Keesokan pagi nya Naina sudah bangun dari tidur nya. Namun nampak nya tubuh nya tidak memungkinkan untuk masuk kuliah.
Dia pun kembali membaringkan tubuh nya dan memejamkan mata nya kembali.
Sementara ditempat Reyza, kini dia telah berada dijalan untuk berangkat kuliah. Namun saat sudah menjalankan motor nya entah kenapa fikiran nya teringat akan keadaan Naina.
Dan tanpa dia sadari dia membelokan motor nya kearah rumah kontrakan gadis itu.
Saat tiba didepan rumah itu, tampak rumah Naina masih sepi dan pintu masih tertutup rapat.
Apa dia sudah berangkat. Batin Reyza
Reyza pun memberanikan diri mengetuk pintu itu. Beberapa kali namun tidak ada juga sahutan.
Saat ketukan terakhir terdengar langkah kaki seseorang dari dalam dan membukakan pintu.
Terlihat Naina menampakan diri dengan piama tidur beserta rambut acak acakan nya dan juga wajah nya yang kelihatan sangat pucat.
"nai, wajah mu pucat ..."
Brakk
Belum sempat Reyza menyelesaikan kalimat nya Naina sudah jatuh pingsan didepan Reyza. Beruntung Reyza tanggap dan langsung menangkap tubuh gadis itu dalam dekapan nya. Reyza pun mengangkat Naina dan membaringkan nya diatas kursi panjang yang ada dirumah itu.
"Nai, bangun Nai, " kata Reyza panik sembari menepuk nepuk pelan pipi gadis itu
"oh tuhan, gimana ini, gue harus apa? badan nya panas banget lagi" gumam Reyza panik
"oh Dion, gue suruh dia aja kesini" kata Reyza lagi. Diapun menghubungi Dion agar segera kekontrakan Naina.
Setelah beberapa menit menunggu akhir nya datang lah seseorang namun bukan Dion melainkan Clarissa
"astaga Naina kenapa kak? " tanya Clarissa panik dan langsung berlari masuk melihat Naina yang masih belum sadarkan diri
"gue juga gak tau, gue kesini dia tiba tiba pingsan. Udah ayuk kita bawa kerumah sakit aja. Lo bawa mobil kan? " tanya Reyza sembari mengangkat tubuh Naina
"iya kak, ayo"
Tanpa berfikir apa apa lagi mereka pun langsung pergi kerumah sakit.
Clarissa membawa mobil nya dengan kecepatan tinggi sementara Reyza memangku kepala Naina sambil sesekali mencoba untuk membangunkan nya.
Sesekali Clarissa melirik Reyza dari kaca mobil nya. Nampak wajah khawatir nya saat ini.
Tidak beberapa lama mereka pun tiba dirumah sakit terdekat. Reyza dan Clarissa membawa Naina keruang perawatan dan menunggu disana.
"oh ya, perasaan tadi gue nelpon Dion deh, kenapa lo yang dateng ya? " tanya Reyza yang baru sadar akan kedatangan Clarissa
"ya tadi kak Dion nelpon aku kata nya Naina pingsan dirumah nya, maka nya aku langsung samperin, kebetulan udah dijalan, sedangkan rumah kak Dion kan jauh dari rumah Naina kak" jelas Clarissa
"oh gitu, " kata Reyza manggut manggut
Tak berapa lama tibalah Dion dengan wajah yang juga cemas.
"ada apa, kenapa Naina bisa pingsan? " tanya Dion cepat
Clarissa pun memandang Reyza
"gue juga gak tau, gue tadi pagi dateng kerumah nya, gue liat wajah nya memang udah pucat banget, eh malah tiba tiba pingsan. Makanya gue langsung ngubungi elo" jelas Reyza
"kakak ngapain kerumah Naina pagi pagi? " tanya Clarisaa curiga dan Dion juga angguk angguk tanda merespect perkataan Clarissa
Reyza pun salah tingkah sembari menggaruk kepala nya
"tadi malam dia abis digangguin preman saat pulang kerja, untung gue dateng tepat waktu. Saat gue anterin pulang tu anak lemes banget, jadi tadi pagi gue penasaran sama kondisi nya makanya sebelum berangkat kuliah gue sempetin liat keadaan nya, nah untung gue dateng, kalo gak kan lebih gawat" ungkap Reyza
"lah kenapa gak tadi malam aja kakak bawa dia kerumah sakit? " tanya Clarissa heran
"tau nih, udah tau lemes malah dibiarin" timpal Dion pula
"ck, kalian ini kok jadi nyalahin gue sih. Tu anak gak mau gue bawa periksa. Kata nya dia gak papa. Yauda gue tinggal dong, gak mungkin kan gue nungguin dia, bisa habis gue digebrek warga sekampung" sewot Reyza yang membuat Dion terkekeh
"haha, ya malah bagus sekalian dikawinin" ejek Dion
"sialan lo, " sewot Reyza
"udah udah, makasi ya kak, udah nolongin Naina" ucap Clarissa melerai perdebatan mereka
"iya, santai aja" jawab Reyza singkat
Clarissa dan Dion saling pandang sembari tersenyum penuh arti
Beberapa saat kemudian dokter yang memeriksa Naina pun keluar.
"bagaimana kondisi teman saya dokter? " tanya Clarissa cemas
"tidak ada yang perlu dikhawatirkan, dia cuma kelelahan dan sedikit shock, itu yang membuat nya demam tinggi semalam, jika tidak cepat dibawa mungkin akan bisa lebih parah" jelas dokter itu yang membuat mereka semua mengangguk mengerti
"terima kasih dokter. Apa kami boleh melihat nya? " tanya Clarissa lagi
"boleh, tapi jangan terlalu berisik ya, pasien masih dalam keadaan tidak sadar akibat pengaruh obat nya" kata dokter itu lagi.
Mereka bertiga pun langsung masuk keruangan dimana Naina dirawat.
Nampak gadis itu masih tertidur pulas karena obat bius nya. Wajah nya juga tidak sepucat pagi tadi saat pingsan.
"kakak kakak pergi kuliah aja, biar Naina aku yang jaga" ujar Clarissa menatap Dion dan juga Reyza
"iya za, kita ada ulangan kan satu jam lagi" ucap Dion menatap Reyza yang sedang diam berdiri namun mata nya masih setia pada naina.
"za! "
"za! !!"
"woi za! " seru Dion menepuk pundak Reyza
"apaan sih, ngejutin aja" kata Reyza sambil memegang dada nya yang terkejut
"lo ngeliatin dia sampek segitu nya, gue manggilin dari tadi kali" kekeh Dion
"gak denger gue, " jawab Reyza
"gimana lo mau denger fokus lo ke yang lain. Ayok kita berangkat, bentar lagi ada ulangan" kata Dion mengulang kalimat nya
"oh ya ampun, gue hampir lupa. Yauda yuk. " ajak Reyza pula
"Cla gak papa kan kami tinggal, nanti pulang dari kampus kami kesini lagi" kata Dion memegang lembut pundak Clarissa yang tengah duduk dikursi samping ranjang Naina
"gak papa kok kak" kata Clarissa sambil tersenyum hangat
"udah lah tatap tatapan nya, tadi ngajakin pergi, " kata Reyza dari balik pintu
"sirik amat lu jones" jawab Dion pula
Mereka pun pergi meninggalkan Clarissa dan Naina dirumah sakit.
Reyza berangkat kekampus bersama dengan Dion karena motor nya tertinggal dirumah Naina.
Sesampai nya dikampus fikiran Reyza tidak tenang karena masih teringat dengan keadaan Naina.
Meski sudah ada Clarissa namun perasaan nya masih tetap khawatir dengan keadaan gadis itu.
Kenapa gue jadi kepikiran dia terus ya. Batin Reyza aneh
Petaka membawa hikmah ini. Batin Dion yang sedari tadi memperhatikan tingkah Reyza yang tidak seperti biasa nya.
...
like and coment nya jangan lupa ya guys😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Esti Restianti
mulai ada rasa" nih
2023-01-17
0
Devi Handayani
mantap thor.... lanjuttt👍👍👍
2022-05-09
0