Mama Dinda pingsan

mempersilahkan"Ohh iyaa. " jawab Pak Darmawan. dan langsung dokternya untuk memeriksa sang istri

"istri saya kenapa dok.. suaranya tidak jelas.." tanya Pak Darmawan.

"Sebentar ya pak. saya akan periksa dulu." jawabnya

Dokter segera memeriksa Istri pak Darmawan dengan sangat teliti. setelah selesei dokter itu membuang nafas dengan kasar.

"Bagaimana dok? " tanya pak Darmawan

"Istri bapak mengalami strok. dan sebaiknya istri bapak di bawa kerumah sakit. di sana istri papak akan segera mendapat pertolongan dengan baik. " jawab Dokter

"Istri saya masih bisa sembuh lagi kan dok? " tanyanya

"jika secepatnya di tangani. maka istri bapak juga bisa secepatnya mendapat pertolongan.." jawab dokter

Setelah dokter menulis resep. dan menyerahkan pada Papa Dinda. dokter Eric segera pamit. karena masih harus praktek di rumah sakit.

Papa Dinda segera menelpon ambulance utuk datang kesini. papa Dinda hanya ingin keluarga ini kembali utuh seperti dulu.

Hari ini Vita tidak kuliah karena sedang menyiapkan skripsi nya . jadi setelah bekerja Vita langsung pulang.

"Hloo om.. kok ada ambulance di depan? " tanyanya

"tante kamu kembali drop. dan harus segera di bawa ke rumah sakit." jawabnya

"Kalo begitu Vita ikut om yaa. ", tawar Vita

" Tidak usah.. biar bibik aja yang menemani om. kamu selesaikan saja tugas kukuahmu." jawabnya

"Nanti kalo om

butuh sesuatu telpon Vita nggak papa om, " tawar Vita

"Terimakasih Vit." jawabnya dan menatap Vita penuh kekaguman. Vita langsung menunduk. saat mata mereka saling bertemu

"Yaa sudah om. berangkat dulu.. Bikk sudah siap helium? " tanya Pak Darmawan.

"Sudah tuan.. saya sudah siap. " jawabnya

Mereka segera masuk ke mobil ambulance. Vita menatap kepergian mereka. "Kasian sekali tante Tia. seandainya Dinda tidak pergi. mungkin keluarga ini akan tetap Damai" gumamnya.

Vita segera masuk dan menyelesaikan tugasnya. Vita ingin cepat selesei agar bisa membantu om. nya. bagaimanapun Vita di sini hanya numpang. jadi serba tidak enak. kemarin sempat dirinya mau cari kost karena nggak ingin membebani keluarga ini. tapi pak Darmawan tidak mengizinkan. Pak Darmawan meminta Vita untuk ikut menjaga Tiara setiap selesei kuliah. dan pak Darmawan sudah tidak ingin mempekerjakan Vita di kantor. karena stiap pagi Vita harus kuliah.

...***...

Di rumah sakit.

Mama Dinda segera di tangani oleh dokter ahli. Dan langsung di bawa ke ruang UGD. Pak Darmawan masih setia menunggu sedangkan bik Ning duduk sambil matanya terkantuk-kantuk.

Waktu ini sudah menunjukkan pukul 5 sore. Dan papa Dinda sudah mulai tidak nyaman. karena masih bau keringat. Ingin izin pulang dulu untuk mandi. tapi tidak tega meninggalkan sang istri yang masih terbaring di brangkat rumah sakit.

Karena posisi sang istri sedang tidak tidur. jadi tidak tega meninggalkannya.

Dokter keluar dari ruang pemeriksaan.

"Dokter.. " panggil papa Dinda

"Mari pak ke ruangan saya sebentar." jawabnya

Papa Dinda pun ikut keruangan dokter. dan menanyakan tentang istrinya

"Begini pak.. sebaiknya Ibu Tia selalu di ajak ngobrol. agar tidak kemana mana pikirannya. dulu saya pernah bicara pada bapak bukan. untuk mendatangkan orang orang yang di cintai. agar sedikit melupakan masalah yang membuat Cemas.. " jawab Dokter

"Lalu sekarang istri saya bagaimana dok? " tanya papa Dinda

"Istri bapak mengalami strok. karena sebagian saraf nya tidak berfungsi . bisa sembuh dengan rajin terapi." terangnya

Papa Dinda diam.

"Nanti saya jadwalkan waktu terapi bu Tia. biar tidak berkelanjutan seperti ini. " ucap dokter menyarankan

Papa Dinda hanya mengangguk. lalu berpamitan pada Dokter untuk keluar.

Papa Dinda berjalan melangkah ke ruang istrinya di rawat.

"Maaa.. maafin papa yaa.. semua ini gara gara papa." ucapnya sembari menggenggam jemari istrinya yang lembut.

Mana Dinda hanya menatap sang suami. airmatanya mengalir dengan sendirinya.

"Tuan.. dari tadi Nyonya menangis tuan. saya kasian melihatnya." ucap bik Ning.

Papa Dinda segera menghapus air mata sang istri yang mengalir. "Papa akan selalu ada disini untuk mama. semua ini karena papa. Papa tidak akan ninggalin mama. " ucapnya.

"Bik.. sudah jam 8 malam. saya mandi dulu yaa.. bibik nggak papa kan nunggu di sini sendiri.? " tanya Papa Dinda

"Iyaa tuan. tidak apa apa.. saya sudah mandi di sini." jawabnya

"Ya sudah saya titip jagain istri saya ya bik." pamitnya. lalu segera mengecup kening sang istri yang sudah tidur.

Papa Dinda segera mencari taxi. papa Dinda ingin mencari angin sebentar. untulenghilangkan segala permasalahan permasalahan yang ada ahir ahir ini.

"Dinda sayang.. di mana kamu nak? apakah kau benar benar sangat marah sama papa? kabar pun kamu tidak pernah ada? " tanya dalam hati. papa Dinda meneteskan airmata nya saat mengingat dengan kejam dirinya mengusir putrinya sendiri.

"Bagaimana kabar mu nak. bagaimana kehamilan mu? pasti kau cucu papa sudah lahir kann? " tanya lagi dan tidak ada yang menjawab.

"pak.. ke klub Xxx yaa. " pinta Papa Dinda. mungkin dengan sedikit minum akan melepaskan sedikit permasalahan yang ada di kepalanya.

Sampai di sana Papa Dinda segera memesan minuman. papa Dinda duduk di depan bartander.

Minum segelas kecil langsung tandas. papa Dinda pun mesan lagi. hingga 3 gelas

"Om Mawan disini? " tanya seorang pria yang mengenali dirinya

"Haii. Re.. renoo.. " sahutnya dan sudah mulai tidak seimbang.

"Apa ya om lakukan di sini? " tanya Reno

"Tante kamu masuk masuk rumah sakit, dan Dinda sampai sekarang belum ada kabarnya? ' jawab Papa Dinda.

" Om.. sudah om minumnya tidak baik ini om." ucap Reno mengingatkan dan segera mencegahnya.

"Hanya ini yang bisa om lakukan Ren. hanya ini yang bisa menghilangkan semua permasalahan yang ada di kepala om" jawabnya

"Om.. sudah ayoo Reno antar pulang. Kalo om seperti ini. Dinda akan lebih sangat kecewa pada om." ucap Reno.

Reno segera merapat papa Dinda keluar.

"Baru minum 5 gelas.. sudah begini. dasar orang tua payah. " ratau papa Dinda

Reno segera membawa papa Dinda masuk ke mobilnya . dan ingin segera mengantarkannya pulang.

Sebenarnya Reno tadi juga ingin sedikit minum untuk menghilangkan bayangan Dinda. namun di sana malah melihat papa Dinda yang sedang frustasi.

Sampai di rumah Dinda. Reno segera merapat kembali papanya Dinda. dan segera mengantar sampai rumah.

Vita yang sedang menyelesaikan tugas kuliah ya pun terpotong karena mendengar racauan tidak jelas. Vita segera keluar dan melihatnya.

"Om.. apa yang terjadi? " tanya Vita

"Tadi papa Dinda minum sedikit di klub kak. mungkin papa Dinda emang lagi butuh sedikit yang bisa membuatnya melepas segala permasalahan" jawab Reno

"kau mengenalnya? " tanya Vita

"Saya Reno kak. teman Dinda. " jawabnya

"oohh iya kakak ingat wajahmu." sahutnya. "Ayo dek tolong bantu kakak bawa om masuk kelamarnya." pintu Vita

Reno pun segera memapah papa Dinda masuk ke kamarnya. setelah itu Reno segera pamit. karena sudah sangat malam.

"Terimakasih ya Reno. sudah mau mengantar papa Dinda kerumah. " ucap Vita

"Sama sama kak. saya pamit dulu kak. " jawab Reno

Setelah Reno pergi. Vita segera mengurus omnya melepas sepatunya.

"Omm istirahat yaa.." ucap Vita lalu segera berbalik. namun tangan Vita malah di cekal oleh Papa Dinda.

"Maaa.. mau kemana. papa sangat merindukan mama. " racaunya

"Om.. ini Vita om. om istirahat yaa. " jawab Vita.

Papa Dinda langsung menarik Tangan Vita sehingga Vita pun jatuh tepat di atas dada papa Dinda. Dan bibir Vita pun menyentuh dada papa Dinda.

...Bersambungan...

Terpopuler

Comments

Deviyulfitria Vera

Deviyulfitria Vera

siapa sih yg murahan Dinda apa papa nya ya...

2023-05-15

0

Lenina

Lenina

ah gelo..malah ke club..bukannya ke rumah Allah..bikin masalah baru..buang ajalah orang kayak gini..

2023-03-31

0

Atik Marwati

Atik Marwati

waduuh bahaya nich

2023-03-27

0

lihat semua
Episodes
1 Kejadian Aneh Malam itu
2 Dendam
3 Bab 3. Pulang Pagi
4 Sikap Dinda berubah
5 Kekecewaan Dinda
6 Hilangnya Semangat Untuk hidup
7 Keanehan Dinda
8 Dinda Ngidam
9 Kekecewaan Reno pada Sahabatnya
10 Keraguan Sang mama
11 Kemarahan Papa
12 Dinda Di Usir
13 Salah Bus
14 Tinggal dengan orang baik.
15 Penyesalan Papa Dinda
16 Kehidupan baru Dinda
17 Kedekatan Alex dan Papa Dinda
18 Mama Dinda pingsan
19 Identitas Baru
20 Permintaan Mama Alex
21 Syarat dari Mama Alex
22 Mencari keberadaan Dinda
23 Impian Yang ingin di Capai
24 Hari Pertama melakukan pekerjaan besar
25 Di Paksa Tunangan
26 Kabar Baik untuk Bu Panti
27 Pertemuan Alex dengan Arsha
28 Hari Yang Di Tunggu
29 Pergi ke Pesta klien
30 Rasa Nyaman Alex
31 Titik terang
32 Semakin Dekat.
33 Kemarahan Alex
34 Kesenduan Arsha
35 Di Beri waktu Satu Minggu.
36 Kedatangan Alex di Kota Boon Lay
37 Bertemu Lagi
38 Pertemuan yang kebetulan
39 Pertemanan Arsha dan Alex
40 Keterkejutan Dinda
41 Pertemuan dengan Alex
42 Pertemuan yang mengharukan
43 Mengingat Masa Lalu.
44 Berkumpul Kembali
45 Kekecewaan Dinda
46 Merindukan Putri dan ibunya
47 ketegangan Alex dan Darmawan.
48 Melamar Dinda
49 Memancing Emosi
50 Keputusan Alex
51 Masa Lalu Keluarga Dinda
52 Menunggu Telpon
53 Menggemparkan
54 Fitnah Yang Tidak Disangka
55 Rahasia Darmawan
56 Berita Duka
57 Di Paksa untuk Kejam
58 Membuat Mati Kutu Musuh
59 Kepanikan Sarah
60 Emosi Pak Ardi
61 Ratu koma
62 Kesedihan Ardi
63 Penyesalan
64 Hari Baru Semangat baru
65 Hubungan Serius Dua keluarga
66 Ketiduran di mobil Dion
67 Terjebak Di Dalam Lift
68 Pernikahan Dinda dan Alex
69 Kerinduan Neni
70 Kecemburuan Neni
71 Merasa Bersalah.
72 Hamil bersamaan.
73 Musibah
74 Kebaikan Alex
75 Menginap
76 Kecelakaan
77 Kesabaran Neni
78 Di Mandiin
79 Sikap Tegas
80 Pergi Pesta
81 kue untuk mertua
82 Merajuk
83 Happy Ending.
84 PENGUMUMAN
85 EXTRA PART pov Sari & Bu Halimah
86 Extra Part
87 Extra part
88 Extra part.
89 pengumuman
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Kejadian Aneh Malam itu
2
Dendam
3
Bab 3. Pulang Pagi
4
Sikap Dinda berubah
5
Kekecewaan Dinda
6
Hilangnya Semangat Untuk hidup
7
Keanehan Dinda
8
Dinda Ngidam
9
Kekecewaan Reno pada Sahabatnya
10
Keraguan Sang mama
11
Kemarahan Papa
12
Dinda Di Usir
13
Salah Bus
14
Tinggal dengan orang baik.
15
Penyesalan Papa Dinda
16
Kehidupan baru Dinda
17
Kedekatan Alex dan Papa Dinda
18
Mama Dinda pingsan
19
Identitas Baru
20
Permintaan Mama Alex
21
Syarat dari Mama Alex
22
Mencari keberadaan Dinda
23
Impian Yang ingin di Capai
24
Hari Pertama melakukan pekerjaan besar
25
Di Paksa Tunangan
26
Kabar Baik untuk Bu Panti
27
Pertemuan Alex dengan Arsha
28
Hari Yang Di Tunggu
29
Pergi ke Pesta klien
30
Rasa Nyaman Alex
31
Titik terang
32
Semakin Dekat.
33
Kemarahan Alex
34
Kesenduan Arsha
35
Di Beri waktu Satu Minggu.
36
Kedatangan Alex di Kota Boon Lay
37
Bertemu Lagi
38
Pertemuan yang kebetulan
39
Pertemanan Arsha dan Alex
40
Keterkejutan Dinda
41
Pertemuan dengan Alex
42
Pertemuan yang mengharukan
43
Mengingat Masa Lalu.
44
Berkumpul Kembali
45
Kekecewaan Dinda
46
Merindukan Putri dan ibunya
47
ketegangan Alex dan Darmawan.
48
Melamar Dinda
49
Memancing Emosi
50
Keputusan Alex
51
Masa Lalu Keluarga Dinda
52
Menunggu Telpon
53
Menggemparkan
54
Fitnah Yang Tidak Disangka
55
Rahasia Darmawan
56
Berita Duka
57
Di Paksa untuk Kejam
58
Membuat Mati Kutu Musuh
59
Kepanikan Sarah
60
Emosi Pak Ardi
61
Ratu koma
62
Kesedihan Ardi
63
Penyesalan
64
Hari Baru Semangat baru
65
Hubungan Serius Dua keluarga
66
Ketiduran di mobil Dion
67
Terjebak Di Dalam Lift
68
Pernikahan Dinda dan Alex
69
Kerinduan Neni
70
Kecemburuan Neni
71
Merasa Bersalah.
72
Hamil bersamaan.
73
Musibah
74
Kebaikan Alex
75
Menginap
76
Kecelakaan
77
Kesabaran Neni
78
Di Mandiin
79
Sikap Tegas
80
Pergi Pesta
81
kue untuk mertua
82
Merajuk
83
Happy Ending.
84
PENGUMUMAN
85
EXTRA PART pov Sari & Bu Halimah
86
Extra Part
87
Extra part
88
Extra part.
89
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!