Usia pak Darmawan memang masih sangat muda. kebutuhan se*pun pak Darmawan masih harus di cukupi. jika sang istri seperti ini, bisa bisa pak Darmawan melirik wanita lain.
Melihat sang istri begitu membosankan. pak Darmawan segera pergi ke ruang kerjanya. Lebih baik menghabiskan malam ini hanya dengan berkas berkas yang menumpuk. begitulah setiap hari yang di lakukan.
Hari ini Bik Ning pulang kampung. karena anaknya mau nikahan. jadi yang dapur adalah pembantu yang satunya. namun jika waktu sore dia akan pulang.
Pak Darmawan pergi kedapur untuk membuat kopi. Pak Darmawan melangkah menuju dapur dan segera menyeduh kopi.
Terdengar dari dapur jika pintu depan ada yang membuka. Sudah bisa di tebak jika itu adalah Vita.
"Vit.. " panggil pak Darmawan.
"Eehh om.. om belum istirahat? " tanya Vita
"Om banyak kerjaan dan nggak bisa tidur." jawabnya
"Kamu sendiri baru pulang?" tanya Darmawan.
"Iyaa om. tadi di ajak temen mampir dulu ke mall." jawabnya
"Oohh.. " jawabnya
"Om.. biar Vita buatin kopinya." tawar Vita
"Yaa sudah terimakasih.. om ke ruang kerja dulu yaa" ucapnya
Vita segera membuatkan kopi buat Darmawan. sudah menjadi kebiasaan Vita membuatkan kopi untuk Darmawan. semenjak Mutiara tidak lagi peduli dengan Darmawan Vita lah yang mengambil alih menyiapkan semua keperluan nya.
Setelah kopi siap Vita segera mengantar ke ruang kerjanya. Darmawan masih sibuk dengan pekerjaanya.
"Om... ini kopinya. " ucap Vita
"Terimakasih Vit. untung ada kamu di rumah ini. jadi om bisa minta tolong kamu." tambahnya
"Om.. Vita juga berterimakasih pada om. om sudah mau menampung Vita dan memberi pekerjaan untuk Vita." jawabnya
Darmawan hanya mengangguk dan tersenyum pada Vita. "Vit.. apa kau bisa membantu om? " tanya Darmawan
"Bisa om.. bantu apa om? " tanya Vita
"Ini.. Tolong di revisi lagi yaa.. sepertinya ada yang kurang. berkas ini yang akan om ajukan pada pak Alex. pak Alex itu orang nya sangat teliti. jadi om harus benar benar juga sangat berhati hati." jawabnya
"Oohh iyaa om. kalo gitu Vita akan mandi dulu. sehabis itu Vita akan bantu om." pamit Vita. yang di angguki oleh Darmawan.
Praanggg...
Vita berhenti dan menatap Om Darmawan. "Tantee om. " ucap Vita
"Mutiara.. " panggil Darmawan. lalu mereka berdua pun berlari ke kamar Mutiara.
Darmawan segera membuka pintunya. terlihat Mutiara sudah terbaring di atas lantai.
"Tiaa.. " teriak Darmawan.
Darmawan segera mengangkat Istrinya dan segera membawa keluar.
"Vit.. tolong siapkan mobil. kita harus membawa tante ke rumah sakit" ucap Darmawan
"Baik om.. " jawab Vita. Vita segera mengambil kunci mobilnya dan segera membuka kan pintu mobil untuk Tiara.
Vita pun ikut duduk di belakang kemudi. sedangkan Darmawan yang mengemudikan nya
Pintu segera di buka oleh satpam. dan kembali di tutup.
Darmawan mengemudi dengan kecepatan yang tinggi. takut terjadi sesuatu pada istrinya.
20 Menit kemudian
Mereka sampai di rumah sakit. Mutiara segera di bawa ke ruang ICU. dan segera di tangani oleh dokter.
Darmawan begitu hawatir. mondar mandir ke sana kemari. menunggu dokter keluar.
10 menit kemudian. Dokter yang menangani Mutiara keluar.
"Bagaimana dokter? " tanya Darmawan
"Marii pak ikut saya. " jawabnya.
"Vit.. kamu tunggu di sini dulu yaa.. om akan keruang dokter dulu." ucap Darmawan pada Vita. Vita mengangguk dan segera masuk keruang tantenya di rawat
"Bagaimana.. Keadaan istri saya dok? " tanya Darmawan.
"Mohon maaf.. istri bapak mengalami kecemasan berlebih atau anxiety yang sudah lama. mungkin ada sesuatu yang di cemaskan oleh istri bapak? " tanya Dokter
Pak Darmawan terdiam. hatinya begitu terpukul dampak dari ke tergesa gesaan membuat kesehatan istrinya terganggu.
"Apa dampak dari semua itu pak? " tanya Darmawan
"Jika keadaan ini berlarut larut maka akan terjadi Komplikasi. yaitu penyakit penyakit baru pak. seperti jantung. lambung dan bisa saja bu Mutiara kena serangan strok. ' jawabnya
" Separah itu dok? " tanya Darmawan
"Sebaiknya.. buatlah bu Mutiara itu tenang pak. atau mungkin beliau tengah mencemaskan sesuatu? " tanya Dokter
"Tidak.. saya tidak tau. " jawabnya berbohong. karena Darmawan sangat malu. jika harus berterus terang.
"metode apalagi agar istri saya bisa menghilangkan rasa cemas yang berlebihan dok? " tanya Darmawan
"Saran saya.. kumpulkan Beliau pada orang orang yang di cintai. pastika kalo kecemasan itu tidak terbukti pak. " jawab Dokter
"Baik dok.. saya akan usahakan. apakah istri saya harus nginap di sini? " tanyanya
"Biarkan bu Mutiara istirahat di sini selama 2atau 3hari. agar kami bisa memantau perkembanganya. " jawab Dokter
Setelah obrolan itu selesei. Darmawan segera pamit keluar.
Darmawan duduk pilu di ruang tunggu. menyesali semua yang sudah di lakukan pada keluarganya.
Vita keluar. dan melihat Darmawan duduk menunduk di kursi tunggu.
"Om.. " panggil Vita
"Vit.. " jawabnya
"Om kelihatan cape banget. jika om mau pulang ngak papa Vita yang jaga Tante. " tawar Vita.
"Tidak.. om tidak apa apa. om hanya sedih. karena om yang sembrono. om harus kehilangan kebahagiaan keluarga om." jawab Darmawan
"Vita boleh pulang jika lelah. biar om yang jaga tante." ucapnya
Vita pun enggan meningalkan orang yang begitu baik padanya. Vita menatap Darmawan, merasa kasian padanya.
...****...
Di tempat yang beda
"Ka Dinda.. ini jawabannya apaa? " tanya Ratih yang sedang mengerjakan tugas sekolahnya
Semenjak ada Dinda di rumah. Ratih tak perlu susah susah dalam memahami pelajarannya karena Dinda selalu membantu.
Saat ini Dinda dan Ratih tengah duduk di ruang tamu. sambil menonton acara TV.
Dinda menerangkan pelajaran yang Ratih tidak bisa. setelah Ratih paham. Ratih akan menyelesaikan sendiri.
"Kak Dinda.. tadi dapat salam dari mas Andrian." ucap Ratih.
Andrian adalah kakak kelas Ratih. waktu itu Andrian melihat Dinda jalan jalan pagi bersama Ratih dan ibunya.
Andrian pun menanyakan tentang Dinda pada Ratih. tentu Ratih pun cerita jika Dinda adalah keponakan bapaknya. dan semua orang percaya jika Dinda itu keponakan pak Mardi.
Namu ada satu tiga orang yang mulai curiga kalo Dinda adalah wanita nggak benar. karena Dinda hamil tanpa suami. merekapun ingi mengusir Dinda. beruntung Andrian menyaksikan kejadian itu. jadi Andrian bisa langsung menolongnya.
"Salam balik ya Tih." jawabnya
"Kakak Andrian itu ganteng ya kak.? " tanya Ratih menggoda
"Kamu menyukainya yaa? " tanya Dinda
"Tidak.. tapi kak Andrian itu menyukai kakak." jawabnya
Dinda hanya tersenyum. Tak ingin menanggapi ucapan Ratih.
"Sekarang kak Andrian sedang tes di Akademi Militer kak. " cerita Ratih pada Dinda . Ratih hanya ingin tau hatinya Dinda pada Andrian
"Bagus dong. itu artinya Andrian itu pandai." jawab Dinda
"Ihh kakak.. kok gitu sihh.. emang kakak Dinda nggak menyukai kak Andrian? " tanya Ratih
"Suka itu tidak harus memuja kan Tih. kak Dinda suka Andrian karena dia itu dulu menolong kakak. waktu kakak di cibir orang. " jawabnya
"Yakinn cuma ituu? " tanya Ratih
"Hehe mm.. nggak ada lagi." jawabnya
Brak Brak..
pintu depan ada yang mengetuk dengan sangat keras.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Lenina
nah kan bener..coba waktu itu pilih anak..pasti enggak bakalan sakit kayak gini..anak itu nyawa..kalau hilang kita bisa mati..karena cemas..wkwkwk
2023-03-31
1
maully septhiani
ugd kali
2022-12-27
0
Yuanita Ratyaning Siwi
kok jadi suuzooon ya sama mereka
2022-11-23
2