Sudah hampir sebulan Reyza menjadi mahasiswa baru dikampus itu. Hampir sebulan pula dia sudah menjadi teman baik seorang Dion yang ternyata anak kolega bisnis papa nya.
Siang ini Reyza baru tiba dirumah kost nya. Terlihat Putra sedang duduk santai sambil minum kopi dan makan gorengan.
"baru pulang bang? " sapa Putra ramah
"iya ni," sahut Reyza yang langsung duduk disamping Putra
"nih bang, makan gorengan. Mau aku buatin kopi gak? " tawar Putra dengan mulut masih penuh gorengan
"gak deh, gak suka aku, pahit, hidup udah pahit minum nya pahit, makin kelam deh" kata Reyza berkelakar
"haha, kalo minum nya gak dinikmati ya pahit bang, sama juga kayak hidup, walaupun pahit ya harus tetep dinikmati" ucap Putra sok bijak
"haha, ya ya ya, udah besar kamu ya, kalah aku" ungkap Reyza terkekeh
"nih bang abisi aja, aku udah kenyang" tawar Putra menyerahkan sekeresek gorengan yang tinggal beberapa butir lagi
"iya, lumayan gratis. Oh ya kamu gak kerja put? " tanya Reyza sambil mencomot gorengan itu, walaupun belum pernah memakan makanan seperti itu namun setelah dirasa luamayan juga fikir nya, atau karena memang perut nya yang terasa lapar.
"kerja bang, nanti jam empat. " jawab Putra
"emm, ada lowongan kerja gak Put, bosen aku dirumah terus" tanya Reyza
"wah kebetulan, salah satu pramusaji baru aja ngundurin diri mau kawin, kalau abang mau abang bisa kerja dicafe itu, lumayan juga gaji nya, pemandangan nya juga sedep" jawab Putra sambil terkekeh
"pemandangan apa? " tanya Reyza heran
"ya pengunjung nya la bang, soal nya yang dateng banyak muda mudi, bening bening lagi . Aku aja semangat kerja disitu, memang sih susah mau kerja disitu, tapi kalau abang kurasa sesuai kriteria deh" ungkap Putra sembari memperhatikan Reyza dari atas kebawah , yang memang memiliki paras tampan yang di atas rata rata anak kost, rasa nya terkadang Putra merasa jika Reyza salah masuk kehidupan.
"memang pakai kriteria juga ya? " tanya Reyza masih heran
"iya, harus bawa ijazah, plus tampang juga harus oke bang. Dan abang lebih dari oke ku liat" kata Putra yang masih kagum melihat ketampanan Reyza
"haha, kamu ini, nah kamu sendiri gimana bisa masuk, tampang mu aja pas pasan gitu kok" ejek Reyza
"ck, abang ini. Kalau dibandingi abang ya kalah jauh aku, tapi dengan tampang aku kayak gini aku udah punya pacar tiga lo bang" ucap Putra bangga
"astaga, gila kamu, mau kamu kasi makan apa sampai tiga? " tanya Reyza heran
"ya kasi makan gombalan lah, nama nya juga masih pacaran. Hahaha" balas Putra dengan tawa nya yang keras
"hahaaha, mengerihkan. yasudah aku ikut kamu deh nanti, mau ngelamar , siapa tau diterima" ucap Reyza
Mereka pun bercerita dengan bersenda gurau hingga tak terasa waktu sudah hampir sore. Reyza dan Putra bersiap siap untuk pergi kecafe tempat dimana Putra bekerja.
Beberapa menit kemudian mereka pun tiba dicafe tersebut.
Putra mengajak Reyza menemui manajer cafe itu untuk melamar pekerjaan.
"selamat siang, silahkan perkenalkan diri mu" kata Daniel manajer sekaligus anak pemilik cafe itu. Usia nya tidak terpaut jauh dari Reyza
"perkenalkan nama saya Reza Askara pak, saya masih kuliah diuniversitas Darma Bangsa," ungkao Reyza sesopan mungkin
"oh masih kuliah. Em panggil mas saja, saya Danil manajer disini. Kebetulan cafe ini memang sedang membutuhkan orang apalagi malam ini adalah malam weekend jadi biasa nya sangat ramai. Kamu bisa langsung bekerja sekarang" kata Danil ramah
"wah, terima kasih banyak mas saya langsung diterima" jawab Reyza senang
"ya, kamu sesuai kriteria saya. Pakaian kerja mu nanti disiapkan asisten saya, tentang gaji juga sama seperti yang lain." ungkap Danil
"baik mas"
"selamat bekerja, semoga betah" kata Danil menjabat tangan Reyza
Reyza pun berlalu keruang ganti. Sedangkan Danil masih duduk termenung dikursi nya.
"seperti nya wajah anak itu tidak asing, mengingatkan ku pada seseorang" batin nya
..
Reyza sudah rapi dengan setelan kerja dicafe nya. Sangat kontras dengan wajah nya yang memang terlalu rupawan. Badan putih bersih, tinggi tegap, wajah yang memiliki rahang tegas dan dengan tatapan mata nya yang tajam. Mata cokelat yang menambah kesan menawan nya meski penampilan nya terlihat sederhana.
Dia dengan Putra bekerja sebagai pramusaji. Putra banyak mengajari nya berbagai taktik dan cara dalam melayani pengunjung. Meski agak kaku namun Reyza mencoba untuk tetap santai.
mimpi apa aku ya bisa kerja seperti ini, jika mama tahu bisa jantungan dia . batin Reyza dalam hati.
Banyak para pengunjung dan pelayan disana yang terkesima melihat karyawan baru itu. Tentu saja itu menjadi daya tarik tersendiri malam ini.
"aih mak jang, ganteng nya. abang pelayan baru disini ya bang, kenalkan bang, aku Beti dari medan, salah satu pengisi suara disini, abang ganteng siapa nama abang? " tanya Beti menatap kagum Reyza
"oh hai mbak, saya Reza mbak, iya saya baru hari ini disini, " jawab Reyza ramah
"aiiss janganlah panggil aku mbak, panggil aja Beti bang, wah makin semangat lah kami ini para kaum hawa kalau ada malaikat macam abang disini" kelakar Beti masih menatap kagum wajah tampan Reyza
"haha, mbak ini bisa saja. Yasudah saya kerja dulu mbak, mari" ucap Reyza yang langsung berlalu dari hadapan Beti.
Beti pun langsung berlari keruang ganti dengan wajah sumringah nya.
Dilihatnya Naina masih duduk didepan cermin merias diri nya.
"hei Nai, kau tau gak, ada pelayan baru dicafe ini, ganteng kali dia Nai, macam bukan orang ku tengok" kata Beti senang menatap Naina yang masih asik memoles wajah nya
"his, kamu ini mak bet, kalau bukan kayak orang jadi apa dong, ada ada aja deh" sahut Naina
"iya lah Nai, kau tengok sendiri lah nanti, mataku aja mau keluar nengok nya sangking ganteng nya itu muka, gak cocok kurasa dia jadi pelayan, melebihi kegantengan pak Danil kalau ku tengok" ungkap Beti masih dengan wajah bebinar
"his kamu ini, awas denger pak Danil bisa dipotong gaji mu" kata Naina
"hahaha, ya enggak mungkin lah. Yang penting dia gak dengar kan, memang iya ganteng kali lo nai" kata Beti lagi sementara Naina tiba tiba tersenyum canggung
"ku rasa kan Nai, cocokan pak Danil yang jadi pelayan dari pada abang tadi lah. Hahah" kata Beti semakin tertawa
"ehhmmm"
Beti pun berbalik menatap wajah orang tersebut, sementara Naina sudah diam tertunduk malu
"eh pak Daniill. Hehe, " ucap Beti terbata dan salah tingkah, wajah nya juga langsung memucat
"siapa yang cocok jadi pelayan. Saya? Iya? " ucap Danil yang langsung membuat Beti kelabakan
"eh, enggak la pak. Is bapak ini. Bapak kan yang paling ganteng kali disini, dan juga pemilik cafe ini. Ya gak mungkin la pak ya. Hehe " ucap Beti sembari menggaruk kepala nya
"ck, kamu ini. Sudah lah Naina, didepan sudah sangat ramai pengunjung, mereka menunggu kamu" kata Danil pada Naina dan kemudian dia langsung pergi meninggalkan kedua gadis itu
Beti pun dapat bernafas lega setelah beberapa saat menahan nafas nya
"kau ini, kenapa tak kau beritahu aku kalau ada pak Danil. Memang telewat kali kau ya" kata Beti kesal
"yee, siapa suruh ngomong kayak kereta api gak ada berhenti nya. Yauda aku mau kedepan dulu, bye" ucap Naina dan langsung berlalu.
..
"selamat malam para pengunjung setia cafe, berjumpa lagi dengan saya yang manis ini, hehe. Malam ini kebetulan malam minggu ya, jadi saya mau membawakan sebuah lagu romantis untuk kalian semua"
Kata Naina mulai membuka suara sembari duduk manis dikursi nya dengan sebuah gitar ditangan nya
Tepuk tangan sorak sorai pengunjung pun menggema dicafe itu. Hari sudah menutup senja cafe sudah mulai ramai dan pramusaji sudah tampak sangat sibuk begitu pula dengan Reyza. Selain sibuk mengurus pesanan dia juga disibukkan dengan sapaan dan tatapan kagum pengunjung karena pesona nya.
Hingga dia terdiam ketika melihat kearah panggung kecil tempat seorang gadis yang sedang menyanyikan sebuah lagu dari Adelle, a thousand years dengan suara merdu nya.
itukan gadis yang menyebalkan itu, dia kerja jadi penyanyi disini juga ternyata, batin Reyza menatap Naina dari kejauhan
" lumayan juga suara nya, ah tapi tetap aja menyebalkan. Dia lagi dia lagi" rutuk Reyza dalam hati. Dia pun melanjutkan pekerjaan nya tanpa mau melihat kearah gadis itu lagi. Namun telinga nya tetap menikmati lantunan merdu milik gadis itu.
Sementara diatas panggung mata gadis itu masih menatap kearah Reyza yang tengah melayani pengunjung.
Setelah menyanyikan beberapa lagu dia pun turun dan digantikan oleh Beti.
Naina berjalan menuju kearah dapur untuk mengambil minuman.
"berarti cowok itu yang dibilang mak beti pelayan baru, pantes aja dia bilang ganteng, memang ganteng, eh, gak gak, nyebelin iya" gerutu Naina dalam hati.
Ketika dia sudah selesai minum diapun berbalik dan menabrak seseorang yang tengah membawa nampan berisi gelas gelas kosong.
Brakkkk
mereka berdua langsung berhenti dan terkejut menatap satu sama lain.
"kamu lagi!!, astaga, demen banget ya kak nabrak aku" kata Naina kesal, sambil mengusap gaun nya yang terkena tumpahan air
"nih cewe ya kalau ngomong gak mikir dulu, lo yang balik gak liat gue, jelas jelas gue berenti disini bukan jalan. Lo yang nabrak, untung gak jatoh ni gelas" gerutu Reyza sembari membenarkan posisi gelas nya
"enak aja nyalahin aku, siapa suruh gak minggir" balas Naina sewot
"lo yang minggir sana, sial amat hidup gue ketemu lo " ucap Reyza yang langsung berlalu ketempat pencucian gelas
"sialan, aku yang sial ketemu sama kakak. Dasar nyebelin" Naina pun berlalu meninggalkan dapur itu dengan mulut yang masih ngedumel
"untung gak jatoh ni tadi, kalau gak bisa dipecat gue, baru juga sehari kerja, kenapa juga bisa ketemu dia lagi disini. Apes amat hidup gue, gini amat ya rasa nya jadi rakyat jelata. Udah ribet banget lagi bawa gelas gelas ini, " gumam Reyza terus menggerutu tanpa tau ada seseorang yang mendengar nya sedari tadi
"emmh"
Reyza pun langsung berbalik ke arah suara, dan dia terkesiap saat melihat Danil disana
"eh mas Danil, maaf mas" ucap Reyza hendak berlalu namun ditahan Danil
"kenapa sedari tadi saya perhatikan kamu mengomel terus, ada masalah? " tanya Danil heran
"eh gak ada kok mas. Maaf" jawab Reyza tertunduk
"yasudah lanjutkan pekerjaan mu" ucap Danil dan langsung berlalu
Reyza pun kembali kepekerjaan nya dengan sesekali saling melemparkan tatapan tajam dengan Naina.
..
jangan lupa like and coment nya guys😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Esti Restianti
awalnya saling benci akhirnya saling cari hihi
2023-01-13
0
J S N Lasara
kesal
2022-09-07
0
Devi Handayani
gpp berantem aja terussss.... ntar jugaaa cintaa😌😉😁
2022-05-09
0