Akhirnya aku memberanikan diri untuk masuk ketempat ini. Dengan perasaan yang bercampur aduk, antara rasa takut dan rasa sedih yang sudah tidak sanggup aku tahan lagi, aku melangkah dengan congkaknya. Aku tidak tau apakah ada yang memperhatikan ku memasuki ruangan itu atau tidak. Yang jelas aku berjalan lurus menatap kedepan tanpa menoleh kekiri atau kekanan menuju meja bartender.
Sesampai didepan meja aku meminta segelas wine yang aku tau memang ber alkohol ringan.
Segelas wine berada ditanganku, lalu aku tetap hanya memutar-mutar gelas itu, Masih ada rasa takut untuk meminumnya. Jadi, akupun hanya duduk memegangi gelas itu dengan pikiran yang jauh melayang. Masih teringat jelas oleh ku, kapan terakhir aku makan bersama dengan kedua orang tuaku. Bagaimana tidak kesibukan mereka yang aku rasa seorang anak presiden pun pasti masih bisa berjumpa dengan anaknya. Sedangkan aku, aku tidak pernah tau kapan bisa bertemu dengan mereka. Baik Mom dan Dad seakan tidak menganggap aku ada.
"Bibi rasa kamu kesepian nak, percayalah...., kamu butuh seseorang untuk menemanimu" ucap bibi padaku saat makan siang tadi.
"Nggak kok bi, aku nggak pernah sendirian bi. Buktinya di Butik ada pegawai ku, dirumah ada pembantu dan penjagaku. Aku nggak pernah sendiri bi, dan aku juga mempunyai beberapa teman di sosial media" ucapku membela diri. Tapi, bibi seakan tidak puas dengan pembelaan diriku. Bibi mengatakan aku butuh seorang pendamping. Semua percakapam kami tadi terngiang ngiang olehku.
Sekarang bibi nginap dirumah ku, karena Mommy bilang dia akan pulang besok pagi, jadi bibi diminta Mommy menunggu sampai besok pagi. Aku tidak tau ada kepentingan apa bibi kekota, yang jelas aku hanya tidak nyaman saat ada bibi, karena bibi terlihat sebagai sosok ibu yang sangat baik terhadap anaknya, sehingga aku merasa iri dengan putranya.
Rasanya air mataku kembali menetes karena rindu Mommy, lalu aku memutuskan untuk ketoilet sebentar. Minuman ku, kubiarkan dan aku berlalu ke kamar mandi untuk cuci muka dan memasang kembali bedak dan lipstik baru lagi.
"Aw... " tas jinjing tanganku terjatuh, aku menabrak seseorang, ternyata dia seorang wanita yang tengah mabuk dan dibimbing jalannya oleh seorang pemuda. Pemuda itu terlihat sangat tampan, tinggi dan perawakan dingin .
"Maaf jalan anda terhalang oleh teman saya" ucapnya. Lalu dia memungut tas ku yang terjatuh dilantai dan mengembalikannya. Saat itu tidak sengaja tanganku tersentuh jemarinya yang hangat. Lalu, siwanita tadi marah-marah tidak karuan.
"Hai pelacur, beraninya kamu menyentuh lelakiku, kau tau tidak...? malam ini dia adalah milikku, aku sudah bayar mahal untuk kehangatan nya malam ini. jadi jangan coba-coba mencuri lelakiku." Perempuan itu tetap mengoceh sambil tubuhnya sempoyongan.
"Maaf mbak, saya permisi, si lelaki berlalu sambil menggiring perempuan tadi berjalan, perempuan tadi benar-benar tidak sopan. pakaiannnya sangat minim, belahan dadanya terlihat dengan jelas, rok nya hampir memperlihatkan bagian pahanya paling atas, dan setelah aku melewati, aku menoleh kembali kearah belakang, terlihat jelas bagian punggungnya tidak ada kain yang menutupi, hanya tali-tali kecil yang bersilang sampai pinggangnya. Bagiku dia terlihat seakan tidak mengenakan pakaian.
Sesampai dimeja tempat aku duduk tadi, aku baru sadar ternyata bukan hanya wanita tadi yang terlihat tidak sopan. hampir semua perempuan disini memakai jenis pakaian yang sama, bahkan ada yang memakai celana dan baju yang dalam. Tapi, dari ujung pakaian semua transparan kecuali menutupi bagian-bagian vitalnya saja. "huff..." sebenarnya bukan mereka yang salah kostum. Tapi aku yang salah kostum kurasa.
Tanpa sadar karena haus aku langsung meminum wine yang ada didepanku tadi, tiba-tiba kepalaku terasa pusing. Aku tidak tau kenapa aku bisa pusing. yang jelas semua kelihatan samar. Lalu tiba-tiba seseorang memegang tanganku dan mulai merangkul pinggangku.
"Ini mainan baru malam ini bos" ucap seseorang didepanku.
Aku tidak tau siapa itu, wajahnya samar dan kepalaku sakit. Si pria disampingku hanya berkata "seperti biasa, nanti aku transfer setelah mendapatkan bayaranku" ucapnya.
Seseorang menggiringku jalan menuju kearah yang aku tidak tau, lalu aku melihat aku seakan berada didepan pintu kamar. Dan aku merasa aku dalam masalah besar, setelah itu aku memukul-mukul pria itu dengan tas jinjingku dan berteriak.
"Lepaskan aku, siapa kamu? dan kenapa kamu membawa aku kesini"
Lalu tiba-tiba lelaki itu menampar ku, dan berkata "kamu barang baru, kamu cantik, dan tidak akan kubiarkan ada yang keluar dalam keadaan perawan dari sini!" ucapnya lantang hingga memekakkan telingaku.
Seketika aku menangis dan histeris, aku masih setengah sadar. Lalu tiba-tiba kami sudah berada dalam kamar dan saat si lelaki mau menutup pintu kamar, seseorang membuka paksa dan memukul lelaki yang membawaku dengan paksa tadi. Aku tidak tau apalagi yang terjadi, yang jelas aku terduduk diatas ranjang dan semakin pusing, dan kurasa aku pingsan.
"Hm.... , kepala ku terasa pusing, aku membuka mata dan ternyata aku sedang berada diatas ranjang, kutatapi langit-langit kamar itu tapi aku merasa asing, lalu aku mengucek mataku dan melihat kesisi kiriku.
"Astaga... siapa dia? " aku lalu duduk dan menyandarkan tubuhku kedinding sofa. Ada apa ini? apa yang terjadi? . Aku lalu berdiri dan ternyata bajuku berserakan dilantai, aku meraba tubuhku sendiri, ternyata aku tidak menggunakan selembarpun kain ditubuhku. Dan lelaki itu juga terlihat polos tanpa pakaian, hanya bagian vitalnya tertutup sedikit selimut tebal.
Aku tidak tau apa yang terjadi semalam, tapi aku dirundung ketakukan. aku lalu mengenakan semua pakaianku dan bersiap meninggalkan kamar tersebut. Tapi, sebelum pergi. Aku mengeluarkan selembar cek kosong dan selembar kertas berisikan tulisan, tulis nomimalmu dan bungkam apapun yang terjadi semalam. Lalu tanpa basa basi aku kabur dari kamar itu dengan sejuta tanda tanya dalam hatiku.
Siapa dia? lelaki itu terlihat sangat tampan, tapi kenapa aku bisa ada diranjang dalam keadaan tanpa sehelai benangpun disisinya, apa yang terjdi denganku semalam. Dan aku hanya memesan wine, tidak seharusnya aku bisa hilang kesadaran seperti semalam. Tidak ini pasti ada yang tidak beres. Apakah ini ulah saingan bisnis daddy? karena daddy lumayan banyak musuh karena daddy kerap memenangkan tender besar dalam proyek pembangunan tata kota baik dalam dan luar negeri.
Akhirnya aku sampai dirumah, sepanjang perjalannan otakku berpikir keras.
"Mang cuci mobilnya ya" ucapku begitu melihat Mang Dadang.
"Iya non" jawab Mang Dadang. "Non... itu, hm.... itu didalam ada Nyonya dan Tuan." Mereka nungguin non dari tadi." jelas Mang Dadang padaku.
"Hah...? benarkah? tumben mereka barengan ada dirumah?" ucapku mencemooh omongan yang disampaikan Mang Dadang.
Lalu aku memasuki ruang keluarga. Ternyata benar ada Mommy dan Daddy.
"Hai Mom, hai Dad, sapaku sambil mencium pipi mereka secara bergantian. Tumben Mommy dan Daddy barengan ada dirumah?" tanyaku sambil tersenyum tipis.
"Hai sayang Dady dan Mommy ada keperluan untuk membahas sesuatu dengan kamu. Makanya, kami berdua langsung pulang kerumah dan baru sampai subuh tadi." jelas Mommy padaku.
"Kamu dari Mana saja?" pertanyaan Daddy membuat jantungku serasa mau copot.
"kenapa Daddy tiba-tiba bertanya? apa Daddy tau sesuatu? haruskah aku ceritakan soal lelaki misterius itu?" gumamku dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Dwi Winarni Wina
siapakah lelaki misterius itu,,,alexa dijebak kali....
2023-03-24
0
Thata Chan
sueee jadi ga anu lagi dia🤣🤣🤣
2022-06-19
0
Ami batam
lelaki misterius
2022-06-12
0