Maaf!

Kabir membawa Ceasy pulang, ia juga menggendong Ceasy dari mobil sampai apartemennya, tidak peduli orang lain melihatnya bagaimana. Kabir mendudukkannya Ceasy di ujung kasur. Lalu mengambil kotak p3k untuk mengobati luka di lutut Ceasy.

"Buka celanannya" Kata Kabir.

"Hah?" Ceasy kaget mendengar perkataan Kabir.

"Aduh" Kabir mengetuk kening Ceasy.

"B-b-buka c--celana? Di s-sini?" Tanya Ceasy gugup.

"Lha terus kamu pengennya buka celana dimana? Di luar?" Ucap Kabir dengan nada datar, sedatar jidat author.

"T--tapi aku malu, k-kita...." Kata Ceasy sangat gugup.

"Ck, lama!" Kata Kabir.

Kabir mengambil handuk di kamar mandi, menarik Ceasy agar berdiri, lalu melilitkan handuk di pinggangnya, ia membuka celana yang ada di balik handuk itu dengan pelan, jantung Ceasy sangat berdetak cepat, wajah Kabir sangat dekat dengan wajah Ceasy, dan tidak sengaja tangan Kabir menyentuh kulit paha Ceasy saat menurunkan celana.

"Maaf!" Kata Kabir.

"Tapi apa yang aku sentuh dengan Ibu jariku? Kek ada rambutnya gitu deh, pahamu ada rambutnya?" Sambung Kabir.

"Aaaaaaaaa Kak Kabir mesum banget sih" Teriak Ceasy menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, karena Kabir melepaskan celana Ceasy, celana Ceasy turun sendiri begitu saja.

Suasana menjadi sangat canggung, Ceasy menangis dan membalikkan badannya, karena terlalu cepat memutar kaki, lututnya tersodok kayu tempat tidur.

"Aduhhh, sakit" Jerit Ceasy.

Kabir panik melihat Ceasy kesakitan, ia pun menghampiri Ceasy, lalu memintanya untuk duduk dengan hati-hati. Ceasy terus saja menutupi wajahnya sambil menangis manja.

"Kak Kabir keluar dulu......huhu aku malu" Kata Ceasy.

"Hufft, aku akan buatkan kamu makanan dulu, tutupi badanmu menggunakam selimut, tapi buka sampai atas lutut, nanti akan aku obati lututmu" Kata Kabir.

"Nggak mau, Kak Kabir keluar aja, aku tuh malu" Rengek Ceasy.

Kabirpun keluar, menutup pintu dan segera ke dapur memasak makanan untuk Ceasy. Kabir tidak pernah membencinya, tetapi entah mengapa ia selalu teringat akan janjinya dengan Nisa, waktu mereka sekolah dulu.

Masa SMA Kabir.

Ditaman kota, Nisa dan Kabir sedang bolos sekolah, mereka sudah akrab sejak masuk sekolah menengah atas. Dulu Kabir sangat gembu saat masih sekolah, ia selalu menjadi bahan bully di kelasnya. Nisa adalah gadis yang ramah dan baik hati, ia murah senyum, dulu dia belum mengenakan niqab seperti saat pertemuan keduannya lagi dengan Kabir.

"Kita nggak papa nih bolos gini?" Tanya Kabir.

"Nggak papa dong, kamu kan takut jarum suntik bukan? Hari ini ada cek kesehatan di sekolah, jadi aku mengajakmu bolos untuk menghindari pemeriksaan itu" Kata Nisa sambil memberikan ice cream kepada Kabir.

"Sekalian, biar Abang yang jadi korbannya hihihi rasain aja tuh Abang, habis dia selalu bikin kesal sih" Kata Kabir.

Nisa dan Kabir sempat dekat selama tiga tahun, mereka terpisah dan hilang komunikasi ketika Kabir mulai masuk kemiliteran. Saat itu Nisa masih sehat-sehat saja, penyakit bawaannya belum ketahuan, ia masih aktiv kesana kemari.

Lamunan Kabir terpecah saat mendengar telfon dari Syakir, ia mengingatkan Kabir untuk bisa menerima Ceasy dengan sepenuh hati. Juga memberikan nafkah batin yang belum Kabir tunaikan juga.

"Waalaikum sallam, apa sih Kir? Aku lagi sibuk" Kata Kabir.

"Bagaimana? Ada perkembangan dengan Ceasy? Kalian udah hampir empat bulan loh di Koreannya? Nggak ada kabar gembira gitu?" Tanya Syakir.

"Ck, aku dan dia sama-sama belum siap. Sudahlah, jika kau menelfon cuma ingin mengatakan itu, lebih baik aku tutup telfonnya" Kesal Kabir dengan pipi memerah.

Syakir memberi pencerahan kepad kabir apa itu kwajiban suami menurut islam. Yaitu, menafkahi, nafkah adalah hak wajib seorang istri dari suaminya,lalu menggauli Istri dengan baik. Selain nafkah lahir, istri juga membutuhkan nafkah batin yang diwujudkan dalam hubungan suami istri yang mesra dan penuh kasih sayang. Menjaga Aib Istri, membimbing Istri dan memperlakukan Istri dengan baik.

Kabir memang sudah menerima Ceasy sebagai istrinya, namun perlajuannya pada Ceasy masih layaknya perlakuan Kakak kepada adik perempuannya.

----------

Ceasy sampai tertidur menunggu Kabir yang lama memasaknya. Kabir pun merasa bahwa ia kelamaan di dapur, dan sudah siang perut Ceasy belum kemasukan sesuap makanan sama sekali.

"Aku sangat menyayanginya, tapi untuk mencintainya? Aku belum tau apakah aku bisa atau tidak" Batin Kabir memandang Ceasy.

Dengan sangat hati-hati, Kabir meletakkan mangkuk di meja rias milik Ceasy, ia jugamengobati lutut Ceasy yang sedang terluka akibat terjatuh itu. Melihat kaki mulus nan putih milik Ceasy, munculah dua peran malaikat dan setan di samping Kabir.

"Udah sikat aja, jika kamu penasaran, tuntaskan kwajibanmu saat ini juga. Mumpung dia lagi tidur" Bisik Setan.

"Astagfirullah hal'adzim. Jangan Kabir, kamu harus memperlakukan istrimu dengan baik, jangan karena nafsu, kau meruntuhkan hatimu sebagai seorang muslim sejati" Bisik Malaikat.

"Udah sikat aja!" Bisik Setan.

"Jangan Kabir, dia istri kecilmu. Bersabarlah, tunggu hatimu siap, baru melakukannya" Bisik Malaikat.

"Sikat aja Kabir, ayolah. Istrimu itu cantik" Bisik Setan.

"Brisik!" Teriak Kabir.

Teriakan Kabir membuat Ceasy kaget dan terbangun, spontan Ceasy langsung menutupi kakinya menggunakan selimut. Karena lukanya baru saja diobati dengan obat merah, ia menjerit kesakitan saat lukannya terhempas selimut.

"Sakit!" Teriak Ceasy.

"Ceasy! Aku pusing kalau kamu terus berteriak seperti ini. Diam! Diam ok! Aku sudah siapkan makanan, dan harus dimakan sampai habis. Dan ini ada susu kunyit, cocok untuk lukamu, agar aku tidak direpotkan lagi denganmu" Kata Kabir memeberikan suapan kepada Ceasy.

"Apakah aku beban? Apakah aku selalu merepotkan? Apakah dihati Kak Kabir tidak ada rasa cinta sedikitpun terhadapku?" Tanya Ceasy menangis.

"Ceasy! Kamu harus makan ini, minum susu kunyitnya agar lukamu cepat kering" Kata Kabir.

"Aku bisa makan sendiri" Kata Ceasy sambil mengambil meja lipat kecil yang memang terletak disamping kasur.

Kabir memberikan mangkuk dan segelas susu itu, dan keluar. Namun, sebelum keluar Ceasy mengatakan suatu hal yang membuat Kabir merasa sakit di hatinya.

"Tunggu! Kak Kabir sampai kapan Kakak memeperlakukanku seperti ini. Aku istrimu, bukan adikmu. Aku tidak hanya membutuhkan nafkah lahirmu, tapi aku juga membutuhkan nafkah batinmu Kak. Hampir empat bulan kita seperti orang asing, itu membuatku sangat sakit kak. Apa boleh, aku mencari kesenangan dari lelaki lain di liar sana?" Tanya Ceasy.

"Jika kamu mau berkunjung dan abadi di neraka bersamaku, lakukanlah! Assallamualaikum" Kata Kabir langsung pergi keluar.

"Lalu aku harus bagaimana? Aku butun kamu Kak, aku butuh kamu huhuhuhu" Tangisan Ceasy membuat rasa sakit dihati Kabir.

Entah kenapa, Kabir masih begitu berat untuk menerima Ceasy, untuk mencintainya ia masih butuh waktu. Setiap melihat Ceasy, ia juga selalu melihat meninggalnya Nisa di pangkuannya.

Terpopuler

Comments

Anik Amuzaqiah

Anik Amuzaqiah

tiiidaaaaakkkk,,,, hatiku juga sakit..

2020-10-27

2

Niluh Srimadashiners_04baekkie

Niluh Srimadashiners_04baekkie

huwaaa rasanya aku pengen getok jidat babang kabir aja, tpi emang sulit melupakan masalalu yangindah dan menyakitkan secara bersamaan apalagi akibat kehilangan seseorang yang sangat dicintai

2020-07-12

1

Mr Crabb

Mr Crabb

Thor aku sudah Like dan rare Bintang 5 loh🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰

Jika berkenan silahkan mampir di karyaku ya😇😇😇😇😇😇😇😇😇


>>Legenda 7 Bintang<<


Jangan lupa tinggal kan jejak juga di sana. Terimakasih author kesayangan.

🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰


2020-05-05

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan.
2 Jangan Benci Aku!
3 Maaf!
4 Bukan Maksut Melukai
5 Hati Bahagia.
6 Bahagia
7 Masalah.
8 Parmohonan Ceasy.
9 Berdua.
10 Berdua 2
11 Kedatangan Jamil.
12 Cemburu.
13 Cemburu 2
14 Penjelasan.
15 Obat Nakal.
16 Kedewasaan.
17 Godaan.
18 Salah Faham
19 Permohonan Maaf
20 Penjelasan
21 Berdua 3
22 Benjolan
23 Saran.
24 Paket 2
25 Keraguan.
26 Ungkapan Cinta
27 Kemesraan.
28 Permintaan Maaf Yeong.
29 Kedatangan Syakir.
30 Berita Duka.
31 Masih Di Kematian Yeong.
32 Perpisahan Sementara
33 Permohonan Maaf Arnold.
34 Bertemu dengan Boona.
35 Arti Kebersamaan.
36 Pertemuan Kembali
37 Malam Itu
38 Malam Itu 2
39 Malam Itu 3
40 Fikiran kotor Ceasy
41 Otak Kancil.
42 Entah Apa Yang Merasuki
43 Cerita Cinta Yoona.
44 Menggertak Siska.
45 Masa Lalu Balqis.
46 Perdebatan kecil.
47 Teror.
48 Teror 2.
49 Terlukanya Ceasy.
50 Negosiasi Malam Tahun Baru
51 Kisah Kelam.
52 Kedua
53 Saat Itu
54 Ancaman Lagi
55 Hari Pertama Bekerja.
56 Bertemu Dengan Ae-Ri.
57 Penjelasan.
58 Penjelasan 2
59 Kabir dan Gu kecil.
60 Kabar Bahagia
61 Masih Tak Percaya
62 Yoona.
63 Balqis.
64 Bersama Sahabat.
65 Kabar Untuk Keluarga.
66 Lounching
67 Ucapan dan Doa.
68 Kejahilan Airy
69 Hilangnya Hamdan.
70 Bertemunya Hamdan dan Arnold.
71 Meninggalnya keluarga Gu.
72 Tiba di Kota
73 Pertemuan itu.
74 Kasih Sayang.
75 Perjuangan Jamil dan Yoona.
76 Akhir Kisah Cinta.
77 Gak jadi MD woy!
78 Mengulang semuanya.
79 Canggung.
80 Mendengarkan Kisah...
81 Perlahan....
82 Hiburan.
83 Berlalu....
84 Kembali Ke Korea.
85 Pelukan Hangat.
86 Mulai Bekerja lagi.
87 Kekonyolan..
88 Menjalin Cinta.
89 Kagol
90 Nani Yumna dan sahabatnya.
91 Rekayasa.
92 Gu
93 Keihklasan Dan Ketabahan.
94 Ending.
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Perkenalan.
2
Jangan Benci Aku!
3
Maaf!
4
Bukan Maksut Melukai
5
Hati Bahagia.
6
Bahagia
7
Masalah.
8
Parmohonan Ceasy.
9
Berdua.
10
Berdua 2
11
Kedatangan Jamil.
12
Cemburu.
13
Cemburu 2
14
Penjelasan.
15
Obat Nakal.
16
Kedewasaan.
17
Godaan.
18
Salah Faham
19
Permohonan Maaf
20
Penjelasan
21
Berdua 3
22
Benjolan
23
Saran.
24
Paket 2
25
Keraguan.
26
Ungkapan Cinta
27
Kemesraan.
28
Permintaan Maaf Yeong.
29
Kedatangan Syakir.
30
Berita Duka.
31
Masih Di Kematian Yeong.
32
Perpisahan Sementara
33
Permohonan Maaf Arnold.
34
Bertemu dengan Boona.
35
Arti Kebersamaan.
36
Pertemuan Kembali
37
Malam Itu
38
Malam Itu 2
39
Malam Itu 3
40
Fikiran kotor Ceasy
41
Otak Kancil.
42
Entah Apa Yang Merasuki
43
Cerita Cinta Yoona.
44
Menggertak Siska.
45
Masa Lalu Balqis.
46
Perdebatan kecil.
47
Teror.
48
Teror 2.
49
Terlukanya Ceasy.
50
Negosiasi Malam Tahun Baru
51
Kisah Kelam.
52
Kedua
53
Saat Itu
54
Ancaman Lagi
55
Hari Pertama Bekerja.
56
Bertemu Dengan Ae-Ri.
57
Penjelasan.
58
Penjelasan 2
59
Kabir dan Gu kecil.
60
Kabar Bahagia
61
Masih Tak Percaya
62
Yoona.
63
Balqis.
64
Bersama Sahabat.
65
Kabar Untuk Keluarga.
66
Lounching
67
Ucapan dan Doa.
68
Kejahilan Airy
69
Hilangnya Hamdan.
70
Bertemunya Hamdan dan Arnold.
71
Meninggalnya keluarga Gu.
72
Tiba di Kota
73
Pertemuan itu.
74
Kasih Sayang.
75
Perjuangan Jamil dan Yoona.
76
Akhir Kisah Cinta.
77
Gak jadi MD woy!
78
Mengulang semuanya.
79
Canggung.
80
Mendengarkan Kisah...
81
Perlahan....
82
Hiburan.
83
Berlalu....
84
Kembali Ke Korea.
85
Pelukan Hangat.
86
Mulai Bekerja lagi.
87
Kekonyolan..
88
Menjalin Cinta.
89
Kagol
90
Nani Yumna dan sahabatnya.
91
Rekayasa.
92
Gu
93
Keihklasan Dan Ketabahan.
94
Ending.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!