Hitung Beras

Ketika malam tiba, mereka makan malam bersama.

"Sila sayang? Apa menurutmu rama itu baik?" tanya oma membuat Sila hampir tersedak.

"Pak Rama sangat baik Oma, beliau tidak pernah memarahi saya."

Kata-kata Sila sangat menyindir Rama karena pada kenyataannya Rama selalu memarahinya.

"Bagus sekali, berarti Rama benar benar dekat denganmu," kata Oma.

Rama hanya diam.

"Kapan kalian akan bertunangan?" tanya Oma.

"Uhukk uhukk uhukk!!" Rama tersedak, Sila langsung memberinya air minum.

"Oma, kami kan baru kenal, sebaiknya kami saling mengenal dulu," kata Rama.

"Iya kamu benar," kata oma tersenyum lalu melanjutkan makannya.

Setelah selesai, Rama mengantar Sila pulang tapi dengan mobil yang terpisah.

Sesampainya dirumah Sila, Rama ikut turun

"Terima kasih untuk malam ini" kata Rama.

"Iya pak sama sama" jawab Sila.

Rama pun berlalu pergi. Sila masuk kerumahnya kemudian menuju kamarnya.

"Ah gue pasti udah gilak nerima tawaran pak Rama" Sila merebahkan dirinya ke kasur.

"Tapi gue juga kasian kalo sampai oma kenapa-kenapa"

"Eh tapi kan Pak Rama galak"

"Ah pusing gue" Sila langsung mengambil selimut lalu menutupi badannya lalu tertidur.

****

Keesokan harinya, Sila membawa sarapan nasi goreng untuk Rama yang sebelumnya sudah di pesan Rama. Dia memberikannya kepada Rama. Rama melahapnya sampai habis.

Setelah itu Sila membereskan bekas makanan Rama. Lalu dia menghampiri Rama.

"Pak hari ini jadwal bapak, meeting bersama pak Bayu di kantornya jam 10.00 wib" kata Sila mengingatkan.

"Apa kamu pikir saya pikun?" tanya Rama.

"Saya hanya melakukan tugas saya pak" kata Sila.

"Berani kamu menjawab ya" kata Rama menatap tajam.

"Sesuai kesepakatan kita pak" kata Sila mengingatkan.

Rama menyadarinya

"Jadi ini rencana kamu supaya saya tidak memarahi kamu??" tanya Rama.

"Ini bukan untuk saya tapi untuk bapak. Saya lihat bapak semakin hari semakin menua. Mungkin karena sering marah" kata Sila santai.

Rama menyentuh wajahnya.

apa yang aku lakukan

"Kamu mau ngerjain saya ya" kata Rama.

"Tidak pak, saya bicara fakta. Dan saya sarankan Bapak untuk tersenyum minimal 1 hari sekali" kata Sila.

"Apa???" kata Rama kesal.

"Saya permisi Pak" Sila meninggalkan Rama yang masih terbengong.

Apa dia baru saja membodohiku?? gumam Rama

Sila kembali keruangannya.

Apa ini rasanya setelah mengeluarkan uneg uneg. Ah hati gue lega. Kini gue gak perlu nahan kesel lagi.

Sila tersenyum namun tiba-tiba dia merasakan pusing dikepalanya kemudian jatuh pingsan. Toni masuk keruangan Sila dan melihatnya tergeletak dilantai.

"Silaaaaa, kamu kenapa!" Toni langsung mengangkatnya kemudian merebahkannya di sofa yang ada diruangan Sila.

"Pak, Sila pingsan" kata Toni ketika sudah berada diruangan Rama.

Rama segera bergegas ke ruangan Sila

"Sejak kapan?" kata Rama sambil memegang kening Sila.

"Baru saja pak" kata Toni.

"Ambilkan minyak gosok" perintah Rama.

Toni langsung mengambilnya di pentry dan menyerahkannya kepada Rama.

Tak lama kemudian Sila sadar karena aroma minyak menusuk hidungnya. Ketika sadar dilihatnya Rama ada disampingnya.

"Pak Rama, ada apa ini?" tanyanya masih memegangi kepala.

"Kamu pingsan. Kamu sakit apa?" tanya Rama.

"Saya tadi merasakan pusing pak" kata Sila.

"Kamu pasti kelelahan dan tidak cukup istirahat. Sekarang pulang lah. Toni akan mengantarmu" kata Rama.

"Tidak pak saya harus bekerja" Toni kaget mendengar penolakan Sila, tapi lebih kaget lagi melihat Rama tidak marah.

"Apa kamu ingin pekerjaan dirumah?" tanya Rama.

Sila mengangguk.

"Apa kamu punya tempat beras?" tanya Rama lagi.

"Ada pak, bisa menampung hingga 10kg beras," sahut Sila.

"Pulanglah lalu hitung butiran beras yang ada di dalamnya," ujar Rama.

"Apa? kenapa saya harus melakukan hal yang tidak masuk akal?" protes Sila.

Toni tersenyum menahan tawa melihat tingkah bos dan asisten itu.

"Karena saya menyuruhmu!"

"Tapi itu tidak mungkin Pak. Berasnya masih penuh!"

Sila membayangkan beras yang baru ia isi kemarin.

"Tadi kamu yang minta pekerjaan" kata Rama.

"Baiklah pak, saya akan pulang lalu istirahat" kata Sila pasrah.

"Bagus, Toni antarkan dia, lalu bawa seseorang untuk membawakan mobilnya" perintah Rama

Toni bergegas membawa Sila. Rama kembali keruangannya tetapi wajahnya sedikit cemas.

Apa? kenapa aku malah cemas? kenapa aku ini. Batin Rama.

Terpopuler

Comments

Asti 10

Asti 10

hahahah,,,bos nya somplak😂😂😂

2023-01-06

1

karna Lo udh mulai ada perasaan ke sila babang Rama

2022-11-11

0

Rosmawati Intan

Rosmawati Intan

dah.mula syg lah tu..

2022-09-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!