Kekecewaan Reno pada Sahabatnya

Dinda mau kak. Dinda pingin banget makan itu tape." jawab Dinda Antusias

"Dinda.. jangan sayang nanti perutmu sakit lagi lo." ucap Sang mama memperingatkan.

"Nggak papa Ma. Dinda pingin makan ini." jawabnya

"Din.. " panggil sang papa

"Papaaa.. biarin ya pa. sekali ini aja." rengek Dinda

"Nggak usah Din. nanti perut mu bermasalah lagi loh." ucap Vita juga ikut mengingatkan.

Namun karena Dinda adalah anak yang manja. tak ada yang mampu melarangnya. Ahirnya Dinda pun mencicipi tape yang di bawa Vita.

Dinda begitu menikmarimya. sedangkan yang lain hanya menatap aneh. 'kenapa sekarang Dinda suka makan ya h asem asem? apa Dinda hamil yaa' batin Sang mama

Setelah habis Dinda segera ke dapur untuk mencuci tangannya. "Enak banget kak. besok bawain lagi yaa kak Vita." ujar Dinda

Sedangkan Vita hanya tersenyum dan melihat ke kedua orang Tua Dinda. Mana Dinda langsung memberi isyarat celengan kepala. begitu juga dengan sang papa.

"Dinda mau tidur dulu pa.. ma.. " pamitnya

lalu mencium pipi mama dan papanya. Dinda segera pergi ke kamarnya untuk merebahkan dirinya.

Dinda mengambil baju tidurnya dan segera berganti. Di depan Cermin Dinda baru menyadari jika gundukan dadanya sedikit lebih kencang dan membesar. lalu beralih ke pinggul dan perutnya.

"Kok.. perutku agak buncit yaa.. dan ini pantatku sedikit montok." Ucapnya lirih. Dinda pun mengelus elus perutnya. 'Kok aneh yaa.. padahal makanku biasa aja sihh.. dan bahkan sekarang lebih suka makan makanan yang asem daripada manis.' ucapnya pelan.

Setelah memakai pakaian tidurnya, Dinda segera keluar ke ruang yang biasa buat sang NGE GYM. disana sudah ada timbangan berat badan.

Dinda menyalakan lampunya dan dan segera mencari alat timbangan itu. Setelah ketemu Dinda langsung Berdiri di atasnya..

Aaaaaaa....... teriaknya. Dinda langsung terduduk di lantai. kaget berat badanya sekarang sudah memasuki 48 kg. padahal kemarin baru 42 tapi kenaikannya mbuat Dinda kaget.

Mama dan palanya segera pergi ke asal suara itu. di kamar Dinda tidak ada.

"Dinda.. kau kenapa sayang? " teriak sang mama

"Dinda di mana kamu? " teriak papanya.

Merekapun melihat ruangan GYM begitu terang.

Mama dan papa Dinda melihat di sana sudah ada Vita.

"Ada Vit? " tanya sang papa

"Ini om.. Dinda kaget melihat berat badanya." jawabnya

"Yaa ampun Dinda.. mama kira kenapa cuma nambah berat badan saja pakai teriak." protes sang mama

"Hitzz mama.. perut Dinda membuncit. dan tubuh Dinda mulai kelihatan berisi. Dinda nggak gendut" ucapnya

"Ya sudah.. besok kamu bisa nge gym sama mama di sini." bujuk sang mama

Dinda masih sesenggukan di lantai. "Sudah ayuk kembali ke kamar. dan segera istirahat." titah sang mama.

...°°°...

Di tempat yang beda

Di rumah sakit Rafel tengah menjenguk sang mama. karena sang kakak sedang ada tugas di kampus.

"Ma.. mama mau makan? " tanya Rafel

"Ti.. tidak nak. pa .. pa mu bagaimana? " tanya sang mana

"Papa sehat ma.. Mama tenang saja Kakak dan aku sering n jenguk papa kok." jawab Rafel

"Ke.. keluarga Mawan, bagaimana apa mereka tidak ada niat baik untuk membebaskan papa? " tanya sang mama

"Tidak ma.. kemarin kakak habis dari kantor om Mawan, tapi Om Mawan tidak akan mencabut tuntutannya ma. dan group om Mawan pun sepakat akan memberi pelajaran buat papa." jawabnya

"Dulu... papa mu dan Mawan itu begitu dekat. tapi sekarang..? " Ucapan Frustasi sang mama.

"Mama.. mama tenang saja. Rafel sudah membalas dendam untuk keluarga Om Mawan. mama nggak usah hawatir mam." hibur Rafel pada sang mama

" Balas Dendam? Balas Dendam apa? " tanya sang mama penasaran juga sedikit terkejut.

"Maaa.. Rafel udah hancurin putri om Mawan." jawabnya

"Anak om Mawan yang Dinda itu. sekolah satu sekolah sama kamu?" tanya sang mama. Rafel mengangguk bangga

"Mama tidak pernah ngajarin kamu untuk menjadi orang jahat nak. kenapa kamu lakukan itu pada gadis yang sangat baik itu.? " tanya sang mama tidak suka dengan laporan sang putra

"Karena mereka sudah membuat keluarga kita terpisah ma." jawabnya

"Apa kau Rafel.. siapa yang nolongi mama. dan membawa mama kesini. dia itu Dinda anak Mawan." jawabnya kecewa

"Mama.. " ucap Rafel

"Keterlaluan kamu Fel. kamu memperalat aku untuk membalas dendam. untuk kehancuran wanita yang sangat aku cintai. kamu ituu..." ucap Reno yang tiba tiba sudah di belakang Rafel bersama Raka.

"Ren.. sejak kapan kau ada di sini." tanya Rafel

"Aku dengar semua apa yang kamu ucap tadi. Fel.. kau keterlualan." teriak Reno. lalu menarik tangan Rafel keluar kamar.

"Nak Reno.. hentikan nak. maafin Rafel nak.." teriak Mama Rafel

"Tante.. tante tenang saja tidak akan terjadi sesuatu pada mereka." ucap Raka

"Nak Raka.. tolong bawa tante ke mereka nak." pintanya.

"Iya tante." jawabnya. lalu segera menghilang kursi rodanya.

Di luar.

Reno begitu marah pada Rafel.

Bughhh.... bughhh...

"Kau keterlaluan Fel. aku sngat menghargai persahabatan ini. tapi kamu ternyata punya rencana buruk pada keluarga wanita yang aku cintai.. bughhh" pukulan Reno kembali mengenai wajah Rafel.

Rafel sudah babak belur karena pukulan Emosi Reno.

" Hentikan nak Reno.. hentikan.. maafin Rafel nak." teriak sang mama.

"Tante.. anak tante sudah menghancurkan hidup wanita yang sangat saya cintai tan. tante bilang saya untuk menghentikan? " tanyanya

"Nakk.. tante tau kau pasti sangat kecewa. begitu juga dengan tante. tante juga kecewa nak." jawabnya

Aarrgghhhh... teriak Reno. lalu menatap wajah Rafel kembali. lalu segera pergi meninggalkan Rafel dan juga Raka yang masih mendorong kursi roda tante Nilam.

Bughhh... pukulan kembali Reno darat di perut Rafel.

Aduhh.. rintih Rafel.

"Mama juga kecewa sama kamu Fel. mana tidak ingin ketemu kamu. sebelum kamu membawa Dinda kesini dan menunjukkan kata minta maafmu pada Dinda." ancam nya. lalu segera kembali ke kamarnya sendiri.

Sedangkan Raka lebih memilih mengejar Reno sahabatnya.

...°°°...

Pagi begitu indah

Dinda sudah bangun dan sudah mandi. kini Dinda sudah berpakaian rapi untuk pergi kesekolah.

Di bawah sudah ada mama dan Vita. Seperti biasa Vita akan membantu Mama Dinda menyiapkan sarapan.

"Mamaaa... " panggil Dinda

"Pagii sayang.. sudah cantik banget kamu? " tanyanya

"Iya dong.. Dinda kan anak mama. sudah tentu cantik kayak mama" jawabnya

Dinda pun segera duduk di kursi dan segera meraih susu putih yang mana siapkan.

Sedangkan Vita, Vita kembali kedapur untuk mengambil bekal buat Dinda

"Hoo.." Merasa mual kembali Dinda segera lari kedapur. Dinda berusaha mengeluarkan isi perutnya namun tidak ada yang keluar. hanya cairan kuning yang amat pahit

"Sayang.. kau kenapa? " tanya sang mama panik.

"Nggak tau ma.. Dinda mual banget maa.." jawabnya.

Dinda kembali mual dan dinda melihat semuanya terasa gelap.

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

sandranovia95

sandranovia95

kenapa lu marah ren..harusnya otak lu jalan dati awal!!! masa cewe lu mau di gilir lu malah dukung..yg salah tetep elu ogeb

2023-05-09

0

Rok Ayah

Rok Ayah

kasihan Dida blm tahu apa apa

2023-03-25

0

Nicya

Nicya

katanya cinta si Reno tolol ga ada lu cinta cinta malah bikin cwe lu di cekokin Ama obat bego di pelihara

2023-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Kejadian Aneh Malam itu
2 Dendam
3 Bab 3. Pulang Pagi
4 Sikap Dinda berubah
5 Kekecewaan Dinda
6 Hilangnya Semangat Untuk hidup
7 Keanehan Dinda
8 Dinda Ngidam
9 Kekecewaan Reno pada Sahabatnya
10 Keraguan Sang mama
11 Kemarahan Papa
12 Dinda Di Usir
13 Salah Bus
14 Tinggal dengan orang baik.
15 Penyesalan Papa Dinda
16 Kehidupan baru Dinda
17 Kedekatan Alex dan Papa Dinda
18 Mama Dinda pingsan
19 Identitas Baru
20 Permintaan Mama Alex
21 Syarat dari Mama Alex
22 Mencari keberadaan Dinda
23 Impian Yang ingin di Capai
24 Hari Pertama melakukan pekerjaan besar
25 Di Paksa Tunangan
26 Kabar Baik untuk Bu Panti
27 Pertemuan Alex dengan Arsha
28 Hari Yang Di Tunggu
29 Pergi ke Pesta klien
30 Rasa Nyaman Alex
31 Titik terang
32 Semakin Dekat.
33 Kemarahan Alex
34 Kesenduan Arsha
35 Di Beri waktu Satu Minggu.
36 Kedatangan Alex di Kota Boon Lay
37 Bertemu Lagi
38 Pertemuan yang kebetulan
39 Pertemanan Arsha dan Alex
40 Keterkejutan Dinda
41 Pertemuan dengan Alex
42 Pertemuan yang mengharukan
43 Mengingat Masa Lalu.
44 Berkumpul Kembali
45 Kekecewaan Dinda
46 Merindukan Putri dan ibunya
47 ketegangan Alex dan Darmawan.
48 Melamar Dinda
49 Memancing Emosi
50 Keputusan Alex
51 Masa Lalu Keluarga Dinda
52 Menunggu Telpon
53 Menggemparkan
54 Fitnah Yang Tidak Disangka
55 Rahasia Darmawan
56 Berita Duka
57 Di Paksa untuk Kejam
58 Membuat Mati Kutu Musuh
59 Kepanikan Sarah
60 Emosi Pak Ardi
61 Ratu koma
62 Kesedihan Ardi
63 Penyesalan
64 Hari Baru Semangat baru
65 Hubungan Serius Dua keluarga
66 Ketiduran di mobil Dion
67 Terjebak Di Dalam Lift
68 Pernikahan Dinda dan Alex
69 Kerinduan Neni
70 Kecemburuan Neni
71 Merasa Bersalah.
72 Hamil bersamaan.
73 Musibah
74 Kebaikan Alex
75 Menginap
76 Kecelakaan
77 Kesabaran Neni
78 Di Mandiin
79 Sikap Tegas
80 Pergi Pesta
81 kue untuk mertua
82 Merajuk
83 Happy Ending.
84 PENGUMUMAN
85 EXTRA PART pov Sari & Bu Halimah
86 Extra Part
87 Extra part
88 Extra part.
89 pengumuman
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Kejadian Aneh Malam itu
2
Dendam
3
Bab 3. Pulang Pagi
4
Sikap Dinda berubah
5
Kekecewaan Dinda
6
Hilangnya Semangat Untuk hidup
7
Keanehan Dinda
8
Dinda Ngidam
9
Kekecewaan Reno pada Sahabatnya
10
Keraguan Sang mama
11
Kemarahan Papa
12
Dinda Di Usir
13
Salah Bus
14
Tinggal dengan orang baik.
15
Penyesalan Papa Dinda
16
Kehidupan baru Dinda
17
Kedekatan Alex dan Papa Dinda
18
Mama Dinda pingsan
19
Identitas Baru
20
Permintaan Mama Alex
21
Syarat dari Mama Alex
22
Mencari keberadaan Dinda
23
Impian Yang ingin di Capai
24
Hari Pertama melakukan pekerjaan besar
25
Di Paksa Tunangan
26
Kabar Baik untuk Bu Panti
27
Pertemuan Alex dengan Arsha
28
Hari Yang Di Tunggu
29
Pergi ke Pesta klien
30
Rasa Nyaman Alex
31
Titik terang
32
Semakin Dekat.
33
Kemarahan Alex
34
Kesenduan Arsha
35
Di Beri waktu Satu Minggu.
36
Kedatangan Alex di Kota Boon Lay
37
Bertemu Lagi
38
Pertemuan yang kebetulan
39
Pertemanan Arsha dan Alex
40
Keterkejutan Dinda
41
Pertemuan dengan Alex
42
Pertemuan yang mengharukan
43
Mengingat Masa Lalu.
44
Berkumpul Kembali
45
Kekecewaan Dinda
46
Merindukan Putri dan ibunya
47
ketegangan Alex dan Darmawan.
48
Melamar Dinda
49
Memancing Emosi
50
Keputusan Alex
51
Masa Lalu Keluarga Dinda
52
Menunggu Telpon
53
Menggemparkan
54
Fitnah Yang Tidak Disangka
55
Rahasia Darmawan
56
Berita Duka
57
Di Paksa untuk Kejam
58
Membuat Mati Kutu Musuh
59
Kepanikan Sarah
60
Emosi Pak Ardi
61
Ratu koma
62
Kesedihan Ardi
63
Penyesalan
64
Hari Baru Semangat baru
65
Hubungan Serius Dua keluarga
66
Ketiduran di mobil Dion
67
Terjebak Di Dalam Lift
68
Pernikahan Dinda dan Alex
69
Kerinduan Neni
70
Kecemburuan Neni
71
Merasa Bersalah.
72
Hamil bersamaan.
73
Musibah
74
Kebaikan Alex
75
Menginap
76
Kecelakaan
77
Kesabaran Neni
78
Di Mandiin
79
Sikap Tegas
80
Pergi Pesta
81
kue untuk mertua
82
Merajuk
83
Happy Ending.
84
PENGUMUMAN
85
EXTRA PART pov Sari & Bu Halimah
86
Extra Part
87
Extra part
88
Extra part.
89
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!