Lelaki Bayaranku
Sebut saja Miss Perfect. Mereka kerap menyebutku dengan sebutan Miss Perfect, sedangkan nama asliku adalah Alexa, bagi mereka aku nyaris sempurna. Selain aku cantik, pintar dan tajir, aku juga sangat aktif dalam ber organisasi. Sayangnya dengan julukan Miss Perfect yang aku sandang, hampir tidak ada seorangpun lelaki yang berani menyatakan cinta padaku, sehingga sampai sekarang, hingga lulus kuliah aku tetap single.
Situasi terparahnya saat aku wisuda aku bukan nya di dampingi oleh seorang lelaki sebayaku, tapi aku malah di dampingi oleh Mang Dadang. Mang Dadang merupakan sopir setia keluargaku yang sudah mengabdi hampir sebanyak usiaku sekarang, yaitu 20 tahun. Ya.... aku lulus Cumlaude dengan nilai tertinggi jurusan Seni Budaya disebuah Universitas Swasta yang ternama di kota ini.
Lalu dimana orang tuaku? Mom dan Dad adalah manusia super sibuk, yang jangankan bertemu mereka, kabar dari merekapun bahkan aku kerap tidak tahu dimana keberadaan nya. Sebagai anak tunggal, aku sering kesepian. Tapi, aku sudah terbiasa sih sendiri sejak kecil, tinggal dirumah yang besar, mewah dan ditemani beberapa penjaga rumah, pembantu dan seorang supir pribadi.
Wisuda selesai digelar, banyak yang datang melihat ku wisuda tapi tak satupun dari mereka sosok yang spesial bagi ku. Tidak sahabat, tidak kekasih, hanya teman. Dan mungkin kedekatan mereka padakupun tidak lain karena mereka membutuhkanku. lebih tepatnya membutuhkan uang dan kejeniusanku. Yah tidak salah mereka juga sih, karena memang aku yang membangun tembok agar tidak ada yang bisa memasuki hatiku, karena aku selalu ingin sendiri dengan pikiran dan imajinasi-imajinasiku.
Aku kuliah Jurusan Seni Budaya, aku adalah lulusan nilai tertinggi di angkatanku. karena aku populer sebagai Miss Perfect makanya banyak yang datang. mereka sering menyapaku dengan senyuman manis, tapi aku tau senyuman itu palsu, dan aku lelah berada ditengah tengah kepalsuan itu. Lalu, akupun berlalu pulang tanpa melakukan sesi foto dengan mereka.
Aku tidak peduli dengan pikiran mereka tentangku, aku terus berjalan menjauh dari kerumunan dan memasuki mobil yang sudah berada di gerbang kampus. "Akhirnya sampai" gumamku dalam lelah.
"Apa non? " tanya Mang Dadang.
"Nggak ada apa-apa Mang" jawabku sopan. Lalu aku turun dan langsung menuju kamarku yang sudah seperti hidupku. Karena, aku selalu menghabiskan waktu dikamar dengan cat lukis dan kanvas ku.
Lalu telpon genggamku berbunyi, tertera nama Dad dilayarnya.
"Ya Dad" ucapku.
"Honey Congrulation ya!"
"Kamu mau apa sayang.... ? seperti biasa jika kamu mau sesuatu kamu tinggal pilih dan bawa pulang, atau biar diantar langsung oleh yang punya toko, yang pasti Daddy ingin anak Daddy memilih kado wisudanya yang paling mahal dan menarik, dan jangan lupa minta orang toko nya membuatkan kartu ucapan selamat wisudanya from Daddy, ya sayang!" Daddy bicara begitu sangat bangganya.
Dan aku hanya menjawab. "Ok Dad, thankyu" ucapku. Lalu aku mematikan sambungan telpon dari Daddy.
Lima menit kemudian ponselku berbunyi lagi. Dan tentu saja aku tau itu telpon dari siapa, siapa lagi kalau bukan Dari Mommy. Dan ternyata benar, dilayar ponselku tertera Mom memanggil.
"Hm..., Ya Mom" ucapku datar.
"Selamat Wisuda ya Sayang, Maaf Mommy telat menghubungimu Sayang, tadi Mommy Sedang bersama klien."
Mommy berusaha menjelaskan situasinya dan aku sudah tau itu karena alasan itu selalu dipakai oleh Mommy setiap telat dalam hal apapun untuk Ku.
"OK Mom gak Papa, tadi aku dah ditemanin Mang Dadang kok pas wisuda. Jadi....., Mom dan Dad tenang saja, aku ngak sendirian kok" ucapku Santai.
Lalu ponsel ku kumatikan, agar tidak Ada lagi yang menghubungiku. Karena Mom dan Dad juga sudah menghubungiku Hari ini. Jadi...., kupastikan mereka pasti tidak akan menghubungi ku lagi hari ini. Rasanya Lelah dan mengantuk, kurebahkan tubuhku dikasur yang empuk dan kupejamkan mataku, hingga tanpa sadar aku tertidur karena Lelah.
Dua tahun Sudah berlalu, aku sekarang sudah bukan seorang Mahasiswi lagi, aku sudah menjadi seorang Desainer ternama. Usahaku sangat sukses, Ya gimana nggak sukses??? selain Desain ku yang memang sangat bagus dan trend, aku juga mempunyai pelanggan-pelanggan berkelas. Mereka kudapatkan bukan hanya karena jiwa marketing ku yang hebat saja. Tapi, memang karena mereka sebagian besar adalah klien-klien dari Bisnis orang tua ku. Sekeras apapun aku berusaha lepas dari nama besar mereka, tetap saja tidak akan bisa. Termasuk Butik yang aku buka dengan tabungan dan hasil upah desain ku yang aku kumpulkan selama ini, tetap Saja dianggap modal dari harta orang tuaku.
"Alexa," terdengar seseorang menyapaku dari belakang, lalu aku menghentikan langkahku dan menoleh kebelakang pelan.
Aku tidak mengenali nya, mungkin karena terlalu jauh dan masih terlihat samar, tapi aku yakin dia seorang wanita yang hampir seusia Mommy. Setelah dekat kulihat wanita itu tersenyum sangat manis dan dia hampir mirip dengan Mommy.
"Hai Al" sapa wanita itu dan kemudian memeluk ku erat. "apa kabarmu Sayang? kamu lupa dengan bibi mu? " wanita itu kemudian memegang kedua tanganku dan menatap wajahku lebih lekat.
"Maaf aku lupa, boleh tau anda siapa? " tanyaku sambil mengangkat sebelah alis mataku.
"Ya sayang..., bibi maklum kok kamu sudah lupa dengan bibi, karena bibi sudah lama sekali tidak ke kota" jelas wanita itu.
"Ini bibi Sandra, adik sepupu Mommy mu Sayang" jawab wanita itu. Oh iya aku ingat dia memang bibi ku, saudara sepupu Mommy yang bungsu, dia memang cantik dan hampir mirip Mommy, aku lupa karena sudah hampir sepuluh tahun aku tidak bertemu dengannya.
"Bibi tau dari mana aku disini?" tanyaku.
Kebetulan aku saat ini sedang berada di parkiran butik miikku, aneh saja kalau tiba-tiba dia sudah berada disini.
"Bibi tau dari Mommy mu sayang, memang Mommy gak cerita kalau bibi akan kesini? " tanya Bibiku. Aku lalu menggeleng, seperti biasa Mommy pasti lupa, mana ada hal yang bersangkutan denganku yang Mommy ingat.
Lalu aku mengajak bibi masuk ke butik ku, disana terpampang jelas ALEXA BOUTIQUE, aku pemilik Butik ini dan aku memiliki empat orang pegawai, dua orang juru jahit dan dua orang pramuniaga. Usahaku baru berjalan dua tahun. gedung butik ini milikku sendiri, walaupun baru berjalan dua tahun tapi sudah sangat ramai.
Daddy meminta aku untuk meneruskan usaha kontraktor dan property nya, Mommy juga memintaku untuk melanjutkan bisnis tanaman hias nya. Maka Karena aku anak tunggal, aku pun lebih memilih sesuai hobi ku dari kecil. Melukis dan mewarnai serta mendesain berbagai pakaian sudah terbiasa aku lalukan dari dulu. Mungkin karena kedua orang tua ku memiliki jiwa seni makanya aku memiliki jiwa seni yang tinggi juga.
Hai..... semua
Mohon bantu ya cerita baru Author ni
semoga sukak ya
Lama sudah tidak muncul karena beberapa problem, semoga kali ini Author bisa fokus lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Anonymous
Baru mulai baca malahan,semoga bagus
2023-05-12
0
Dwi Winarni Wina
mampir thor,,,,, saya suka jalan ceritanya tetep semangat ya 💪💪💪💪💪n sukses sll thor
2023-03-24
0
Baby_Miracles
ceritanya bagus kok. Aku dah kirim 3 iklan ya?
2022-10-21
1