Am I Dead?

Am I Dead?

1

Sebagian orang menggap jika kebahagiaan itu ialah di tengah-tengah keluarga. Tawa bahagia di depan TV ketika makan malam menjadi hal-hal yang ditunggu. Belum lagi menunggu pagi di meja sarapan sembari membicarakan betapa lucunya tingkah adik sebelum tidur tadi malam. Tentu saja semua orang menginginkan momen-momen spesial yagg seperti itu, tidak terkecuali aku.

Suara berita pagi di televisi menjadi pengisi di sela kesunyian yang tercipta semenjak hiruk pikuk ibu di dapur. Sendok demi sendok menu sarapan hari ini kumulai untuk mempercepat melewati pagi yang alot. Tidak ada percakapan yang terjadi di meja sarapan. Ayah sudah pergi untuk bekerja, sementara itu adik lelakiku menyempatkan diri tidur sejenak dengan wajah menempel di atas meja. Ia habis dimarahi ibu karena terlambat bangun untuk pergi ke sekolahnya.

Jam berdenting menuju pukul setengah tujuh. Aku bersiap-siap pergi ke sekolah. Motor yang selalu kupakai sudah dipanaskan tiga puluh menit yang lalu. Tinggal memasang sepatu dan pergi dari rumah ini.

"Jam berapa kamu pulang tadi malam?" tanya Ibu dari dapur.

"Setengah dua," jawabku.

Ia mendecak. "Mau jadi apa kalau selalu pulang jam segitu? Kamu tiru kakakmu itu yang kelakuannya baik, bukan keluyuran jam segitu."

"Dia itu perempuan, Bu. Enggak pantas cewek keluar malam," balasku sembari memasang sepatu.

"Laki-laki maupun perempuan sama aja, enggak pantas masih keluyuran tengah malam. Seharusnya kamu belajar dari dia." Ia menghampiriku.

Aku diam saja, tidak menjawab. Tidak ada untungnya berdebat sepagi ini.

Setiap pagi yang kulalui selalu selalu alot. Tidak ada bahagia yang seperti orang-orang harapkan. Ibu selalu memarahiku dengan segala hal yang kulakukan. Setiap perkerjaan selalu dilimpahkan kepadaku. Kadang aku tidak mengerti, aku ingin seperti anak-anak lainnya yang memiliki kebebasan yang diberikan, melakukan apa saja untuk menikmati masa muda mereka.

Motorku berderu di jalanan kota untuk menyalip kendaraan lainnya. Ada untungnya berteman dengan orang-orang bengkel. Motorku selalu berada di performa terbaiknya dengan segala pengetahuanku dalam merawat motor. Aku mendapatkan itu dari pergaulanku tersebut. Sebenarnya, ada mobil terbengkalai di rumah yang selalu dipakai oleh kakak perempuanku, namun sekarang dipakai oleh ayah semenjak kakak tidak lagi memakai mobil itu.

Kadang aku iri dengannya, ia selalu dilebihkan dalam segala hal. Aku tidak akan pernah lebih darinya, Keluarga selalu memberikan fasilitas lebih yang tidak pernah aku dapatkan. Mobil, uang, sepatu, handphone, dan lain-lain, dan aku hanya memakai sisa-sisa dari yang tidak terpakai. Teman-temannya diizinkan untuk bermain di rumah, sementara itu teman-temanku tidak diperbolehkan dengan alasan rumah akan kotor oleh mereka. Kakak selalu diberi penghargaan setiap kali mendapatkan juara kelas, namun aku tidak pernah diapresiasi dengan segudang prestasiku dalam sepak bola dan bela diri.

Tidak adil rasanya meninggikan seseorang hanya dengan ukuran prestasi akademiknya. Aku juga punya kelebihanku yang tidak kalah unggul. Kejuaraan karate tingkat Provinsi pernah kugenggam. Posisi utama di tim sepak bola SMA Pancasila pernah kurasakan ketika turun di kejuaraan tingkat nasioal. Semua itu hal yang sia-sia ketika keluarga hanya menganggapnya sekadar hal yang menganggu kegiatan belajarku.

Aku tidak membenci kakakku. Aku hanya membenci yang memberikan, yaitu keluarga.

Wajah teman-temanku menatap sedih ketika menyadari jika hari ini merupakan hari terakhirku di sekolah. Benar, aku akan pindah rumah dan Ibu memindahkanku ke sekolah yang lebih dekat. Masih satu kota, namun Ibu melarangku untuk tetap bertahan di sekolahku sekarang. Selain jarak yang jauh dengan rumah baru, ia memiliki maksud untuk menjauhkanku dengan segala pengaruh yang ia anggap akan terus membuatku menjadi nakal.

"Jangan sedih seperti itu. Gue masih di kota ini." Aku menyambut pelukan salah satu teman. "Jangan peluk gue."

"Siapa lagi yang traktir kami kalau bukan lo," jawabnya.

"Setelah gue pergi kemah, kalian bakal gue traktir. Gue janji!" balasku.

Sekolah mendaftarkanku untuk menjadi salah satu peserta kemah. Belasan murid dikirim untuk mewakili sekolah dalam program cinta lingkungan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan setempat. Seluruh SMA di kota akan turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Aku menyambut berita itu dengan bahagia. Selain akan pergi berkemah, mendapatkan teman-teman baru sangat menyenangkan. Untuk sementara, aku bisa melupakan suasana keluargaku yang begitu kaku.

"Rayhan, lo tahu enggak kalau teman kita ada yang kena hantam?" kata temanku sembari mengerjakan soal sejarah yang diberikan.

Kepalaku tetap menunduk untuk menjaga guru tidak datang ke meja. Suaraku pelan ketika berbicara kepada Rahmat.

"Siapa?" tanyaku.

"Zaki yang kulitnya keling itu." Ia melihat guru sesaat. "Lo mau bantu? Kita mau serang tuh anak ntar sore."

Aku menggeleng. "Bukannya enggak mau, sih. Gue mau ngindar dari masalah karena mau pindahan sekolah. Lagian, nanti sore gue mau ke sekolah baru. Kepala sekolahnya mau ketemu gue."

"Ya, gitu amat sama kawan. Kapan lagi lo gelud untuk terakhir kalinya buat kami?" Ia tertawa pelan.

"Mat, gue enggak bisa. Udah ada jadwal." Tanganku kembali menyentuh buku tulis untuk menjawab soal sejarah objektif.

Sepulang sekolah, aku lihat teman-teman sudah berkumpul di parkiran untuk bersiap-siap menyerang orang yang mereka cari. Langkahku dipercepat karena tidak enak karena telah menolak ajakan itu. Biasanya, aku selalu ikut. Aku belum tahu siapa pastinya target mereka. Namun, aku sudah pasti yakin kalau bukan dari sekolah kami.

Aku tiba di SMA Negeri Handayani. Baru kali ini aku menginjakkan kaki ke sekolah negeri. Semua berpakaian rapi dengan baju yang dimasukkan ke dalam celana. Tidak ada sepatu berwarna, semuanya hitam. Tidak kulihat satu pun murid yang memakai kaus kaki pendek. Suasana yang jarang kulihat di sekolah yang milik swasta, di mana para murid lebih memiliki sedikit keleluasaan.

"Katanya kamu punya prestasi di karate dan sepak bola, ya?" tanya Kepala Sekolah di ruangannya.

Aku duduk dengan sedikit gugup. Tanganku tidak lepas menggenggam tali tas.

"Benar, Bu. Saya pernah ikut di kejuaraan Provinsi," balasku sembari mengeluarkan semua sertifikat kejuaraan.

Ia melihat lembar demi lembar sertifikat yang kuberi. Kepalanya sedikit mengangguk karena kamu. Kemudian, ia tersenyum.

"Baik, kamu anak yang berprestasi. Saya rasa orangtua kamu patut berbangga atas ini. Tapi, sepertinya kamu tidak bisa ikut kejuaraan lagi karena sudah kelas dua belas. Kamu harus fokus ujian akhir."

Tidak ada ekspresi yang kuperlihatkan. Hatiku miris mendengarkan kalimatnya. Orangtuaku sama sekali tidak pernah menghargai prestasiku.

"Saya mengerti, Bu. Seminggu lagi saya sudah masuk, soalnya saya masih jadi utusan kegiatan kemah." Senyumku sedikit pahit.

Alisnya naik. Kalimatku menarik perhatiannya. "Oh, kamu dari SMA Pancasila, ya? Sekolah kita bakal satu bus nanti."

"Wah, saya senang mendengarnya, Bu. Saya bisa sedikit menambah teman dengan SMA baru saya," jawabku.

Aku menyalaminya setelah mendapatkan izin untuk pulang. Aku tidak ingin langsung pergi. Sekolah ini cukup menarik untuk diteluri. Aku tidak peduli jika aku akan menjadi objek perhatian karena memakai seragam dari sekolah lain.

Seketika terdegar keributan dari salah satu gedung tertinggi di SMA. Seluruh murid berkumpul di lapangan sembari melihat ke atas loteng. Seseorang tengah berdiri tegak di puncak gedung berlantai empat itu sembari bertelanjang dada. Para murid panik dengan teriakan memanggil sepenggal nama.

"Turun goblok!" teriak seseorang di depanku. "Woi, mau mati lo?"

Guru-guru mulai menyadari apa yang sedang dilakukan dengan murid gempal berkacamata dia atas atap genting sekolah tersebut. Ada yang menangis seketika karena melihat anak muridnya tengah mencari ajalnya sendiri.

"Tolong!!!" para guru berteriak pada murid yang lain. "Tolong jemput dia!!!"

Tidak ada yang menghiraukan teriakan guru-guru tersebut. Tanpa kurencakanan, langkahku langsung berlari menuju lantai empat gedung tersebut. Orang-orang di sini terlalu bodoh untuk menunggu orang mati. Tidak ada satu pun yang bergerak.

Kudapati sebuah tangga kayu tegak menuju langit-langit yang telah dibobol. Cowok bodoh itu pasti naik melalui ini. Benar saja, setelah aku naik ke langit-langit atap, sebuah lobang besar terlihat dari genting-genting yang dilepaskan satu per satu. Aku dengan mudah memanjatnya karena tidak terlalu tinggi.

Kedatanganku disadari oleh cowok gempal berkacamata itu. Ia mundur beberapa langkah ketika aku mendekat.

"Woi, bangsat! Bunuh diri jangan di sekolah!" teriakku sembari melangkah dengan hati-hati.

Teriakan murid dari bawah semakin kuat kudengar. Histeris kepanikan terasa akibat kehadiranku.

"Gue mau mati aja! semua orang enggak pernah ngehargain gue!" teriaknya.

"Jangan! Cuma orang bodoh yang mati gara-gara putus asa!" Aku semakin mendekat dengannya. "Gue sama kaya lo. Keluarga gue enggak pernah ngehargain gue. Tapi, gue tetap tegar!"

Beberapa genting jatuh ke bawah akibat langkahnya. Ia sesekali mundur dengan tidak seimbang.

"Berhenti─"

Aku tidak mendengar kalimatnya lagi. Genteng ambruk berantakan. Ia terjatuh ke dalam toilet dengan keadaan terduduk di closet.

"Mampus lo!"

Terpopuler

Comments

Raysonic™

Raysonic™

ya

2023-03-14

0

Raysonic™

Raysonic™

yuk

2023-03-13

0

Banana Cointreau

Banana Cointreau

hmm menarik ceritanya.. semangat...

2023-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 EPISODE 1 (S2)
62 EPISODE 2 (S2)
63 EPISODE 3 (S2)
64 EPISODE 4 (S2)
65 EPISODE 5 (S2)
66 Episode 6 (S2)
67 EPISODE 7 (S2)
68 EPISODE 8 (S2)
69 EPISODE 9 (S2)
70 EPISODE 10 (S2)
71 EPISODE 11 (S2)
72 EPISODE 12 (S2)
73 EPISODE 13 (S2)
74 EPISODE 14 (S2)
75 EPISODE 15 (S2)
76 EPISODE 16 (S2)
77 EPISODE 17 (S2)
78 EPISODE 18 (S2)
79 EPISODE 19 (S2)
80 EPISODE 20 (S2)
81 EPISODE 21 (S2)
82 EPISODE 22 (S2)
83 EPISODE 23 (S2)
84 EPISODE 24 (S2)
85 EPISODE 25 (S2)
86 EPISODE 26 (S2)
87 EPISODE 27 (S2)
88 EPISODE 28 (S2)
89 EPISODE 29 (S2)
90 EPISODE 30 (S2)
91 EPISODE 31 (S2)
92 EPISODE 32 (S2)
93 EPISODE 33 (S2)
94 EPISODE 34 (S2)
95 EPISODE 35 (S2)
96 EPISODE 36 (S2)
97 Terbentuknya Unknown Assassin
98 Terbentuknya Unknown Assassin (2)
99 EPISODE 37 (S2)
100 EPISODE 38 (S2)
101 EPISODE 39 (S2)
102 EPISODE 40 (S2)
103 EPISODE 41 (S2)
104 EPISODE 42 (S2)
105 EPISODE 43 (S2)
106 EPISODE 44 (S2)
107 EPISODE 45 (S2)
108 EPISODE 46 (S2)
109 EPISODE 47 (S2)
110 EPISODE 48 (S2)
111 EPISODE 49 (S2)
112 EPISODE 50 (S2)
113 EPISODE 51 (S2)
114 EPISODE 52 (S2)
115 EPISODE 53 (S2)
116 EPISODE 54 (S2)
117 EPISODE 55 (S2)
118 EPISODE 56 (S2)
119 EPISODE 57 (S2)
120 EPISODE 58 (S2)
121 EPISODE 59 (S2)
122 EPISODE 60 (S2)
123 EPISODE 61 (S2)
124 EPISODE 62 (S2)
125 EPISODE 63 (S2)
126 EPISODE 64 (S2)
127 EPISODE 65 (S2)
128 EPISODE 66 (S2)
129 EPISODE 67 (S2)
130 EPISODE 68 (S2)
131 EPISODE 69 (S2)
132 EPISODE 70 (S2)
133 EPISODE 71 (S2)
134 EPISODE 72 (S2)
135 EPISODE 73 (S2)
136 EPISODE 74 (S2)
137 EPISODE 75 (S2)
138 EPISODE 76 (S2)
139 EPISODE 77 (S2)
140 EPISODE 78 (S2)
141 EPISODE 79 (S2)
142 EPISODE 80 (S2)
143 EPISODE 81 (S2)
144 EPISODE 82 (S2)
145 EPISODE 83 (S2)
146 EPISODE 84 (S2)
147 EPISODE 85 (S2)
148 EPISODE 86 (S2)
149 EPISODE 87 (S2)
150 EPISODE 88 (S2)
151 EPISODE 89 (S2)
152 EPISODE 90 (S2)
153 EPISODE 91 (S2)
154 EPISODE 92 (S2)
155 EPISODE 93 (S2)
156 EPISODE 94 (S2)
157 EPISODE 95 (S2) TAMAT
158 Basa-Basi
159 Episode 1 (S3)
160 Episode 2 (S3)
161 Episode 3 (S3)
162 Episode 4 (S3)
163 Episode 5 (S3)
164 Episode 6 (S3)
165 Episode 7 (S3
166 Episode 8 (S3)
167 Episode 9 (S2)
168 Episode 10 (S3)
169 Episode 11 (S3)
170 Episode 12 (S3)
171 Episode 13 (S3)
172 Episode 14 (S3)
173 Episode 15 (S3)
174 Episode 16 (S3)
175 Episode 17 (S3)
176 Episode 18 (S3)
177 Episode 19 (S3)
178 Episode 20 (S3)
179 Episode 21 (S3)
180 Episode 22 (S3)
181 Episode 23 (S3)
182 Episode 24 (S3)
183 Episode 25 (S3)
184 Episode 26 (S3)
185 Episode 27 (S3)
186 Episode 28 (S2)
187 Episode 29 (S3)
188 Episode 30 (S3)
189 Episode 31 (S3)
190 Episode 32 (S3)
191 Episode 33 (S3)
192 Episode 34 (S3)
193 Episode 35 (S3)
194 Episode 36 (S3)
195 Episode 37 (S3)
196 Episode 38 (S3)
197 Episode 39 (S3)
198 Episode 40 (S3)
199 Episode 41 (S3)
200 Episode 42 (S3)
201 Episode 43 (S3)
202 Episode 44 (S3)
203 Episode 45 (S3)
204 Episode 46 (S3)
205 Episode 47 (S3)
206 Episode 48 (S3)
207 Episode 49 (S3)
208 Episode 50 (S3)
209 Episode 51 (S3)
210 Episode 52 (S3)
211 Episode 53 (S3)
212 EPISODE 54 (S3)
213 Episode 55 (S3)
214 Episode 56 (S3)
215 Episode 57 (S3)
216 Episode 58 (S3)
217 Episode 59 (S3)
218 Episode 60 (S3)
219 Episode 61 (S3)
220 Episode 62 (S3)
221 Episode 63 (S3)
222 Episode 64 (S3)
223 Episode 65 (S3)
224 Episode 66 (S3)
225 Episode 67 (S3)
226 Episode 68 (S3)
227 Episode 69 (S3)
228 Episode 70 (S3)
229 Episode 71 (S3)
230 Episode 72 (S3)
231 Episode 73 (S3)
232 Episode 74 (S3)
233 Episode 75 (S3)
234 Episode 76 (S3)
235 Episode 77 (S3)
236 Episode 78 (S3)
Episodes

Updated 236 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
EPISODE 1 (S2)
62
EPISODE 2 (S2)
63
EPISODE 3 (S2)
64
EPISODE 4 (S2)
65
EPISODE 5 (S2)
66
Episode 6 (S2)
67
EPISODE 7 (S2)
68
EPISODE 8 (S2)
69
EPISODE 9 (S2)
70
EPISODE 10 (S2)
71
EPISODE 11 (S2)
72
EPISODE 12 (S2)
73
EPISODE 13 (S2)
74
EPISODE 14 (S2)
75
EPISODE 15 (S2)
76
EPISODE 16 (S2)
77
EPISODE 17 (S2)
78
EPISODE 18 (S2)
79
EPISODE 19 (S2)
80
EPISODE 20 (S2)
81
EPISODE 21 (S2)
82
EPISODE 22 (S2)
83
EPISODE 23 (S2)
84
EPISODE 24 (S2)
85
EPISODE 25 (S2)
86
EPISODE 26 (S2)
87
EPISODE 27 (S2)
88
EPISODE 28 (S2)
89
EPISODE 29 (S2)
90
EPISODE 30 (S2)
91
EPISODE 31 (S2)
92
EPISODE 32 (S2)
93
EPISODE 33 (S2)
94
EPISODE 34 (S2)
95
EPISODE 35 (S2)
96
EPISODE 36 (S2)
97
Terbentuknya Unknown Assassin
98
Terbentuknya Unknown Assassin (2)
99
EPISODE 37 (S2)
100
EPISODE 38 (S2)
101
EPISODE 39 (S2)
102
EPISODE 40 (S2)
103
EPISODE 41 (S2)
104
EPISODE 42 (S2)
105
EPISODE 43 (S2)
106
EPISODE 44 (S2)
107
EPISODE 45 (S2)
108
EPISODE 46 (S2)
109
EPISODE 47 (S2)
110
EPISODE 48 (S2)
111
EPISODE 49 (S2)
112
EPISODE 50 (S2)
113
EPISODE 51 (S2)
114
EPISODE 52 (S2)
115
EPISODE 53 (S2)
116
EPISODE 54 (S2)
117
EPISODE 55 (S2)
118
EPISODE 56 (S2)
119
EPISODE 57 (S2)
120
EPISODE 58 (S2)
121
EPISODE 59 (S2)
122
EPISODE 60 (S2)
123
EPISODE 61 (S2)
124
EPISODE 62 (S2)
125
EPISODE 63 (S2)
126
EPISODE 64 (S2)
127
EPISODE 65 (S2)
128
EPISODE 66 (S2)
129
EPISODE 67 (S2)
130
EPISODE 68 (S2)
131
EPISODE 69 (S2)
132
EPISODE 70 (S2)
133
EPISODE 71 (S2)
134
EPISODE 72 (S2)
135
EPISODE 73 (S2)
136
EPISODE 74 (S2)
137
EPISODE 75 (S2)
138
EPISODE 76 (S2)
139
EPISODE 77 (S2)
140
EPISODE 78 (S2)
141
EPISODE 79 (S2)
142
EPISODE 80 (S2)
143
EPISODE 81 (S2)
144
EPISODE 82 (S2)
145
EPISODE 83 (S2)
146
EPISODE 84 (S2)
147
EPISODE 85 (S2)
148
EPISODE 86 (S2)
149
EPISODE 87 (S2)
150
EPISODE 88 (S2)
151
EPISODE 89 (S2)
152
EPISODE 90 (S2)
153
EPISODE 91 (S2)
154
EPISODE 92 (S2)
155
EPISODE 93 (S2)
156
EPISODE 94 (S2)
157
EPISODE 95 (S2) TAMAT
158
Basa-Basi
159
Episode 1 (S3)
160
Episode 2 (S3)
161
Episode 3 (S3)
162
Episode 4 (S3)
163
Episode 5 (S3)
164
Episode 6 (S3)
165
Episode 7 (S3
166
Episode 8 (S3)
167
Episode 9 (S2)
168
Episode 10 (S3)
169
Episode 11 (S3)
170
Episode 12 (S3)
171
Episode 13 (S3)
172
Episode 14 (S3)
173
Episode 15 (S3)
174
Episode 16 (S3)
175
Episode 17 (S3)
176
Episode 18 (S3)
177
Episode 19 (S3)
178
Episode 20 (S3)
179
Episode 21 (S3)
180
Episode 22 (S3)
181
Episode 23 (S3)
182
Episode 24 (S3)
183
Episode 25 (S3)
184
Episode 26 (S3)
185
Episode 27 (S3)
186
Episode 28 (S2)
187
Episode 29 (S3)
188
Episode 30 (S3)
189
Episode 31 (S3)
190
Episode 32 (S3)
191
Episode 33 (S3)
192
Episode 34 (S3)
193
Episode 35 (S3)
194
Episode 36 (S3)
195
Episode 37 (S3)
196
Episode 38 (S3)
197
Episode 39 (S3)
198
Episode 40 (S3)
199
Episode 41 (S3)
200
Episode 42 (S3)
201
Episode 43 (S3)
202
Episode 44 (S3)
203
Episode 45 (S3)
204
Episode 46 (S3)
205
Episode 47 (S3)
206
Episode 48 (S3)
207
Episode 49 (S3)
208
Episode 50 (S3)
209
Episode 51 (S3)
210
Episode 52 (S3)
211
Episode 53 (S3)
212
EPISODE 54 (S3)
213
Episode 55 (S3)
214
Episode 56 (S3)
215
Episode 57 (S3)
216
Episode 58 (S3)
217
Episode 59 (S3)
218
Episode 60 (S3)
219
Episode 61 (S3)
220
Episode 62 (S3)
221
Episode 63 (S3)
222
Episode 64 (S3)
223
Episode 65 (S3)
224
Episode 66 (S3)
225
Episode 67 (S3)
226
Episode 68 (S3)
227
Episode 69 (S3)
228
Episode 70 (S3)
229
Episode 71 (S3)
230
Episode 72 (S3)
231
Episode 73 (S3)
232
Episode 74 (S3)
233
Episode 75 (S3)
234
Episode 76 (S3)
235
Episode 77 (S3)
236
Episode 78 (S3)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!