Parmohonan Ceasy.

"Diaman Ceasy? Dan kamu, Yeong, kamu kenapa di gendong Kak Arnold?" Tanya Tae bingung.

"Yeong bilang kamu yang membuat kakinya terluka, dan tidak sengaja aku meninggalkan Ceasy di belakang tadi" Jawab Arnold.

Kabir telah sampai, ia melihat Tae dan menanyakan Ceasy, melihat kegugupan Tae dan Arnold saat itu. Ia pun berlari masuk kehutan dan melihat petunjuk arah. Untuk Kabir, hutan bukanlah suatu tantangan yang berat, karena sebelumnya ia juga pernah berlatih bertahan hidup di dalam hutan bersama rekan-rekannya.

"Panah ini sengaja di putar, harusnya mengarah lurus, dari sini sudah jelas jika ada yang sengaja akan membuat Ceasy celaka" Gumama Kabir sambil menyentuh tanah dan pohon.

Ceasy sadar bahwa dirinya tersesat, jadi ia tidak lagi meneruskan jalannya. Ia berhenti di tempat yang kemungkinan gampang untuk seseorang mencarinya.

"Ahh, bener iki, aku nyasar. Kampret, pret, pret ah ngopo ndadak nyasar ngono loh. Di negara orang malah nyasar, pasti si Keong ini, eh Yeong! Pasti dia yang usil. Aku duduk disini sajalah, siapa tau ada yang nyariin aku. Mana udah mau hampir gelap lagi" Kata Ceasy mengambil lampu senter di tasnya.

Kabir masih terus menyusuri hutan dan masuk lebih dalam. Ia menemukam jejak Ceasy dengan cara melacak rumput yang Ceasy injak. Namun, di sisi lain, ketika Ceasy duduk di atas pohon yang tumbang, kakinya dipatuk ular berbisa.

"Aw! Laillahaillallah, Ya Allah, opo iki?" Jerit Ceasy.

"Wasyem! Ulo ijo loh, aduh sakit banget!" Rintih Ceasy.

Tubuh Ceasy semakin merasa dingin, mungkin karena udaranya juga semakin dingin, langit juga semakin gelap. Untung saja Ceasy sudah mencegah racun ular itu menyebar dengan sobekan jilbabnya.

"Aduh, sakit. Dingin banget, tolong!" Teriak Ceasy, suaranya sudah melemah, namun ia tetap berusaha minta tolong.

Jarak mereka semakin dekat, akhirnya Kabir menemukan Ceasy yang sudah setengah kehilangan kesadarannya. Namun, masih tetap bisa bertahan.

"Ceasy!" Teriak Kabir.

"Ahh, siapa yang manggil itu? Apakah Kak Kabir? Dia disini? Apakah aku salah dengar karena ini adalah hutan?" Kata Ceasy dengan suara lirih.

"Ceasy, kamu kenapa? Kamu kenapa, ini aku Kabir" Kata Kabir berusaha membuat Ceasy bangun.

Kabir melihat ada dua tanda seperti gigitan ular, dan memar di pinggir bekas gigitan kecil itu. Kabir langsung tau jika itu bekas patukan ular, ia langsung memberinya antibiotik di luka, antibiotik itu juga selalu Kabir bawa kemana-mana.

"Kak, aku kedinginan" Kata Ceasy.

"Aku gendong ya, kita harus segera kembali, ayo!" Ajak Kabir.

"Aku berat Kak, papah aja nggak papa kok" Kata Ceasy mulai membaik.

"Ahh, tenang saja, aku kan kuat. Ayo naik" Kata Kabir.

Rasa bahagia membuat Ceasy melupakan rasa sakitnya, ia bahagia bisa berduaan di gendong seperti itu oleh Kabir. Kesempatan itu di manfaatkan oleh Ceasy dengan sebaik-baiknya, ia meminta permohonan kepada Kabir, yang mungkin bisa merubah masa depannya nanti.

"Kak Kabir," Kata Ceasy.

"Emm"

"Boleh tanya dan boleh minta sesuatu nggak?" Tanya Ceasy yang berada di gendongan Kabir.

"Boleh dong, ada apa?" Jawab Kabir lembut.

"Kak Kabir bisa cintai aku nggak sih? Anggap aku sebagai istri gitu, jangan seperti adik. Aku ingin mendapatkan kasih sayang dari suami, bukan dari seorang kakak" Kata Ceasy.

Kabir hanya diam saja, ia hanya mendengar setiap.perkataan yang di lontarkan Ceasy, agar ia tidak tertidur hingga mereka keluar hutan.

-_-

Sstelah berjalan cukup lama, akhirnya mereka bisa berhasil keluar dari hutan, namun Ceasy sudah tidak bicara lagi, ia pingsan di gendongan Kabir.

"Ces? Kok diam sih? Lanjutin dong gedumelnya" Kata Kabir.

"Ces?"

Tidak ada jawaban dari Ceasy, Ceasy pingsan. Untung saja Kabir sudah membawanya ke dekat Villa, Melihat Tae dan Arnold ada di depan Villa, Kabir berteriak memonta tolong untuk menunjukkan kamar Ceasy.

"Hah, Ceasy? Kaka Kabir Ceasy kenapa?" Tanya Tae.

"Mungkin dia kelelahan, kakinya di patuk ular. Dimana kamarnya?" Tanya Kabir.

"Apa dia akan baik-baik saja? Apa tidak sebaiknya kita panggil Dokter?" Tanya Arnold.

"Tidak perlu! Ada aku disini, tolong tunjukan kamar Ceasy?" Jawab Kabir sinis (cie cemburu).

Tae memberikan jalan menuju ke kamar yang Ceasy tempati, melihat ada sajadah dan mukena di ranjang Ceasy. Kabir bangga kepada istri kecilnya itu, bagaimana kehidupannya di luar negri yang mayoritas bukan muslim, ia tetap menjaga kwajibannya.

Ditidurkannya Ceasy di ranjang, Kabir juga sudi melepaskan sepatu Ceasy yang kotor, ia juga meleoas jaket Ceasy dengan perlahan.

"Sebaiknya Tae yang membantunya, kau....." Kata Arnold.

"I am her husband" Jawab Kabir.

"Apa? Tae?" Tanya Arnold terlihat kaget tidak percaya.

Tae pun membawa Arnold keluar dari kamar Ceasy, ia juga menjelaskan hubungan antara Kabir dan Ceasy, dan setatus Ceasy yang sebenarnya. Ceasy dan Tae tidak bermaksud untuk menyembunyikan setatus Ceasy, namun semua itu karena Kabir jarang mau di ajak berkenalan dengan teman-teman Ceasy kecuali Tae.

"Apa! Jadi kamu membohongiku?" Tanya Arnold.

"Aku tidak membohongimu Kak. Tapi hubungan Ceasy dengan suaminya itu tidak baik, mereka baru menikah tiga bulan, tetapi belum pernah melakukan hubungan intim sama sekali. Jangankan itu, bahkan mereka juga tidak saling mencintai. Ceasy menikahinya karena keterpaksaan, tolong fahami itu" Kata Tae mengada-ada.

"Kata siapa mereka tidak saling mencintai? Jika Ceasy tidak mencintainya, ia tidak akan mau begitu saja di sandingkan dengan Kak Arnold, sedangkan suaminya? Jauh-jauh dari kota sampai kesini hanya untuk menyusul istrinya. Apa itu kalau bukan cinta?" Kata Yeong menambah panas hati Arnold.

Arnold langsung pergi begitu saja, ia sangat kesal pada semuannya, gadis yang ia cintai selama ini adalah istri orang lain. Namun, cintanya sudah membutakan hatinya, mendengar kenyataan setatus Ceasy, ia bukan menjauhi namun malah semakin ingin mendekati Ceasy untuk ia miliki.

Dikamar, Kabir berusaha membantu Ceasy mengganti pakaiannya, awalnya ia ragu karena ini kali pertama membuka dan bahkan mengganti pakaian istri kecilnya itu.

"Ahh, ini bagaimana pula memakaikannya. Aku tanya sama siapa coba? Masa iya Kak Ais sih, atau Mama? Ahh yang ada mereka malah tertawa nanti, aku broshing aja deh" Gumam Kabir menggoyang-goyangkan bra milik Ceasy.

Setelah setengah jam ketegangan di dada Kabir, akhirnya ia sudah selesai mengganti semua pakaian Ceasy, walaupun gugup baru pertama kali melihat milik Ceasy,namun jantungnya masih saja berdegup sangat kencang.

Bahkan ia sampai tidak bisa mengontrol perasaannya, hampir saja akan melakukan hal yang tidak baik di saat Ceasy dalam keadaan tidur. Karena kelelahan, akhirnya Kabir oun terlelap tanpa mengisi perutnya terlebih dahulu, ia juga memeluk Ceasy saat itu, karena tubuh Ceasy masih mengigil.

Terpopuler

Comments

Faridd wijaya

Faridd wijaya

Lanjut lgi thor

2020-04-28

8

Oktrianna J

Oktrianna J

iya kok belum up lagi siihhh😭

2020-04-27

9

Siti Soimah

Siti Soimah

up nya lama bingitt sih tor

2020-04-27

9

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan.
2 Jangan Benci Aku!
3 Maaf!
4 Bukan Maksut Melukai
5 Hati Bahagia.
6 Bahagia
7 Masalah.
8 Parmohonan Ceasy.
9 Berdua.
10 Berdua 2
11 Kedatangan Jamil.
12 Cemburu.
13 Cemburu 2
14 Penjelasan.
15 Obat Nakal.
16 Kedewasaan.
17 Godaan.
18 Salah Faham
19 Permohonan Maaf
20 Penjelasan
21 Berdua 3
22 Benjolan
23 Saran.
24 Paket 2
25 Keraguan.
26 Ungkapan Cinta
27 Kemesraan.
28 Permintaan Maaf Yeong.
29 Kedatangan Syakir.
30 Berita Duka.
31 Masih Di Kematian Yeong.
32 Perpisahan Sementara
33 Permohonan Maaf Arnold.
34 Bertemu dengan Boona.
35 Arti Kebersamaan.
36 Pertemuan Kembali
37 Malam Itu
38 Malam Itu 2
39 Malam Itu 3
40 Fikiran kotor Ceasy
41 Otak Kancil.
42 Entah Apa Yang Merasuki
43 Cerita Cinta Yoona.
44 Menggertak Siska.
45 Masa Lalu Balqis.
46 Perdebatan kecil.
47 Teror.
48 Teror 2.
49 Terlukanya Ceasy.
50 Negosiasi Malam Tahun Baru
51 Kisah Kelam.
52 Kedua
53 Saat Itu
54 Ancaman Lagi
55 Hari Pertama Bekerja.
56 Bertemu Dengan Ae-Ri.
57 Penjelasan.
58 Penjelasan 2
59 Kabir dan Gu kecil.
60 Kabar Bahagia
61 Masih Tak Percaya
62 Yoona.
63 Balqis.
64 Bersama Sahabat.
65 Kabar Untuk Keluarga.
66 Lounching
67 Ucapan dan Doa.
68 Kejahilan Airy
69 Hilangnya Hamdan.
70 Bertemunya Hamdan dan Arnold.
71 Meninggalnya keluarga Gu.
72 Tiba di Kota
73 Pertemuan itu.
74 Kasih Sayang.
75 Perjuangan Jamil dan Yoona.
76 Akhir Kisah Cinta.
77 Gak jadi MD woy!
78 Mengulang semuanya.
79 Canggung.
80 Mendengarkan Kisah...
81 Perlahan....
82 Hiburan.
83 Berlalu....
84 Kembali Ke Korea.
85 Pelukan Hangat.
86 Mulai Bekerja lagi.
87 Kekonyolan..
88 Menjalin Cinta.
89 Kagol
90 Nani Yumna dan sahabatnya.
91 Rekayasa.
92 Gu
93 Keihklasan Dan Ketabahan.
94 Ending.
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Perkenalan.
2
Jangan Benci Aku!
3
Maaf!
4
Bukan Maksut Melukai
5
Hati Bahagia.
6
Bahagia
7
Masalah.
8
Parmohonan Ceasy.
9
Berdua.
10
Berdua 2
11
Kedatangan Jamil.
12
Cemburu.
13
Cemburu 2
14
Penjelasan.
15
Obat Nakal.
16
Kedewasaan.
17
Godaan.
18
Salah Faham
19
Permohonan Maaf
20
Penjelasan
21
Berdua 3
22
Benjolan
23
Saran.
24
Paket 2
25
Keraguan.
26
Ungkapan Cinta
27
Kemesraan.
28
Permintaan Maaf Yeong.
29
Kedatangan Syakir.
30
Berita Duka.
31
Masih Di Kematian Yeong.
32
Perpisahan Sementara
33
Permohonan Maaf Arnold.
34
Bertemu dengan Boona.
35
Arti Kebersamaan.
36
Pertemuan Kembali
37
Malam Itu
38
Malam Itu 2
39
Malam Itu 3
40
Fikiran kotor Ceasy
41
Otak Kancil.
42
Entah Apa Yang Merasuki
43
Cerita Cinta Yoona.
44
Menggertak Siska.
45
Masa Lalu Balqis.
46
Perdebatan kecil.
47
Teror.
48
Teror 2.
49
Terlukanya Ceasy.
50
Negosiasi Malam Tahun Baru
51
Kisah Kelam.
52
Kedua
53
Saat Itu
54
Ancaman Lagi
55
Hari Pertama Bekerja.
56
Bertemu Dengan Ae-Ri.
57
Penjelasan.
58
Penjelasan 2
59
Kabir dan Gu kecil.
60
Kabar Bahagia
61
Masih Tak Percaya
62
Yoona.
63
Balqis.
64
Bersama Sahabat.
65
Kabar Untuk Keluarga.
66
Lounching
67
Ucapan dan Doa.
68
Kejahilan Airy
69
Hilangnya Hamdan.
70
Bertemunya Hamdan dan Arnold.
71
Meninggalnya keluarga Gu.
72
Tiba di Kota
73
Pertemuan itu.
74
Kasih Sayang.
75
Perjuangan Jamil dan Yoona.
76
Akhir Kisah Cinta.
77
Gak jadi MD woy!
78
Mengulang semuanya.
79
Canggung.
80
Mendengarkan Kisah...
81
Perlahan....
82
Hiburan.
83
Berlalu....
84
Kembali Ke Korea.
85
Pelukan Hangat.
86
Mulai Bekerja lagi.
87
Kekonyolan..
88
Menjalin Cinta.
89
Kagol
90
Nani Yumna dan sahabatnya.
91
Rekayasa.
92
Gu
93
Keihklasan Dan Ketabahan.
94
Ending.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!