Belum saatnya

Bagas memarkirkan mobilnya di halaman mansion nya, tak ada pembicaraan yang terucap selama perjalanan bahkan Kanaya memalingkan wajahnya dari Bagas.

Bagas turun dari mobil dan mengitari mobilnya untuk membuka pintu sebelahnya, menarik Kanaya sedikit kasar, Bagas masih emosi dengan tingkah Kanaya.

Tanpa banyak kata Kanaya mengikuti Bagas ia sudah lelah terus saja berdebat tanpa ada akhir.

Bagas membawa Kanaya masuk kesebuah kamar, begitu pintu tertutup Bagas menyudutkan Kanaya di tembok "Apa yang kamu lakukan?" Kanaya tak menjawab bahkan ia tak melihat kearah Bagas yang menatapnya tajam, Bagas mencengkram rahang Kanaya hingga kini menoleh kearahnya "Kamu membuatku marah Naya"

Kanaya masih bungkam namun matanya menatap sengit Bagas "Kamu tau dari dulu aku tidak suka kamu disentuh lelaki lain,bahkan hanya pegangan tangan,tapi kamu berani sekali bertingkah agresif pada Roni tadi" Bagas menatap Kanaya dengan tatapan marah.

Kanaya berontak dan menepis tangan Bagas namun tangan Bagas menekannya kuat, amarah Bagas masih menguasai hingga dengan brutal ia mulai menyerang bibir Kanaya melu matnya kasar, tanpa ada balasan dari Kanaya Bagas terus berusaha menerobos masuk kedalam rongga Kanaya,perlahan ciuman Bagas mulai melembut dan penuh perasaan, tangan Bagas beralih ke tengkuk dan menekannya semakin dalam,sekuat tenaga Kanaya merapatkan bibirnya, tangannya bahkan mengepal erat menahan diri agar tak terpengaruh dengan buaian Bagas.

Sekali lagi Kanaya merasa di rendahkan, tidak kah Bagas tau bahwa Kanaya benci paksaan, juga Bagas adalah suami orang. sekuat tenaga Kanaya mendorong Bagas dan berhasil secepat kilat Kanaya melayangkan tamparan pada Bagas..

Plaakk,, Kanaya menampar dengan kuat hingga merasa sakit ditangannya sendiri, Bagas terpaku melihat Kanaya bergetar dan menangis, hati Bagas terasa sakit melihatnya,Kanaya menangis karena nya, Kanaya menghapus Kasar jejak Bagas di bibirnya, Bagas mundur beberapa langkah lalu pergi meninggalkan Kanaya dan membanting pintu.

Kanaya tersentak, sesaat kemudian ia berlari kearah pintu namun pintu terkunci, Kanaya menggedor dan menendang pintu "Buka brengsek, buka pintunya!!" teriak Kanaya tapi Bagas hiraukan ia tetap berjalan menjauh dari kamarnya.

Kanaya meluruh kelantai dan duduk bersandar pada pintu,sambil terus memaki Bagas "Dasar bajingan gila, brengsek, sialan"

Bagas memasuki ruang kerjanya dan melempar semua benda yang ada di mejanya,"Akkkhhh brengsek" lalu duduk bersandar di kursi sambil memejam ia mencoba menghilangkan emosinya, beberapa kali menghela nafas agar bisa mengendalikan diri ia begitu marah saat melihat Kanaya dengan Roni, meski ia tau itu hanya siasat Kanaya untuk membuatnya marah tapi tetap saja ia terbakar cemburu.

Kanaya mengedarkan pandangan nya di kamar yang luas,sewaktu ia pingsan ia tak di bawa kemari, mungkin ini rumah Bagas yang lain masa bodoh, ia mulai bosan sekarang berjalan mondar mandir ia yakin Bagas tidak akan membuka pintu dengan mudah, Kanaya memutar otak bagaimana ia bisa keluar dari kamar ini,Kanaya melihat kearah balkon, kalau terjun...? Kanaya menggeleng meski ia sedikit bar bar tapi ia tak berani ini terlalu tinggi.

Kanaya melihat kearah gerbang sebuah mobil memasuki gerbang itu mobil yang tadi di kendarai Roni, dan benar saja Roni keluar sambil menggendong Queen yang tertidur, Kanaya bahkan lupa dengan Queen yang ia tinggalkan tadi.

Pintu terbuka saat Kanaya masuk kembali kedalam, seorang pelayan membawa makanan "Nona saya membawakan makanan tuan bilang anda belum makan siang"

Namun fokus Kanaya malah pada pintu yang terbuka lebar,sontak saja ia berlari kearah pintu, setelah ia mencapai pintu ia akan pergi dari rumah ini, sedikit lagi.. tapi.. brak..Kanaya membentur dada seseorang hingga dia terjatuh "Aduh.." Kanaya mengelus bokongnya yang menyentuh lantai.

"Kamu boleh pulang jika sudah makan" Bagas tau Kanaya belum makan tadi dia hanya sibuk membuat drama dengan Roni.

"Tidak mau"

"Kamu bisa sakit Naya!"

"Apa pedulimu..!"

"Aku peduli sayang" Bagas berkata lembut, tak ayal kata kata Bagas membuat Kanaya sedikit tersipu, Kanaya memukul otaknya gila,,, dia suami orang.

"Aku bilang minggir.." Tiba tiba Roni berjalan kearah mereka membawa Queen yang menangis.

"Aku tidak akan pergi sebelum kamu makan!" Bagas memejam saat telinganya mulai terganggu oleh tangisan Queen "Roni.. kenapa anak itu tak bisa diam!" bentak Bagas, sontak saja Queen makin mengencang tangisnya.

"Maaf tuan aku sudah kewalahan..sepertinya kita harus.."

"Diam lah bawa dia pergi!"

Kanaya mengerutkan keningnya saat melihat Bagas seolah tak peduli pada anaknya sendiri.

"Kubilang bawa dia pergi Roni... sekarang!"

"Tapi tuan.."

"DIAM..!!" teriak Kanaya "Kalian ini kenapa? dan kau, dia itu anak mu kenapa seperti itu!!" Kanaya mendorong Bagas agar tak menghalangi jalannya "Oh... sayang kemari.." Kanaya menggendong Queen, lalu mengusap punggung nya lembut "Cup.. cup..cup.. sudah jangan menangis okey.." Kanaya menatap Roni dan Bagas tajam "Minggir..!!" Roni menunduk lalu menyingkir dari jalan Kanaya.

Queen sudah berhenti menangis namun masih sesegukan "Oh.. sayang sudah jangan menangis lagi disini ada Mommy.. kamu mau apa" Kanaya merasa ada yang aneh kenapa ia merasa tubuhnya mengahangat "tunggu sebentar.." Kanaya menyentuh dahi Queen "Panas.. kamu sakit?"Kanaya berbalik kearah Bagas dan Roni, itu yang tadi ingin Roni katakan bahwa nona Queen demam, tapi Bagas tak mendengar

"Atiiit" Queen menyandarkan kepalanya di bahu Kanaya.

"Ya ampun, hei.. cepat ambilkan kompres" kata Kanaya entah pada siapa yang pasti Bagas dan Roni masih bergeming ditempatnya "Ish.." Kanaya memukul bahu Bagas hingga Bagas meringis "Anakmu sakit bodoh, cepat panggil dokter" Bagas mengerjap beberapa kali lalu mengangguk. "Dan kau cepat ambil kompres" katanya pada Roni, dan Roni pun segara pergi.

.

.

Kanaya sedang menunggu bubur untuk Queen di dapur, meski bukan dia yang membuat tapi koki di mansion Bagas, ia hanya menunggu saja sampai bubur selesai.

Dokter sudah memeriksa keadaan Queen tadi dan bocah itu sekarang sedang tertidur karna kelelahan menangis "Sudah selesai?"

"Sudah nona"

"Baiklah terimakasih" Koki itu pun menganguk lalu Kanaya membawa bubur tersebut ke kamar Queen.

Langkah Kanaya terhenti saat akan masuk kedalam kamar ia mendengar suara dari dalam "Sudahlah, dia sudah diperiksa dokter tak usah khawatir"

"Tak biasanya dia seperti ini" terdengar isakan tangis dari dalam, Kanaya tertegun mendengar suara Anina.

"Maaf aku tak bisa menjaganya,kata dokter jika dalam tiga hari demamnya belum turun kita harus bawa kerumah sakit"

"Sudah kubilang jaga Queen dengan baik, harusnya kamu fokus dulu pada Queen sekarang, tapi kamu malah sibuk dengan Aya, tidak bisakah kamu menepati janji kamu sebelum kita.."

Kanaya merasa hatinya sedikit tersentil, hanya sedikit, bukan kah dia tak bersalah bukan dia yang sengaja menyita waktu Bagas tapi Bagas yang terus mengganggu nya.. tapi kenapa rasanya sakit, Kanaya menghela nafasnya lalu mengetuk pintu saat merasa sudah menormalkan rautnya.

"Maaf aku membawakan bubur" Bagas dan Anina berada di sisi ranjang Queen, duduk berhadapan dan terlihat Bagas sedang menenangkan Anina yang menangis.

Tangan Bagas yang sedang menepuk bahu Anina terhenti saat melihat Kanaya, dan Bagas langsung berdiri dari duduknya, dan Anina menoleh ke arah Kanaya.

Kanaya berdehem "Aku simpan disini, tadi dokter bilang saat Queen bangun harus makan dulu sebelum minum obat.. baiklah aku permisi" setelah menaruh bubur Queen diatas meja,Kanaya pergi meninggalkan Bagas yang berdiri mematung sedang Anina menatap kepergian Kanaya dengan perasaan bersalah.

"Pergilah kejar dia" Kata Anina.

"Kamu benar harusnya aku fokus pada Queen dulu menjadi Ayahnya, sebelum kita bercerai itu kesepakatannya" Bagas kembali duduk, harusnya dia kembali mendekati Kanaya saat ia sudah tak terikat dengan Anina.

"Menginaplah disini sampai Queen benar benar sembuh"

Lagi lagi Bagas harus menelan kesempatannya untuk menjelaskan yang sebenarnya pada Kanaya.

Belum saatnya.

_____________

Like..

komen..

vote..

🌹🌹☕☕

Terpopuler

Comments

3sna

3sna

trus lo juga lupa gas gimn ada diposisi naya waktu lo nikh meski pura,apa naya nyakitin lo,baru digituin aja kyk orng kesetanan,,jgn merasa paling tersakiti deh lo gas

2025-01-13

1

Muji Lestari Tari

Muji Lestari Tari

aduh kok jadi tambah pusing ini

2024-12-29

0

Siti Aminah

Siti Aminah

kasihan roni lagi2 dia menjadi kambing he..he...

2024-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Kanaya Prameswari
2 Bagaskara Nando wijaya
3 Selalu mengawasi
4 Amarah Kanaya
5 Kambing hitam
6 Menculik Kanaya
7 Kenapa...?
8 Kedatangan Bulan
9 Anina
10 Batas waktu
11 Egois
12 Dia anak ku?
13 Edward
14 Sebelum malam kelam
15 Malam kelam
16 Setelah malam kelam
17 Rencana Bagas
18 Diluar Rencana
19 Cemburu
20 Belum saatnya
21 Bima
22 Pelarian
23 Bima dan Kanaya..?
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Terlambat
28 Berpamitan
29 Rasa bersalah
30 Dilema
31 Sakit..?
32 Rival
33 Masih dilema
34 Deal
35 Mengenang
36 Usaha Bagas
37 Rumah impian
38 Masih berusaha
39 Memutuskan
40 Eps 40- Ada apa..?
41 Salah Faham
42 Keputusan
43 Belum kembali
44 Bertemu Azka
45 Misi Bagas
46 Singa betina
47 Eps 47- Tak akan menyerah
48 Ulang tahun Kanaya
49 Aku mau..
50 Drama calon pengantin
51 Masih drama
52 Bertemu Anina lagi..
53 Ketakutan Kanaya
54 Tekad Edward
55 EdAn Edward-Anina
56 EdAn Edwar-Anina(2)
57 EdAn Edward-Anina (3)
58 EdAn Edward-Anina (4)
59 EdAn Edward-Anina (5)
60 EdAn Edward-Anina (6)
61 EdAn Edward-Anina (7)
62 EdAn Edwar-Anina (8)
63 Godaan sebelum pernikahan
64 Tidak tergoda
65 EdAn (9)
66 EdAn(10)
67 Pernikahan
68 Yang ada manis manisnya
69 Selalu tersembunyi
70 Roni si kambing hitam
71 Petir..?
72 Pengalaman pertama
73 Meledak
74 Pertahanan diri
75 Suasana hati
76 Kepalang tanggung
77 EdAn- Cemburu
78 EdAn- Ketegaran Anina
79 EdAn- Ancaman
80 EdAn- Pergi..?
81 Bajingan Mesum
82 EdAn-Ketegaran Anina (2)
83 EdAn-Keserakahan Liza
84 EdAn-Ketakutan Anina
85 EdAn-(18)
86 EdAn- Masa lalu Anina
87 EdAn-Ketakutan Edward
88 EdAn-Memulai
89 EdAn-Mengakhiri
90 EdAn-Berakhir
91 EdAn- Lega
92 Pasangan mesum
93 EdAn-Siapa..?
94 EdAn-Mami Edward
95 EdAn-The end
96 Expart- EdAn
97 Expart- EdAn
98 Expart-EdAn
99 Expart- EdAn
100 Selamat Datang..
101 BUKAN PASANGAN YANG KU INGINKAN
102 Raja Dewangga
103 Ratunya Papa Edward
104 Benci dan Cinta
105 Penguntit...?
106 Kekecewaan
107 Menuntut
108 Keputusan
109 Perjanjian
110 Pergilah..!!!
111 Selin..?
112 Begitu mencintainya
113 Masuki aku
114 Teruslah bermimpi..!!
115 Suami masa depan
116 Mimpiku dan mimpimu
117 Sengaja..?
118 Rencana yang sebenarnya
119 Membiasakan diri
120 Lain kali harus seperti itu!!
121 Arman...?
122 Cemburukah..? atau..
123 Tidak cemburu!!
124 Dunia penuh kepalsuan
125 Bisa karna terbiasa
126 Baru menyadari
127 Pelaku
128 Tidak akan ada lain kali
129 Lunch..?
130 Gara gara cabai
131 Tetap sakit
132 Sudah cukup
133 Cemburu
134 Mulai terbiasa
135 POV Raja (1)
136 Pov Raja (2)
137 Mengikatmu
138 Memiliki dan kehilangan
139 Lepaskan
140 Melarikan diri
141 Menyesal
142 Kesialan Selin
143 Siapa suaminya?
144 Pelajaran untuk Selin
145 Penguntit
146 Penguntit (2)
147 Penyewa paviliun
148 Penyewa paviliun (2)
149 Hamil..?
150 Hamil..?
151 Tetap ingin bercerai
152 Masih Tidak..!
153 Menggoda
154 Kembali
155 Mengatakan kebenaran
156 MyQueen
157 Selesai
158 Sempurna
159 Kejutan
160 First love
161 Loving you
162 Cinta Setelah Perceraian
163 Loving You 2: Wanita Pengganti
164 Istriku Tak Gendut Lagi
165 Promo
166 Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
167 Dear My Ex Husband
168 Promo
169 Kisah Belum Usai
170 Mari, Mari Mampir
171 Broken Marriage
172 Mampir Yuk!
173 Bukan Sekedar Secretary
174 Gara-gara Mantan
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Kanaya Prameswari
2
Bagaskara Nando wijaya
3
Selalu mengawasi
4
Amarah Kanaya
5
Kambing hitam
6
Menculik Kanaya
7
Kenapa...?
8
Kedatangan Bulan
9
Anina
10
Batas waktu
11
Egois
12
Dia anak ku?
13
Edward
14
Sebelum malam kelam
15
Malam kelam
16
Setelah malam kelam
17
Rencana Bagas
18
Diluar Rencana
19
Cemburu
20
Belum saatnya
21
Bima
22
Pelarian
23
Bima dan Kanaya..?
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Terlambat
28
Berpamitan
29
Rasa bersalah
30
Dilema
31
Sakit..?
32
Rival
33
Masih dilema
34
Deal
35
Mengenang
36
Usaha Bagas
37
Rumah impian
38
Masih berusaha
39
Memutuskan
40
Eps 40- Ada apa..?
41
Salah Faham
42
Keputusan
43
Belum kembali
44
Bertemu Azka
45
Misi Bagas
46
Singa betina
47
Eps 47- Tak akan menyerah
48
Ulang tahun Kanaya
49
Aku mau..
50
Drama calon pengantin
51
Masih drama
52
Bertemu Anina lagi..
53
Ketakutan Kanaya
54
Tekad Edward
55
EdAn Edward-Anina
56
EdAn Edwar-Anina(2)
57
EdAn Edward-Anina (3)
58
EdAn Edward-Anina (4)
59
EdAn Edward-Anina (5)
60
EdAn Edward-Anina (6)
61
EdAn Edward-Anina (7)
62
EdAn Edwar-Anina (8)
63
Godaan sebelum pernikahan
64
Tidak tergoda
65
EdAn (9)
66
EdAn(10)
67
Pernikahan
68
Yang ada manis manisnya
69
Selalu tersembunyi
70
Roni si kambing hitam
71
Petir..?
72
Pengalaman pertama
73
Meledak
74
Pertahanan diri
75
Suasana hati
76
Kepalang tanggung
77
EdAn- Cemburu
78
EdAn- Ketegaran Anina
79
EdAn- Ancaman
80
EdAn- Pergi..?
81
Bajingan Mesum
82
EdAn-Ketegaran Anina (2)
83
EdAn-Keserakahan Liza
84
EdAn-Ketakutan Anina
85
EdAn-(18)
86
EdAn- Masa lalu Anina
87
EdAn-Ketakutan Edward
88
EdAn-Memulai
89
EdAn-Mengakhiri
90
EdAn-Berakhir
91
EdAn- Lega
92
Pasangan mesum
93
EdAn-Siapa..?
94
EdAn-Mami Edward
95
EdAn-The end
96
Expart- EdAn
97
Expart- EdAn
98
Expart-EdAn
99
Expart- EdAn
100
Selamat Datang..
101
BUKAN PASANGAN YANG KU INGINKAN
102
Raja Dewangga
103
Ratunya Papa Edward
104
Benci dan Cinta
105
Penguntit...?
106
Kekecewaan
107
Menuntut
108
Keputusan
109
Perjanjian
110
Pergilah..!!!
111
Selin..?
112
Begitu mencintainya
113
Masuki aku
114
Teruslah bermimpi..!!
115
Suami masa depan
116
Mimpiku dan mimpimu
117
Sengaja..?
118
Rencana yang sebenarnya
119
Membiasakan diri
120
Lain kali harus seperti itu!!
121
Arman...?
122
Cemburukah..? atau..
123
Tidak cemburu!!
124
Dunia penuh kepalsuan
125
Bisa karna terbiasa
126
Baru menyadari
127
Pelaku
128
Tidak akan ada lain kali
129
Lunch..?
130
Gara gara cabai
131
Tetap sakit
132
Sudah cukup
133
Cemburu
134
Mulai terbiasa
135
POV Raja (1)
136
Pov Raja (2)
137
Mengikatmu
138
Memiliki dan kehilangan
139
Lepaskan
140
Melarikan diri
141
Menyesal
142
Kesialan Selin
143
Siapa suaminya?
144
Pelajaran untuk Selin
145
Penguntit
146
Penguntit (2)
147
Penyewa paviliun
148
Penyewa paviliun (2)
149
Hamil..?
150
Hamil..?
151
Tetap ingin bercerai
152
Masih Tidak..!
153
Menggoda
154
Kembali
155
Mengatakan kebenaran
156
MyQueen
157
Selesai
158
Sempurna
159
Kejutan
160
First love
161
Loving you
162
Cinta Setelah Perceraian
163
Loving You 2: Wanita Pengganti
164
Istriku Tak Gendut Lagi
165
Promo
166
Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
167
Dear My Ex Husband
168
Promo
169
Kisah Belum Usai
170
Mari, Mari Mampir
171
Broken Marriage
172
Mampir Yuk!
173
Bukan Sekedar Secretary
174
Gara-gara Mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!