Makan Siang

Saat sudah jam makan siang Sila bergegas ke ruangan Rama dan memberitahukannya jadwal makan siang.

"Apa kamu pikir saya pikun?" Kata Rama menatap Sila yang masih berdiri didepannya dengan tatapan tajam.

"Maafkan saya pak" Kata Sila membungkukkan badan.

Aaarrrrghhh iya gue nyumpain supaya lo jadi pikun boooooossss. Gerutu Sila dalam hati.

"Karena kamu sudah melakukan kesalahan maka kamu harus saya hukum" Kata Rama datar.

Sila kaget tapi melakukan pembelaan hanya akan menambah masalah.

"Saya siap menerima hukuman dari bapak" Kata Sila.

"Kamu menantang saya?" Rama membentak Sila.

Aduuuh ini bos makan apa sih kok suaranya kayak petir gini hampir budek gue.

"Tidak pak" Jawab Sila singkat.

Wah baru kali ini ada yang tetap santai walaupun aku bentak. Hmmm menarik. Gumam Rama.

"Kalau begitu turuni gedung ini lewat tangga dan saya harus melihat kamu ketika saya sudah sampai dibawah" Kata Rama.

Apaa???? Gilaaa. Ini kan lantai 20. Gimana gue nuruni anak tangga secepat elo turun pake lift.

"Sepertinya kamu harus bergerak cepat agar saya tidak perlu menambah hukumanmu" Kata Rama.

Lila langsung permisi lalu berlari menuruni anak tangga yang jumlahnya mencapai ratusan.

Saat sudah setengah perjalanan dia berhenti mengatur nafas lalu melanjutkan menuruni tangga.

Akhirnya dia sampai dibawah dalam waktu 10 menit.

A**h gue selamet si bos belum sampek.

Tiba tiba hp nya berdering.

"Hah....lo....h" Terdengar suara ngos ngosan dari Sila.

"Simpan nomor saya. Dimana kamu?" Tanya Rama.

"Naik pak, saya sudah ada dilantai dasar pak" Kata Sila masih mengatur nafas.

"Siapa yang menyuruhmu turun sebelum saya turun duluan" Kata Rama.

Sila serasa mau pingsan mendengar kata-kata Rama.

"Maaf pak saya salah" Kata Sila sambil menahan emosi kekesalannya.

"Naik menggunakan lift sekarang!!!!!" Kata Rama membentak.

Sila bergegas naik dengan lift.

Dasar bos gila. Gue hajar loooooo aaaaarrrrggggghhhh.

Sesampainya di ruangan Rama.

"Kenapa tidak bicara" Kata Rama.

Apa? Lo nyuruh gue ngomong? Terus biar lo bisa ngerjain gue lagi? Gerutu Sila dalam hati.

"Saya minta maaf pak" Kata Sila menundukkan kepalanya. Wajahnya tampak sangat pucat mungkin karena kelelahan berlari menuruni anak tangga.

"Sekarang ayo kita makan siang sebelum kamu pingsan dan merepotkan saya" Kata Rama.

"Pakai apa Pak?" Tanya Sila.

"Ya pakai lift lah, apa kamu mau lompat langsung ke bawah?." Rama berteriak.

"Baik pak" Sila ingin menutup telinganya namun tidak berani.

ya Allah makan siang aja se-rempong ini.

Mereka menuju lift khusus presedir. Setelah sampai dibawah, Sila langsung mengambil mobil lalu Rama masuk dibangku belakang.

Sila langsung bergegas menuju restoran favorit Rama.

Setelah sampai Sila membukakan pintu untuk Rama lalu keduanya masuk.

Pelayan langsung datang dan memberi menu kepada mereka.

"Pesankan saya makanan. Kamu juga" Kata Rama menyerahkan menu kepada Sila

Ah untung gue udah baca semua berkas yang dikasih pak Toni

"Mbak pesan steak dan nasi goreng seafood 1, lalu minumnya jus jeruk dan jus wortel" Kata Sila.

Pelayan mengangguk lalu pergi membuat pesanan.

"Apa enaknya nasi goreng?" Tanya Rama.

Apa? Jangan bilang lo gak pernah makan nasi goreng.

"Saya suka itu sejak kecil pak" Kata Sila.

Tak lama kemudian pesanan datang

Rama langsung melahap makanannya.

Dia melihat sila mulai menikmati nasi gorengnya.

Sila terlihat sangat menikmati rasanya

membuat Rama ingin mencobanya.

"Berikan" Kata Rama.

"Pak ini bekas saya" Kata Sila.

Rama melotot membuat Sila langsung menyodorkan piringnya.

Rama mencobanya. Ternyata enak,

lalu dia terus melahapnya sampai habis

sementara Sila tidak bisa berkata apa apa

melihat nasi goreng kesukaannya sudah di habiskan Rama.

"Kamu makan ini" Rama menyodorkan steak kepada Sila.

"Baik pak" Sila langsung memakannya.

Wah enak banget.

Dia terus melahapnya hingga habis lalu meminum jus nya.

"Apa kamu bisa memasak?" Tanya Rama.

"Bisa pak sedikit" Kata Sila.

"Buatkan saya nasi goreng seperti ini besok untuk sarapan saya" Kata Rama. Dia menyodorkan uang beberapa lembar.

"Pak ini kebanyakan" Kata Sila saat melihat uang yang diberikan Rama.

"Apa saya bilang hanya sekali? Buatkan saya setiap kali saya menyuruhmu!" Kata Rama.

"Baik pak"

Aduh mati gue kalo sampe gak enak bisa abis gue.

Setelah itu mereka pun bergegas pergi ke sebuah alamat yang diberikan Toni.

Toni juga sudah menunggu disana.

Sila melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Rama hanya diam dimobil sambil menatap jendela lalu tersenyum.

Terpopuler

Comments

Asti 10

Asti 10

emang dasar bos nyebelin kta sela 😁😁

2023-01-06

0

Aqiyu

Aqiyu

ini si bos bukan arogan tapi gendeng

2022-08-30

0

Rini Shop

Rini Shop

crita y menarik

2022-05-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!