BAB 12

FLASHBACK

Setelah terus menerus Barno membujuk Tiara agar mau pindah ke rumah adiknya, yang bersebelahan dengan rumahnya, akhirnya membuahkan hasil juga. Tiara setuju dengan usulan tersebut. 

Kini Tiara sudah tinggal di rumah tersebut. Dengan begitu Mira juga dipindahkan ke sekolah dimana tempat Anggi bersekolah.

Di pagi yang cerah, Tiara mengunjungi rumah Barno untuk menitipkan Mira kepada pria tersebut.

"Eh, Tia!" sapa Barno ketika membuka pintu hendak mengantar Anggi ke sekolah, dan melihat Tiara dan Mira sudah berada di halaman rumahnya.

"Iya, Bang. Anu … itu, aku mau nitip Mira!" ujar Tiara merasa sungkan.

"Ya udah, nggak apa-apa." Barno menghampiri Tiara dan jongkok di hadapan Mira. "Mira, Paman antar ke sekolah, ya!" Barno tersenyum manis.

"Hmm!" Mira mengangguk dengan ekspresi datar.

"Bukan gitu, Bang! Hmmm … anu!" Tiara ragu untuk mengutarakan maksudnya.

"Sudah, sudah! Kamu ngomong aja terus terang." Barno berdiri dan memandang Tiara dengan tatapan lembut.

"Maksudku, Aku yang mengantar Mira pagi ini ke sekolah. Tapi…. Aku titip Mira karena aku ada urusan kerjaan di luar kota selama dua hari!"

Barno menggelengkan kepala, lalu tertawa.

"Mau ngomong gitu aja, kok repot!"

"Maaf, Bang!" ucap Tiara dengan perasaan tak menentu.

"Sudah berapa kali aku bilang. Jangan panggil aku Abang. Panggil aja Barno, usia kita tidak terlalu jauh."

"Maaf, Ba…!"

"Hmmm!" Barno menatap Tiara dengan senyuman.

"Bar–no!" 

"Nah, gitu dong. Ya udah, nanti sekalian aku jemput Mira. Kamu pergi aja langsung, dan nggak usah pikirkan apapun. Masalah Mira, aku nanti yang urus semua.

"Makasih, Barno!" 

Tiara tersenyum lebar hingga gigi putihnya yang memiliki gunsil sebelah kanan. semakin memperlihatkan kecantikan senyumnya. 

FLASHBACK END

....

....

....

....

....

POV 3

******

"Ok! Ayo kita makan," ucap Mira tersenyum riang.

Mira melupakan sejenak halusinasi yang ia rasakan, dan mulai makan seperti tidak terjadi apa-apa dengannya.

"Hei Mir! jangan kau ambil semua, sisakan juga untukku." Anggi mengingatkan dengan kesal ketika melihat Mira mengambil dua kepala ikan sekaligus.

Mira dan Anggi sangat suka kepala Ikan gulai, mereka akan selalu rebutan jika Barno memasak menu tersebut.

"Paman, kenapa cuman dua kepala ikannya yang dimasak," celoteh Mira protes dengan memasang raut wajah imutnya.

"Itu ada dua. Kamu bagi sama Anggi, jangan terlalu rakus," ucap Barno.

Wajah Mira merengut manja. Barno hanya tersenyum melihat tingkahnya sambil mengambil mie goreng dari dalam mangkuk.

"Eh… Paman masak mie goreng juga rupanya?" tanya Mira, dan  ikutan mengambil mie goreng dari mangkuk.

Sambil makan, Mira dan Anggi berbincang masalah kuliah mereka, sesekali mereka juga bercanda membicarakan seorang cowok. Barno sangat bahagia melihat keakraban kedua gadis yang ada di hadapannya itu.

"Waktu ternyata cepat berlalu. Mira yang duduk pendiam dan pemurung, sekarang berubah menjadi gadis usil dan periang!" batin Barno, lalu melanjutkan makannya.

Setelah Anggi  selesai makan, ia pun mengusap perutnya dan berkata, "ah … aku kenyang." Ekspresi Anggi terlihat begitu puas dengan hidangan yang ada.

"Ayah, akhir minggu ini kami mau liburan, teman-teman kampusku mau kemah bersama, aku boleh ikut, kan?" tanya Anggi tiba-tiba, dan mengedipkan kelopak matanya beberapa kali, untuk merayu Barno, dengan harapan sang ayah akan menyetujui.

"Kau bilang ada ulangan.  jadi, lebih baik kamu belajar saja di rumah." Barno bukannya tidak mau memberi ijin, ia hanya khawatir tentang Anggi jika jauh dari pantauannya.

"Kapan aku bilang gitu, ya! Perasaan aku nggak ada ulangan," gumam Anggi memutar bola matanya, berpura-pura untuk mengingat.

''Tenang saja Paman, aku akan mengawasi  nanti di sana, karena aku juga akan ikut," ucap Mira, tangannya bergerak untuk mengambil mie dari piring Barno karena yang dalam mangkok sudah habis.

Dengan sigap Barno langsung mencengkram lengan Mira. "Tunggu! Apa yang kamu lakukan, ini bagianku." Matanya melotot tajam.

"Ahhh…. Sakit Paman!" rintih Mira, Barno langsung melepaskan cengkraman tangannya.

"Baiklah! Kalau Mira ikut, aku bisa sedikit tenang," ucap Barno seraya menggeser piringnya, karena Mira secara tiba-tiba ingin mencomot mienya lagi.

"Ayah, kenapa kamu lebih percaya dengan Mira daripada aku?" tanya Anggi dengan ekspresi jengkel.

"Kamu punya kasus denganku, waktu itu kamu keluar diam-diam dari rumah di malam hari, sedangkan Mira tidak pernah melakukan itu sekalipun," jawab Barno memberi alasan.

®®®®®®®®®®®®

jangan lupa terus dukung ya cerita ini.

semoga terhibur.

..

..

..

.

.

Terpopuler

Comments

Untaian Fiksi(Hiatus)

Untaian Fiksi(Hiatus)

bang Joo, Tono itu siapa? 🤔

2022-05-31

2

Hasanah Hasanah

Hasanah Hasanah

kapan ini jadian paman sama Mira thor

2022-04-15

1

Maira Mozza

Maira Mozza

hahaha

2022-03-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!