Ini hari pertama ku di Indonesia, tapi begitu sampai di Indonesia aku bukannya liburan malah disuruh Daddy daftar kuliah di kampus Swasta yang katanya sangat bergengsi dan menghasilkan orang-orang hebat pada bidang seni. Padahal kuliah di swasta gaharus buru-buru juga kali daftarnya apalagi aku sudah hampir enam tahun tidak menginjakkan kaki di Indonesia, benar-benar rindu dengan alamnya yang Indah.
"Morning Mom, morning Dad" sapaku sambil mencium kedua pipi Mommy . "Morning tampan Mommy, kamu udah istirahat kan sayang? udah mandi juga kan, karena kamu gaboleh malas disini sayang, nanti Daddy kamu marah besar" ucap mommy dengan gaya bicara sedikit lidah blasteran nya... karena Mommy adalah asli Belanda, sedangkan Daddy memang asli Indonesia. Mom dan Dad menikah karena perjodohan tapi mereka tetap bisa mesra, karena Dad lelaki yang penyayang walaupun dia mempunyai usaha dunia malam yang identik dengan kekerasan. Tapi, Dad disisi keluarga sangat baik dan penyayang.
Aku anak kedua dari dua bersaudara, saudara lelakiku sudah menikah dan tinggal di Amsterdam. sehingga Daddy meminta aku untuk tinggal di Indonesia, aku setuju dengan syarat aku tidak dilarang dengan hobiku. Malahan Daddy seperti nya sangat mendukung hobiku. Daddy bilang, hiduplah sesuai keinginan hatimu agar tidak ada keterpaksaan dalam hidupmu. Tapi jalani dan tempuh dengan keringat sendiri, ucapnya. Aku suka musik dan aku suka motor, maka aku jalani hidupku itu. aku tidak merengek meminta uang saku pada Mom dan Dad, aku menghasilkan dari suara dan bakat montir motorku.
Selesai sarapan aku langsung berpamitan dengan Mom dan Dad, "Mom... Dad..., Agung berangkat dulu ya" pamitku. "kamu kekampus pagi ini sayang? " tanya Mommy. "Iya Mom, tapi aku kerumah Heru dulu. aku pengen ditemanin dia daftar disana " jelasku pada Mom and Dad. "Ok nak, kabari kami bagaimana kelanjutannya ya. Oya jangan lupa habis dari kampus mampir ke club, bantuin Daddy ngurus tukang bikin masalah disana, ada beberapa anggota Daddy yang suka seenaknya disana, nah kalau ada kamu mereka nggak akan berani." ucap Dady. "Ya, aku anak Taekwondo, dari kecil aku selalu mendapat peringkat pertama. keahlian ku sangat dikenal oleh anggota keluarga termasuk oleh karyawan Daddy, jadi mereka pasti takut berurusan dengan ku.
"Siap bos" ucapku. lalu aku pun langsung meluncur ke rumah Heru. Heru adalah teman sepermainan ku sewaktu masih kecil, rumah nya hanya beberapa blok dari rumahku. Dia satu-satu nya teman yang masih selalu komunikasi denganku walaupun aku sudah tidak tinggal di Indonesia lagi. Daddy bilang pendidikan dasar Di luar negeri sangat bagus, sehingga enam tahun yang lalu aku dipindahkan sekolah keluar negeri dengan tujuan cepat menyelesaikan pendidikan. Lalu di usia tujuh belas tahun sudah bisa memasuki kampus, ternyata benar, usiaku baru tujuh belas tahun, temanku Heru masih duduk dibangku SMA kelas dua, sedangkan aku sudah bisa mendaftar ke Perguruan Tinggi, sebegitu majunya pendidikan diluar sana.
"Hai Bro..., apakabar?" ucapku sambil memeluk nya , Heru malah termenung dan aku langsung mengusili dia dengan kebiasaan kami waktu kecil, soalto dengan menyebut nama orang tua teman terdekat kita. "Kampret, ternyata benar ini loe bro? " ucapnya tidak percaya lalu langsung meluk. "ihhhh apaan sih, loe pikir gue doyan cowok? " ucapku sambil mendorong tubuhnya hingga dia terjatuh dan dia langsung melakukan soalto seperti itu juga dengan menyebut nama bokap ku. Lalu kami kembali berpelukan.
"Gua gak percaya ini loe bro" ucap Heru. "Emang ada yang aneh?, bukannya kita sering chat dan VC juga, terus kaget loe dimana?" Tanyaku padanya heran. "Sumpah... loe jauh lebih keren aslinya, rambut panjang sebahu dikuncir kek gini bikin loe makin kece tau gak?" ucap Heru terkagum. "Ah biasa saja" ucapku santai. "Dah ah temanin gue ke kampus Seni yang gue bilang kemaren di telpon, katanya ada abang lu disana satpam? " ucapku sambil menarik lengannya untuk naik ke motor. Karena sepertinya dia masih tak percaya kalau aku benar-benar sudah dihadapannya sekarang.
Lalu kami berdua melaju dengan motor CBR hitam miliku yang sudah disiapin Daddy sebagai kendaraan ku untuk keseharian, Mommy ingin membelikan mobil, tapi Daddy tau aku tidak akan suka, maka Daddy lebih memilih membelikanku motor. Jangan pikir Daddy ku sangat baik, serius ini motor aku dapat dengan dipotongnya jajan harianku, tambah lagi aku harus bantuin Daddy di Club sampai aku bisa lunasin itu motor ke Daddy. Hufttt... Daddy memang tajir, tapi aku dan saudara lelakiku, sudah dibiasakan mandiri sejak kecil.
Sesampai dikampus aku dan Heru langsung mendaftar ke ruang administrasi disanaa hampir semua mata melihat ke arahku, yah aku memang sangat populer sejak di bangku sekolah diluar negeri dulu, gak nyangka aja, sampai di Indonesia pun banyak yang melirik. Hahaha sedikit rasa bangga, tapi aku memang dasarnya dingin jadi aku tidak pernah menanggapi mereka yang mencoba mendekatiku. Sampai akhirnya aku berpapasan dengan seorang gadis yang sangat cantik. Bahkan setelah gadis itu berlalu aku tetap memandangnya ke belakang, sepertinya dia tidak melihatku, karena saat berpapasan denganku, gadis itu sedang mengacak isi dalam tas nya seakan sedang mengambil sesuatu.
"Hai miss perfek" terdengar seseorang memanggil gadis itu, lalu gadis itu menoleh kedepan kearah orang yang memanggilnya, sepertinya yang memanggilnya adalah seorang dosen, gadis itu lalu tersenyum dan berlari kecil ke arah dosen tersebut. mereka berbicara dan aku hanya bisa memperhatikan dari jauh. Lalu tiba-tiba Heru datang bersama abangnya, tadi aku meninggalkan mereka di pos satpam karena aku harus mengisi formulir di salah satu ruang kelas ini.
"Hai bengong napa loe? liat apa sih? ", tanya Heru sambil melihat kemana arah pandanganku. "Wow... apaan tu? cantik banget" teriak Heru dengan nada tinggi. Aku langsung cepat-cepat menutup mulut bocornya dengan tanganku. "Istt... jangan malu-malu in napa? " bisikku. " Tapi.. tapi itu cewek cakep banget, gilak kayak... ", kembali mulutnya aku sumpal pake tangan. "Seperti Bidadari.., Bidadari Kampus", lanjutku tersenyum.
"Oh dia?" tiba-tiba mas Anton, abang nya Heru buka suara. " itu namanya Alexa, dia gadis paling cantik dan pintar dikampus ini, gak usah mimpi untuk dekati dia, karena dia terkenal dingin. Walaupun dia selalu tersenyum saat disapa, percayalah, senyumnya itu palsu. Selain pintar dan cantik dia juga anak orang berduit, jadi tidak ada satupun yang berani mendekatkan diri dengannya. karena prestasinya diatas rata-rata."
"Dia seolah wanita sempurna, hingga semua merasa tidak pantas berada dekat dengannya. Dan gadis itu juga seakan menutup diri dengan yang lain. dia ikut banyak organisasi tapi hanya sebatas itu, diluar forum, dia kembali menjadi dingin. Seakan tidak tersentuh." tegas mas anton.
Tiba-tiba aku terdiam dan merasa pupus harapan, bagaimana mungkin aku bisa mendekatinya, jelas-jelas gadis itu terlihat sempurna. Namun, diam-diam saat aku sudah kuliah, aku mulai mengikutinya, tapi malang sekali nasibku. ternyata dia sudah wisuda. miss perfek itu Cumluade, jadi dia wisuda setahun lebih awal. Dan pupus sudah harapanku. maklum usiaku baru tujuh belas tahun, bagiku berjuang untuk wanita dewasa saat usia ini, itu sangat tidak mungkin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Indra Fatiria
cerita yg menarik
2024-04-24
0
Musniwati Elikibasmahulette
ayo jejar, si alexa, jangan menyerah
cinta tidak mengenal usia, bro
2022-06-21
0