Sebulan telah berlalu, hubungan Naina dan Reyza juga nampak nya sudah mulai membaik meski masih sama sama memendam luka. Namun diantara mereka tidak ada lagi pertengkaran maupun adu mulut.
Reyza dan Naina juga terkadang terlihat bersama saat pergi kerja maupun pulang kerja. Begitu juga dikampus mereka sesekali berkumpul bersama Clarissa dan juga Dion yang kini telah resmi menjadi sepasang kekasih.
Dua sejoli itu kini tengah menjadi perbincangan hangat dikampus mereka sehingga Naina dan juga Reyza yang merupakan sahabat mereka pun ikut terlibat. Kemanapun Dion dan Clarissa berada pasti ada Naina dan juga Reyza, hubungan mereka sudah terjalin sangat baik sekarang berkat usaha Dion dan juga Clarissa yang memang sengaja mendekatkan mereka.
Saat ini jam kuliah mereka telah selesai, Dion dan juga Clarissa mengajak Naina dan juga Reyza untuk makan disebuah restauran mewah milik keluarga Dion.
Mereka tengah berbincang bincang sembari sesekali saling bercanda.
"apa gak berlebihan ya kita makan disini? " bisik Naina ditelinga Clarissa
"gak papa, sesekali, kak Dion traktir. Ya kan sayang! " ucap Clarissa menatap wajah kekasih nya yang duduk disebelah Reyza
"iya Nai, tenang aja deh, liat noh Reza aja santai aja dia" kata Dion sambil menunjuk Reyza yang nampak nya memang santai santai saja.
"ck, kalo kak Reza mah memang selalu santai dia" kata Naina melengos
"ya sesekali Nai, ditraktir direstauran mahal. Kapan lagi coba" ucap Reyza yang menggoda Dion
"iya iya, lo mah gitu, seneng nya yang gratisan" ejek Dion yang membuat mereka terkekeh
Hingga tawa mereka terhenti saat seorang pria yang terlihat sudah sepuh menghampiri mereka.
"loh ini bukan nya tuan muda Askara ya, apa kabar tuan? " tanya bapak itu
Sontak saja itu membuat Dion, Clarissa dan juga Naina bingung dan saling pandang, sementara Reyza gugup dan salah tingkah
"em maaf pak, siapa yang bapak maksud tuan muda askara ya, disini tidak ada yang bernama askara pak, saya gladion dan ini teman teman saya" ungkap Dion menjelaskan pada pria itu
"ya saya juga tau kamu anak pemilik gladion group, dan yang ini adalah tuan muda askara kan, mata saya tidak mungkin salah memandang" kata bapak itu lagi
"em, anu pak. Bapak pasti salah orang. Nama saya Reza bukan Askara pak" kata Reyza sedikit terbata karena berusaha menutupi kegugupan nya
"gak mungkin mata saya salah lihat tuan, ah tuan ini pakai bohong segala" kata bapak itu terkekeh membuat Reyza menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal
Mampus gue. Batin Reyza
"iya pak, mungkin bapak salah orang. Lagian darimana bapak bisa tau wajah tuan muda askara, selama ini kan tidak ada yang mengetahui nya karena memang identitas mereka ditutupi" ucap Dion curiga
"saya pernah bekerja dirumah utama keluarga askara tuan, saya senior disana, meskipun jarang bertemu dengan tuan muda askara karena dia sekolah diluar negeri tapi saya yakin saya tak salah melihat orang. Ayolah tuan jangan bercanda, " kata bapak itu lagi
"emm maaf pak, mungkin bapak memang salah orang, saya bersekolah dikampus ini dan saya dari kampung, bagaimana mungkin saya bisa sekolah diluar negeri" jawab Reyza berusaha meyakinkan
"iya pak, lihat saja penampilan nya tidak mungkin kan tuan muda askara begini, ada ada saja bapak ini" kata Dion terkekeh
"apa iya ya, tapi aden ini mirip sekali dengan tuan muda askara" ucap bapak itu lagi
"ah atau jangan jangan bapak yang berbohong pernah bekerja dirumah utama keluarga askara kan?, setau saya tidak ada yang bisa keluar masuk dengan mudah dirumah itu" kata Dion menatap curiga
"saya memang pernah bekerja disana tuan, karena umur saya sudah sepuh saya digantikan oleh anak saya," ungkap bapak itu menjelaskan
"kalau begitu coba ceritakan bagaimana keadaan rumah utama keluarga itu jika memang benar bapak pernah bekerja disana" tutur Dion
"tuan muda gladion kan seharus nya sudah tau peraturan nya, bahwa siapapun tidak boleh membocorkan bagaimana keadaan dirumah itu. Kami para pelayan yang bekerja disana sudah disumpah untuk tidak membocorkan apapun mengenai rumah itu beserta isi nya" ungkap bapak itu yang membuat Dion angguk angguk dan Reyza hanya bisa terdiam
"ayolah pak ceritakan sedikit saja" kata Dion memohon
"tidak akan. Yasudah saya permisi dulu tuan, tuan muda" kata bapak itu yang langsung meninggalkan Dion dan teman teman nya
Aman. Batin Reyza
"aneh sekali bapak itu. Bisa bisa nya dia nganggep Reza tuan muda askara, gue yang udah tampan menawan begini tidak dilihat nya" sewot Dion menggerutu, dan tentu saja itu membuat teman teman nya tertawa geli
"hahha, udah deh sayang, mungkin wajah kak Reza mirip dengan tuan muda Askara" kata Clarissa
"mungkin ya, eh yank, orang tua kamu kan deket sama keluarga askara, apa kamu gak pernah gitu main kerumah nya atau melihat anak nya? " tanya Dion kepo sedangkan Naina dan Reyza hanya bisa diam dan saling pandang
"mereka deket, tapi aku gak pernah diajak main kerumah utama, orang tua aku aja palingan cuma setahun sekali kerumah utama keluarga askara, dan anak nya juga gak ada yang tau gimana wajah nya, karena ya sama kayak yang bapak itu tadi bilang, anak nya kuliah diluar negeri, " ungkap Clarissa
"tapi denger denger anak nya ada dua kan ya? " tanya Dion lagi
"iya sih, tapi kabar nya anak tertua mereka udah meninggal karena kecelakaan, dan gak ada yang tau juga tentang kabar itu" kata Clarissa santai, namun berbeda dengan Reyza yang wajah nya kini berubah menjadi sendu
"kok bisa gak ada yang tau ya, padahal mereka orang besar dinegara ini" gumam Dion
"kalau kata orang tua ku sih karena mereka memang gak ingin berita anak mereka viral, lagian dari dulu keluarga askara selalu mempublikasikan penerus mereka jika sudah cukup umur untuk menjabat sebagai ahli waris kan" ucap Clarissa dan Dion mengangguk anggukan kepala nya
Dion menatap Naina dan juga Reyza yang hanya diam sedari tadi.
"hei, kalian kenapa diem aja? " tanya Dion heran
"kami gak tau apa yang kakak ceritain" kata Naina nyengir
"dan lo kenapa muka lo jadi suram gitu? " tanya Dion lagi
"sedih gue, denger pembicaraan orang orang kaya, kami ini apalah cuma butiran debu yang gak tau apa apa " lirih Reyza menutupi kesedihan nya
"hahahah, sory sory, lo harus tau za, keluarga askara itu orang nomor satu dinegara ini, gue aja penasaran banget kayak apa rupa anak nya, " ucap Dion terkekeh
"yang jelas lebih ganteng dari elo kan" kata Reyza pula
"em kayak nya sih iya, kehidupan nya aja lebih wah dia, " jawab Dion pula
"emang kayak gimana kehidupan nya? , sama sama makan nasi kan? " tanya Naina pula
"ya , makan nasi dari emas" jawab Dion terkekeh
"sayang" kata Clarissa sebal
"ya memang bener lo yang, dari berita yang pernah ku dengar semua barang barang mereka itu terbuat dari emas dan perak. Bayangin coba seberapa kaya nya mereka. Raja nya sultan" kata Dion kagum
"woah benarkah, pengen deh ngeliat" kata Naina pula
"takut silau Nai haha" kekeh Clarissa
"aku bisa punya cincin emas aja udah seneng banget, nah itu punya sendok dari emas. Wah gak ngebayangin aku, pasti enak banget jadi mereka ya" kata Naina dengan mata berbinar
"gak juga lah, enak juga kayak gini, tenang" sahut Reyza yang membuat semua teman teman nya memandang aneh kearah nya
"maksud lo? " tanya Dion mengernyitkan dahi nya
"em, maksud gue, ya enak kayak kita ini, kemana mana bebas, gak kayak yang lo bilang tadi mereka nutupin identitas mereka sampek cukup umur kan" jelas Reyza terbata bata
Dion pun mengangguk mengiyakan
"ya juga ya, tapi pengen aja gitu kan biar gak diremehin orang lagi kak" kata Naina pula
"ya maka nya usaha, kalau niat pasti bisa" jawab Reyza
Dion dan Clarissa saling menatap dan tersenyum.
Mereka makan sambil berbincang bincang santai. Hingga tak terasa waktu sudah mulai sore membuat mereka harus kembali ketempat mereka masing masing.
Clarissa pulang bersama Dion sedangkan Naina pulang bersama dengan Reyza.
..
Malam ini Naina dan juga Reyza tengah berada dicafe tempat mereka bekerja.
Naina kini sedang beristirahat duduk didekat jendela cafe. Menatap indah ribuan bintang yang menghiasi langit malam itu.
Ia menghembuskan nafas nya yang terasa sesak.
Berbagai lamunan telah menjalar kekepala nya hingga tak terasa waktu semakin malam. Dia pun mulai lagi untuk bersiap menyanyikan lagu terakhir nya malam ini sebelum pulang.
Lagu yang sangat mewakili hati nya malam ini
Tak pernah terpikir olehku
Tak sedikit pun kubayangkan
Kau akan pergi tinggalkanku sendiri
Begitu sulit kubayangkan
Begitu sakit kurasakan
Kau akan pergi tinggalkanku sendiri
Di bawah batu nisan kini
Kau telah sandarkan
Kasih sayang kamu begitu dalam
Sungguh 'ku tak sanggup ini terjadi
Karena 'ku sangat cinta
Inilah saat terakhirku melihat kamu
Jatuh air mataku menangis pilu
Hanya mampu ucapkan
Selamat jalan, kasih
Satu jam saja 'ku telah bisa
Cintai kamu, kamu, kamu di hatiku
Namun bagiku melupakanmu
Butuh waktuku seumur hidup
Satu jam saja 'ku telah bisa
Sayangi kamu di hatiku
Namun bagiku melupakanmu
Butuh waktuku seumur hidup
Inilah saat terakhirku melihat kamu
Jatuh air mataku menangis pilu
Hanya mampu ucapkan
Selamat jalan kasih.. .
Tepuk tangan pengunjung yang tersisa pun menggema dicafe itu.
Reyza terpaku dan menatap nanar gadis yang menurut nya aneh itu.
"sedih kali kau bawa lagu Nai, sampek mau nanges aku denger nya " ucap Beti saat Naina sudah turun dari atas panggung
"apaan sih mak bet, yauda aku mau siap siap pulang dulu ya, udah malam banget. Bye" ucap Naina meninggalkan Beti yang masih menatap nya.
"anak itu ya galau terus bah" gumam Beti
Naina pun sudah bersiap siap untuk pulang.
Dia sudah duduk diatas motor nya dan melihat Danil yang juga baru keluar dari cafe.
"hati hati bawa motor nya Nai" kata Danil sambil tersenyum manis
"iya pak, mari pak, saya pulang dulu" ucap Naina. Danil pun hanya mengangguk menatap kepergian gadis itu.
..
next
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Tina
seperti nya reyza Ade nya Bima ni
2022-03-11
1
Kaira Caem
jgn"Reyza adalah adik Bima pacar nya Naina yg uda meninggal
2022-03-10
2