H-1

Tidak terasa besok pernikahan rama dan sila akan dilaksanakan

karenanya rama berpura pura melakukan perjalanan bisnis dengan sila selama 3 hari

sedangkan toni yang akan menghandel selama rama dan sila pergi

tidak ada kecurigaan dikantor karena mereka menganggap sila sangat bagus dalam pekerjaannya dan pemecah rekor asisten terlama rama sehingga rama selalu bersamanya

*****

dirumah dinas sila

"sayang, ibu gak nyangka ya besok kamu akan menikah. ibu senang sekali" kata bu lusi yang merupakan ibu sila

sila hanya cengengesan

ibu gak tau sih yang bakal sila nikahi orang galak

"dimas baru bisa datang nanti malam" kata ibu

"gak papa bu, sila tau dimas lagi sibuk dengan kuliahnya. dia pasti belajar dengan keras" kata sila

sementara itu

"rama, apa semua sudah siap?" tanya oma

"iya oma" jawab rama singkat

"pernikahan diam diam ini akan kamu pubilkasikan setelah kontrak sila habis kan?" tanya oma

"i..iya oma" rama sedikit gugup

"oh ya oma dengar ayah kandung sila meninggal saat dia masih bayi. lalu ibunya menikah lagi 5 tahun kemudian dan memiliki anak yaitu dimas. tapi ayah tirinya juga meninggal saat dia sudah baru lulus sma" kata oma

"benarkah oma?" rama sedikit iba

"ya, ibunya telah menceritakan semuanya. sejak lulus sma, sila sudah bekerja part time untuk memenuhi kebutuhan pendidikannya dan adiknya. dia gadis yang mandiri. oma suka itu" kata oma

rama mengangguk

dia benar benar istimewa

aku bangga padanya

eh apa yang aku pikirkan

aku pasti sudah gila

dikamarnya, rama merasa aneh saat itu

dia merasa jantungnya terus berdebar

"kenapa aku ini? perasaanku campur aduk" rama berbicara sendiri

****

pada malam harinya sila sedang berbaring dikamarnya

aaaaaa bagaimana ini besok gue akan jadi istri mas rama. aduh perasaan apa ini? gue takut tapi gue gak sabar nunggu hari esok.

aduh sadar lah sila pernikahan kalian hanya pernikahan palsu tanpa cinta.

tapi gak bisa gue pungkiri kalo gue sebenernya juga mulai terbiasa sama sikap mas rama yang kadang baik kadang galak

aaaaaa pusing gueeeee.

tokkk...tok...tokk...

ketukan pintu membuyarkan lamunan sila

"masuk" sahut sila

pintu dibuka dan ternyata itu dimas, adik sila

"dimas, apa kabar? kakak kangen" sila menghambur memeluk dimas

"aku juga kangen kak" kata dimas membalas pelukan sang kakak

"bagaimana kuliahmu?" tanya sila

"Alhamdulillah lancar kak, dimas juga dapet beasiswa. kemarin baru di umumkan" kata dimas senang

"oh ya? wah kakak seneng banget dengernya" kata sila juga ikut senang

"karena itu kak, kakak jangan mikirin kebutuhanku dan ibu. kami bisa menjaga diri kami, kakak harus fokus sama keluarga baru kakak nanti. kakak tidak perlu capek bekerja lagi" kata dimas berusaha membujuk sila untuk berhenti bekerja keras untuknya dan ibunya

"dimas, ada alasan lain kenapa kakak tetap ingin bekerja setelah menikah. kakak dulu berjuang mencari uang untuk biaya kuliah kakak. apa menurutmu setelah kakak dapatkan pekerjaan yang bagus kakak harus melepaskannya hanya karena kakak menikah?" sila berbohong. dia hanya ingin agar dimas tidak merasa menjadi beban untuk sila

"aku gak pernah menang berdebat dengan kakak, kakak memang yang terbaik" dimas memeluk sila lalu pamit kembali kekamarnya

seandainya kamu tau dimas, kalau pernikahan ini tanpa cinta

sila tersenyum kecut

dia pun segera berbaring lalu memejamkan mata kemudian terlelap tidur berharap mimpi indah memghampiri malamnya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***