Sayang.. kau kenapa? " tanya sang mama panik.
"Nggak tau ma.. Dinda mual banget maa.." jawabnya.
Dinda kembali mual dan dinda melihat semuanya terasa gelap.
"Sayang Dindaaa... " teriak sang mama.
"Papaaa... " teriak Mutiara mama Dinda
"Ada apa.. ma? kenapa Dinda ma? " tanya sang papa
"Mama tidak tau pa.. tadi tiba tiba saja Dinda mual dan pingsan. ini pasti karena makanan yang tadi malam." jawab Sang mama
"Vit.. tolong hubungi dokter Arman pake ponsel tante yaa. Ayoo pa bawa Dinda ke kamar. " titah Sang mama
Vita segera menelpon dokter Arman untuk datang ke diaman Darmawan.
Sedangkan Sang mama segera membalurkan minyak ke tubuh Sang putri.
'Ini.. kenapa perut Dinda seperti wanita hamil? ' batinnya. saat mengusap perut bawah Sang putri. Lalu Mutiara pun meraba perutnya dengan pelan. mencoba meraba jika ada kehidupan di dalam perutnya.
Agak ragu Mutiara menyimpulkan. 'Semoga ini salah. Tuhaan.. jangan kau uji keluarga kami dengan aib seperti ini' batinnya
"Maaa.. ada apa? " tanya Sang papa
"Hemm.. tidak pa.. tidak apa apa." jawabnya gusar. mah kenapa wajah mama tiba tiba pucat sihh. ada apa dengan Putri kita? " tannya Sang papa lagi.
" kita tunggu Dokter Arman saja pa. nggak baik menerka nerka." jawabnya
"Emang kenapa sihh ma?." tanya sng papa lagi.
"Ngak ada pa. coba lihat Dokter Arman sudah datang belum? " ucap Sang mama.
...°°°°...
Di sekolah.
Reno segera mencari Dinda. Dirinya akan meminta maaf sampai Dinda mau memaafkan. walau harus bersujud dan apapun syaratnya.
"Ren.. kau ini kenapa sihh? " tanya Raka. sedangkan Rafel pagi ini belum menampakkan batang hidungnya.
"Aku nunggu Dinda. Tapi udah jam 07.00 tapi Dinda belum kelihatan juga." jawabnya. saat dirinya menunggu menunggu di Sebelah gerbang sekolah. pagi ini Reno memang datang lebih pagi. hanya agar bisa bertemu Dinda mantan sang kekasih.
"Iyaa.. Aku juga heran, biasanya jam setengah 7 udah di perpus." jawab Raka.
Ratu dan Lisa pun melewati depan Kedua cowo yang tengah duduk sembari manatap mereka berdua.
"Lis... Rat.. Kok Dinda tidak bersama kalian? " tanya Reno
"Kau mau cari dia lagi. setelah berhasil melukainya. apa kau belum puas juga telah merubah Dinda yang dulu Ceria kini menjadi wanita yang sangat tertutup? " tanya Ratu dengan nada sinis nya.
"Aku mencari nya karena aku akan minta maaf padanya. dan mengembalikan keceriaanya." Jawab Reno.
"Hah.. tidak mungkin. sepertinya Dinda sudah sangat muak terhadapmu." kesal Ratu yang di setujui oleh Lisa.
"Lis bantuin aku dong. nomer aku udah di blokir. tolong tanyain kedia. sekarang di mana? " tanya Reno sambil memohon pada Lisa
"Sekarang itu Dinda jarang pegang HP. Dinda lebih suka pegang buku." jawab Lisa Asal. Lisa, bicara begitu karena memang Dinda jarang sekali membalas chat nya. Dinda sekarang benar benar beda.
"Dah dulu kami mau masuk kelas. sebentar lagi jam pelajaran di mulai." Ucap Ratu lalu segera berjalan melangkah meninggalkan Reno dan Raka.
"Lis.. apa iyaa Dinda nggak masuk hari ini? " tanya Ratu pada Lisa
"Nggak tau juga Rat. Kita masuk dulu yuk. cari Dinda." ajak Lisa
Sampai kelas Ratu dan Lisa menyapu pandangannya. dan melihat meja Dinda masih kosong. "Bener Lis.. Dinda sepertinya tidak masuk sekolah." ucap Ratu
"kenapa ya Rat..? kok tumben Dinda nggak bilang sama kita kalo nggak masuk." Balas Lisa
Ratu hanya mengedikkan bahu. tanda tak mengerti apa yang terjadi pada sahabatnya.
"Nanti pulang sekolah kita mampir ke rumah Dinda yuk Rat. siapa tau dia sedang sakit." usulnya
"Ok.. nanti kita mampir." jawabnya. lalu mereka pun segera duduk di kursi yang beda.
Guru Mapel sudah datang. dan segera memulai pelajarannya.
"Ratu.. kemana Dinda? " tanya Bu Wina guru Fisika. Dinda terkenal murid yang pandai. makanya saat tidak kelihatan Gurunya akan mencari.
"Tidak tau Buu.. dari tadi kami belum lihat Dinda." jawabnya
"Ya sudah.. cepat lanjutkan pelajaran bu guru." titah bu Wina.
Bu Wina pun duduk lalu mengamati meja Dinda yang kosong.
...°°°...
Di Rumah Dinda
Vita sudah akan berangkat ke kantor.
"Om.. tantee.. Nggak papa kan Vita berangkat dulu?" tanya Vita
"Iyaa.. om berangkat agak siangan saja. nanti meeting nya di undur saja Vit." ucap Darmawan
"Iyaa Om." Jawab Vita dan mengangguk. setelah itu Vita berangkat dengan motor maticknya
"Ini.. kenapa Dokter Arman belum datang datang ma? " tanya Suaminya.
"Biasa paaa.. kalo jam segini kan pasirnya banyak." jawabnya
"Maa.." panggil Dinda
"Sayang.. apa kau tidak apa apa? ", tanya sang papa yang masih sangat hawatir
" Dinda kenapa pa? " tanya Dinda
"Kamu tadi pingsan nak. dan muntah muntah." jawab sang papa.
Dertttt... Dertttt. Dertttt
ponsel sang papa berdeing.
"Sebentar ya ma. papa ada telpon." pamit sang papa. yang hanya di angguki oleh istrinya
"Sayang.. boleh mama tanya sesiatu?" ucap Sang mama
Dinda mengangguk sebagai jawabanya
"Apa Reno pernah ngapa ngapain kamu? " tanya Sang mama.
Dinda menggeleng. "Maksud mama apa? " tanya Dinda
"Maksud mama.. apa Reno pernah nidurin... " omonganya terpotong saat Sang papa masuk dengan dokter Arman.
"Selamat pagi Bu Tia dan nak Dinda." sapa Dokter Arman
"Pagi dok." jawab Dinda. sedangkan Sang mama hanya mengangguk
"Dinda sakit apa? " tanya Dokter Arman
"Ngak tau Dok. Dinda mual terus kalo pagi. pinginnya makan yang asem. tapi perut Dinda nggak mau menerimanya." jawab Dinda
"Apa Dinda tidak kenapa napa Dokter? " tanya Sang mama
"Sebentar ya Bu.. biar Saya periksa dulu." jawabnya.
Dokter Arman pun segera memeriksa Dinda hingga ke dadanya. lalu di bagian Ulung hati. "Kapan Terahir Dinda menstruasi? " tanya Dokter
"Lohh apa hubungannya Dok?" tanya Sang papa
"Gini pak Darmawan.. Sepertinya ini bukan kerena lambung Dinda, bermasalah. tapi karena fase ada kehidupan baru di perut Dinda." jawab Dokter Arman.
"Itu tidak mungkin Dok." sangkal Sang papa.
"Ini baru dugaan saya pak. sebaiknya Dinda di bawa ke dokter kandungan. di sana nanti Dokter ibu dan bapak akan tau.. dan dokter akan menjelaskan semuanya." jawabnya
Wajah Dinda seketika memucat tidak percaya dengan pernyataan Sang dokter.
"Tidak.. dak mungkin.. ini tidak mungkinn.." ucap Dinda lirih. Tentu Dinda tahu apa itu ada kehidupan di dalam perut nya. di sekolah pun suda ada perlajaran semacam itu.
"Dinda.. apa yang tidak mungkin nak. ceritakan pada mama dan papa." desak Sang papa
"Pak Darmawan.. sebaiknya di pastikan dulu ke rumah sakit. itu hanya dugaan saya saja.." ucapnya lalu segera membereskan alat periksa.
"Saya permisi dulu pak Bu.. saya harus ke rumah sakit. " pamitnya
Pak Darmawan pun mengantar sampai depan.
"Katakan sayang.. Apa yang sudah kalian lakukan?" tanya Sang mama
"Hikkzz tidak mam.. Kami tidak lakuin apapun. " jawab Dinda
"Ma.. sebaiknya kita bawa Dinda, ke dokter Dulu yang nangani mama." Usul Sang papa. yang di angguki oleh Sang mama.
Tak sanggup dengan dugaan yang belum pasti Dinda pun lemas tubuhnya gemetar. Ingin menolak untuk di bawa kerumah sakit. tapi Dinda juga ingin tau yang sebenarnya.
"Maaa..." panggil Dinda
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Iqbal Zaki
nyari orang ko udh sebulan ga ketemu,, tuan Alek pecat ja tuh anak buah, kerjanya ga beres
2023-03-15
1
evvylamora
anak buah Alex knp oon sih?? kan tinggal dtg ke club malam trus tny yg ultah td malam namanya siapa?? dr sklh mana?? 🙄🙄🙄
2023-01-25
1
Feronika Wela
asli lah masa satu bulan nyari dinda gak ktmu2... 😂😂.. coba kayak tuan Han sama Alex... Alex lagi.. hahahahah
2023-01-06
1