamata besar. Leon lalu beralih melihat benda di tangan gadis itu, dia tersenyum dan mengambilnya lalu berkata; ”Terima kasih, siapa namamu?”

Gadis itu terkejut, kemudian dia dengan ragu Kembali berkata: “Aku...namaku Adeline.”

“Adeline,... itu nama yang cantik.” Mata Leon menatap Adeline dengan lembut, dia juga tersenyum dengan ramah dan membuat seisi kelas Kembali heboh..

Leon si rumput sekolah, tukang buat onar baru saja tersenyum!

Biar aku persingkat lagi,

Leon si rumput sekolah baru saja tersenyum!

Lebih singkat lagi,

Leon baru saja tersenyum!

Leon melirik teman kelasnya sejenak lalu kembali memandang Adeline, dan berkata; “Kembalilah ke tempatmu, guru sudah datang.”

“Ah...uhm., baik...”

Kegiatan sekolah berlangsung selama sebelas hari, pada hari ke dua belas Leon kembali.ke halaman belakang rumahnya dan memanggil sistem untuk melakukan langkah selanjutnya.

[Host, proses selanjutnya adalah Penyemai bibit. Anda harus mengukur panjang batang, silahkan mengambil 2-3 ruas batang daun kumis kucing dengan tinggi minimal 25-30 cm.]

Leon mengikuti arahan sistem, dia mengambil beberapa batang kukis kucing, dan melakukan pengukuran, kemudian Sistem melanjutkan arahannya lagi.

[Host, siapkan ambil polybag ukuran 10cm x 15 cm yang sudah diisi dengan l campuran pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1:3.]

“Baiklah, jelaskan dengan perlahan.”

[Setelah itu, Host silahkan Tanam bibit yang sudah di stek ke dalam polybag hingga muncul akar dan daun sempurna tumbuh sempurna.]

"Hei, apa maksudnya itu, hingga muncul akar dan daun tumbuh sempurna?”

[Host, artinya anda harus menunggu lagi setelah melakukan tahap ini, jangan lupa hindarkan polybag dari paparan sinar matahari secara langsung atau letakkan di area tertutup.]

"Sialan! bagaimana aku bisa menghasilkan uang untuk umpan meriam jika aku masih juga harus menunggu!”

Perhitungannya tadi adalah 180 hari, setidaknya enam bulan kedepan dia sudah harus menghasilkan uang untuk kehidupan umpan meriam yang miskin ini, tapi rasanya tidak akan berjalan sesuai rencana. Setelah proses penanaman pada polybag, untuk menanam kumis kucing di tanah. yang sudah disiapkan, bibit barulah bisa dipindahkan ke lahan tanam setelah berusia 1-1,5 bulan..

"Apakah tidak ada sesuatu.yang bisa mempercepat proses penumbuhan akar dan daun?” Leon bertanya pada Sistem pertanian.

[Terdapat ramuan di store sistem, ramuan penumbuh dengan biaya 50.000 keping]

“Gas sudah, berikan aku ramuan penuh segera.”

Ting!

[Transaksi diterima, 1 botol ramuan penumbuh seharga 50.000 keping telah di beli]

Ting!

[Jumlah koin untuk sekarang sebanyak 750.000 keping, Selamat menanam Host, semoga harimu menyenangkan.]

Leon dengan wajah masam; "...."

Terpopuler

Comments

Kaylha✌️✌️

Kaylha✌️✌️

mantap thor...

lanjutkan

2022-04-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!