Berjuang Bersamamu
Malam itu langit tampak tengah menumpahkan segala beban nya. Hujan deras tengah mengguyur setiap sudut kota yang sudah sangat sepi. Hanya beberapa pengendara mobil yang nampak nya nekad menerobos hujan yang disertai petir itu.
Beberapa orang kelihatan sedang berteduh menunggu hujan mereda. Mereka tampak nya saling merapat disetiap sudut emperan toko toko yang sudah mulai tutup.
Seorang gadis dengan jaket tebal nya sedang berdiri memeluk diri nya sendiri dengan helm masih bertengger diatas kepala nya.
Sesekali dia mengusap usap tangan nya yang menggigil menahan dingin, berharap ada sedikit kehangatan disana.
Dia adalah Naina Sheralia Putri, seorang gadis yang selalu berpenampilan sederhana namun tetap terlihat cantik. Rambut hitam lebat, kulit putih bersih, mata dengan netra hitam yang penuh aura meski tidak memiliki tinggi badan yang terlalu tinggi.
Naina adalah seorang gadis dari desa yang melanjutkan pendidikan nya dikota besar dengan harapan bisa merubah sedikit keadaan hidup nya. Meski terlalu banyak beban yang ditanggung nya setelah tiba dikota, apalagi setelah dia kehilangan seseorang yang begitu berarti dihidup nya.
Saat ini sebagian tubuh nya sudah basah karena terkena hujan, sesekali dia melirik orang orang yang juga seperti nya tengah merasakan dingin dan juga kesal karena hujan tak kunjung berhenti.
Sudah hampir setengah jam lebih dia berdiri diemperan toko itu setelah sebelum nya pulang dari bekerja disalah satu cafe ternama dikota itu .
Sesekali dia melihat keatas dan mengadahkan tangan nya, merasakan rintik hujan yang kian mereda. Nampak orang orang yang bernasib sama dengan nya sudah mulai beranjak meninggalkan tempat itu.
Ia membuang kasar nafas nya, setelah di rasa cukup reda dia pun mulai menjalankan motor nya. Membelah jalanan malam yang sangat dingin hingga menusuk ketulang.
Berpacu dengan kecepatan sedang sesekali ia melirik kearah kanan dan kiri, tampak jalanan sudah sangat sepi. Seperti nya orang orang sudah berada diperaduan mereka masing masing.
Hanya ada bebedapa orang yang masih menepikan diri mereka.
Hingga tak lama motor yang dikendarai nya pun tiba disebuah rumah kontrakan sederhana berdinding papan bewarna hijau.
Dia memakirkan motor nya, kemudian masuk kedalam rumah itu.
Membuka jaket dan langsung masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah dirasa segar dia langsung menghempaskan tubuh lelah nya keatas ranjang yang lumayan membuat nya merasa lebih nyaman.
Mata nya terpejam namun masih enggan untuk tertidur.
Diluar gerimis masih enggan untuk pergi, masih menyisakan dingin dan sepi.
Membuat suasana semakin terasa melow untuk jiwa gadis itu yang masih tengah berjuang menata hati.
"sudah hampir setahun kak, tapi kenapa sakit ini masih sangat terasa. Aku sungguh sangat merindukan mu" isak gadis itu.
Dia memeluk guling kesayangan nya dan menangis menumpahkan segala kerinduan nya pada orang yang sama, orang yang sudah pergi jauh dari kehidupan nya.
Sudah hampir setahun namun bayangan wajah itu masih sering membuat nya menangis jika teringat. Apalagi ketika ia merasa sedih dan sendiri seperti ini.
Naina menangis sesunggukan hingga akhirnya ia terlelap dalam tidur nya.
...
Keesokan pagi nya..
Kring kring....
Terdengar suara alarm yang sudah berdering nyaring sejak setengah jam yang lalu. Namun sang pemilik masih kelihatan enggan untuk membuka mata nya yang terasa masih sangat berat.
Hingga alarm sudah mulai bosan untuk berbunyi barulah si pemilik melihat kearah jam beker kecil itu.
Dilirik nya dengan mata masih setengah terbuka, namun masih belum yakin, dia pun duduk dengan malas ditatap nya lagi jam itu namun seketika mata nya pun langsung terbelalak kaget.
"astagaaa, kenapa bisa gak denger, terlambat kan aku, aaaa" Naina pun menjerit histeris, dia langsung berlari masuk kekamar mandi.
Membasuh muka dan menggosok gigi, lupakan mandi, sudah sangat terlambat fikir nya.
Dengan cepat dia memakai pakaian dan menyisir sedikit rambut nya, memberi sedikit sentuhan lips balm agar tidak terlalu pucat kemudian segera menyambar tas dan langsung meraih kunci motor matic biru kesayangan nya.
Dipacu nya motor itu dengan kecepatan lumayan tinggi. Sudah terlambat 15menit.
Setelah sampai diparkiran dia langsung berlari menuju kelas nya dengan tergesa gesa. Tanpa menghiraukan tatapan heran dan mengejek semua mata yang menatap nya.
Bruukk
"au, aduh. Maaf maaf, aku buru buru" ucap Naina tergesa sambil bangun dari jatuh nya
"ck, kamu ini, kenapa buru buru si nai? . Jatuh kan" kata Sean sambil memandang wajah kacau Naina
"hehe, maaf kak. Aku udah telat. Permisi ya kak. Bye" seru Naina melambaikan tangan nya dan langsung berlari dari hadapan Sean senior nya dikampus
Sean hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan gadis cantik idaman nya itu.
Sesampai nya didepan pintu kelas dia pun langsung mengetuk pintu dengan senyum khas nya. Membuat sang dosen yang mengajar itu mencebikan bibir nya karena kesal.
"kamu terlambat lagi Naina Sheralia. Kamu fikir ini kampus kamu ha, seenak jidat mu saja" kata dosen itu menatap marah Naina yang memang sudah sering terlambat
"hehe, maaf pa maaf. Saya kesiangan, jalanan juga macet tadi. Maaf pak,, janji deh gak lagi" rayu Naina dengan kedua tangan mengatup didepan dada nya
"tidak akan, sana tidur saja kamu diluar" ucap pak Malik nama dosen itu dan langsung memalingkan wajah nya menatap kembali layar laptop nya
"yah pak jangan dong, saya janji deh bakal lakuin apapun yang penting saya bisa ikut ulangan pagi ini. Tolong pak" pinta Naina memohon dengan raut wajah memelas
"alasan aja tu pak, besok juga dibuat lagi, gak tau diri banget" ucap salah satu mahasiswi dengan sombong nya
Naina hanya diam saja mendengar itu.
Dosen itupun tampak berpikir sejenak
"oke, kamu boleh ikut ulangan pagi ini, tapi setelah itu kamu ikut keruangan saya" kata pak Malik datar
Naina pun dapat bernafas lega. Dia langsung duduk dikursi nya dan mengerjakan ulangan nya.
Setengah jam berlalu dan tugas sudah harus dikumpul. Naina pun mengikuti pak malik keruangan nya. Disana dia disuguhkan dengan berbagai tugas pak Malik yang sudah menumpuk. Pak Malik memerintahkan nya untuk memeriksa seluruh laporan mahasiswa baru. Pak Malik tau bahwa Naina adalah seorang siswi yang mempunyai nilai akademik yang cukup bagus sehingga dia bisa masuk keuniversitas ternama ini dengan mendapatkan beasiswa siswi berprestasi. Mengingat universitas ini hanya diisi oleh kalangan elit sekelas anak pejabat dan juga anak para pengusaha pengusaha kaya. Sedangkan orang seperti Naina bisa masuk karena keberuntungan mendapatkan beasiswa.
Karena Naina hanya anak orang desa, penampilan nya sangat sederhana dibandingkan yang lain, jadi dia dikucilkan dari teman teman nya. Hanya ada beberapa orang yang mau berteman dengan nya dan juga satu orang anak pengusaha sukses yang memang tulus ingin berteman dengan nya yang kini merangkap sebagai sahabat satu satu nya dikota itu. Dia adalah Clarissa, teman pertama Naina .
Dia melihat Naina tulus dan apa ada nya tidak seperti anak anak orang kaya yang mau senang nya saja ketika berteman dengan nya. Dengan Naina dia merasa nyaman meski Naina bukan berasal dari keluarga kaya.
Setelah hampir dua jam diruangan itu Naina pun akhir nya bisa bernapas dengan lega. Dia keluar dari ruangan pak Malik dengan wajah kusut karena lelah dan sudah sangat lapar.
"Naina! " panggil Clarissa yang tengah berlari mendapati nya
"hai Cla" sapa Naina lemas
"disuruh ngapain lo tadi sama pak ganteng? " tanya Clarissa sambil menggandeng lengan Naina
"ck, dia mau bunuh aku perlahan kayak nya, masak disuruh meriksa semua tugas mahasiswa baru yang dia ajar, kan telewat. Berasa rontok otak aku ini" ucap Naina mengeluh sembari mengetuk pelan kepala nya
"hahahha, maka nya lo jangan terlambat mulu, marah deh tu kan dosen. Lo sih kayak banyak amat piaraan dirumah, hampir tiap hari terlambat" ungkap Clarissa
"ya gimana, aku kan pulang larut, jadi susah banget mau bangun pagi" keluh Naina lagi
Clarissa pun menatap nya iba, sungguh gadis yang penuh perjuangan batin nya
"ya ya, salut gue sama lo. Yauda yuk kita makan. Gue juga udah laper banget nih" ajak Clarissa
Mereka pun makan dikantin kampus dengan lahap tanpa memperdulikan omongan anak anak kampus yang mulut nya melebihi mulut tetangga fikir Naina.
..
jangan lupa ninggalin jejak ya guys
ini karya amburadul kedua ku
selamat menikmati
😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Tuti Rusnadi
lagi baca Anara..... langsung spill yg ini.....☺️
2023-10-07
1
Mukmini Salasiyanti
gini amburadul nya
yg bagusnya yg gmn, mbak? hihi
2023-09-06
0
🌹Fina Soe🌹
aku kesini thor...habis baca Nara..😁
2023-06-09
2