Di jalan xxxx sebuah ruangan sudah dipadati para pelamar.
Sejak pukul 8 pagi para peserta sudah antri menunggu untuk diseleksi.
Seleksi diadakan 4 tahap.
Yang pertama seleksi berkas.
Yang kedua tes kepintaran.
Yang ketiga tes kesehatan.
Yang terakhir tes mental.
Semua diadakan di ruangan terpisah.
Tiba saat nya giliran Sila. Dia masuk ke sebuah ruangan untuk menyerahkan berkasnya. Tak butuh waktu lama, dia dinyatakan lulus.
Lalu masuklah ke ruangan kedua
yaitu tempat tes kepintaran. Sila dicerca berbagai macam pertanyaan mengenai bidang yang akan di tempati dan dia menjawab semua dengan benar.
Lalu masuk lah keruangan ketiga yaitu tes kesehatan. Disini sila melakukan tes kesehatan dan dia juga lulus.
Masuklah di ruangan terakhir yaitu tes mental
Sila menunggu giliran disebuah ruangan.
Tapi dia semakin heran karena setiap pelamar yang masuk kesana semua keluar sambil menangis, ada juga yang membanting pintu.
Mereka habis ngapain sih? Perang? Gumam Sila.
Tiba tiba.
"Antrian nomor 50" Teriak seorang petugas. Sila berdiri kemudian berjalan perlahan memasuki ruangan itu.
Dia heran karena sepertinya di awal dia berada di antrian 1200an tapi sekarang malah ke angka 50. Itu artinya banyak yang gagal dites sebelumnya. Sila membuka pintu.
"Permisi pak" Katanya.
"Duduk" Kata seorang pria berjas.
Disana ada 3 orang pria berjas dengan wajah yang sangar. Di name tag nya tertulis nama David, Sakha, Aldi.
Sila langsung duduk.
"Sebutkan nama lengkapmu" Kata David.
"Sila prisilia" Kata Sila.
"Apa alasan kamu melamar disini?" Tanya Sakha.
"Mencari uang" Kata Sila singkat.
Nereke bertiga menatap satu sama lain
baru kali ini ada yang menjawab seperti itu.
"Kalau mencari uang kenapa kesini??? Jualan nasi goreng juga bisa dapat uang." Kata Aldi dengan nada tinggi sedikit membentak.
Wajah Sila biasa saja. Dia tidak gentar sedikitpun.
"Perusahaan membutuhkan saya untuk bekerja, maka saya membutuhkan perusahaan untuk mencari uang" Kata Sila.
"Alasan apa itu, apa kamu pikir uang itu segalanya????" Bentak David.
Dih kok jadi nyolot nih orang. Lah apaan ini kok malah jadi ngebahas uang.
"Jawab!!!!!!" Sakha menggebrak meja dengan tangannya membuat Sila terkejut, namun dengan segera dia menguasai dirinya lagi.
"Pak, tenang dulu, relax ya tarik nafas, keluarin perlahan" Kata Sila menenangkan Sakha.
Mereka bertiga heran dengan ekspresi Sila yang sama sekali tidak takut bahkan dia bisa mengendalikan suasana. Toni melihatnya dari CCTV dia bergumam boleh juga nih.
"Pak, uang bukan lah segalanya tapi tanpa uang mungkin bapak bapak sekarang tidak akan menggunakan jas mahal dan membentak saya hari ini disini" Kata s
Sila mencoba menenangkan Sakha.
"Jelas alasan saya adalah mencari uang, kemudian pengalaman kerja, dan saya juga ingin membantu memajukan perusahaan ini" Kata Sila.
"Baiklah sekarang kamu ke ruangan yang ada disebelah kanan kamu dan tunggu disana" Kata Aldi sambil menunjuk ruangan yang dia maksud tadi.
Sila pergi keruangan itu. Disitu tidak ada orang. Hanya ada kursi dan meja dengan banyak makanan diatasnya.
Kok gue tiba tiba laper gini ya.
"Silahkan di nikmati mbak" Kata seorang wanita yang tiba tiba masuk keruangan itu.
"Apa? Saya?" Kata Sila hampir tidak percaya.
"Ini disediakan untuk para pelamar yang masuk ruangan ini" Kata wanita itu tersenyum.
Sila langsung mengangguk dan segera duduk lalu menikmati junkfood yang terletak di atas meja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
🌸 Yowu-Kim 🌸
Buset
2024-02-21
0
Rosmawati Intan
mental baja. Sila nya
2022-09-12
0
Just Rara
lah enak bgt sila,ngelamar kerja malah disuguhin makanan😁😏
2022-02-04
0